Ashley Pov
Kami sudah kembali ke Moon Stone pack beberapa jam yang lalu. Drey sedang pergi karena urusan pekerjaan yang dia tinggalkan selama beberapa hari tersebut, tidak masalah karena bagiku ini adalah sebuah kebebasan untukku karena Drey tidak harus selalu berdekatan denganku.
Entah kenapa ucapan Drey dan juga Alpha Sean sewaktu membicarakan tentang mengklaim diriku agar sepenuhnya menjadi seorang Mate untuk Drey, membuatku masih belum siap. Ya katakan saja aku masih ragu dengan perasaan ini.
"Chara!! Kau dimana? Akhir-akhir ini kau tidak banyak bicara." Tanyaku melalui Mindlink.
"Aku sedang tidak ingin bicara apapun Shey." Jawab Chara seadanya.
"Kau tidak boleh meninggalkanku Chara, kau harus berjanji untuk tetap bersamaku walaupun aku adalah seorang werewolf yang lemah." Kataku dengan nada sedih.
"Tentu saja tidak bodoh. Sebodoh apapun dirimu, kau adalah aku!" Ucapnya.
"Ah sudahlah, aku ingin mencari teman untuk mengobrol." Ujarku.
"Terserah dirimu nyonya." Ujar Chara lalu dia memutuskan Mindlink nya.
Astaga, aku sangat bosan sekarang. Geigi belum juga balik dari rutinitas jalan-jalannya, sedengkan Drey rapat saja memakan waktu berjam-jam. Jika aku menjadi dirinya pasti sangat tidak betah.
"Lebih baik aku berkeliling pack ini saja. Siapa tau aku juga akan menemukan seorang teman." Kataku kepada diri sendiri.
Akhirnya aku berkeliling selama 20 menit. Yang aku temui hanya orang yang sibuk dengan urusan masing-masing juga orang-orang yang menundukkan sedikit tubuhnya saat aku melewati mereka. Hei aku merasa risih diperlakukan seperti itu.
Sedangkan Chara? Dia hanya tertawa didalam sana karena melihat raut wajahku yang risih karena hal itu. Dia bilang begini kepadaku, "Kau harus mulai terbiasa dengan ini, Ashley." Lalu memutuskan Mindlink begitu saja.
Dasar!! Aku belum menjawabnya malah sudah memutuskan secara sepihak. Awas kau Chara aku membencimu.
"Nyonya Ashley, sedang apa kau berada disini? Tidak kembali kerumah Alpha Drey? Nanti dia akan mencarimu." Kata Gamma Louis yang tiba-tiba muncul dihadapanku.
"Aku bosan didalam kamar terus. Tidak ada yang mengajakku mengobrol atau aku juga tidak boleh melakukan apapu, kesal sekali." Gerutuku kepada Gamma Louis, namun dia terkekeh mendengar gerutuanku.
"Maaf Luna, kau harus terbiasa dengan hal ini." Jawabnya.
"Bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan Luna? Aku belum terbiasa mendengarnya. Panggil aku Ashley atau Shey saja." Kataku memperingati.
"Aku tidak bisa kecuali aku memanggilmu dengan sebutan Nona Ashley. Karena ini sudah menjadi perintah Alpha Drey." Ucapnya menjelaskan.
"Terserah padamu! Ah ya, jika kau tidak sibuk. Bisakah mengajakku mengelilingi Pack ini dan memberitahukan ada apa saja disini?" Kataku kepada Gamma Louis dengan hati-hati.
"Tentu saja Nona, mari ikut denganku." Katanya.
Kami berkeliling dan Gamma Louis memberitahukan nama dan kegunaan setiap ruangan yang ada. 1 ruangan yang membuatku ingin memasuki dan merasakannya. Ruangan Latihan para Werewolf dipack ini.
"Aku ingin sekali berlatih bertarung agar aku tidak terlihat seperti seorang Werewolf yang lemah." Ujarku kepada Gamma Louis sambil melihat ruangan luas tersebut.
"Yang ku lihat, kau sangatlah kuat Nona. Tapi kau menyembunyikannya dan memberikan ruang kepada rasa tidak percaya diri dan rasa takutmu sehingga menguasainya." Ucap Gamma Louis sambil tersenyum tipis.
Benarkah seperti itu? Tapi yang dikatakan Gamma Louis tentang itu ada benarnya juga.
"Mungkin saja. Aku akan ikut berlatih disini bersama kalian." Ujarku penuh keyakinan.
"Tentu saja Nona Ashley, tapi kau harus meminta izin kepada Matemu dulu," katanya, lalu kita berjalan keluar dari ruangan tersebut. "Akan ku beritahu taman yang ada dipack ini. Mari ikut denganku." Lanjut Gamma Luois.
Aku hanya mengangguk dan berjalan bersampingan dengannya, yang bisa aku simpulkan darinya adalah. Dia seseorang yang langsung akrab dengan orang asing. Sesampainya ditempat itu, mataku langsung berbinar melihat pemandangan yang ada didepan.
Berbagai bunga terhampar disana, bangku panjang dan juga meja tersedia dibawah pohon yang besar dan rindang.
"Sangat indah." Itulah kalimat yang aku ucapkan pertama kali untuk menggambarkan rasa kagumku.
"Tentu saja, ini adalah usul dari Luna Qiandara dan Nona Geigi. Walaupun saat itu ditentang oleh Alpha Drey karena untuk tempat tambahan Latihan para rakyatnya." Jawab Gamma Louis.
"Dasar, dia memang tidak tau kesenangan orang. Memikirkan kesenangan dirinya sediri tidak ada habisnya." Gerutuku.
Gamma Louis mengangkat sebelah alisnya dan berkata. "Jangan keras-keras nona Ashley, jika Alpha Drey mendengarnya kita berdua akan habis kena amukan dia."
Entah mengapa setelah mendengar ucapannya aku langsung tertawa. Aku jadi membayangkan bagaimana muka datar, dingin dan marahnya menjadi satu pasti sangat mengerikan.
Saat kita berdua tengah asik melihat berbagai bunga dan sesekali tertawa karena lelucon Gamma Louis yang sangat lucu menurutku tidak seperti kelihatan muka yang sangarnya.
"Sedang apa kalian berdua disini." Suara tegas dan begitu dalam mengagetkan kita berdua.
Refleks kepala kita melihat siapa orang tersebut. Sedetik kemudian kita terkejut akan keberadaan Drey dan juga Beta Reyhan dibelakangnya. "Drey..." ucapku pertama kali.
"Alpha Drey." Ucap Gamma Louis membungkukkan sedikit tubuhnya.
"Aku bertanya kenapa kalian berdua berada disini?" Tanyanya lagi siratan kemarahan bisa aku rasakan, sesekali bola matanya yang biru berganti keemasan.
"Nona Ashley ingin melihat pack ini Alpha Drey, dia bilang merasa kesepian. Jadi aku mengajaknya untuk membuat rasa bosannya hilang. Maafkan atas kelancanganku." Ujar Gamma Louis sambil terus menundukkan kepalanya.
Saat aku ingin membuka suara, tanganku langsung ditarik oleh nya dan menabrak dada bidang dia yang keras. Pelukan erat dipinggangku langsung aku rasakan.
"Kau pergi dari sini, Gamma Louis." Ujar Drey dengan nada marahnya. Gamma Louis langsung mengangguk dan pergi dari tempat tersebut disusul oleh Beta Reyhan.
"Kau tidak boleh seperti itu Drey. Dia sudah membuat rasa bosanku hilang, lagian aku yang mengajaknya untuk berkeliling dipack ini, aku sangat bosan karena Geigi belum juga kembali." Kataku berusaha menjelaskan kesalahpahaman ini.
"Apapun alasanmu, aku tidak ingin mendengarkannya. Kau hanya boleh pergi denganku." Ucapnya sambil memelukku erat membenamkan wajahku didada bidangnya.
"Kau ini kenapa, aku tidak bisa bernafas!!" Kataku sambil memukul dada bidangnya.
"Ah maafkan aku, baby. Ini semua salah Wolfku Grey." Ujarnya melepaskan pelukan dan mencium sebelah kanan pipiku.
Bola mataku membulat sempurna karena keterkejutan akan hal itu. Drey terkekeh melihat raut wajahku. Lalu secara tiba-tiba dia mengangkat tubuhku dan menggendongnya ala Bridal style.
Aku memekik keras dan memukul pundaknya. "Drey!! Turunkan aku!!" Pekikku.
"Tidak Shey, ini adalah hukuman untukmu karena sudah membuatku cemburu." Katanya sambil membawa kedalam rumahnya lagi. Disepanjang jalan yang kita lewati, semua menunduk dan tersenyum geli melihat tingkah Alpha nya yang dingin menjadi posesif kepada Matenya.
Aku malu! Dan apa katanya? Cemburu kepada Gamma Louis? Gila memang.
"Dia tidak gila. Siapa sih yang gak cemburu ngeliat orang yang disayang lebih akrab sama orang lain." Ucap Chara tiba-tiba. Astaga sejak kapan Wolfku menjadi puitis seperti ini? Aku tidak menjawabnya karena aku sangat malu akan situasi ini dan menyembunyikan wajahku dibalik jas yang dia pakai. Sedangkan Drey hanya terkekeh melihatnya.
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
***To be continue.......
Hai back lagi😁 Jangan lupa like dan komen, maaf jika ada typo bertebaran tolong tegur aja.
See you next part🌻***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Yuliana Lince
walau gak terlalu paham, tapi jalan cerutanya cukup bagus, sy suka
2020-05-05
1
Triiyyaazz Ajuach
hadeeh cemburuan plus possesif jdi 1 paket komplet dah
2020-04-24
2
Nie Rinie Lho
sukkkkaaaa
2020-04-18
2