"Perempuan?"
Siswa laki-laki tampak senang mengetahui siswa baru itu seorang perempuan. Mereka membayangkan sambil menerka-nerka seperti apa wajah siswa baru tersebut. Berharap, murid baru yang masuk di kelas mereka itu berparas cantik.
Guru pun masuk bersama murid baru. Suasana menjadi hening sesaat. Seisi ruangan terkejut melihat penampilan murid yang baru saja masuk di kelas mereka. Semua murid menatap heran ke arah murid baru yang berdiri di hadapan mereka dengan posisi menundukkan kepala hingga tak sedikit pun bagian dari wajahnya yang terlihat.
Saat ini, di depan mereka ada seorang gadis berambut panjang, dengan poni yang menutupi mata dan menggunakan masker wajah menutupi hidung dan mulutnya. Siswi itu berdiri menunduk. Rambut depannya yang panjang membuat orang tak bisa melihat matanya.
"Apa yang bisa kita lihat darinya. Matanya enggak kelihatan. Hidung dan mulutnya juga ditutup masker," protes salah satu siswa.
Mereka sangat kecewa karena murid baru itu tidak sesuai ekspektasi. Bukannya berparas cantik seperti harapan mereka, yang ada malah sosok gadis aneh seperti hantu.
"Duduklah di sana!" perintah ibu guru menunjuk ke arah bangku kosong di belakang tempat duduk Naufal.
Siswi itu berjalan menunduk ke arah tempat yang baru saja ditunjuk guru. Seisi ruangan masih menghening karena fokus melihat kehadirannya yang begitu berbeda. Memakai masker, selalu menunduk dan tak berbicara sepatah kata pun.
Suara ketukan pintu memecahkan keheningan. Rupanya, Aldrin baru saja datang setelah puas bermain basket. Guru mempersilakan ia masuk. Cowok berambut blonde itu langsung berjalan dengan santai sambil menenteng tasnya menuju ke tempat duduknya. Langkahnya terhenti saat melihat bangkunya di duduki seorang siswi yang tak pernah dilihatnya.
"Minggir, ini kursiku!" ucapnya dingin sambil membuang tas siswi baru itu ke belakang hingga terjatuh ke lantai.
Siswi itu berdiri mengambil tasnya lalu duduk di kursi samping Aldrin duduk. Ia tetap tak mengeluarkan sepatah kata pun. Orang-orang memandangnya dengan tatapan aneh, tak terkecuali Naufal yang sedari tadi memperhatikan siswi itu.
Aldrin sendiri tak peduli apa pun yang terjadi di kelas. Begitu duduk, ia membuka snack dengan santai lalu memakannya sambil menekukkan satu kaki di atas kursi.
Jam istirahat tiba, seisi ruangan bergosip tentang kehadiran siswi baru tersebut. Ada yang menduga jika siswi itu tuna wicara, ada pula yang menduga siswi itu sengaja menutup wajahnya karena parasnya yang buruk rupa.
"Eh, lihat! Dari tadi dia tidak bicara."
"Bahkan aku ajak bicara pun dia enggak mau."
"Jangan-jangan dia menutup mulutnya, karena sumbing!"
"Giginya maju ke depan kali!"
"Atau ... dia punya tampang yang mengerikan seperti zombie, hiii ...."
Semua murid di dalam kelas saling tebak-menebak rupa gadis tersebut diiringi dengan tawa yang mengejek. Segala tuduhan dan prasangka mereka masuk ke pendengar Naufal. Cowok itu menengok ke belakang, tepatnya ke arah si murid baru. Anehnya, digosipkan seisi kelas tidak membuatnya risih. Gadis itu tetap duduk diam sambil membaca buku. Seolah tak peduli dengan ucapan dan hinaan rekan kelasnya.
'Dia tidak tersinggung sama sekali? Apa benar dia bisu? Makanya dia tidak peduli hinaan orang-orang?' pikir Naufal sambil mencuri pandang ke arah gadis itu.
Sepulang sekolah, Aldrin menyusuri kawasan rumah kumuh yang pernah ia tinggali bersama ayahnya. Dia membuka pintu rumah dan melihat seisi ruangan yang tampak tak terawat. Sudah sembilan tahun ia meninggalkan rumah itu, sudah sembilan tahun pula ayahnya meninggalkannya tanpa kabar.
Dua tahun lalu, ia ke Dubai mencari ayahnya. Tapi visa-nya ditolak karena ia menggunakannya tanpa izin dari sekolah. Sampai sekarang Aldrin seakan kehilangan harapan untuk mencari Ayahnya.
Suara dering ponselnya memecahkan keheningan. Aldrin mengambil ponselnya dan melihat nama panggilan yang ada di layar tersebut. Ia segera menerima panggilan telepon yang ternyata berasal dari Naufal.
"Aldrin, kamu di mana?"
"Aku dalam perjalanan pulang."
"Oh! Hari ini kita akan makan malam bersama. Ayah, ibu dan kakak lagi berkumpul di rumah. Ini momen langka, jadi jangan sampai kamu enggak ada di rumah," ucap Naufal.
"Ok." Aldrin tampak malas menjawab.
Setelah telepon terputus, Aldrin melangkah keluar dari rumah kumuh itu. Saat berada tepat di depan pintu, langkahnya terhenti dan ia kembali membalikkan badannya. Matanya berkeliling menatap seisi ruangan yang penuh kenangan masa kecilnya.
"Aku pergi dulu, ayah. Semoga kau sehat selalu di mana pun kau berada."
Tuan Adam, Ardhilla dan Zaki jarang terlihat di rumah. Mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Di rumah yang sebesar itu kadang hanya dihuni Aldrin dan Naufal beserta asisten rumah tangga mereka sebanyak sepuluh orang.
Setibanya di rumah, Aldrin mendapati Ibunya sedang bersama Zaki. Ardhilla tampak begitu perhatian pada anak sambungnya. Ia menasehati Zaki agar tidak terlalu sibuk bekerja dan tetap mengonsumsi suplemen agar daya tahan tubuhnya kuat. Sementara, Zaki juga menyemangati ibunya untuk Film terbaru yang akan diperankannya.
Perbincangan mereka terhenti saat Aldrin baru saja tiba di rumah itu. Ardhilla dan Zaki kompak menoleh ke arahnya.
"Kamu baru pulang?" tanya Ardhilla.
"Sudah tahu, masih juga bertanya," jawab Aldrin ketus sambil menaiki tangga menuju kamarnya.
Melihat kemesraan antara Ibu kandungnya dengan Zaki membuatnya selalu tersulut emosi. Entah sakit hati atau cemburu. Perhatian Ibunya yang berlebihan pada Zaki dan sikap manja Zaki membuatnya tak menyukai mereka berdua.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari terus berlanjut, mereka kembali ke sekolah. Hari ini, pak guru mengumumkan hasil ujian pelajaran Fisika. Seperti biasa, setiap murid yang dipanggil namanya akan mengambil hasil ujian mereka. Satu per satu murid mulai dipanggil. Semua tampak penasaran dengan hasil ujian mereka.
"Starla Anggraini, 80!" sebut pak guru.
Seorang murid yang baru saja disebut namanya berdiri ke depan mengambil hasil ujiannya. Murid itu sangat gembira begitu tahu hasil ujiannya memperoleh nilai yang cukup bagus.
Pak guru kembali memanggil nama berikutnya. "Naufal Ardhani, 100!"
Sudah bukan hal aneh lagi, jika Naufal mendapatkan nilai ujian yang sempurna untuk mata pelajaran apa pun. Dia adalah murid pintar dan teladan.
Naufal berdiri mengambil kertas hasil ujiannya diiringi sambutan tepuk tangan dari teman-teman sekelasnya. Ia berjalan kembali menuju bangkunya setelah mengambil hasil ujiannya.
Pak guru kembali memanggil nama murid berikutnya. "Amaira Latisya, 100!".
"Hah?" Seisi kelas terkejut mendengar guru menyebut nama asing.
Mereka makin terkejut ketika murid baru yang aneh itu berdiri berjalan ke depan untuk mengambil hasil ujiannya. Ternyata murid itu mendapatkan nilai sempurna yang sama seperti Naufal.
Naufal yang belum sempat duduk, seakan terperanjat sambil menatap gadis itu. Sementara gadis tersebut kembali ke tempat duduknya melewati Naufal yang masih terpaku di tempat.
Seisi kelas menjadi heboh. Ini benar-benar mengejutkan, bukan? Seorang murid baru yang merupakan pindahan dari sekolah negeri ternyata bisa mendapatkan nilai ujian fisika dengan hasil yang sempurna. Bahkan selama ini, di kelas tersebut tidak ada yang bisa menyaingi Naufal di mata pelajaran itu. Sekali lagi, Naufal adalah murid cerdas yang banyak kali memenangkan olimpiade Fisika di tingkat Asean.
"Si orang aneh itu dapat nilai 100?" kata Angel dengan suara terbata-bata.
"Gila! Ini benar-benar gila! Gak nyangka gue! Akhirnya ada yang bisa menyaingi Naufal di ujian Fisika!" seru salah satu siswa.
"Iya, selama ini belum pernah ada yang dapat nilai 100 selain Naufal," ujar siswa lainnya.
Salah satu siswa berbisik ke telinga Naufal, "Naufal, kayaknya kamu harus hati-hati, deh! Dia bakal jadi sainganmu, tuh!"
Naufal hanya diam sambil terus menatap tak berkedip ke arah siswi aneh yang namanya baru saja ia ketahui. Sementara gadis itu hanya duduk menunduk dengan memegang buku di tangannya, seolah tak peduli dengan keadaan sekitar yang sedang memperbincangkan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Vivo Smart
nggak diragukan lagi, Aldrin dan Naufal suka sama Amaira nantinya
2024-08-07
0
𝕸𝖆𝖘𝖎𝖙𝖆𝖍 𝕬𝖟𝖟𝖆𝖍𝖗𝖆
Kayaknya nanti Naufal dan Aldrin suka sama Amaira...
2024-07-27
2
sakura🇵🇸
nah kaaannnn pasti naufal auto terpesona...cewek smart pasti bikin dia tertarik
yg heran gimana nanti aldrin bisa suka sama cewek sejenis naufal😄
2023-07-28
1