chapter 10 : Ayo Kita Berteman

Ardhilla membuka pintu kamar. Ia menunjukkan kamar yang akan ditempati putranya itu. Tampak sebuah ruangan yang cukup besar dengan nuansa merah biru. Seprei dan gorden di kamar itu memakai karakter Spiderman. Bahkan, beberapa figuran Spiderman juga tersimpan rapi di meja belajar.

"Ini kamarmu. Suka, tidak?" tanyanya sambil menuntun Aldrin memasuki kamar itu. "Ayahmu bilang, kamu suka sama Spiderman. Jadi, ibu sengaja mendesain kamar seperti ini," lanjut Ardhilla dengan senyum yang merekah di wajahnya.

Aldrin hanya membisu sambil menelisik seluruh isi kamar. Kasur yang empuk, lantai yang mengkilap, dan ruangan yang sejuk dari mesin pendingin. Sangat kontras dengan kondisi rumah ayahnya di mana satu ruangan sudah mencakup tempat tidur, ruang makan dan dapur.

"Nyonya, makanannya sudah siap." Suara asisten rumah tangga terdengar dari arah pintu.

"Ayo, kita makan! Ibu akan kenalkan kamu sama saudara-saudaramu," ajak Ardhilla sambil menariknya keluar kamar.

Di ruang meja makan, Tuan Adam beserta kedua anaknya telah menunggu. Zaki dan Naufal kompak menengok ke arah Aldrin yang turun dari tangga bersama ibu sambung mereka. Naufal memerhatikan pakaian Aldrin yang dikenakan Aldrin. Berbeda dengannya dan juga kakaknya, Aldrin hanya memakai baju lusuh yang warnanya telah memudar dimakan matahari.

"Mereka berdua adalah saudaramu, yang ini Zaki dan ini Naufal," kata Ardhilla seraya menunjuk kedua putra sambungnya yang duduk rapi di hadapannya.

"Ibu, mungkin lebih tepat jika mengatakan kita adalah saudara tirinya, karena aku dan adikku tidak memiliki hubungan darah dengan anak itu. Aku bisa menerima ibu sebagai ibuku, tapi tidak bisa menerima dia sebagai sauraku!" ucap Zaki secara terang-terang dengan tatapan mata yang sinis.

"Zaki, kau tidak boleh bicara begitu! Dia adalah anak ibumu." Tegur Adam terhadap anak sulungnya yang berusia lima tahun lebih tua dari Aldrin.

Naufal yang sedari tadi diam, kini memilih ikut menasihati kakaknya. "Kakak, kita tidak boleh begitu. Dia 'kan anak ibu kita." Bocah itu lalu menoleh ke arah Aldrin dan menyapany, "Hai, aku Naufal, kita seumuran loh! Mulai besok, kita akan berangkat ke sekolah bersama-sama."

Meskipun umur Naufal lima tahun lebih muda dari Zaki, tetapi ia mempunyai karakter yang mandiri, supel dan pengertian. Berbeda dengan kakaknya yang sedikit angkuh dan tak suka berkawan dengan siapapun.

"Jangan-jangan ... setelah dia tinggal di sini, ibu sudah tidak sayang kita lagi!" ucap Zaki menunjukkan wajah cemas.

Mendengar ucapan Zaki, Ardhilla langsung berpindah tempat untuk menghampirinya. Ia merangkul kedua anak sambungnya sambil berkata, "Jangan khawatir, Sayang. Ibu akan tetap mencintai kalian."

Melihat kehangatan antara ibu dan saudara tirinya, membuat Aldrin mengepalkan kedua tangannya. Tatapan kebencian muncul dari sepasang bola matanya. Bagaimana mungkin orang yang disebut sebagai ibunya yang meninggalkannya dari sejak bayi, tapi memperlakukan anak tirinya begitu hangat?

Rumah yang mewah, pakaian yang bagus, dan juga makanan yang enak. Semua berbanding terbalik dengan narasi yang ayahnya katakan tentang ibunya. Tadinya, dia berpikir ibunya pasti orang sangat miskin sampai dia harus dibesarkan oleh ayahnya seorang diri. Tadinya, dia berpikir ibunya pasti berpakaian compang-camping. Ibunya pasti tidak punya uang untuk membelinya susu, makanya memilih untuk pergi meninggalkannya. Namun, kenyataan tentang ibunya membuatnya tertohok. Ibunya tidak miskin. Dia bahkan wanita karir yang berprofesi sebagai artis dan dinikahi oleh pengusaha kaya raya.

Di pikirannya terus bertanya, jika ibunya tidak miskin, kenapa tidak membawanya dari dulu? Kenapa harus meninggalkan dia dan ayahnya? Apakah demi keluarga ini?

Otak bocah itu terus berpikir keras sambil menyaksikan kehangatan keluarga itu di depan matanya. Melihat senyum hangat dari ibu dari dua saudara tirinya, membuatnya iri.

Mereka adalah keluarga yang lengkap, harmonis, dan berada. Berbeda dengannya yang hidup bertahun-tahun bersama seorang ayah tanpa ibu. Dia dan ayahnya harus mengamen dari satu lokasi berpindah ke lokasi lainnya untuk bisa makan. Namun di sini, mereka seakan tidak pernah kekurangan makanan.

Satu hari telah berlalu begitu saja. Matahari terbit dengan malu-malu siap untuk menemani orang-orang beraktivitas. Zaki, Naufal, dan Aldrin bersiap-siap berangkat ke sekolah. Tuan Adam telah mengurus sekolah Aldrin di tempat yang sama dengan anak keduanya.

Aldrin dan Naufal masuk ke mobil dan bersiap menuju ke sekolah diantar supir pribadi mereka. Di dalam mobil, Naufal terus mengajak Aldrin bercerita. Sayangnya, Aldrin memilih diam dan menunjukkan sikap dinginnya.

Meskipun tak dihiraukan, Naufal tak henti-hentinya bercerita tentang keluarganya. Ia menjelaskan jika ayah dan ibu mereka sangat sibuk.

"Ayahku orang yang sangat tegas. Dia juga sangat disiplin waktu. Sepertinya, kakakku mengikuti jejaknya. Ibu juga sangat sibuk. Dia selalu menghabiskan waktu di lokasi syuting. Hanya aku sendiri di rumah. Membosankan, bukan?" tutur Naufal memperlihatkan raut kesal.

Naufal menceritakan segalanya pada Aldrin. Termasuk tentang ibunya yang baru saja menjalani operasi pengangkatan rahim yang menyebabkan wanita itu tidak bisa punya anak lagi.

Mendengar cerita Naufal, membuat Aldrin makin geram. Kini, Ia telah mendapat jawaban atas pertanyaanengapa ibunya baru mengambilnya sekarang. Mungkinkah karena sang ibu sudah tak bisa punya keturunan?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ini adalah hari pertama Aldrin masuk sekolah. Sepanjang pelajaran berlangsung, ia hanya tertidur. Wajar, karena ia tak mengerti apa-apa dan tidak pernah bersekolah sebelumnya. Untungnya, Naufal selalu membangunkannya jika tiba-tiba guru melirik ke bangku mereka.

Jam pulang pun telah tiba. Semua murid bersorak sambil menggendong tas mereka masing-masing. Naufal menghampiri Aldrin yang baru saja berdiri.

"Ini bukumu, aku sudah mencatat semua pelajaran hari ini. Kau bisa membacanya di rumah," ucap Naufal menyerahkan buku catatan pada Aldrin.

"Aku tidak tahu membaca," jawab Aldrin sambil berlalu.

Naufal bergegas mengejarnya. "Kalau aku ajari membaca, mau tidak? Itu bukan hal yang sulit. Oh, iya, hari ini ada tugas matematika, kamu bisa—"

"Bisa diam, tidak? Dari pagi kau tidak berhenti bicara, bikin sakit telinga tahu!" ketus Aldrin kesal.

Aldrin langsung masuk ke mobil yang telah menunggu mereka. Tak menyerah, Naufal ikut bergegas masuk ke mobil dan duduk di samping Aldrin.

"Aku akan berhenti bicara kalau kau jadi temanku. Ayo kita berteman!" Naufal mengulurkan jari kelingkingnya di depan Aldrin.

Lagi-lagi Aldrin hanya diam. Ia kembali melempar tatapan dingin sambil menatap Naufal yang tersenyum hangat padanya.

Terpopuler

Comments

Her Lina

Her Lina

kasian naufal, tapi kasian juga aldrin. 😔

2024-03-04

0

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

ya ampun si naufal anak baik berharap berteman sama aldrin tp malah begini😭😭😭

sabar ya bro,aldrin aslinya baik koo....

2023-07-27

0

dimpi^ippuni

dimpi^ippuni

Naufal deketin Aldrin terus yaa... jangan nyerah

2023-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1 : Awal Mula
2 chapter 2 : Terlahir
3 chapter 3 : Cinta Tapi Tak Dicintai
4 chapter 4 : Siapa Ibuku?
5 chapter 5 : Dia Anakku!
6 chapter 6 : Namaku Naufal.
7 chapter 7 : Dia kembali
8 chapter 8 : Yang Terbaik Untuknya
9 chapter 9 : Kuantar Kau Pada Ibumu
10 chapter 10 : Ayo Kita Berteman
11 chapter 11 : Kepergian Jefri
12 chapter 12 : Sebuah permintaan
13 chapter 13 : Sembilan Tahun Kemudian
14 chapter 14 : Pesta Perayaan Kelulusan Zaki
15 chapter 15 : Pianish VS Violinis
16 chapter 16 : Namaku Aldrin Jefri!
17 chapter 17 : Berkelahi dengan Kakak Kelas
18 chapter 18 : Menyukai Gadis yang Sama
19 chapter 19 : Murid Baru yang Aneh
20 chapter 20 : Rasa Penasaran yang Terjawab
21 chapter 21 : Fall in Love
22 chapter 22 : Si Tampan dan Si Jelek
23 chapter 23 : Pelajaran Bahasa Inggris
24 chapter 24 : Hubungan yang Merenggang
25 chapter 25 : Pembalasan Aldrin pada Zaki
26 chapter 26 : Kecurigaan Zaki
27 chapter 27 : Masa Pendekatan
28 chapter 28 : Menjadi Target Angel
29 chapter 29 : Ayo Kita Bertemu!
30 chapter 30 : Terkejut!
31 chapter 31 : Tatapan Berbeda
32 chapter 32 : Malaikat Penolong
33 chapter 33 : Skandal Video Maria
34 chapter 34 : Aldrin VS Zaki
35 chapter 35 : Suara dari Masa lalu
36 chapter 36 : Parasit
37 chapter 37 : Kedekatan Naufal dan Amaira
38 chapter 38 : First Kiss
39 chapter 39 : Sebuah Pengakuan
40 chapter 40 : Ancaman Aldrin
41 chapter 41 : Antara Aldrin, Amaira dan Naufal
42 chapter 42 : Who is Bryan ?
43 chapter 43 : Pertama Kali Melihatnya
44 chapter 44 : Kolaborasi Bersama?
45 chapter 45 : The Battle : Pianis vs Violinis jilid 2
46 chapter 46 : EGOIS
47 chapter 47 : Ekspektasi
48 chapter 48 : Bersama Hujan
49 chapter 49 : LABIL
50 chapter 50 : Berubah Total
51 chapter 51 : Di batas Asa
52 chapter 52 : Jefry Telah Meninggal ?
53 chapter 53 : Kembali ke Amerika
54 chapter 54 : Tidak untuk saat ini ....
55 chapter 55 : Teddy Bear
56 chapter 56 : PIL PAHIT
57 chapter 57 : Terlalu Menyedihkan!
58 chapter 58 : Menolak Menyerah!
59 chapter 59 : Mengubah Jati Diri Demi
60 chapter 60 : Perpustakaan
61 chapter 61 : Gadis Tomboy
62 chapter 62 : Kembali Bersama?
63 chapter 63 : Love Triangle
64 chapter 64 : Gara-gara Angel
65 chapter 65 : Naufal vs Aldrin
66 chapter 66 : Dia Milikku!
67 chapter 67 : Poor Boy :(
68 chapter 68 : Seperti Air
69 chapter 69 : Panggil gue, Er!
70 chapter 70 : Baru Saja Dimulai
71 chapter 71 : Kembalinya Si Pengamen Jalanan
72 chapter 72 : Perubahan Hak Waris
73 chapter 73 : I'll be Gentle
74 chapter 74 : Menyimpan Rasa
75 chapter 75 : Who is Hussain Al-Fath?
76 chapter 76 : Dari Dubai menuju Jakarta
77 chapter 77 : Jefri (?)
78 chapter 78 : Merencanakan Pertemuan
79 chapter 79 : Pasangan Dansa Maria
80 chapter 80 : Saling Cemburu
81 chapter 81 : VIRAL
82 chapter 82 : Menelan Kenyataan Pahit
83 chapter 83 : Kiss the Rain
84 chapter 84 : Awal Perubahan
85 chapter 85 : I'm Cinderella Man
86 chapter 86 : Bahagiamu adalah Kesedihanku
87 chapter 87 : Mencari Pelarian
88 chapter 88 : Tentang Er
89 chapter 89 : Serangan Mematikan
90 chapter 90 : Siapa Ayahmu?
91 chapter 91 : Mulai Terkuak
92 chapter 92 : Berdamai dengan Diri Sendiri
93 chapter 93 : Tulisan Tentang Ayah
94 chapter 94 : Kertas Harapan
95 chapter 95 : Kisah Kasih Tak Sampai
96 chapter 96 : Perubahan Jefri
97 chapter 97 : Goodbye, Bryan!
98 chapter 98 : Aldrin VS Ardhilla
99 chapter 99 : Cincin Couple
100 chapter 100 : Ketika Zaki Membuka Suara
101 chapter 101 : Menggantikan Posisinya di Hatimu
102 chapter 102 : Hati yang Tak Bisa Berkompromi
103 chapter 103 : Hari Pertama di Perusahaan
104 chapter 104 : Hubungan di Ujung Tanduk
105 chapter 105 : Malam Kelabu
106 chapter 106 : Lebih Memanas!
107 chapter 107 : Aldrin vs Zaki jilid 2
108 chapter 108 : Acara Malam
109 chapter 109 : Cinta Segi Lima?
110 chapter 110 : Mengulang Kesalahan yang Sama
111 chapter 111 : Maria vs Zaki
112 chapter 112 : Masih Berharap
113 chapter 113 : Don't Judge By The Cover
114 chapter 114 : Kepingan Sedih
115 chapter 115 : Menanggung Konsekuensi
116 uchapter 116 : Hasil Tes DNA
117 chapter 117 : Labirin Waktu
118 chapter 118 : Anak Haram
119 chapter 119 : Acara Talkshow
120 chapter 120 : Romantisme Malam
121 chapter 121 : Romantisme Hilang Sekejab
122 chapter 122 : Masih Mencintainya
123 chapter 123 : Belajarlah Mencintaiku ...
124 chapter 124 : Takkan Terganti
125 chapter 125 : Biola Misterius
126 chapter 126 : Menemui Tuan Yussef
127 chapter 127 : Malam yang Mengejutkan
128 chapter 128 : Pertemuan Mengharukan
129 chapter 129 : Nasihat Menyentuh
130 chapter 130 : Ajakan Er
131 chapter 131 : Perahu Kertas dan Sebuah Mawar
132 chapter 132 : Perceraian
133 chapter 133 : Sang Violinis
134 chapter 134 : Calon Pengantin Pria
135 chapter 135 : Restu
136 chapter 136 : Hari Bahagia Itu Datang
137 chapter 137 : Malam Pertama
138 chapter 138 : Bulan Madu
139 chapter 139 : Mengunjungi Mertua
140 chapter 140 : Menghalangi Aldrin
141 chapter 141 : Pianish VS Violinis jilid 3 (part 1)
142 chapter 142 : Pianish vs Violinis jilid 3 (part 2)
143 chapter 143 : Penyesalan Seorang Ibu
144 chapter 144 : Bertahanlah, Aldrin!
145 chapter 145 : Ketegaran Amaira
146 chapter 146 : Gadis Pelukis
147 chapter 147 : Hati yang Tak Termiliki
148 chapter 148 : Naufal dan Kisah Cintanya
149 chapter 149 : Terulang Kembali
150 chapter 150 : Secerca Kehidupan
151 chapter 151 : Kata yang Sulit Diucapkan
152 Chapter 152 : Permintaan Aldrin
153 chapter 153 : Fly away Love
154 INFO PENTING
155 chapter 154 : Setiap Waktu Berharga
156 chapter 155 : Biola Tak Bertuan
157 chapter 156 : Namaku Aldrin
158 BIG THANKS
Episodes

Updated 158 Episodes

1
chapter 1 : Awal Mula
2
chapter 2 : Terlahir
3
chapter 3 : Cinta Tapi Tak Dicintai
4
chapter 4 : Siapa Ibuku?
5
chapter 5 : Dia Anakku!
6
chapter 6 : Namaku Naufal.
7
chapter 7 : Dia kembali
8
chapter 8 : Yang Terbaik Untuknya
9
chapter 9 : Kuantar Kau Pada Ibumu
10
chapter 10 : Ayo Kita Berteman
11
chapter 11 : Kepergian Jefri
12
chapter 12 : Sebuah permintaan
13
chapter 13 : Sembilan Tahun Kemudian
14
chapter 14 : Pesta Perayaan Kelulusan Zaki
15
chapter 15 : Pianish VS Violinis
16
chapter 16 : Namaku Aldrin Jefri!
17
chapter 17 : Berkelahi dengan Kakak Kelas
18
chapter 18 : Menyukai Gadis yang Sama
19
chapter 19 : Murid Baru yang Aneh
20
chapter 20 : Rasa Penasaran yang Terjawab
21
chapter 21 : Fall in Love
22
chapter 22 : Si Tampan dan Si Jelek
23
chapter 23 : Pelajaran Bahasa Inggris
24
chapter 24 : Hubungan yang Merenggang
25
chapter 25 : Pembalasan Aldrin pada Zaki
26
chapter 26 : Kecurigaan Zaki
27
chapter 27 : Masa Pendekatan
28
chapter 28 : Menjadi Target Angel
29
chapter 29 : Ayo Kita Bertemu!
30
chapter 30 : Terkejut!
31
chapter 31 : Tatapan Berbeda
32
chapter 32 : Malaikat Penolong
33
chapter 33 : Skandal Video Maria
34
chapter 34 : Aldrin VS Zaki
35
chapter 35 : Suara dari Masa lalu
36
chapter 36 : Parasit
37
chapter 37 : Kedekatan Naufal dan Amaira
38
chapter 38 : First Kiss
39
chapter 39 : Sebuah Pengakuan
40
chapter 40 : Ancaman Aldrin
41
chapter 41 : Antara Aldrin, Amaira dan Naufal
42
chapter 42 : Who is Bryan ?
43
chapter 43 : Pertama Kali Melihatnya
44
chapter 44 : Kolaborasi Bersama?
45
chapter 45 : The Battle : Pianis vs Violinis jilid 2
46
chapter 46 : EGOIS
47
chapter 47 : Ekspektasi
48
chapter 48 : Bersama Hujan
49
chapter 49 : LABIL
50
chapter 50 : Berubah Total
51
chapter 51 : Di batas Asa
52
chapter 52 : Jefry Telah Meninggal ?
53
chapter 53 : Kembali ke Amerika
54
chapter 54 : Tidak untuk saat ini ....
55
chapter 55 : Teddy Bear
56
chapter 56 : PIL PAHIT
57
chapter 57 : Terlalu Menyedihkan!
58
chapter 58 : Menolak Menyerah!
59
chapter 59 : Mengubah Jati Diri Demi
60
chapter 60 : Perpustakaan
61
chapter 61 : Gadis Tomboy
62
chapter 62 : Kembali Bersama?
63
chapter 63 : Love Triangle
64
chapter 64 : Gara-gara Angel
65
chapter 65 : Naufal vs Aldrin
66
chapter 66 : Dia Milikku!
67
chapter 67 : Poor Boy :(
68
chapter 68 : Seperti Air
69
chapter 69 : Panggil gue, Er!
70
chapter 70 : Baru Saja Dimulai
71
chapter 71 : Kembalinya Si Pengamen Jalanan
72
chapter 72 : Perubahan Hak Waris
73
chapter 73 : I'll be Gentle
74
chapter 74 : Menyimpan Rasa
75
chapter 75 : Who is Hussain Al-Fath?
76
chapter 76 : Dari Dubai menuju Jakarta
77
chapter 77 : Jefri (?)
78
chapter 78 : Merencanakan Pertemuan
79
chapter 79 : Pasangan Dansa Maria
80
chapter 80 : Saling Cemburu
81
chapter 81 : VIRAL
82
chapter 82 : Menelan Kenyataan Pahit
83
chapter 83 : Kiss the Rain
84
chapter 84 : Awal Perubahan
85
chapter 85 : I'm Cinderella Man
86
chapter 86 : Bahagiamu adalah Kesedihanku
87
chapter 87 : Mencari Pelarian
88
chapter 88 : Tentang Er
89
chapter 89 : Serangan Mematikan
90
chapter 90 : Siapa Ayahmu?
91
chapter 91 : Mulai Terkuak
92
chapter 92 : Berdamai dengan Diri Sendiri
93
chapter 93 : Tulisan Tentang Ayah
94
chapter 94 : Kertas Harapan
95
chapter 95 : Kisah Kasih Tak Sampai
96
chapter 96 : Perubahan Jefri
97
chapter 97 : Goodbye, Bryan!
98
chapter 98 : Aldrin VS Ardhilla
99
chapter 99 : Cincin Couple
100
chapter 100 : Ketika Zaki Membuka Suara
101
chapter 101 : Menggantikan Posisinya di Hatimu
102
chapter 102 : Hati yang Tak Bisa Berkompromi
103
chapter 103 : Hari Pertama di Perusahaan
104
chapter 104 : Hubungan di Ujung Tanduk
105
chapter 105 : Malam Kelabu
106
chapter 106 : Lebih Memanas!
107
chapter 107 : Aldrin vs Zaki jilid 2
108
chapter 108 : Acara Malam
109
chapter 109 : Cinta Segi Lima?
110
chapter 110 : Mengulang Kesalahan yang Sama
111
chapter 111 : Maria vs Zaki
112
chapter 112 : Masih Berharap
113
chapter 113 : Don't Judge By The Cover
114
chapter 114 : Kepingan Sedih
115
chapter 115 : Menanggung Konsekuensi
116
uchapter 116 : Hasil Tes DNA
117
chapter 117 : Labirin Waktu
118
chapter 118 : Anak Haram
119
chapter 119 : Acara Talkshow
120
chapter 120 : Romantisme Malam
121
chapter 121 : Romantisme Hilang Sekejab
122
chapter 122 : Masih Mencintainya
123
chapter 123 : Belajarlah Mencintaiku ...
124
chapter 124 : Takkan Terganti
125
chapter 125 : Biola Misterius
126
chapter 126 : Menemui Tuan Yussef
127
chapter 127 : Malam yang Mengejutkan
128
chapter 128 : Pertemuan Mengharukan
129
chapter 129 : Nasihat Menyentuh
130
chapter 130 : Ajakan Er
131
chapter 131 : Perahu Kertas dan Sebuah Mawar
132
chapter 132 : Perceraian
133
chapter 133 : Sang Violinis
134
chapter 134 : Calon Pengantin Pria
135
chapter 135 : Restu
136
chapter 136 : Hari Bahagia Itu Datang
137
chapter 137 : Malam Pertama
138
chapter 138 : Bulan Madu
139
chapter 139 : Mengunjungi Mertua
140
chapter 140 : Menghalangi Aldrin
141
chapter 141 : Pianish VS Violinis jilid 3 (part 1)
142
chapter 142 : Pianish vs Violinis jilid 3 (part 2)
143
chapter 143 : Penyesalan Seorang Ibu
144
chapter 144 : Bertahanlah, Aldrin!
145
chapter 145 : Ketegaran Amaira
146
chapter 146 : Gadis Pelukis
147
chapter 147 : Hati yang Tak Termiliki
148
chapter 148 : Naufal dan Kisah Cintanya
149
chapter 149 : Terulang Kembali
150
chapter 150 : Secerca Kehidupan
151
chapter 151 : Kata yang Sulit Diucapkan
152
Chapter 152 : Permintaan Aldrin
153
chapter 153 : Fly away Love
154
INFO PENTING
155
chapter 154 : Setiap Waktu Berharga
156
chapter 155 : Biola Tak Bertuan
157
chapter 156 : Namaku Aldrin
158
BIG THANKS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!