Sudah sembilan tahun berlalu. Sekarang Ardhilla telah menginjak usia tiga puluh tujuh tahun. Kecantikannya tidak berubah sama sekali. Popularitasnya sebagai Artis sejak usia sembilan belas tahun tahun telah mengantarkannya menjadi artis senior yang diperhitungkan saat ini. Ia juga merupakan sosialita kelas atas di Indonesia.
Hari ini malam penganugerahan Festival Film Indonesia (FFI) yang di selenggarakan di teater besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Tak tanggung-tanggung, Ardhilla memenangkan nominasi sebagai Pemeran utama wanita terbaik di film yang dibintanginya.
"Terima kasih untuk keluargaku serta para fans yang telah mendukungku selama ini. Terima kasih juga untuk rekan-rekan Artis, Sutradara, Produser dan semua pekerja seni yang bekerja dibelakang layar. Saya mencintai kalian semua," ucap Ardhilla di atas panggung sambil memegang piala FFI yang ia terima.
Hari ini, ia terlihat sangat cantik dan anggun. Dengan gaun hitam panjang rancangan desainer Ivan Gunawan dan makeup soft glamour hasil polesan dari profesional MUA nomor satu di Indonesia Bennu Sorumba. Di meja VIP, Adam bersama dua anaknya yang telah beranjak dewasa tengah duduk menyaksikan dirinya dari atas panggung. Mereka kompak mengenakan setelan jas hitam.
Usia Zaki sekarang telah menginjak dua puluh dua tahun tahun. Ia baru saja meraih gelar master jurusan manajemen keuangan di Harvard. Sedangkan Naufal baru menuju tujuh belas tahun. Ia baru naik kelas 2 SMA di sekolah swasta berbasis Internasional di Jakarta pusat.
"Selamat, ya, Bu," kata Zaki sambil memeluk ibu sambungnya itu.
"Selamat banyak, Bu." Naufal tak mau kalah dengan memberi buket bunga besar untuk Ardhilla.
Setelah acara penganugerahan bubar, para wartawan langsung mengerumuni Ardhilla, menyerbunya dengan berbagai pertanyaan.
"Selamat Mba atas kemenangannya. Apakah sebelumnya Mba sudah memprediksi akan memenangkan kategori ini?" tanya salah satu wartawan.
"Oh, tentu saja ini di luar dugaan. Aku sama sekali tidak menduga piala ini akan jatuh ke tanganku. Apalagi, semua yang masuk dalam kategori adalah artis-artis hebat," jawab Ardhilla sembari memegang dadanya, mencoba untuk merendah.
"Oh, iya, akhir-akhir ini ada gosip yang mengatakan sebelum menikah dengan pak Adam, Mba memiliki seorang anak laki-laki, dan sampai sekarang anak itu Mba sembunyikan di luar negeri. Benar, tidak?" Salah satu wartawan memberikan pertanyaan menyelidik.
"Ah, itu tidak benar," bantah Ardhilla dengan cepat, "Aku tidak menyembunyikan identitasnya. Dia bersekolah di luar negeri dan akan kembali besok lusa," tangkasnya sambil tetap berusaha tersenyum meskipun kesal karena merasa disudutkan.
"Berarti benar dong kalau selama ini Mba mempunyai seorang anak dan itu bukan anak dari Pak Adam!" sahut wartawan lainnya.
"Benar. Sebenarnya dia adalah anakku satu-satunya dari pernikahanku sebelumnya. Waktu itu aku pernah menikah dengan bule dan mempunyai anak. Makanya aku pernah vakum di dunia hiburan selama setahun, 'kan?" Ardhilla mencoba mengarang cerita untuk menjawab pertanyaan wartawan.
Rupanya, wartawan belum juga puas. Mereka semakin brutal menyerbunya dengan berbagai macam pertanyaan. "Kalau begitu kenapa Mba baru berani mengungkapkan anak Mba sendiri ke publik?"
"Itu ... karena anakku tidak ingin diekspos media. Dia sangat rendah hati. Usianya sekarang seumuran dengan anak sambungku yang kedua," jawabnya lagi.
Wartawan tak henti-henti untuk melempar pertanyaan yang semakin membuatnya tercekik. Merasa lelah menjawab dan mencari alasan, Ardhilla pun menyudahi sesi wawancaranya itu.
"Maaf, ya, teman-teman, tanya jawabnya sampai di sini dulu. Keluargaku sudah menunggu dari tadi," tolak Ardhilla dengan sopan saat wartawan terus menyerangnya dengan pertanyaan yang semakin mengorek privasinya.
Baginya, menghadapi wartawan harus dengan kepala dingin. Mereka tidak boleh dikasari, dan jika memilih bungkam, mereka akan membuat judul berita yang tidak mengenakkan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan harinya, tepatnya di sebuah studio yang dipenuhi dengan kamera, seorang gadis cantik berwajah oriental keturunan Jepang tengah melakukan syuting iklan produk kecantikan terbaru.
"Cut! kita break sejenak!" perintah sutradara iklan.
Gadis itu menghentikan aktivitas syutingnya lalu menghampiri seorang lelaki yang sedari tadi menunggunya. Rupanya, lelaki itu adalah Zaki, dan gadis yang baru saja selesai syuting adalah Maria—kekasihnya.
Maria adalah seorang pesinetron yang namanya sedang naik daun. Ia dan Zaki telah menjalani hubungan selama hampir dua tahun, bahkan keduanya telah dekat sejak mengecam bangku sekolah. Netizen sangat menyukai pasangan tersebut. Pasalnya, Zaki dan Maria menjalani hubungan yang dewasa, dalam artian tidak terlalu terlalu mengumbar kemesraan di media sosial seperti artis-artis pada umumnya.
"Tumben ke sini!" ujar Maria sambil membuka botol air mineral, lalu meneguknya.
"Kebetulan tadi lewat sini. Jadi, aku mampir sebentar," jawab Zaki tersenyum.
"Oh, iya, tadi pagi aku nonton di televisi, ibumu mengakui punya anak dari hasil pernikahannya sebelumnya. Berarti, kamu masih punya adik selain Naufal dong?" selidik Maria.
Zaki mengembuskan napasnya. "Ya, gitu deh. Dia sekolah di Amerika. Besok dia akan pulang karena ayah menyuruhnya menghadiri acaraku.
"Kok kamu baru bilang ke aku?" protes Maria seraya menunjukkan wajah cemberut.
"Soalnya ... tidak penting sama sekali!" cetus Zaki sambil memegang dagu lancip pacarnya.
"Aku penasaran, tampan tidak, ya? Katanya ayahnya bule. Berarti dia blasteran dong!"
Zaki tersenyum miring. Ia mendekatkan bibirnya di telinga Maria, lalu berbisik, "Dia lebih jelek dariku!"
Deru ponsel yang berdering mengalihkan perhatian Zaki. Ia merogoh saku celana untuk mengambil ponselnya. Rupanya, telepon itu dari ayahnya yang menyuruhnya cepat pulang karena mereka akan makan siang bersama di rumah. Setelah menutup telepon, Zaki pun pamit pada Maria dan bergegas pulang ke rumah.
Satu jam kemudian, Zaki tiba di rumahnya. Ia menghampiri Tuan Adam, Ardhilla, dan Naufal yang telah duduk di meja makan. Zaki menarik kursi lalu memosisikan duduk di samping Naufal, dan berhadapan dengan Ardhilla.
"Bagaimana persiapan acaramu besok?" tanya Adam pada Zaki.
"Sudah rampung, Yah. Semua sudah siap. Gedungnya lagi didekor," jawab Zaki sambil mengambil piring.
"Aku mengundang beberapa teman Artis dan teman grup sosialitaku," imbuh Ardhilla sambil menyantap hidangan makan siang.
"Bagaimana dengan Aldrin, apa dia sudah berangkat?" Adam bertanya lagi.
"Sudah, Yah. Kira-kira sejam lagi dia tiba di bandara," jawab Naufal.
"Aku kira dia akan tiba besok," terka Zaki.
"Kalau begitu kalian berdua pergi menjemputnya bersama-sama," perintah Tuan Adam.
"Aku enggak bisa, Yah. Masih banyak urusan yang harus kuselesaikan hari ini," tolak Zaki sambil mengelap mulutnya dari sisa-sisa makanan.
"Biar aku saja yang menjemputnya bersama Naufal. Aku sudah merindukannya," kata Ardhilla sambil memegang punggung tangan Adam.
"Ya sudah, kalau begitu kau dan Naufal bersiap ke bandara. Kalau dia sudah datang, suruh dia menungguku di ruang kerja!" ucap Adam. Pria itu memanggil supir pribadinya, menyuruhnya menyiapkan mobil yang akan dipakai untuk menjemput Aldrin.
Setelah makan siang selesai, Naufal dan Ardhilla berangkat menuju bandara. Sesampainya di sana, mereka bergegas menuju terminal dua untuk penerbangan internasional. Ardhilla memantau layar monitor yang berisikan info kedatangan pesawat.
"Ibu, aku mau hubungi Aldrin dulu, ya! Tadi sih dia nge-WA aku, katanya lagi nunggu kita," ucap Naufal sambil mengambil ponselnya.
Saat hendak menelepon Aldrin, tiba-tiba terdengar suara laki-laki yang menyapanya dari arah belakang.
"Sedang mencariku, ya?"
Naufal dan Ardhilla kompak menoleh ke belakang. Saat ini, seorang remaja lelaki yang memakai jaket hitam berjalan perlahan mendekati mereka. Penampilannya begitu memikat. Kulit putih bersih, sepasang mata indah yang berhiaskan alis tebal nan rapi, hidung mancung, serta rahang tegas. Sangat tampan! Sebuah tindikan yang menghiasi telinga kirinya makin menambah pesona lelaki yang bertubuh tinggi itu.
"Aldrin!" panggil Naufal saat melihat remaja lelaki tampan berwajah cantik.
catatan Author : kisah Aldrin, Naufal dan Zaki baru saja dimulai. Nantikan terus kisahnya ya. Maaf ya, ini visual Jepang. aku gak terlalu ngikutin artis indo, jadi gak kenal. kalo kalian ga Srek, bayangin aja sesuai imajinasi kalian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Anonymous
Mackenyu ya itu?
2024-12-04
0
𝓜𝓪𝓼𝓲𝓽𝓪𝓱 𝓐𝔃𝔃𝓪𝓱𝓻𝓪
Ternyata author update juga sama MUA yang lagi viral tapi aq lebih suka Bubah Alfian karena make up nya lebih flawles 🤭😅
2024-07-21
2
lily
aldrin🥰🥰
2024-01-29
2