Ya, karma. Seketika ingatannya melayang pada seorang anak yang ia tinggalkan pada seorang pengamen. Akal bulusnya mulai berjalan, ia tiba-tiba berpikir bisa menggunakan anak yang ia tinggalkan untuk melancarkan ambisinya. Kenapa ia tidak mengambil saja anak itu untuk tinggal dengannya di keluarga terhormat ini. Berharap kehadiran anak itu dapat menarik simpatik Adam. Asalkan anak itu mau mendengarnya dan menjadi bonekanya, maka bisa mengambil sedikit bagian harta dari kedua anak kandung Adam.
Sejak saat itu, Ardhilla mengeluarkan segala drama kesedihan dan penyesalan tentang masa lalunya pada Adam. Ia menceritakan tentang keberadaan anak itu dan penyesalannya yang telah menyia-nyiakan anak kandungnya. Wanita itu berharap dan memohon pada suaminya agar dapat menerima anak itu dan membawanya di keluarga mereka. Adam tidak keberatan sama sekali, ia malah langsung mengerahkan anak buahnya untuk mencari Jefri, pria yang disebut Ardhilla menjaga anaknya.
**
Sesampainya di rumah, Jefri menatap wajah Aldrin yang tertidur pulas sambil memeluk celengan ayamnya. Sekilas ia teringat kembali ucapan suami Ardhilla tadi. Setiap kata-kata yang pria itu ucapkan terus berdengung di telinganya hingga ia tidak bisa tidur .
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 05.00 wib tapi matanya belum juga bisa terpejam. Ia hanya berdiam diri di tempat tidur sambil memeluk anaknya dengan erat. Pria itu tidak pernah merasa sekhawatir ini, ia terus memeluk anak itu. Aldrin terbangun dan mendapati sepasang tangan yang melingkar di tubuhnya. Ia membalikkan badan dan melihat wajah ayahnya yang terlihat sedih.
"Ayah sudah pulang, ya?" tanyanya.
"Hum ... " Jefri menganggukkan kepala.
"Ketemu teman lama kok jadi sedih?" celetuk Aldrin.
"Karena ternyata dia baru sembuh dari sakitnya," jawab jefri seadanya.
"Sakit apa? "
"Tumor."
"Apa itu berbahaya? Apa itu penyakit yang membuat kita bisa mati?"
" Iya, tapi dia sudah sembuh," jawab Jefri sambil membelai rambut anaknya.
"Kalau begitu ayah tidak perlu sedih. Teman Ayah pasti akan baik-baik saja," ucap Aldrin.
Jefri hanya bisa tersenyum dan terus membelai rambut halus anaknya.
"Aldrin!" panggil Jefri dengan lembut.
"Ya ayah."
"Ayah ingin bertanya ... jika kau mempunyai dua ayah. Yang satu miskin, dan yang satu kaya. Ayah mana yang akan kau pilih?"
"Aku lebih memilih ayah miskin."
"Kenapa?"
"Karena seperti itu adanya , ayahku tidak kaya tapi aku sangat menyayanginya. Ayahku tidak perlu menjadi kaya raya untuk dipilih olehku," jawab Aldrin dengan mantap.
Jefri tersenyum bahagia, buru-buru ia mencium dahi anaknya.
"Sekarang ayah tanya lagi. Mana yang akan kau pilih, ayah yang tidak memiliki seorang ibu untukmu atau ayah yang memiliki seorang ibu untukmu?" Kali ini Jefri penasaran mendengar jawaban anaknya.
"Hhmmm ... tentu saja ayah yang memiliki seorang ibu untukku!" jawab Aldrin sambil tersenyum.
"Kenapa?" Wajah Jefri sedikit kecewa mendengar jawaban anaknya.
"Tentu saja karena ayahku memang memiliki ibu untukku," jawab Aldrin.
Jefri kembali tersenyum mendengar jawaban polos anaknya.
"Sekarang ayo kita mandi dan berangkat kerja!"
Jefrin kemudian bangkit dari tempat tidur mengambil handuk dan melemparkan handuk itu pada Aldrin.
**
Jam menunjukkan pukul 09.00 pagi, Selepas mandi Aldrin memakai pakaiannya dan mengambil biola bersiap untuk mengamen di beberapa tempat, seperti bus kota dan tempat-tempat ramai lainnya.
"Ayah, aku pergi duluan ya!" teriak Aldrin.
"Iyaa, hati-hati di jalan jangan terlalu memaksakan diri!" teriak Jefri di balik kamar mandi.
Selepas mandi ia pun bersiap-siap berangkat kerja, tapi telinganya menangkap suara langkah kaki menuju rumah ini.
"Aldrin, kau kah itu?" tanya Jefri sambil menengok keluar pintu.
Mata lelaki itu terbelalak menangkap sesosok yang datang di tempatnya. Apa yang ia lihat di hadapannya saat ini adalah sesosok wanita cantik nan anggun yang memancarkan pesonanya. Ia bukanlah orang asing bagi jefri.
Ya, iya mengenal wanita cantik di hadapannya saat ini. Wanita yang pernah ia tolong tujuh tahun lalu dari kejaran pembunuh. Wanita yang pernah hidup bersamanya di gubuk ini. Wanita yang membuat ia jatuh hati untuk pertama kalinya. Wanita yang meninggalkan peninggalan berharga padanya.
Dia adalah Ardhilla. Ya, wanita itu datang kembali di hadapan matanya setelah tujuh tahun berlalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Nacita
kirain itu perempuan lgsg insyaf pas kena tumor, ehhhhmalah menjadi2 kelakuanya
2024-03-08
0
Her Lina
ada ibu yg ky gini, kirain setelah kena tumor bakalan sadar, eh malah makin berambisi menjadikan anak yg ditelantarkan sebagai senjata menguras harta suami 😒
2024-03-04
1
sakura🇵🇸
ya ampuuun...dasar serakah,udah hidup mewah tinggal nikmatin malah cari perkara
2023-07-27
3