"Tunggu! Sebenarnya aku pacar kakakmu. Aku tahu namamu, dari akun gosip yang mem-blowup akte kelahiranmu. Namaku, Maria." Gadis berwajah oriental itu mengulurkan tangannya.
Aldrin bergeming. Bukannya menerima uluran tangan gadis itu, ia malah memandangi tangan putih dan jari-jari lentik Maria.
"Menjadi pacarnya pasti hidupmu akan menyedihkan. Mulai besok dia akan mengabdi di perusahaan Ayahnya dan akan sangat sibuk. Aku yakin dia tidak punya waktu untuk bersama kamu."
Sepasang alis Maria tampak bergelombang mendengar perkataan Aldrin.
"Maaf ...."
Baru saja Maria hendak berkata, Aldrin malah menimpal kembali ucapannya. "Gimana kalau kamu putusin dia, terus pacaran denganku."
Saat mengatakan itu, Aldrin mengedipkan sebelah matanya sambil mencetak garis senyum di wajahnya.
"Maaf aku tidak tertarik pacaran dengan cowok yang lebih muda dariku!" tegas Maria menunjukkan wajah ketus secara terang-terangan.
Mata Aldrin mengawal kepergian Maria dengan tatapan tajam. Sepasang alisnya terangkat, dan senyum tipis bertengger di bibirnya yang merah alami. Namun, detik berikutnya ekspresi wajahnya justru berubah menjadi dingin.
Di tempat pesta, Tuan Adam memberikan sambutan selamat datang pada para undangan. Ia mengumumkan bahwa mulai besok Zaki akan masuk ke perusahaan mereka sebagai manajer utama Adam grup. Meskipun usianya masih sangat muda, tapi dengan kepintaran yang Zaki miliki membuat Adam tak segan memberi posisi yang sangat bagus untuk anak sulungnya itu.
"Sebenarnya hari ini saya akan memperkenalkan anakku yang barus saja pulang dari Los Angeles. Tapi sepertinya dia kelelahan dan tidak sempat menghadiri acara ini," kata Adam disela-sela sambutannya pada para tamu undangan.
Malam itu, para undangan tampak menikmati pesta itu. Ada banyak makanan dan dessert mewah yang disediakan. Tak lupa pula hiburan dari musisi ternama tanah air.
Zaki naik ke atas panggung. Ia menunjukkan kepiawaiannya memainkan pianonya. Lelaki berusia dua puluh dua tahun itu adalah seorang pianis muda yang telah mengisi masa remajanya dengan belajar bermain piano dari seorang komposer musik ternama di Eropa.
Saat ini, ia membawakan alunan instrumen canon in D major yang merupakan salah satu karya klasik terkenal sampai saat ini. Alunan musik yang tenang dan indah, membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan berdecak kagum. Denting piano yang mengalun dari jari-jemari Zaki menghasilkan sebuah harmoni yang indah, dan setiap gerakan tubuhnya saat memainkan tuts terlihat sangat tenang dan berkharisma.
"Kau sangat beruntung, Maria. Punya pacar yang bakal jadi penerus Adam Grup dan pandai memainkan piano," puji salah satu rekan selebritis yang berdiri di samping gadis itu.
Pujian dari teman-temannya membuat Maria tersenyum simpul. Meskipun Zaki adalah seorang Pianis, tapi dia bukanlah tipe lelaki yang romantis. Ia lebih cocok disebut pria yang gila meniti karir.
Pertunjukan piano berakhir dengan suara tepuk tangan yang gemuruh. Zaki mengucapkan terima kasih di akhir pertunjukannya. Ketika ia hendak melangkah turun dari atas panggung, tetapi tiba-tiba terdengar alunan merdu biola. Suara itu bukan hanya mengejutkan Zaki, tapi juga seluruh tamu yang hadir di situ.
Semua tampak kompak mencari-cari sumber suara biola. Saat ini, terlihat seorang pemuda dengan setelan jas hitam naik ke atas panggung sambil tetap memainkan biola di pundaknya. Wajahnya yang tampan, dengan garis senyum menawan nan mematikan membuat para gadis yang hadir di acara itu tak berkedip.
"Ibu, Ayah, lihat ... itu Aldrin!" tunjuk Naufal ke arah pangging
Ardhilla dan Adam kompak menoleh. Mereka tersentak karena Aldrin tiba-tiba hadir di tempat itu. Tentu saja Ardhilla sangat senang melihat kehadiran anak semata wayangnya.
"Dia ... dia anakku. Dialah anakku!" teriak Ardhilla pada seluruh wartawan sambil menunjuk sosok pemuda tampan yang baru saja naik ke atas panggung. Sontak para pemburu berita itu langsung bergegas mengambil gambar Aldrin yang sedang memainkan dawai.
Saat ini, Aldrin memainkan sebuah instrumen dari Yiruma dengan judul Kiss the Rain yang terkenal begitu syahdu. Sebuah alunan biola yang indah dan menyayat hati membuat siapapun yang mendengarnya tersentuh dan ikut merasakan kesedihan yang disampaikan oleh sang Vionilis.
Maria yang sedari tadi hanya minum dan berbincang-bincang kecil dengan sahabatnya, tiba-tiba terperanjay mendengar suara biola yang begitu menyayat hati. Samar-samar ia melihat seorang pemuda dari atas panggung dengan gayanya yang begitu piawai memainkan biola. Matanya membulat tatkala melihat pemuda yang baru saja ia temui di koridor itu kini tengah berada di atas panggung sembari memainkan biola. Saking penasaran, ia mencoba berjalan mendekati panggung untuk memastikan apakah orang itu adalah pemuda yang ditemuinya tadi.
Aldrin benar-benar menikmati permainannya sendiri. Jari-jemarinya menari lincah menekan senar biola di pundaknya. Wajahnya tertunduk seakan larut dalam sayatan melodi yang dimainkannya. Gerakan tubuhnya melambat dan matanya terpejam. Balutan irama lagu yang sendu, seolah menyihir semua tamu yang hadir. Beberapa orang sibuk merekam dirinya untuk dijadikan histori instagram mereka.
Maria adalah satu dari sekian banyak orang yang larut dengan permainan biola Aldrin. Matanya masih tak lepas memandangi Aldrin yang terus menggesek biola. Ia tak menyangka jika adik tiri dari pacarnya itu ternyata pandai memainkan alat musik gesek tersebut.
"Dia adik tiriku," ucap Zakibyang baru saja datang mengejutkan dirinya. Pria itu berdiri tepat di samping Maria sambil memegang gelas kristal berisi minuman moktail.
"Aku sudah tahu. Tidak kusangka dia sepertimu. Sama-sama berbakat di bidang musik," puji Maria tanpa mencoba mengalihkan pandangannya.
"Ya ... itu karena dia pernahenjadi pengamen jalanan sebelum ayahku mengambilnya," balas Zaki sambil meneguk kembali minuman moktail.
Mata Maria melebar seketika. "Pengamen?"
Zaki mengangguk. Saat Maria hendak melayangkan pertanyaan, sebuah gesekan panjang dari busur biola pun terdengar, sebagai pertanda permainannya di lagu tersebut selesai. Tak ayal, tepuk tangan dari para tamu pun bergemuruh mengisi aula tersebut.
Aldrin turun dari panggung setelah memberi pertunjukan yang benar-benar mengagumkan. Wartawan langsung menyerbunya bak semut yang mengerumuni kue manis.
Tak mau kalah, Ardhilla menghampiri Aldrin dan menggandeng tangannya. Dengan bangga ia memperkenalkan anak yang tak pernah terekspos pada seluruh awak media.
"Apa Anda memang memiliki hobi bermusik sedari kecil?" wartawan mulai mewawancarainya.
"Tidak, memainkan biola pekerjaanku dari kecil. Hobiku mabuk dan gonta-ganti pasangan," ucap Aldrin dengan santai.
Perkataan Aldrin yang blak-blakan tak hanya membuat wartawan kaget, tapi juga ibunya. Bahkan hampir membuat jantung Ardhilla hampir terlepas dari organ tubuhnya. Ini gila! Bagaimana bisa anak itu mengatakan hal itu di depan wartawan?
"Hehe ... anakku ini punya selera humoris yang tinggi jangan diambil hati ucapannya. Dia memang hidup bebas di luar negeri tapi ia masih mengenal norma-norma adat ketimuran," papar Ardhilla menahan kesal.
Setelah mengklarifikasi pernyataan Aldrin barusan, Ardhilla langsung menarik anaknya keluar dari kerumunan wartawan agar anak itu tidak sembarangan mengeluarkan kata-kata lagi. Tak jauh dari sana Maria tertawa kecil mendengar ucapan Aldrin yang begitu polos dan terlalu jujur.
"Dia sangat senang membuat malu keluarga kami." Mata Zaki menatapnya penuh kekesalan.
"Kupikir dia anak yang penurut seperti Naufal. Ternyata sangat berbeda." Maria seolah masih penasaran dengan sosok adik tiri kekasihnya.
**
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Pesta telah usai, para tamu telah pulang. Maria masuk ke dalam lift. Ia menekan tombol menuju lantai dasar. Gadis itu juga akan segera pulang.
Lift terbuka saat melintasi lantai lima. Maria terkejut saat di depan pintu lift seorang berjalan sempoyongan sambil memegang botol minuman keras. Ia dalam keadaan mabuk berat. Dan saat ia masuk ke dalam, ia jatuh terhuyung tepat di pelukan Maria.
"Aldrin ..." sahut Maria sambil menahan tubuh pemuda itu.
Dia tak sadarkan diri.
.
.
.
.
.
jejak kaki :
Pianish : pemain piano
Violinis : pemain biola
untuk lebih bangkitkan imajinasi, mungkin bisa dengar langsung kiss the rain violin version di youtube 😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Wahyu Hidayat
setiap denger lagu ini langsung teringat drama korea "Endless Love (Autumn in My Heart)"
2024-05-04
2
Her Lina
aldrin yg terpisah dengan ayah jefri malah tumbuh seperti ini, kasian kamu aldrin. semoga nanti bisa ketemu sama ayah jefri lagi.
2024-03-05
0
sakura🇵🇸
langsung dengerin dr spotify😍 sambil bayangin muka aldrin yg ngeselin🤭
2023-07-28
0