Pendidikan. Satu kata yang keluar dari mulut Adam itu, sepertinya membuat Jefri tersadar sesuatu. Ya, ia tidak bisa memberikan pendidikan terhadap Aldrin. Usia anak itu sudah tujuh tahun, seharusnya ia sudah mengecap bangku sekolahan. Namun, ego Jefri saat ini begitu tinggi. Seakan tak peduli, Ia meninggalkan pria itu dan terus berjalan ke arah pintu keluar ruangan.
Adam hanya menarik napas kasar dan menyaksikan tubuh pria itu telah menghilang dari hadapannya. Tawaran darinya telah ditelan mentah-mentah oleh Jefri. Ia tahu apa yang lakukan telah menyinggung perasaan pria tersebut. Namun, demi menyenangkan hati istrinya, ia mencari pria itu dan membawanya ke sini untuk melakukan kesepakatan pengambilan anak yang berakhir sia-sia.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Rumah ini sangat besar bak istana, tapi Jefri tetap tahu pintu depan rumah. Ia terus melangkahkan kakinya begitu cepat, berharap cepat-cepat pergi dari kediaman ini. Hingga terdengar suara teriakan anak kecil yang menghentikan langkahnya.
"Paman!"
Jefri membalikkan badannya, sepasang matanya menangkap sosok bocah laki-laki yang menatap wajahnya sambil tersenyum. Bocah itu terlihat seumuran dengan Aldrin. Ia mendekati Jefri, dan langsung memegang tangan kanan pria itu.
"Paman, namaku Naufal. Aku anak kedua dari keluarga ini. Aku minta maaf telah menguping pembicaraanmu dengan ayahku. Awalnya aku sangat terkejut saat tahu ibuku ternyata punya seorang anak. Apalagi kudengar anaknya seusiaku," terang Naufal dengan wajah polos.
Dari gaya bicaranya, terlihat bocah itu sangat beradab dan berpendidikan.
"Paman, aku selalu berdoa agar ibu dan ayahku menambah satu orang anak lagi. Aku begitu kesepian di sini, kakakku sangat kutu buku dan tidak mau bermain denganku. Aku rasa senang jika ia tinggal disini bersama kami. Ayolah, Paman! Izinkan dia tinggal bersama keluarga kami. Aku akan bujuk ayah dan ibuku agar Paman juga bisa tinggal bersama di sini dan kita akan menjadi keluarga besar."
Bocah itu berusaha membujuknya dengan memasang wajah memelas. Matanya berbinar-binar dan tangannya masih memegang tangan kanan Jefri.
Jefri membuang muka seraya menghela napas. Ia berjongkok sehingga tubuhnya sejajar dengan dengan bocah kecil itu.
Ia memegang bahu anak itu dan berkata, "Dengarkan aku, Anak pintar. Ayahmu sangat kaya raya. Jika kau merasa kesepian, suruh ayahmu memanggil penyanyi-penyanyi dan grup band yang biasa tampil di televisi, undang mereka datang ke sini adakan konser di rumah ini untuk menghiburmu. Dengan begitu, kau tidak akan kesepian dan kakakmu tidak lagi jadi kutu buku."
Jefri berdiri, lalu kembali melangkahkan kakinya keluar. Tapi tak disangka anak itu berteriak.
"Paman, tolong sampaikan salamku pada saudaraku itu. Katakan padanya namaku Naufal, aku akan menunggunya datang ke sini untuk bermain."
Jefri mendengar suara teriakan anak itu, ia tidak merespon dan tetap berjalan.
Naufal namanya. Umurnya tujuh tahun. Ia lahir di tahun yang sama dengan kelahiran Aldrin. Namun, Aldrin lebih kakak tujuh bulan darinya. Wajahnya tampan, matanya bulat indah. Senyumnya sangat manis. Ia adalah anak kedua dari pernikahan Tuan Adam bersama mendiang istrinya.
Ia mempunyai karakter yang lembut suka menolong sesama dan sopan sama seperti karakter mendiang ibunya. Ibunya meninggal saat melahirkannya. Karena kesibukan Tuan Adam sebagai seorang Presiden Direktur, ia mencari baby sister untuk mengasuhnya waktu itu.
Hal itulah yang membuat Ardhilla masuk di keluarga mereka sebagai pengasuh. Setiap hari mengasuh baby Naufal, membuat Ardhilla sering berkomunikasi dengan Tuan Adam. Tidak disangka benih-benih cinta keduanya muncul. Ditambah lagi, anak tuan Adam yang pertama sangat menyukai sosok Ardhilla yang keibuan. Sehingga membuat Adam mantap melamar Ardhilla.
Zaki adalah anak tuan Adam yang pertama. Ia sangat tampan. Jarak usia ia dan adiknya lima tahun. Tumbuh sebagai anak pertama di keluarga kaya ini, membuatnya berpotensi menjadi penerus ayahnya. Oleh karena itu, sejak dini ayahnya telah menyekolahkan dia di luar negri untuk mempersiapkan ia menjadi Presiden Direktur selanjutnya.
Zaki sangat pandai dan cerdas, tetapi sedikit angkuh. Hal itu wajar karena ia tumbuh di lingkungan yang spesial. Ayahnya tidak mengizinkan ia sembarang bergaul. Kemampuannya menguasai empat bahasa asing dan pandai memainkan piano dari kecil cukup membuktikan jika ia benar-benar cerdas. Ia juga selalu melakukan segala sesuatu yang ayahnya inginkan, seperti belajar bisnis sedari kecil. Hal itulah yang membuat ayahnya sangat bangga padanya. Asalkan ia meminta sesuatu, sudah pasti akan diberikan ayahnya.
Akan tetapi, kematian ibunya membuat ia menjadi sedih dan sering mengurung diri dikamar. Ia tak lagi mau belajar dan berkomunikasi dengan orang sekitar. Bahkan ia tidak mau bicara pada ayahnya.
Hingga semua berubah sejak kehadiran Ardhilla di rumah mereka. Bak seorang ibu peri, dia muncul di keluarga ini dan berhasil mengambil hati anak sulung dari pengusaha terkaya nomor tiga di negara ini. Zaki sangat senang dan bergantung dengannya. Ia seperti melihat sosok ibunya di tubuh Ardhilla. Baginya, Ardhilla adalah peri yang dikirim Tuhan untuk menemani kesendiriannya sejak ditinggal ibunda tercinta.
Selama menjadi baby sister, Ardhilla menunjukkan pribadi baik yang sebenarnya hanyalah topeng belaka untuk membuat Adam jatuh cinta dan menikahinya. Adam tak tahu jika Ardhilla telah memiliki seorang anak. Ia hanya tahu, Ardhilla seorang artis yang karirnya anjlok dan jatuh bangkrut.
Setelah menikah, dengan sekejap karir Ardhilla menjadi cemerlang. Segala skandal hubungan gelapnya dengan sang Sutradara waktu itu telah dilupakan orang-orang. Karena media terus mengekspos tentang sosoknya yang menjadi ibu sambung baik hati untuk dua putra dari pemilik Adam grup.
Ardhilla terus mengambil hati kedua anak sambungnya. Ia pikir, mereka berdua adalah aset berharganya karena jika mereka berdua nyaman dengannya, Adam akan terus mencintainya dan menyerahkan apapun yang ia inginkan.
Namun, selama bertahun-tahun berakting sebagai ibu tiri yang baik, ternyata tidak bisa memuaskan hasrat ambisinya. Ia ingin memiliki keturunan dari Adam untuk lebih memperkuat posisinya. Apalagi ia mengetahui sebagian besar warisan kekayaan dan segala asetnya akan jatuh ke tangan dua anak sambungnya. Sementara dia hanya akan mendapatkan rumah dan vila mereka di Bali.
Akhirnya ia konsul ke dokter kandungan dan ia harus menelan pil pahit begitu mendengar dari mulut dokter jika ia memiliki tumor ganas yang hidup di sekitar mulut rahim. Ia sangat terkejut dan menjadi seperti orang gila begitu mendengar diagnosa dokter. Hanya satu kata yang terlintas di pikirannya. Ini karma!
catatan Author : ini masih menceritakan tentang masa kecil Aldrin, Naufal dan Zaki ya. nantikan terus chapter-chapter yang akan datang dijamin lebih seru apalagi saat mereka udah beranjak dewasa. Oh ya, dari ke 3 karakter utama yang aku munculkan gambaran visualnya adakah yang mengenal mereka 😂😂. jangan lupa like, love dan komen ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
sakura🇵🇸
ini anak2 baik apakah nanti berubah jadi jahat atau malah aldrin biang keroknya karena merasa dipisahkan dr ayahnya selama ini...atau dia g suka sama ibunya sendiri
2023-07-27
2
⸙ᵍᵏKᵝ⃟ᴸ🦎ᵏᵉʸ мαк вυαуα
ada bang naufal, karakternya mirip abang naufal nya engkong gak🤭🤭🤭🤭
2022-10-22
0
Ishikawa mitsuki
karma karna kamu terlalu serakah
2022-07-29
0