Battle War ; Magic, Sword And Dragon
"Bu guru Otome, apa aku salah dengar? Kenapa aku harus berpasangan dengan dia? Anda pasti tahu kalau aku adalah murid peringkat S, tetapi kenapa aku harus berpasangan dengan murid paling lemah di kelas ini?"
Di ruang kelas, seorang gadis protes dengan keputusan yang baru saja dia dengar.
Rambutnya pirang emas yang memantulkan cahaya mentari dengan sempurna. Matanya merah ruby bagaikan api yang membara penuh tekad dan amarah.
Aura yang dia keluarkan memberitahu kalau dia bukanlah orang biasa. Dan memang begitulah kenyataannya. Dia memiliki latar belakang yang tak bisa disamakan dengan murid lainnya.
Teman teman di kelasnya tak mencoba meredam kemarahannya karena mereka tahu kenapa gadis itu marah. Bahkan jika dalam posisinya, mereka mungkin akan melakukan hal yang sama.
"Dengar Laila Alein Fortisillein, sekolah sihir ini dibangun untuk mendidik penyihir agar dapat mengendalikan dan meningkatkan kekuatan mereka. Kau pasti tahu hal itu kan? Untuk menguji seberapa besar peningkatan kalian, sekolah mengadakan Tribal atau lebih dikenal sebagai
"...Ta-tapi anda tahu dia kan? Dia adalah satu satunya murid berperingkat F di kelas ini."
"Ya aku tahu itu, tapi bukankah itu kesalahanmu sendiri karena tak mencari pasangan dalam waktu yang ditentukan?"
"...Uuu.."
"Dan seharusnya kau juga sudah tahu jika belum memiliki pasangan, maka sekolah akan memutuskan siapa yang akan menjadi pasanganmu. Kuro adalah satu satunya murid di kelas ini yang belum memiliki pasangan, karena itu secara otomatis dia menjadi pasanganmu. Jangan mencoba protes, anggap saja sudah ditakdirkan."
Laila tampak tak terima alasan itu, tapi bukan itu masalahnya.
"Ta-tapi bukankah hal itu berarti kami akan sekamar?"
Wajah Laila memerah dan sesekali melirik Kuro dengan tatapan rumit.
"Ya. Karena itulah kalian berdua tak boleh melakukan sesuatu yang melampaui batas ya!"
Otome tersenyum dan mengedipkan salah satu matanya. Dia sedang menggoda Laila.
Ya. Itu sangat wajar mengingat hanya mereka yang memiliki pasangan berlawanan jenis. Dengan kata lain mereka satu satunya yang berbeda. Tapi mereka tak punya pilihan karena jumlah murid laki laki dan perempuan yang ganjil.
Sementara itu lelaki berambut hitam hanya terdiam ketika seluruh mata laki laki di kelasnya menatap dirinya dengan tatapan kasihan. Dia mengerti kenapa semua orang menatapnya seperti itu, hal itu karena mulai besok dia akan sekamar dengan Laila yang dikenal sebagai gadis genius dan gadis paling berbahaya di Kuryuu Academy.
"Haaa..."
Dia mendesah. Dia tak menyangka baru seminggu bersekolah sudah mendapatkan masalah serius.
Dia menaruh kepalanya di atas meja dan melihat ke luar jendela. Dari jendela itu dia dapat melihat sebuah kota yang indah dan ada begitu banyak orang. Jika dibandingkan dengan tempat tinggalnya 2 minggu yang lalu, kota ini sungguh berbeda.
(Kota Areshia kah?)
Sudah seminggu sejak tahun ajaran baru dimulai di Kuryuu Academy, dan sekolah ini bukanlah sekolah biasa. Sekolah ini adalah salah satu dari 7 sekolah sihir yang ada di Kekaisaran Houou.
"Baiklah, kita sudah selesai dengan daftar para peserta [Tribal] dan siapa pasangan kalian masing masing. Sebelum kujelaskan tentang [Tribal], tolong jelaskan kembali kenapa sekolah semacam Kuryuu Academy didirikan, Seta!"
"Baik!"
Seorang lelaki langsung berdiri. Dia terlihat sangat tegas dari caranya menjawab dan tatapan matanya.
"Setelah Light War, yaitu perang antara penyihir melawan Demon King (Raja Iblis) berakhir, banyak anak anak yang terlahir dengan memiliki kekuatan sihir yang membuat jumlah penyihir meningkat dengan pesat. Lalu untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuatan sihir, maka sekolah semacam Kuryuu Academy didirikan. Itulah kenapa sekolah sihir dibangun."
"Bagus Seta. Terima kasih."
Otome tersenyum lalu melanjutkan.
"Penyihir dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu User dan Contractor. User adalah penyihir yang menjadikan senjata sihir [Magic Arm] sebagai bentuk kekuatan dan perwujudan sihir. Sedangkan Contractor adalah penyihir yang menjadikan makhluk sihir [Magic Beast] sebagai bentuk kekuatan sihir. Penyihir mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, karena itulah setiap penyihir diwajibkan bersekolah. Sampai di sini apakah ada pertanyaan?"
24 murid Otome terdiam dan tak begitu terlalu peduli dengan apa yang dikatakan Otome barusan. Hal itu sangat wajar mengingat itu adalah pengetahuan umum.
"Bu Otome, lalu kenapa kita diharuskan memiliki pasangan saat ujian [Tribal]?"
Salah seorang murid bertanya. Meskipun di luar topik, Otome hanya tersenyum senang dan mengangguk .
"Itu pertanyaan bagus Miharu. Seperti yang kalian tahu [Tribal] adalah semacam ujian yang dilakukan untuk menguji seberapa besar peningkatan kekuatan setelah belajar di sekolah, tapi [Tribal] juga merupakan salah satu syarat agar dapat mengikuti [Battle War]."
Otome terdiam sesaat, lalu melanjutkan.
"[Battle War] adalah kompetisi tahunan untuk menentukan pasangan terkuat di antara 7 sekolah, karena itulah hanya murid dengan nilai terbaik dan terkuat yang mampu bertarung di [Battle War]. [Tribal] bisa dibilang juga merupakan sebuah seleksi. Tetapi yang menarik bukan itu. Kalian sudah tahu kan hadiah jika memenangkan [Battle war]? Ya. Selain mendapatkan uang dan gelar orang terkuat, kalian diperbolehkan untuk membuat satu permintaan dan tentu saja permintaan itu akan dikabulkan oleh Kekaisaran Houou yang merupakan negeri terbesar di tanah Orladist ini. Dengan kata lain, apapun permintaan kalian pasti akan terkabul."
"Tetapi kenapa kami harus berpasangan? Bukankah lebih baik bertarung secara individu jika hanya ingin mengetahui siapa yang terkuat? "
Otome hanya tersenyum kecil.
"Kalian berpasangan agar dapat bekerja sama dalam sebuah pertarungan dan saling membantu. Aku tahu kalian pasti percaya diri dengan kekuatan yang kalian miliki, tapi kalian tak akan mampu berkembang jika menggunakan kekuatan kalian sendirian. Contohnya jika kita menggabungkan elemen api dan angin, maka serangan kita akan lebih kuat, tapi kalian tak mungkin melakukannya jika sendirian kan? Apa kalian mengerti?"
Hal itu karena penyihir hanya memiliki satu jenis elemen saja. Meskipun ada yang bisa menguasai lebih dari satu elemen, namun itu karena penyihir itu memiliki kekuatan khusus. Penyihir seperti itu sangatlah langka.
" Sebenarnya aku mendengar kalau [Battle War] akan diubah menjadi pertarungan tim, tetapi keputusan masih belum dibuat karena alasan rumit. Jadi bisa dibilang kalian kurang beruntung. Kita masih menggunakan format berpasangan. Karena alasan itulah seminggu yang lalu aku sudah menjelaskan agar memilih pasangan yang cocok dengan kemampuan yang kalian miliki. Kalian bisa menentukan kombinasi yang cocok dengan melihat data sekolah melalui Crystal Age. Meskipun begitu, tampaknya ada murid yang belum mencari pasangannya."
"..Ughhhhh"
"Dan untuk memperdalam hubungan dengan pasangan kalian, maka setiap pasangan akan tinggal di kamar yang sama."
"Aku tahu itu, ta-tapi...."
Laila ingin protes tapi karena dia tahu hal itu percuma, maka dia mengurungkan niatnya.
"Tenang saja. Saat ini kalian berpasangan hanya sementara. Tapi setelah 2 minggu, kalian akan harus memilih tetap bersama pasangan kalian atau berganti karena tidak cocok, tapi aku akan memberi tahu kalian . Setelah kalian memilih pasangan, maka kalian akan berpasangan untuk tiga tahun kedepan jadi aku minta untuk mempertimbangkan dengan hati hati pilihan kalian"
"""Baik!!!!"""
"Baiklah. Itu saja untuk hari ini. Semoga hari kalian menyenangkan"
Otome lalu pergi meninggalkan ruang kelas.
Disaat itulah kelas yang semulanya tenang kini menjadi ribut.
Banyak murid murid yang sedang mengobrol satu sama lain, dan kemungkinan mereka sedang mengobrol tentang bagaimana cara menggabungkan kekuatan mereka.
5 orang laki laki mendekati Kuro yang sedang merenung.
"Hoi selamat karena berpasangan dengan gadis paling cantik di kelas 1, Kuro!"
"......"
Perkataan seorang lelaki bernama Ash sama sekali tidak membuat Kuro senang. Dia bahkan memasang wajah kesal. Kekuatan Ash adalah dapat manipulasi listrik. Dia adalah penyihir berperingkat B. Selain cerdas, dia suka mencampuri urusan orang lain.
Setidaknya itulah yang dipikirkan Kuro.
"Ya ya, aku benar benar iri kepadamu Kuro." kata lelaki kurus tinggi bernama Ishi
"Kalau begitu, maukah kau bertukar pasangan setelah dua minggu lagi?"
"Ahh tidak, kau tahu kan kalau aku sudah berpasangan dengan Suburo, ... lagipula kekuatan sihir airku tak cocok dengannya he he"
Suburo adalah penyihir yang mampu memanipulasi air berperingkat B.
(Sudah kuduga, mungkin aku akan berakhir menjadi pasangannya selama tiga tahun ke depan)
Meskipun ada kesempatan untuk berganti pasangan, namun hal itu sangatlah jarang terjadi. Kebanyakan mereka sudah menetapkan pasangan mereka sejak awal dan jarang ada pasangan yang berganti.
Karena itulah Kuro tak tahu, apakah ini yang disebut keberuntungan atau kemalangan.
Dia hanya bisa mendesah.
"Sudahlah." ucap Suburo. "Setidaknya kau dapat sekamar dengan tuan putri Laila."
"Hei, apa kalian ingin aku dibakar menjadi debu? Aku tahu dia sangat cantik, tapi dia juga tak segan segan membakarku. Kalian pasti ingat kejadian empat hari yang lalu kan?"
"Ya. Karena itulah sebaiknya kau berhati hati, he he.."
"....."
"Hei, jangan tatap aku seperti itu, kau tahu kan kalau yang kukatakan tadi tidaklah salah?"
Perkataan Ash memang benar. Dia harus berhati hati. Dia tak mau terbakar menjadi abu sebelum memenangkan Battle war.
Dia mengingat kejadian empat hari yang lalu.
Laila, gadis super cantik, manis dan genius. Dia mendapat peringkat S saat ujian masuk sekolah dan karena itulah dia sangat populer di Kuryuu Academy, tapi kepopulerannya juga mengundang masalah.
Tiga orang lelaki kelas tiga berperingkat A, mendekati Laila dan menggodanya. Tentu saja Laila yang mempunyai harga diri yang tinggi langsung tidak suka digoda dan menantang mereka bertiga dalam sebuah duel.
Di sekolah ini duel sangatlah populer dan di sering digunakan untuk menyelesaikan masalah antar siswa. Dan meskipun berperingkat lebih rendah, kekuatan kelas 3 yang berperingkat A dapat menyamai kekuatan penyihir berperingkat S atau bahkan SS. Karena itulah meskipun berperingkat S, menantang kelas 3 dalam duel adalah sebuah tindakan bodoh, tapi-
Laila berhasil mengalahkan mereka dengan mudah, dan saat itu duel 1 lawan 3. Itu hanyalah salah satu contoh agar tak membuat masalah dengan Laila.
"Baiklah Kuro, kami akan segera pergi tempat latihan setelah ini. Apa kau mau ikut?"
"Tidak. Terima kasih atas tawarannya, tapi aku mau berkeliling kota lagi."
"Heh? Apa kau serius? Bukankah kau sudah berkeliling kota selama seminggu ini? Apakah kau tidak bosan?"
Kuro menggelengkan kepalanya.
"Lagipula aku berkeliling agar bisa mengenal seluk beluk kota ini. Maklum saja, aku adalah pendatang.
"Umm.. baiklah. Kalau begitu kami akan pergi dulu. Dan semoga beruntung Kuro."
Mereka berlima kemudian pergi dari kelas dan tak terlihat lagi.
Sementara itu, Kuro langsung saja pergi sambil membawa pedang di tangan kirinya.
Tak ada aturan untuk membawa senjata di sekolah ini, tapi jika menggunakan senjata di luar arena duel, maka akan langsung mendapatkan hukuman.
"........."
Laila duduk sendirian sambil membaca data di tengah lingkaran sihir yang mengambang tipis di atas mejanya. Lingkaran sihir itu terpancar dari sebuah permata kecil berwarna biru yang disebut Crytal Age.
Data itu adalah data milik seorang lelaki berambut hitam bernama Kuro Kagami.
"......aneh"
Setelah membaca data Kuro dengan teliti, Laila menemukan fakta yang cukup mengejutkan tentang Kuro. Selain Kuro berperingkat F, sihir Kuro tidaklah diketahui. Atau lebih tepat jika tak ada.
Dengan kata lain, Kuro bukanlah seorang penyihir.
-Lalu kenapa seorang seperti Kuro bisa masuk ke sekolah ini?
Di saat itulah rasa penasaran dan tertarik muncul di diri Laila.
Dia ingin tahu siapa sebenarnya Kuro, tapi di saat itulah Laila melihat Kuro sudah pergi keluar kelas sambil membawa pedang yang disebut 'katana' di tangan kirinya.
".......hhhnnn?"
Laila hanya terdiam dan melihat sosok Kuro menghilang setelah pintu otomatis tertutup. Meskipun dia penasaran, masih ada banyak waktu untuk mencari tahu. Lagipula dia dan Kuro mulai hari ini adalah teman sekamar dan-
Pipi dan telinga Laila langsung memerah ketika mengingat itu.
(Sial, kenapa aku harus berpasangan dengan dia. Huuuhh...sudahlah sebaiknya aku pergi belanja, semoga saja aku menemukan baju bagus.)
Dia tersenyum dan pergi meninggalkan ruang kelas. Tujuan dia hari ini adalah sebuah Mall yang paling besar dan terkenal di kota ini, yaitu Sirei Mall.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Ryuu√[Primodial Void God]™SR
kapan dan di mana, time line nya aku pernah baca novel yang ini.
lupa. ckkk
2024-01-13
0
delete account
belajar penulis lagi ya kak soalnya itu ada yang gak bisa dibaca semangatin lagi dalam penulis ya
2023-07-31
1
ALAN
mampir thor
2022-03-10
1