Fila Ariant.
Laila Alein Fortisillein.
Pandai besi dan penyihir ranking S.
Kedua gadis cantik ini saling menatap ke arah lain dengan wajah kesal di sebuah ruang istirahat di lantai 4 Sirei mall.
Di bawah kaki Laila terdapat 10 tas yang berisi barang belanjaanya, sementara itu di bawah kaki Fila terdapat 3 tas.
Ini bukanlah persaingan tentang siapa yang belanja lebih banyak, tapi mereka berdua terpaksa duduk di meja yang sama karena seorang pria.
Kuro Kagami.
Seseorang yang menjadi biang keladi saat ini sedang berada di toilet untuk membersihkan darah yang mengalir deras dari kedua lubang hidungnya.
Itu wajar mengingat dia telah melihat dua orang gadis cantik sedang setengah telanjang, tapi itulah yang menjadi masalah.
Sruuuuttttt..
Fila minum jus yang dia pesan. Cuaca yang panas membuatnya merasa haus. Meskipun ada pendingin ruangan entah mengapa udara di sekitarnya terasa panas.
"Hei... bisakah kau dinginkan kepalamu penyihir api, kau tak tahu kalau sihirmu membuatku berkeringat?"
"Ah?!"
Laila mengerti maksud perkataan Fila. Memang tanpa sadar dia telah memanaskan udara di sekitarnya. Dia merasa menyesal, tapi itu wajar mengingat dia sedang marah.
Sebagai penyihir api, panas merupakan temannya, karena itulah dia tak merasa panas dan berkeringat, tapi bagi orang lain, panas merupakan sesuatu yang mengganggu.
".......Maaf, aku tak sengaja."
Laila mengambil nafas dalam dan udara mulai kembali normal.
"Tidak apa apa. Lagipula wajar marah ketika Kuro melihatmu setengah telanjang, tapi aku tak mengerti kenapa kau harus marah. Kuro tak sengaja melakukannya. "
"Sengaja atau tidak, dia tetap melihat sesuatu yang seharusnya tak dia lihat. Aku belum puas jika tak membakarnya menjadi arang."
"Memangnya ada yang bagus untuk dilihat?"
"!?"
Hati Laila merasa tertusuk. Dia tahu buah dada Fila memiliki ukuran yang luar biasa. Kira kira F cup? Jika dibandingkan dengan dirinya yang B cup, dia sama sekali tak memiliki kesempatan.
Membahas hal ini hanya akan menyakiti diri sendiri.
"Hahaha... maaf aku hanya bercanda. . Namaku Fila Ariant. Ini pertemuan yang aneh, tapi salam kenal."
Fila mengulurkan tangannya, tapi Laila ragu untuk menjabat tangan. Tetapi dia melakukannya karena sadar Fila tak memiliki niat buruk.
(Bercanda? Bukankah tadi kau yang mulai?)
Laila merasa jengkel.
"....Laila Alein Fortisillein, salam kenal, Fila."
Laila tersenyum pahit saat berkenalan dengan Fila, tapi entah mengapa nama Ariant terdengar akrab di telinganya.
"Jadi kau adalah putri Paladin yang dijuluki paladin terkuat itu ya? Heh.. aku tak menyangka akan bertemu dengan seorang putri dari orang yang terkenal."
Ayah Laila merupakan salah satu dari lima paladin.
Leon Alein Fortisillein, itulah nama ayahnya. Dia dikenal sebagai penyihir api terkuat selama 400 tahun ini dan belum pernah ada yang mengalahkan dirinya.
Sebagai seorang putri Paladin terkuat, peringkat Laila sebagai penyihir beranking S sangatlah wajar, tapi-
Peringkat S tidaklah cukup bagi Laila.
Saat ini usianya 15 lebih, tapi dia masih berperingkat S.
Dia sangat berbeda dengan kakaknya yang berperingkat Master di saat usia yang sama.
Ini sungguh memalukan, tapi tak ada yang tahu rasa malu ini selain dirinya sendiri. Hal itu karena tak ada seseorang yang bisa dia ajak berbagi dan mengerti tentang dirinya.
Tapi, semua itu tak ada hubungannya dengan pertemuannya dengan gadis yang berambut hijau ini, dan akhirnya dia ingat kenapa Ariant begitu akrab di telinganya.
"Haha, aku juga tak menyangka akan bertemu dengan putri mantan jendral Irho Ariant. Sungguh kebetulan sekali, iya kan?"
"Ya. Aku setuju sekali.."
Dan akhirnya mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan tajam, tapi itu bukanlah tanda mereka saling bermusuhan.
"Hahaha.."
"Hahaha.."
Mereka berdua tertawa bersamaan. Mereka tersenyum dan hawa tegang langsung menghilang dalam sekejap.
"Um... ngomong ngomong apa hubunganku dengan Kuro, Laila?"
Laila terkejut dan langsung memasang ekspresi rumit, tapi di saat yang sama wajahnya memerah. Apa dia ingat kejadian tadi?
"Hmmm... yah.. sebenarnya hubungan kami hanya sebatas partner di sekolah. Tapi-"
"...?"
"....Fila, apa kau percaya mimpi yang menjadi kenyataan?"
"Eh? Apa maksudmu?"
Sekarang justru Fila yang memasang wajah rumit. Dia bingung dengan penjelasan Laila yang aneh.
"Ah.. tidak tidak.. ummhh.. gimana ya.. oh iya. Begini.. sejak kecil, aku selalu bermimpi melihat dan bertemu dengan seorang lelaki, tidak lebih tepatnya aku dan lelaki itu adalah sepasang kekasih."
"......"
".... dan lelaki di mimpiku itu sangat mirip dengan Kuro, hanya saja mereka memiliki warna mata dan rambut yang berbeda. Fila, bagaimana menurutmu?"
Jujur, Fila sama sekali tak mengerti, tapi dia tahu kalau lelaki yang ada di mimpi Laila mirip dengan Kuro.
"Hmmm... kurasa itu hanya kebetulan, tapi apa tak apa apa menceritakan hal ini kepadaku? Aku adalah gadis yang baru kau kenal loh.."
Itu memang benar. Laila juga paham kalau mimpi ini seharusnya tak ceritakan kepada orang lain, tapi-
"Maaf. Seharusnya aku tak menceritakan hal ini kepadamu. Aku hanya sedang merasa bingung dan... dan entah mengapa aku ingin bercerita kepadamu tentang mimpiku.."
Laila langsung terlihat sedih. Dia hanya terdiam dan menunduk.
Terus terang Fila tak terlalu mengerti, tapi dia tak suka jika ada orang bersedih di depannya.
"Haaa.. aku tak suka hal seperti ini."
"Eh?"
"Maaf. Aku sebenarnya tak merasa keberatan. Kau bisa bercerita sebanyak apapun, tapi jangan berharap aku bisa memberimu solusi. Tapi jika ceritamu itu benar, bukankah itu yang dinamakan takdir?"
Laila langsung mengangkat kepalanya dan cahaya kembali ke matanya.
"Takdir?"
"Ya. Kau tahu semacam nasib yang sudah di tentukan sejak lahir, tapi ini baru pertama kalinya aku mendengar dan melihat semacam ini."
".......Aneh kan?.. tapi-"
Ada banyak yang aneh dengan mimpinya itu.
"Sudahlah, anggap saja Kuro hanya orang yang mirip di mimpimu. Dengan begitu, kau tak perlu cemas lagi kan?"
"Ya kau benar, tapi-"
Meskipun banyak hal yang dia pikirkan, namun dia sadar Fila benar. Jadi saat ini dia memutuskan untuk melupakannya.
Laila tersenyum.
"Oh iya, aku minta maaf, karena aku kencanmu dengan Kuro menjadi terganggu!?"
"Eh? Kencan? Kami tidak sedang berkencan kok."
Mendengar itu, Laila langsung bingung.
"Bukankah kalian berpacaran dan sedang berkencan?"
"Jangan bercanda. Aku dan Kuro baru berkenalan 2 jam yang lalu, mana mungkin kami berpacaran."
"......."
Entah mengapa perasaan Laila tiba langsung merasa lega dan lebih baik.
"Hmmm, mungkinkah kau bercerita tentang mimpimu karena mengira aku dan Kuro sepasang kekasih?"
"Eh?"
Wajah Laila langsung memerah dan menunduk malu.
Melihat tingkah Laila yang seperti itu membuat Fila sadar dia menemukan sesuatu yang menarik.
"Begitu rupanya... tenang saja, aku dan Kuro pergi kesini karena harus membeli sesuatu, dan setelah kami membelinya mungkin kami tak akan bertemu lagi, jadi kau tahu kan.. aku mengajaknya berkeliling sebagai kenang kenangan."
"Fila, jangan bilang kalau kau.."
".. entahlah.. aku juga tidak mengerti. Kau tahu meskipun hanya berkenalan dua jam yang lalu, entah mengapa aku merasa senang saat bersama dirinya, tapi..-
"...."
".. mungkin saja ini karena rasa kagumku terhadap Kuro. Aneh sekali. Ini baru pertama kalinya kurasakan."
Bukankah itu yang dinamakan cinta?
Entahlah, namun Laila juga mengerti apa yang dirasakan Fila, tapi-
"Fila, kau merasa kagum dengan penyihir ranking F itu? Kau pasti bercanda."
Sayang harga diri Laila tak ingin mengakui Kuro.
"Tidak. Aku tidak bercanda. Kau tahu Kuro-"
Booooooooommmmmm!!!
""??!!!!!""
Mereka berdua terkejut saat mendengar suara ledakan yang cukup besar dari lantai bawah. Dan tak hanya satu ledakan, namun banyak sekali ledakan dan suara tembakan.
Orang orang di sekitar Laila dan Fila mulai panik, tapi seorang Knight tiba tiba tiba datang dan menyuruh semua orang berkumpul.
"Dengar. Saat ini sekelompok penjahat sedang menyerang mall ini. Diharap semuanya segera pergi ke tempat pengungsian. Kami para Knight akan menghadapi mereka."
Semua orang mengangguk. Mereka mulai berjalan rapi menuju ke tempat pengungsian terdekat.
Serangan oleh sekelompok penjahat yang menggunakan sihir sudah sering terjadi, karena itulah penduduk non penyihir hanya bisa mengungsi ke tempat pengungsian.
Tentu saja tempat pengungsian merupakan tempat yang dibuat khusus oleh pemerintah untuk melindungi penduduknya dan di saat seperti inilah seorang Knight dibutuhkan untuk melawan penjahat.
Meskipun Laila dan Fila adalah seorang penyihir, namun mereka tidak diperbolehkan ikut campur masalah seperti ini, tapi mereka di perbolehkan membantu Knight jika keadaan memaksa dan memerlukan izin khusus.
Karena itulah mereka berdua hanya menuruti kata Knight itu dan pergi menuju tempat pengungsian, tapi-
"?"
Fila tiba tiba pergi saat Knight melihat ke arah lain. Hal itu tentu saja membuat bingung Laila. Dan karena merasa cemas, akhirnya Laila juga ikut menyelinap.
Mereka berdua sekarang sedang bersembunyi di antara tumpukan pakaian.
Setelah memastikan semua orang memasuki tempat pengungsian, Knight itu mengeluarkan sihir tipe komunikasi.
Lingkaran sihir kecil di dekat telinganya mengeluarkan suara temannya sesama Knight.
"Knight A7, bagaimana statusnya?"
"(Knight A7 ke Knight C9. Saat ini kami sedang berhadapan dengan 10 orang musuh yang menggunakan senjata api. Kami sedang berusaha menghapi mereka, tapi mereka ke- gaaaaaaaaaahhh)"
Knight itu mendengar suara tembakan dan teriakan. Di saat itulah lingkaran sihir tipe komunikasi itu langsung menghilang.
Knight itu tahu kalau temannya sesama Knight mungkin sudah mati.
Tetapi kenapa temannya bisa mati?
Knight perempuan itu dan 5 temannya memasang wajah bingung, sedih dan marah di saat yang bersamaan.
Mereka tak mengerti kenapa rekan mereka bisa dikalahkan dengan mudah oleh penjahat.
Dan meskipun mereka tak mengerti, namun ini bukanlah saatnya untuk bersedih.
Keenam Knight itu tahu kalau mereka bisa mati setiap saat, tapi mereka adalah penyihir beranking A ke atas yang terpilih dan sudah berpengalaman dalam pertempuran. Karena itulah seharusnya mereka tak mudah dikalahkan.
Apakah musuh kali ini begitu kuat?
Mereka tak tahu, karena itulah mereka mengaktifkan sihir mereka untuk menghadapi para penjahat itu.
"Erlika!!"
Sebuah tombak bermata tiga tiba tiba muncul dengan sebuah cahaya keemasan.
"Edoras."
Knight lainya mulai mengaktifkan sihir mereka. Kali ini seekor serigala merah dengan 5 ekor api muncul dari lingkaran sihir.
"Delphia."
"Luxuriana."
"Silph."
"Kurugi."
Keempat knight lainnya mulai mengangkitkan sihir mereka secara bersamaan.
Delphia adalah pistol besar berwarna biru dengan hiasan unik.
Luxuriana adalah ular berkepala empat sepanjang 10 meter.
Silph adalah manusia setengah burung yang memegang 2 pedang. Sementara itu Kurugi adalah pedang sihir yang berwarna hijau.
3 User dan 3 Contractor siap menghadapi musuh yang mendekat.
Sementara itu Laila dan Fila merasa kagum saat melihat pemandangan yang luar biasa itu.
Sebagai penyihir, mereka berdua tahu keenam Knight itu adalah seorang penyihir yang luar biasa meskipun mereka belum bertarung.
Jika menghadapi salah satu Knight itu, mungkin saja mereka berdua tak akan menang.
"Mereka kuat"
"Aku setuju, tapi entah mengapa aku merasakan firasat buruk."
Mendengar perkataan Fila, Laila merasa bingung namun di dalam hatinya, dia juga merasakan hal yang sama, yaitu firasat buruk.
"!?"
Tap tap tap...
Keenam Knight itu mendengar suara yang berasal dari arah tangga.
Meskipun ada lift, namun karena keadaan darurat, maka lift dimatikan sehingga hanya ada satu jalan menuju lantai 4, yaitu lewat tangga.
"Eh?"
Hanya satu orang musuh yang mendekat.
Lelaki kurus dengan pakaian yang sangat tertutup. Ada sebuah simbol lingkaran kecil dengan gambar gagak berwarna merah di lengan kanan bajunya.
Keenam Knight itu merasa bingung. Bukan karena musuh yang berjumlah satu orang, namun karena mereka berenam tak merasakan mana sekecilpun dari laki laki itu, tapi mereka tahu kalau lelaki itu adalah musuh dari pistol yang dia bawa.
"Hee.."
Lelaki itu tersenyum dengan bangga seolah olah sedang meremehkan keenam Knight yang berada di depannya yang sudah mengaktifkan sihir mereka.
"....kalian berenam, bersiaplah untuk mati!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
delete account
tak masuk akal
2023-08-01
1
DNK • SLOTH SINN
up
2021-06-30
0
ONII-CHAN NO BAKA!!!
jadiin anime bagus nih😀
2021-02-04
2