Sementara itu, Ash dan 11 laki laki kelas 1-2 sedang berada di tempat yang ditumbuhi pohon-pohon besar dan rindang. Bisa dibilang tempat itu semacam hutan kecil.
Mereka baru berlari sekitar 29 km. Hal itu berarti mereka sudah melewati pos pertama.
Biasanya hal ini mustahil jika hanya mengandalkan kemampuan fisik, dengan kata lain, mereka menggunakan sihir untuk mempercepat lari mereka. Mereka sudah tak peduli lagi apakah mereka akan mendapatkan jarak tambahan 50 km lagi, yang penting saat ini bagi mereka adalah mencegah Kuro mencapai garis finish dan memenangkan tiket makan malam.
Mereka duduk membentuk lingkaran besar sambil beristirahat untuk memulihkan tenaga mereka. Hal ini wajar karena meskipun mereka menggunakan sihir, tubuh mereka sebenarnya dipaksa untuk melakukan sesuatu di luar batas kemampuan mereka.
"Baiklah, kita akan mulai menyusun rencana kita di sini."
Knox mulai bicara untuk memulai operasi.
Semua temannya mengangguk tanda mengerti.
Saat ini wajah mereka dipenuhi amarah dan kesal karena gadis idola mereka telah direbut oleh lelaki bernama Kuro. Namun mereka sebenarnya marah bukan karena Kuro berpacaran dengan Laila.
Mereka marah karena Kuro dan Laila berpacaran karena sebuah janji. Ini sama saja membuat Laila melakukan hal yang tak dia mau. Ini hanya dilakukan oleh seorang pengecut dan licik.
Di mata mereka, Kuro adalah terendah di antara terendah dan lebih buruk daripada sampah.
Mendapatkan tiket makan malam demi Laila terdengar bagus, tapi apakah itu sebuah niat tulus atau hanya sebuah pertunjukan saja?
Mereka tak tahu, tapi mereka semua tahu bahwa Laila akan selalu menepati janjinya, karena itu dia pasti tak akan menolak ajakan Kuro untuk makan malam.
Meskipun terlihat ikut campur dalam urusan dua orang, tapi mereka tak peduli. Saat ini mereka hanya peduli dengan kebahagiaan Laila sebagai idola dari GSPFL.
"Savf, bagaimana kondisimu?"
Knox menoleh ke arah pemuda kekar yang sedang terengah engah.
Savf Silvon, penyihir tipe User peringkat C. Kondisi dia saat ini sedikit berbeda dengan teman temannya yang lain. Dia lebih terlihat kelelahan dan lebih banyak mengeluarkan keringat. Hal ini wajar karena dari dua belas orang, dialah satu satunya yang tak memakai sihir.
Jika mereka berbohong, mungkin mereka bisa saja mengatakan kalau Savf berlari tanpa menggunakan sihir.
Tapi Knox berpikir lain. Mereka masih belum tahu kemampuan apa saja yang dimiliki oleh Otome. Selain itu, dia seorang penyihir dengan peringkat SS yang membangkitkan Soul Art.
Tanpa mengetahui semua itu, melakukan kecurangan dengan berbohong adalah sebuah ide konyol yang hanya akan membuat mereka terjerumus.
"Aku hanya kelelahan saja, tapi aku akan baik baik saja setelah beristirahat."
"Aku mengerti. Kalau begitu kau sebaiknya beristirahat karena kau adalah kunci untuk rencana kita. Kau tahu kan, dari semuanya, kau adalah seorang yang paling banyak memiliki stamina."
"Aku mengerti."
Knox dan lainnya mengangguk senang.
"Baiklah, kita akan mulai rencananya, untuk itu aku ingin kalian memberi tahu semua informasi tentang si F (Kuro)."
Begitulah Knox. Selain dia penyihir peringkat A, dia juga di kenal sangat pintar untuk menyusun suatu rencana.
Untuk menyusun suatu rencana yang sempurna, pertama tama yang dibutuhkan adalah informasi.
Kuro Kagami, penyihir ranking F. Dia membawa pedang jenis katana dengan sebuah lonceng. Dia selalu memakai beban latihan setiap hari. Elemen sihir tak diketahui. Nama sihir atau tipe penyihir masih belum diketahui.
"..."
Mengetahui apa yang dia dapatkan membuat Knox terdiam karena tak percaya kalau mereka hanya mempunyai sedikit informasi tentang Kuro.
"Hmmm... apakah ada tambahan?" Tanya Knox.
Dia sedang bingung karena tak bisa menyusun rencana bagus karena terlalu sedikit informasi.
Mereka bisa saja menghalangi dengan cara biasa, tapi Knox pesimis dengan melakukan sesuatu terhadap lawan yang tak diketahui kemampuannya.
Semuanya terdiam tak menjawab Knox, namun salah seorang temannya tiba tiba mengangkat tangan.
"Maaf, hanya itu saja yang kami ketahui, lagipula hanya itu juga yang terdapat di dalam Cristal Age."
Cristal Age berisi data seluruh siswa kelas 1-2 dibagikan kepada masing masing murid 2 minggu yang lalu oleh Otome. Data di dalam Cristal Age berfungsi untuk mempertimbangkan siapakah pasangan yang akan mereka pilih.
Di dalam Cristal Age tentu saja ada data tentang Kuro, namun karena data yang aneh dan gelar ranking F, maka banyak yang ragu untuk menjadi pasangannya.
Teman teman yang lain ikut mengangguk tanda memikirkan hal yang sama.
Namun lelaki berkacamata tiba tiba mengangkat tangan, dan berbicara.
"Mengenai itu, aku punya sedikit informasi. Data di Cristal Age sedikit aneh karena memang begitulah adanya."
"Ken, apa maksudmu?"
Knox menyadari ada sesuatu yang aneh.
"Kalian tahu kan, penyihir peringkat F seperti Kuro sangatlah jarang, apalagi di sekolah kita, karena itulah aku diam diam mencari tahu alasan kenapa peringkat F sangat sedikit, namun peringkat E lebih banyak."
Semua teman temannya terdiam karena baru menyadari keanehan ini. Jika ranking F adalah peringkat terlemah, bukankah seharusnya ada lebih dari satu peringkat F yang bersekolah?
Peringkat F memang terendah, tapi karena aturan pemerintah, maka tak ada yang menghentikan penyihir peringkat F untuk bersekolah.
"Ken, jangan bilang kalau.."
Knox tahu apa yang akan dikatakan Ken selanjutnya.
"Ya, peringkat F juga ranking khusus seperti SS - paladin. Tidak, kurasa lebih tepatnya peringkat yang unik."
"Maksudmu?"
"Jika peringkat SS - paladin adalah peringkat saat penyihir membangkitkan kekuatan tertentu, peringkat F sebenarnya adalah peringkat yang diberikan kepada seorang non penyihir yang mempunyai kekuatan sama atau selevel dengan penyihir seperti kita, dengan kata lain Kuro sebenarnya bukan penyihir."
"""""""!!!"""""""
Semuanya terkejut saat mengetahui kebenaran tentang Kuro, namun mereka sadar jika Kuro bukan penyihir, maka semuanya masuk akal.
"Sudahlah, penyihir atau bukan itu tidaklah penting, yang terpenting bagaimana cara kita menghancurkan dia?!"
"Ta-tapi.."
"Kuro adalah non penyihir yang memiliki kekuatan setara dengan penyihir, dengan kata lain kita tak perlu ragu untuk menghadapinya."
Perkataan Ash membuat keraguan menghilang. Awalnya mereka takut akan membunuh Kuro, namun jika Kuro mempunyai kekuatan selevel dengan penyihir, maka mereka seharusnya tak perlu ragu. Mereka seharusnya senang karena akan mudah menghadang Kuro yang non penyihir.
Lagipula itu tak merubah fakta bahwa Kuro memanfaatkan janji untuk mengajak makan malam Laila.
"Baiklah, kurasa kita tetap akan menghancurkan si F meskipun dia bukan seorang penyihir. Begitukan?"
Semua orang mengangguk tanda setuju dengan perkataan Knox.
"Jika Kuro memiliki kekuatan setara dengan penyihir, berarti dia tidaklah lemah. Sayangnya kita juga tak tahu seberapa kuat dia, .... apa ada yang tahu seberapa kuat Kuro?"
Knox bertanya, namun semuanya hanya saling menatap satu sama lain.
Lagi. Mereka tak tahu.
"Yang kutahu dia cukup kuat untuk memakai beban latihan yang berat,"ucap Suburo "Dengan kata lain dia pasti memiliki tubuh yang kuat!"
"Dia adalah tipe kekuatan kah, oh iya berapa beban latihan Kuro?"
"Aku rasa 150 kg lebih, aku pernah bertanya soalnya."
Sekali lagi semuanya terdiam. Mereka dikejutkan lagi oleh fakta tentang Kuro.
"Kenapa semuanya terdiam?"
Hanya Suburo yang tak menyadari bahwa yang dikatakannya adalah fakta yang mengejutkan.
"Suburo, pernahkah kau mengangkat beban 100 kg lebih." Tanya Knox.
"Ya, pernah.. Aku bisa mengangkatnya dengan mudah ka- !?. Begitu rupanya!"
Sekarang Suburo mengerti maksud Knox.
"Begitulah, Kuro memiliki kekuatan yang cukup untuk mengangkat beban 150 kg lebih hanya dengan mengandalkan kekuatan fisik saja, selain itu dia bahkan tanpa kesulitan bergerak dengan memakai beban latihan seberat itu, dari fakta itu, kita bisa menyimpulkan bahwa Kuro memiliki kekuatan setara dengan 3 atau 5 orang dewasa. Selain itu, dia pasti memakai beban latihan agar tubuhnya cepat. Dengan kata lain Kuro memiliki kekuatan dan kecepatan setara dengan kita saat menggunakan sihir."
Mereka kagum dengan kesimpulan akurat Knox. Mereka semua akhirnya bisa mulai menyusun rencana.
(Sayangnya ini hanya kesimpulan dari data yang sedikit. Masih banyak hal yang tak di ketahui tentang Kuro.)
Entah mengapa Knox memiliki firasat buruk saat memikirkan kekuatan yang dimiliki oleh Kuro.
Selain itu, insiden seminggu yang lalu kemungkinan benar adanya.
Kuro memukul naga hanya dengan tangan kosong dan berhasil menggiringya ke luar kota.
Kuro berhasil melakukan sesuatu yang bahkan Knight tak bisa lakukan, bukankah itu artinya Kuro lebih kuat dari Knight yang minimal peringkat B?
(Kurasa ini adalah kesempatan yang bagus untuk mencari tahu.)
Knox tanpa sadar tersenyum tipis. Dia senang karena menemukan sesuatu yang menarik.
"Baiklah kita mulai!"
Knox berkonsentrasi, lalu dia menaruh kedua tangannya ke tanah. Setelah itu, sebuah lingkaran sihir muncul dan membesar.
Beberapa saat kemudian, tanah di depan Knox mulai naik ke atas dan membentuk sebuah peta tiga dimensi yang terbuat dari tanah.
Knox adalah penyihir berelemen tanah, melakukan ini mudah baginya, namun semua temannya kagum karena hanya beberapa orang saja yang mampu memanipulasi tanah dan membentuk peta tiga dimensi sedetail Knox.
Peta itu menunjukkan danau dan daerah sekitarnya. Peta itu juga menunjukkan pinggir danau yang banyak ditumbuhi pohon, atau daerah berpasir. Ini lebih cocok disebut sebuah miniatir daripada peta.
Knox bisa melakukan ini karena sudah membaca dan menghafal daerah danau Limph.
"Suburo, bisakah kau cari tahu dimana Kuro saat ini?"
"Eh? Apa kau bercanda Knox. Aku tak memiliki mata sebagus itu."
Ada sihir untuk melihat jarak jauh, namun sayangnya belum ada yang mempelajarinya. Selain itu, sihir semacam itu membutuhkan 'benda sihir'.
"Gunakan Element Art untuk membentuk lensa, sementara aku akan membuat wadahnya."
"Begitu rupanya. Kita akan membuat teropong."
Knox mengangguk.
Setelah itu, Suburo menanipulasi air danau dan membentuknya menjadi lensa. Sementara itu Knox memanipulasi tanah untuk membentuk tabung teropong.
Setelah beberapa saat, jadilah teropong yang terbuat dari es dan tanah.
"Ash!"
"Ya."
Knox menyuruh Ash untuk mengintip letak Kuro melalui teropong. Setelah beberapa saat, dia menemukan Kuro, tapi dia tiba tiba menggertakan giginya.
Lalu dia menghancurkan teropong dengan tendangan karena tak bisa menahan diri.
"Hei, kenapa kau melakukan itu?!"
"Apa yang kau lakukan saat melihat Kuro sedang berlari bersama Lilia dan Della sambil mengobrol riang?"
Dia balik bertanya, namun mereka mengerti kenapa Ash marah.
Kuro sedang merayu gadis lain.
"Sial, Knox!!"
"Iya iya, dimana dia?"
Knox hanya bisa tersenyum pahit saat melihat dan merasakan aura membunuh yang semakin terasa.
(Inilah akibatnya jika menaruh minyak dalam api, tapi mungkinkah dia..)
Kuro menyadari akan ada jebakan, tapi jebakan tak akan mengincar para gadis.
Atau.
Dia tahu kalau tak ada jebakan dan berlari sambil mengobrol?
"Dia berada di sekitar 5 km dari pos pertama. Aku juga melihat Laila berlari di belakang mereka sekitar 5 km bersama Alva, Alvi dan Serriv."
"............."
Knox mengingat dan membentuk tanah menjadi pos 1 dan Kuro di dalam peta.
"Baiklah, ini rencananya!!"
"".......""
Semuanya memperhatikan dengan baik apa rencana Knox.
Setelah beberapa saat, mereka membentuk 4 kelompok dan berpencar.
Knox berlari maju bersama 3 orang. Mereka bertiga adalah Savt, Ken dan Suburo.
Sementara itu dua tim lainnya juga berlari bersamanya, namun mereka berbeda tujuan.
Tim terakhir terdiri dari dua orang masih diam di tempat dan mulai mengaktifkan sihir mereka untuk membuat jebakan.
Mereka berdua adalah Ash dan Kazt. Mereka berdua sama sama penyihir tipe User.
"Ligra!"
Kazt Varamith. Penyihir tipe User elemen angin. Senjatanya adalah cakar yang berada di kedua tanggannya.
"Baiklah, kuserahkan padamu Kazt!"
Kazt mengangguk. Dia lalu berpisah dengan Ash.
Ash tak berbuat banyak dalam rencana ini karena senjata dan elemen petir tak berguna banyak dalam proses membuat jebakan kali ini, tapi bukan berarti dia tak ikut berperan.
Tak berapa lama, suara pohon tumbang terdengar dari hutan di pinggir danau Limph.
Sementara itu, Otome yang merasakan 11 muridnya menggunakan sihir hanya tersenyum tipis.
Dia senang karena keadaan mulai semakin menarik. Itulah alasan kenapa dia tak mencegah mereka untuk menggunakan sihir, namun akan memberi hukuman jika menggunakannya.
50 menit berlalu sejak lari dimulai.
Cahaya panas membuat Otome memilih berteduh di bawah pohon.
Dia mengambil ponsel di sakunya dan menekan beberapa tombol. Setelah itu, munculah gambar di lingkaran sihir yang berada 30 cm dari wajahnya.
Gambar itu menampilkan seorang lelaki berambut hitam sedang berlari sendirian dan mulai memasuki sebuah daerah hutan di pinggir danau.
Otome sudah mempersiapkan semuanya. Tentu saja termasuk Insectmera yang digunakan untuk menampilkan gambar Kuro dan seluruh murid muridnya.
Insectmera adalah robot sihir berbentuk serangga yang sangat kecil. Ukurannya bahkan lebih kecil dari lalat. Insectmera biasa digunakan untuk mengawasi dari jauh atau untuk memata matai seseorang.
Insectmera adalah alat militer yang rahasia, karena itulah Insectmera tak dijual bebas di pasaran dan juga sangat mahal.
Otome mempunyai Insectmera karena memiliki koneksi dengan seseorang di militer, namun dia akan mendapat masalah besar jika ketahuan memiliki Insectmera.
Lalu kenapa dia mau repot repot menggunakan Isectmera yang bisa saja memberikannya masalah jika ketahuan?
"Ini semakin menarik...."
Dia tersenyum senang.
Lalu terdengarlah suara ledakan yang berasal dari dalam hutan di pinggir danau.
Kuro melawan 12 penyihir laki laki di kelasnyapun akhirnya dimulai, namun ini bukanlah pertarungan.
Ini hanyalah sebuah usaha para lelaki kelas 1-2 untuk mencegah Kuro finish terlebih dahulu. Dengan kata lain mereka hanya akan memperlambat Kuro atau melukai Kuro saja.
Pertanyaannya adalah, apakah mereka mampu melakukannya?
Di hutan.
"Haaa... apakah hanya ini usaha mereka? Ini sungguh mengecewakan?"
Kuro hanya bisa mendesah dalam karena merasa kecewa.
Dia saat ini berada di dalam hutan yang ditumbuhi pohon tinggi, namun dia saat ini berada di dalam rute yang biasa digunakan untuk berlari, dengan kata lain dia berada di jalan kecil di tengah hutan.
Di depan dia, sebuah potongan besar kayu hancur berkeping keping. Tak hanya satu, namun ada 5 potongan kayu yang hancur berkeping keping. Selain itu, pohon di sekitarnya juga mengalami banyak goresan atau tumbang karena tertimpa potongan kayu.
Semua potongan kayu itu adalah jebakan yang disiapkan oleh teman temannya.
Dengan menggunakan senjata sihir, mereka menenang pohon dan memotongnya. Lalu mereka menggunakan Mana Art untuk mengikat dan melepaskannya tepat saat Kuro lewat.
Sayangnya, kayu bukanlah suatu masalah bagi Kuro.
Dia tak berusaha menghindari kayu yang tepat mengarah kepadanya. Dia hanya memukulnya dengan tangan kosong untuk menghancurkanya.
Jika dibandingkan dengan sisik naga, kayu lebih mudah dihancurkan.
Inilah kekuatan Kuro. Dia mengkombinasikan kekuatan dan kecepatan untuk menghasilkan kekuatan penghancur. Semua itu tentu tak bisa dilakukan oleh sembarang orang jika tak memiliki tubuh yang kuat.
Setelah itu, Kuro melanjutkan larinya. Dia berlari sambil melompati kayu yang tak berbentuk lagi, tapi-
"!?"
Dia dikejutkan oleh ratusan potongan kayu kecil yang ujungnya sudah di runcingkan dari segala arah. Kanan, kiri, depan dan belakang.
Tapi tak hanya itu, sesosok bayangan tiba tiba muncul dari pepohonan dan berada tepat di atas Kuro.
"Sacred Magic Art [Thunder Bullet]"
Sebuah cahaya tiba tiba melesat dan menyerang Kuro dari atas melebihi kecepatan suara.
Kabooommmm!!
Ledakan terjadi. Asap dan debu berterbangan menutupi segala pandangan dan menyebar ke segala arah. Selain itu, percikan biru juga banyak tersisa dari serangan Ash.
Itu adalah serangan milik Ash. Senjata Ash adalah dua pistol kembar. Sacred Magic Art Ash adalah menggabungkan dua tembakan menjadi satu dan menyerang lawannya melebihi kecepatan suara.
Dari segala arah, Kuro dihadang oleh kayu dan dari atas di serang oleh Sacred Magic Art. Dia pasti tak akan bisa menghindar tanpa mengalami luka.
Ash dengan cepat mendarat di tanah yang masih banyak debu berterbangan.
Setelah beberapa saat, debu menghilang dan Ash dapat melihat dengan jelas. Dia saat ini berdiri di tengah kawah selebar dua meter.
"?!"
Dia terkejut karena tak menemukan sosok Kuro dimanapun.
(Seharusnya dia terkena seranganku, kenapa dia......)
"Tch."
Dia kesal dan bingung. Dia menoleh ke segala arah untuk mencari Kuro, namun yang dia lihat hanya potongan kayu yang terbakar akibat serangannya.
"Serangan yang bagus, aku bahkan tak menyangka kau akan menggunakan Sacred Magic Art yang digabungkan dengan serangan kejutan. Hmmm... kau tak terlihat kelelahan, mungkinkah Sacred Magic Art milikmu adalah tipe yang bisa digunakan berkali kali?"
"?!"
Ash mendengar suara Kuro dari atas pohon. Dia lalu menoleh ke asal suara dan menemukan Kuro sedang duduk santai di sebuah dahan.
Tapi yang membuat Ash terkejut adalah Kuro sama sekali tak terluka. Bahkan seragamnya tak ada goresan.
(Bagaimana bisa?!)
".............."
Ash hanya terdiam membisu karena tak menyangka Kuro sama sekali tak terluka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Vincent Da Vinci
cerita yg membosankan, mc nya jarang muncul,cerita ni lebih banyak bercerita watak sampingan.
2023-08-27
0
Rifki Rifki
Knox mulai bica
2023-02-04
1
Dian Zlhr
menebang🙂
2022-05-19
0