8. Plan

Pahlawan yang akan menyelamatkan Laila dan Fila dari sang penjahat, itulah yang mereka berdua harapkan, tapi itu hanyalah sebuah harapan yang tak berarti karena kenyataan tak akan pernah berubah jika kau hanya berharap.

Dengan suara letusan, penjahat itu menekan pelatuk dan menembakan peluru Anticristal ke arah mereka berdua. Mereka tak mungkin menghindar dan sempat berpikir akan mati, tapi-

"..Meleset?"

Tidak, lebih tepatnya arah tembakan berubah dan meleset satu meter dari tempat mereka berdiri. Tapi, kenapa?

Keduanya terkejut melihat lelaki kekar telah memegang pistol yang dibawa oleh anak buahnya hingga arah tembakannya meleset dari target.

(Pemimpin penjahat itu menyelamatkan kami?)

Ya. Alan menyelamatkan mereka berdua dari anak buahnya.

Tindakan Alan membuat Fila bingung, tapi itu mungkin karena tebakannya benar. Mereka tak akan mengincar orang selain para Knight.

"Laila, ayo cepat kita pergi!"

"Eh?"

"Tenang. Kurasa mereka tak akan membunuh kita!"

Laila tak yakin dengan perkataan Fila, namun itulah kenyataan yang terjadi. Penjahat itu tak membunuh mereka berdua.

"...Baiklah."

Mereka berdua akhirnya pergi dengan berjalan. Mereka berjalan karena Laila tak mungkin bisa berlari dan jika memaksa, hal itu akan membuat kaki Laila semakin parah.

Lagipula para penjahat itu tak mengincar mereka, karena itulah Fila tak terlalu kawatir meskipun kini mereka membelakangi musuh.

(Sial.. kuharap mereka tak menembak kami!)

Meskipun begitu, Fila berkeringat dingin karena tak tahu apa yang para penjahat itu pikirkan.

Kenapa mereka membiarkan mereka berdua pergi? Fila tak mengerti.

Laila mungkin juga merasakan hal yang sama, tapi yang terpenting mereka berdua lolos dari kematian.

Keduanya menemukan ruang staff lalu masuk dan menguncinya dari dalam. Mereka beruntung karena ruangan tak berada dalam keadaan terkunci.

Sementara itu-

"Pemimpin, kenapa kau menghentikanku? Anda tahu kan kalau salah satu gadis itu adalah murid Kuryuu Academy?"

Para penjahat selalu mengawasi keadaan mall sebelum menyerang. Mereka juga memastikan siapa saja yang berkemungkinan mengganggu rencana mereka.

Entah atau sial, putri Paladin terkuat berada di mall saat rencana sebelum dimulai.

"Sudahlah, biarkan saja. Lagipula sebaiknya kita simpan peluru anticristal untuk para Knight. Kita tak memiliki banyak benda itu. Lagipula aku yakin jika gadis itu tahu apa yang kita rencanakan, maka mereka pasti akan mendatangi kita. Saat itulah kau boleh membunuhnya!"

"Tapi bukan-"

"Anak seorang Paladin? Biarkan saja. Meskipun dia adalah putri seorang Paladin, dia saat ini hanyalah serangga kecil. Kita bisa membunuhnya kapan saja."

"...aku mengerti. Tapi kenapa kita tak menggunakannya sebagai sandera? Itu akan membuat rencana kita semakin mulus."

"..."

Alan tak membantah ide itu karena ide itu juga sempat muncul di benaknya.

Tapi setelah memikirkan kembali rencana dan tujuan mereka menyerang mall itu, dia mengurungkan niat itu.

"Memang benar, tapi jika sesuatu yang buruk terjadi pada putri Paladin terkuat, kita akan kedatangan tamu yang tak diinginkan. Lagipula mana mungkin putri Paladin terkuat dibiarkan pergi ke kota terpencil tanpa jaminan keamanan."

"Anda tak berpikir kalau..."

"Kita tak tahu itu. Tapi jika gadis kecil itu ikut campur, kita tak punya pilihan selain menghabisinya. Prioritas kita saat ini adalah mengalihkan perhatian para Knight. Kau harus ingat itu."

"Baik!!"

Alan lalu pergi menuju tempatnya semula diikuti anak buahnya.

Alan dan anak buahnya berhenti di depan anak tangga menuju atap. Dia duduk dan menunggu.

Sekarang tugasnya hanya menghalagi siapapun yang akan pergi ke atap Sirei Mall.

--Di ruang staff, Laila dan Fila duduk berseberangan dengan wajah serius.

Setelah mereka membuang anticristal yang mereka taruh di bra mereka ke dalam toilet, Fila lalu mengobati kaki Laila dengan perban dari kotak P3K.

Meskipun ada sihir penyembuh, namun Fila dan Laila tak ada yang bisa menggunakannya, karena itulah mereka hanya bisa menggunakan obat yang ada.

"Terima kasih karena sudah mengobati kakiku."

"Sudahlah. Kau tak perlu berterima kasih. Itu sudah wajar saling tolong menolong, lagipula aku yang menyarankan menggunakan anticristal sehingga kau tak bisa menggunakan sihirmu."

Fila mungkin merasa bersalah karena menyarankan menggunakan Anticristal. Fila sebenarnya sadar kalau idenya sia sia karena musuh tetap akan tahu bahwa mereka adalah seorang penyihir dari seragam Kuryuu Academy yang dipakai Laila. Hal itu membuat Fila merasa kalau idenya itu hanya untuk menyelamatkan dirinya saja.

"Ahh.. sudahlah. Lupakan semua yang terjadi. Lagipula tak ada gunanya menyesalinya sekarang."

"..tapi.."

"huuhh.. Yang terpenting saat ini bagaimana cara kita menghadapi mereka? Terus terang aku bingung bagaimana cara melawan mereka. Ini cukup memalukan mengingat aku adalah putri seorang paladin dan seorang penyihir beranking S."

Apa yang dibilang Laila tak lebih dari ungkapan rasa tak senang. Meskipun bisa menggunakan sihir, bukan berarti Laila bisa melawan mereka. Dari pertempuran sebelumnya terlihat jelas kalau lawan mereka sudah terlatih untuk melawan penyihir. Bertarung adalah ide buruk.

Keduanya sadar saat ini berada di jalan buntu dan hanya bisa memilih untuk bersembunyi.

"...andai saja Kuro ada disini, aku yakin dia pasti bisa melakukan sesuatu."

"Kuro? Kenapa kau menyebut dia? Dia hanya penyihir beranking F, aku tak yakin dia berguna di situasi seperti ini."

Ya. Kuro hanya penyihir berperingkat F. Peringkat terlemah bagi seorang penyihir. Karena itulah Laila merasa heran dan terkejut saat mendengar nama Kuro dari bibir Fila yang seolah olah mengatakan kalau Kuro akan menjadi pahlawan bagi mereka.

"Tap-"

"Sudahlah. Kita lupakan si bodoh itu. Fila, apa kau tahu musuh yang saat ini menguasai Sirei mall?"

Jika tak tahu siapa musuh, maka meskipun punya cara untuk melawan, mereka tak tahu apakah musuh memiliki senjata rahasia atau tidak.

Dan jika mengetahui identitas musuh, maka Laila dan Fila akan tahu kenapa mereka menguasai Sirei mall.

Sebagai seorang anak mantan jendral, Fila pasti tahu tentang organisasi yang menguasai Sirei mall. Setidaknya itulah alasan kenapa Laila menanyakan hal itu kepada Fila.

Tapi-

"Aku sama sekali tak tahu, tapi bukankah mereka memiliki simbol lingkaran dengan gambar gagak merah, apakah kau tak mempunyai petunjuk, Laila?"

"Eh?"

Laila menunjukkan ekspresi terkejut saat mendengar apa yang dikatakan Fila. Hal itu karena dia sama sekali tak menyadari kalau musuh mempunyai simbol seperti itu. Tapi, setelah mendengar itu, Laila ingat sebuah nama kelompok yang belakangan ini cukup terkenal..

"Gagak merah? Hmmm... begitu rupanya. Mereka ternyata dari organisasi itu!"

"Laila?"

Fila tak mengerti kenapa Laila terlihat senang. Dia tampaknya mengetahui siapa musuh mereka kali ini.

"Ah.. maaf. Fila, aku tahu siapa musuh kita kali ini. Mereka adalah Red Crow, sebuah organisasi non penyihir yang menyerukan kesetaraan bagi non penyihir dan penyihir. Mereka seharusnya beranggotakan sekitar 300 orang saja, dan meskipun tujuan mereka terdengar baik, tapi semua tahu kalau tujuan mereka itu suatu yang mustahil tercapai. Perbedaan perlakuan antara penyihir dan non penyihir bukanlah sebuah tanpa alasan. ....karena mereka masih belum melakukan tindakan berbahaya, mereka masih belum dianggap kriminal. Tetapi sepertinya mereka sudah melewati batas."

"Begitu... aku tak membenci pemikiran mereka. Bagaimanapun juga penyihir atau bukan, kita tetaplah sama. Hanya manusia. Lalu kenapa Red Crow menguasai mall ini? Aku sama sekali tak bisa menghubungkan niat dan tindakan mereka."

"........"

Laila juga merasa aneh saat Red Crow menguasai Sirei mall.

Pertama, mereka melakukan serangan kejutan, tapi meskipun mereka melakukan serangan, mereka masih membiarkan pengunjung bersembunyi di tempat pengungsian. Itu bisa dibilang seolah mengatakan kalau mereka menyerang bukan dengan tujuan buruk.

Kedua, kenapa hanya para Knight? Jika target mereka adalah penyihir, maka seharusnya mereka menyerang setiap penyihir yang mereka temui. Apalagi membedakan penyihir dengan manusia biasa suatu yang mudah.

Ketiga, meskipun mereka menyerang mall, mereka seolah tak menginginkan apapun atau mengincar sesuatu di mall. Mereka justru pergi ke atap, menuju tempat yang paling mudah untuk disergap.

Meskipun mereka menggunakan anticristal, namun jumlahnya tak mungkin tak terbatas. Ada batas jumlah Knight yang bisa mereka bunuh atau hadapi. Jika Knight serius, mereka akan menghancurkan musuh dengan mudah.

Serangan pada Seire mall tak diragukan lagi adalah serangan bunuh diri. Red Crow tahu jika menyerang Sirei mall, maka mereka akan mati. Lalu, apa tujuan mereka yang sebenarnya?

Jika mereka tak mengincar benda atau menginkan sesuatu di mall ini maka-

Tujuan mereka sejak awal tak berada di tempat ini dan bukan mereka saja yang menyerang.

"Sial!"

Laila menggertakkan giginya saat menyadari kenapa mereka menyerang Sirei Mall dan membunuh para Knight.

"Laila?"

"Sial! Fila, Red Crow menyerang Sirei Mall hanya sebagai pengalih perhatian saja. Tujuan mereka sebenarnya ada di tempat lain!"

Mata Fila terbuka lebar dan terlihat panik.

"... tempat lain? Dimana?"

Laila menggelengkan kepalanya.

"Entahlah, namun aku yakin tempat itu adalah tempat yang dijaga ketat oleh para Knight. Dan tempat itu pasti memiliki sesuatu yang mereka inginkan."

Meskipun dia tak tahu lokasi persisnya, namun Laila sadar kalau jika terus dibiarkan, maka Red Crow akan berhasil mewujudkan rencananya.

Tentu saja mereka berdua masih belum tahu benda apa yang mereka inginkan sampai bertindak sejauh ini.

"Tch.. Sial."

Fila tahu apa yang dirasakan Laila, tapi dia tak bisa berbuat banyak.

Meskipun dia seorang penyihir, namun Fila tak pernah bertarung. Hal itu membuat dia tak mungkin membantu Laila dalam mengalahkan Red Crow.

"Laila, tadi kau bilang mereka mengusai mall ini sebagai pengalih perhatian dan untuk memancing para Knight kan?"

Laila mengangguk.

"Lalu kenapa mereka pergi ke atap?"

"Eh?"

Perkataan Fila menyadarkan Laila bahwa ada satu hal yang dia lewatkan.

Kenapa mereka pergi ke atap?

Jika ingin mengalihkan perhatian, mereka seharusnya cukup bertahan di lantai 1 sampai lantai 2 atau 3, tapi kenapa mereka harus ke atap?

Laila ingat kalau anggota Red Crow sebagian kecil merupakan penyihir, lalu apakah 10 orang yang pergi ke atap adalah anggota penyihir dari Red Crow?

Akibat anticristal, Laila dan Fila tak merasakan mana yang berasal dari 10 anggota Red Crow, tapi jika mereka adalah seorang penyihir, maka itu alasan kenapa 2 orang dan pemimpin mereka tak naik bersama mereka.

Lalu apa yang dilakukan 10 penyihir itu di atap mall?

Atap Sirei mall hanyalah sebuah atap yang luas dan tak ada benda apapun kecuali panas yang datang dari sang mentari.

"?!"

Laila sadar dan tahu apa tujuan 10 penyihir itu ke atap mall.

Mereka sedang menyiapkan sebuah sihir yang kuat.

"Fila, apa kau tahu sihir kuat dan membutuhkan banyak orang?"

"... umm.. Bukankah biasanya itu adalah sihir penghancur!"

Tapi Laila menggelengkan kepalanya.

"Ya. Itu juga benar, tapi aku meragukan itu karena banyak teman mereka yang ada di Sirei mall, lagipula sihir mereka tak cocok jika digunakan sebagai pengalih perhatian."

"Lalu, ...eh? Jangan bilang kalau mereka...!"

Fila tampaknya juga menyadari sihir apa yang akan aktif di atap mall.

"Ya. Sihir teleportasi atau mungkin sihir pemindah. Dengan kata lain mereka akan memindahkan sesuatu ke kota Areshia melalui sihir teleportasi."

Sihir teleportasi hanya bisa digunakan jika sihir teleportasi di aktifkan di tempat lain. Tentu saja kedua lingkaran sihir yang menjadi kunci pengaktifan sihir harus sama.

"Jika itu benar, apa yang akan mereka pindahkan?"

"Entahlah. Mungkin semacam monster atau penyihir peringkat tinggi."

Tapi Laila langsung menggelengkan kepalanya membantah ide di kepalanya.

"Tidak. Aku bisa pastikan kalau mereka memindahkan mosnter dari situasi sekarang ini. Mereka juga menggunakan monster itu untuk melarikan diri saat Knight menghadapi monster itu. Sial!!"

Jika dugaannya benar, maka Red Crow sudah merencanakan serangan ini dengan sangat baik. Tidak. Ini sebuah serangan yang sempurna.

Mereka menyerang mall sebagai pengalih perhatian agar Knight di seluruh kota datang ke Sirei mall. Lalu karena mereka tahu Knight sudah mengetahui bahwa mereka menggunakan anticristal, maka bisa di pastikan kalau Knight tak akan lagi menggunakan sihir, tapi serangan fisik atau senjata non sihir. Lalu situasi ini juga membuat Knight yang dikerahkan cukup banyak.

Dengan kata lain, Knight yang datang mungkin tak terlalu banyak, karena itulah mereka menyiapkan sihir teleportasi untuk memindahkan monster yang sudah mereka tangkap dan mengamuk di kota Areshia.

Meskipun ada perisai di atas kota dan dinding yang tinggi, namun semua itu tak berguna jika ada musuh yang tiba tiba berada di kota melalui sihir teleportasi.

Setelah itu, dapat dipastikan kalau Knight yang datang pasti akan lebih banyak karena harus melawan monster dan menyelamatkan penduduk.

Target yang sebenarnya pasti dapat mereka dapatkan dan bisa kabur memanfaatkan kekacauan yang diakibatkan oleh monster.

"Sial. Aku tak akan membiarkan rencana mereka berjalan seperti kemauan mereka!"

Laila bangkit berjalan menuju pintu dan membuka kunci, tapi sebelum dia sempat membuka pintu, Fila sudah memegang bajunya dan menghetikan Laila.

Laila tentu saja terkejut dan langsung menoleh ke arah Fila.

"Fila, apa kau berusaha menghentikanku?"

Fila menggelengkan kepalanya.

"Lalu kenapa kau menghentikanku?"

"Laila, aku tak ingin menghentikanmu. Aku tahu jika terus dibiarkan maka hal buruk akan terjadi. Dan meskipun aku seorang penyihir, aku sama sekali tak bisa membantumu bertarung. Aku juga tahu aku tak mungkin dapat menghentikanmu, tapi sebelum kau pergi, tolong katakan padaku kalau kau akan menang dan hidup?!"

"..."

Laila terdiam.

Terdiam karena tak mungkin mengatakan hal mustahil dia ucapkan.

Dia tahu kalau kesempatan menang sangatlah kecil. Dia tahu mungkin dia akan mati jika melawan mereka.

Tapi-

"Maaf, tapi aku harus tetap per-..."

Plaaak!!

Fila menampar pipi Laila hinga memerah. Dia tahu itu terasa menyakitkan bagi Laila, tapi jika dia tak melakukannya maka dia bisa saja kehilangan Laila.

Meskipun mereka hanya berkenalan selama beberapa jam, dia tahu kalau Laila masih terlalu naif.

"Dengar, aku bilang aku tak akan mencegahmu pergi, tapi jika kau pergi untuk mati, maka aku tak akan membiarkan hal itu terjadi."

".....Fila, kau!"

"Laila, apakah kau tak memiliki orang yang kau sayangi? Apa kau tak punya orang yang ingin kau lindungi? Aku tahu kau pasti mempunyainya, tapi jika kau mati, bukankah kau tak akan mampu melindungi orang yang kau sayangi? Bukankah kau tak akan mampu melihat senyuman saat melihatmu selamat? Laila, kumohon... jika kau pergi, maka kau harus kembali dengan keadaan hidup! Selain itu, aku apakah harus kau yang melakukannya?"

"..."

"Dengar, meskipun menghentikan mereka itu penting, tapi nyawamu jugalah penting. Sebagai putri Paladin aku tahu kau pasti kuat, tapi ada perbedaan antara bertarung untuk menang dan bertarung untuk bunuh diri. Jika kau bertarung untuk menang, aku tak akan menghentikanmu. Tapi katakanlah kalau kau akan menang!!"

Mendengar itu, Laila langsung melepaskan gengamannya dari kenop pintu dan kedua lututnya tersungkur ke lantai.

"..........."

Dia terdiam. Di dalam pikirannya Laila berpikir bahwa apa yang dikatakan Fila semuanya benar.

Dia punya seseorang yang berharga dalam hidupnya yang harus dia lindungi. Temannya, keluarganya dan orang orang yang menyayanginya ingin dia lindungi.

"Fila, apa yang harus ku lakukan? Jika aku pergi, aku mungkin akan mati, tapi aku bisa mengulur waktu sementara untuk menghentikan sihir teleportasi. Tapi jika aku tak pergi, maka ada kemungkinan kalau korban akan jauh lebih banyak? Fila apa yang harus ku lakukan?"

Entah mengapa Fila tersenyum saat mendengar pertanyaan itu.

"Sederhana, kau cukup membuat kemungkinan untuk mati menjadi tidak mati dan meraih kemenangan melawan musuh."

"........eh?"

Laila tak mengerti maksud perkataan Fila, tapi disaat itulah cahaya muncul di tangan Fila.

Ya. Fila akhirnya menunjukkan sihirnya.

Terpopuler

Comments

Rifki Rifki

Rifki Rifki

si MC lagi takut kali di wc

2023-02-04

0

Leon fou baltfault

Leon fou baltfault

dari awal ceritnya klise seklai

2021-09-08

0

Spion Kanan

Spion Kanan

MC nya sdh mati atau apa ini.. ko kaya cerita FTV indonesia yg gaje gini.. tapai nih authorx

2021-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Areshia City
3 3. Shopping
4 4. Meeting
5 5. Attack
6 6. Knight's Pride
7 7. Despair
8 8. Plan
9 9. Fight
10 10. 2nd Round
11 11. Similarity Between Two People
12 12. Kiss? I don't Need That!
13 13. Get Friend and Became His Girlfriend.
14 14. Dragon
15 15. One Fight End and New Fight Start
16 16. Lesson
17 17. Motivation
18 18. Bad News
19 19. True Meaning of Rank F
20 20. Monster
21 21. True Power
22 22. Trap
23 23. Wake Up
24 24. Trust
25 25. Serious Mode
26 26. Identity
27 27. Root's
28 28. Weird Bonds
29 29. Sudden Kiss. Again..
30 30. Intermission 01
31 31. First Encounter
32 32. Hero?
33 Date
34 7th Meeting
35 Transfer Student
36 Stupid Mission
37 True Identity
38 Return
39 Arrival
40 Glutton Girl
41 Pervert! Pervert! Pervert!!
42 Troublemaker
43 Choice
44 Duel
45 Berserk
46 Witch Reaper
47 Liar
48 Past
49 Naughty Girl
50 I Kill You if You're Dare
51 Date, Again
52 Dragon King, Arrived
53 Letter
54 Shadow
55 Leaving to Dragonia
56 Clan Blad Village
57 Tomb
58 Arrive at Dragonia
59 King of Dragonia
60 Attack
61 Dragon War
62 Dragon War II : Awakening
63 Dragon War III : Lucifer
64 Dragon War IV : Dragon Arm
65 Dragon War V : Choices
66 Dragon War VI : Betrayer
67 Dragon War VII : Alice
68 Dragon War VIII : Family Bonds
69 Dragon War IX : Truth from Dark Side
70 Dragon War X : Evolution
71 Dragon War XI : Lucifer
72 Dragon War XII : End of War
73 Return
74 New Problem
75 Holy Maiden's Spirit
76 New Enemy
77 Anger
78 Silver Viper
79 Illegal Knight
80 Mission, Start!
81 Assassination
82 Nightmare
83 Trash
84 Punishment
85 Return to Capital
86 Small House
87 Weird
88 Duel
89 Calm Before Storms
90 Calm Before Storms II
91 Change Plan
92 Truth from The Past
93 Scarlet
94 True Enemy
95 Only One Way
96 A Man
97 Faker
98 Flower
99 Change
100 Resurrection
101 The Maze
102 Power Up
103 Art of Death
104 Demon King Power
105 Unlucky
106 Battle at Phoenix City I
107 Battle at Phoenix City II : Holy Maiden
108 Battle at Phoenix City III : Eyes of Truth
109 Battle at Phoenix City IV : Holy Arrow of Salvation
110 Battle at Phoenix City V : Lightning Dragon King
111 Battle at Phoenix City VI ; Re Awakening
112 Battle at Phoenix City VII : Reincarnation
113 Battle at Phoenix City VIII ; Darkness
114 Battle at Phoenix City IX ; Surprise
115 Invitation
116 Punishment
117 Presents
118 Another Reincarnator
119 Duel of Two
120 As Princess
121 For Last Time..
122 Last King
123 Parents Love
124 Partner
125 Regret and Choice
126 Magic Tools
127 Consultation
128 Tribal Begin
129 Grow
130 First
131 Two Better Than One
132 Spirit Gear
133 Greed
134 A Letter
135 Air Ship
136 Transform
137 Name
138 Meeting Again
139 Reunion
140 Miracle
141 Identity
142 Silent Night
143 Battle War, Begin!!
144 Ex Brother
145 Chris True Power
146 Best Lesson
147 Mysterious Enemy
148 As Wife Demon King
149 Two King of Sword
150 Cursed Break
151 Strongest Defense
152 Pandora
153 The Tragedy
154 End Eyes of Balor
155 Truth
156 Choice
157 Not This Time
158 Sorry
159 What Happened?
160 Int : Queen Dark Side
161 Feeling and Regret
162 Cursed Golden Dragon
163 Rim Himegami
164 Beginning of Destruction
165 Only You
166 Your Choice
167 Battle War, End.
168 New Future
169 Demon King Always do Bad Thing
170 If--- I
171 If ---II
172 If---III
173 New Generation
174 Rank B
175 Magnet of Trouble
176 Punishment Time
177 Flame Academy
178 Demon Teacher
179 Duel
180 Dragonoid
181 First Mission
182 Enemy Attack
183 Smell of Troubles
184 Most Hated Thing
185 Silent Night
186 Guest from Far Away
187 Death isn't Punishment
188 Distance
Episodes

Updated 188 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Areshia City
3
3. Shopping
4
4. Meeting
5
5. Attack
6
6. Knight's Pride
7
7. Despair
8
8. Plan
9
9. Fight
10
10. 2nd Round
11
11. Similarity Between Two People
12
12. Kiss? I don't Need That!
13
13. Get Friend and Became His Girlfriend.
14
14. Dragon
15
15. One Fight End and New Fight Start
16
16. Lesson
17
17. Motivation
18
18. Bad News
19
19. True Meaning of Rank F
20
20. Monster
21
21. True Power
22
22. Trap
23
23. Wake Up
24
24. Trust
25
25. Serious Mode
26
26. Identity
27
27. Root's
28
28. Weird Bonds
29
29. Sudden Kiss. Again..
30
30. Intermission 01
31
31. First Encounter
32
32. Hero?
33
Date
34
7th Meeting
35
Transfer Student
36
Stupid Mission
37
True Identity
38
Return
39
Arrival
40
Glutton Girl
41
Pervert! Pervert! Pervert!!
42
Troublemaker
43
Choice
44
Duel
45
Berserk
46
Witch Reaper
47
Liar
48
Past
49
Naughty Girl
50
I Kill You if You're Dare
51
Date, Again
52
Dragon King, Arrived
53
Letter
54
Shadow
55
Leaving to Dragonia
56
Clan Blad Village
57
Tomb
58
Arrive at Dragonia
59
King of Dragonia
60
Attack
61
Dragon War
62
Dragon War II : Awakening
63
Dragon War III : Lucifer
64
Dragon War IV : Dragon Arm
65
Dragon War V : Choices
66
Dragon War VI : Betrayer
67
Dragon War VII : Alice
68
Dragon War VIII : Family Bonds
69
Dragon War IX : Truth from Dark Side
70
Dragon War X : Evolution
71
Dragon War XI : Lucifer
72
Dragon War XII : End of War
73
Return
74
New Problem
75
Holy Maiden's Spirit
76
New Enemy
77
Anger
78
Silver Viper
79
Illegal Knight
80
Mission, Start!
81
Assassination
82
Nightmare
83
Trash
84
Punishment
85
Return to Capital
86
Small House
87
Weird
88
Duel
89
Calm Before Storms
90
Calm Before Storms II
91
Change Plan
92
Truth from The Past
93
Scarlet
94
True Enemy
95
Only One Way
96
A Man
97
Faker
98
Flower
99
Change
100
Resurrection
101
The Maze
102
Power Up
103
Art of Death
104
Demon King Power
105
Unlucky
106
Battle at Phoenix City I
107
Battle at Phoenix City II : Holy Maiden
108
Battle at Phoenix City III : Eyes of Truth
109
Battle at Phoenix City IV : Holy Arrow of Salvation
110
Battle at Phoenix City V : Lightning Dragon King
111
Battle at Phoenix City VI ; Re Awakening
112
Battle at Phoenix City VII : Reincarnation
113
Battle at Phoenix City VIII ; Darkness
114
Battle at Phoenix City IX ; Surprise
115
Invitation
116
Punishment
117
Presents
118
Another Reincarnator
119
Duel of Two
120
As Princess
121
For Last Time..
122
Last King
123
Parents Love
124
Partner
125
Regret and Choice
126
Magic Tools
127
Consultation
128
Tribal Begin
129
Grow
130
First
131
Two Better Than One
132
Spirit Gear
133
Greed
134
A Letter
135
Air Ship
136
Transform
137
Name
138
Meeting Again
139
Reunion
140
Miracle
141
Identity
142
Silent Night
143
Battle War, Begin!!
144
Ex Brother
145
Chris True Power
146
Best Lesson
147
Mysterious Enemy
148
As Wife Demon King
149
Two King of Sword
150
Cursed Break
151
Strongest Defense
152
Pandora
153
The Tragedy
154
End Eyes of Balor
155
Truth
156
Choice
157
Not This Time
158
Sorry
159
What Happened?
160
Int : Queen Dark Side
161
Feeling and Regret
162
Cursed Golden Dragon
163
Rim Himegami
164
Beginning of Destruction
165
Only You
166
Your Choice
167
Battle War, End.
168
New Future
169
Demon King Always do Bad Thing
170
If--- I
171
If ---II
172
If---III
173
New Generation
174
Rank B
175
Magnet of Trouble
176
Punishment Time
177
Flame Academy
178
Demon Teacher
179
Duel
180
Dragonoid
181
First Mission
182
Enemy Attack
183
Smell of Troubles
184
Most Hated Thing
185
Silent Night
186
Guest from Far Away
187
Death isn't Punishment
188
Distance

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!