20. Monster

Sementara itu di pos pertama, kelompok Laila sedang duduk beristirahat untuk memulihkan tenaga mereka. Tak hanya mereka berempat, hampir semua gadis di kelas 1-2 juga sedang beristirahat tak jauh mereka. Mereka mengobrol sambil minum minuman dingin yang disediakan di pos pertama.

Mereka awalnya terkejut ketika di pos ada minuman yang sudah disiapkan, namun mengingat jarak yang harus mereka tempuh 100 km lebih, maka hal ini sangatlah wajar.

Mungkin Otome tak seburuk yang terlihat.

Setiap pos berada di jarak 25 km, itulah jarak yang baru saja mereka tempuh. Masih 75 km lagi jarak yang harus mereka tempuh.

"Uwaahhhhh... Segarnyaaaaaaa."

Alva minum dengan riang. Dia tampaknya sangat kehausan. Dia bahkan sudah menghabiskan 2 botol minuman dingin.

Laila hanya minum setengah botol, sementara itu Alvi dan Serriv sudah menghabiskan 1 botol.

Mereka berempat sedang duduk sambil bersandar di pohon dan menikmati angin sepoi sepoi.

"Hei... kalian berdua menyukai Kuro kan? Memangnya apa yang membuat kalian menyukai dia?"

Laila merasa penasaran. Dia tak mengerti kenapa mereka berdua menyukai lelaki seperti Kuro. Dia berharap menemukan suatu petunjuk apa yang menyebabkan Kuro spesial di mata mereka.

"umm? Kenapa kau menanyakan itu?" ucap Alvi.

"Aku hanya ingin tahu kenapa kalian menyukai dia. Kalian tahu, meskipun aku pasangannya, aku jarang bersama dia."

"Benar juga, kalian memang tak pernah terlihat bersama, Aku juga sedikit penasaran. Dia adalah pasanganmu. Seharusnya kalian membahas strategi seperti aku dan pasanganku, atau setidaknya berlatih bersama, tapi aku tak melihat ada hubungan di antara kalian. Bahkan kalian terlihat seperti orang asing. Aku dengar bahwa selama seminggu ini Kuro tak pernah tinggal di asrama kan?"

Laila mengangguk. Apa yang diucapkan Serriv semuanya benar. Mereka seperti orang asing.

Di kelaspun mereka seperti tak saling mengenal, mereka selalu berpisah dan mengobrol bersama teman masing masing. Hal yang sama juga terjadi setelah pulang sekolah, Laila selalu berlatih sendirian. Sementara itu Laila tak pernah tahu apa yang dilakukan Kuro hingga hari ini.

Tapi hari ini dia tahu. Kuro selama seminggu ini berlatih dengan Alva dan Alvi.

"Mengenai hal itu, kami tahu kenapa Kuro tak pernah tidur di asrama." ucap Alva tiba tiba.

"Eh?"

Lalu Alvi menambahkan;

"Kuro tak pernah tidur di asrama untuk menjaga familiar nya yang sedang sakit. Setidaknya itulah yang dia bilang."

Itu memang menjelaskan alasan kenapa Kuro tak pernah tidur di asrama, tapi apa yang akan Kuro lakukan jika familiar miliknya tak terluka?

Jika menebak dari sifat Kuro, dia pasti akan tidur bersama Laila di ruangan yang sama.

Menyadari hal ini, Laila tak tahu apakah ini keberuntungan atau kemalangan. Dia hanya tersenyum pahit.

"Hei Alvi, apa kau tak penasaran familiar milik Kuro seperti apa?"

"Entahlah, kita memang berpikiran hal yang sama kak Alva, tapi aku yakin familiar Kuro kuat."

"Ya, kau benar Alvi."

Mata keduanya berbinar binar begitu senangnya.

"Kalian belum tahu familiar milik Kuro?" tanya Serriv

"Ya, kau juga belum tahu kan, Laila?"

Laila hanya mengangguk.

"Dia bilang familiar miliknya masih belum didaftarkan, karena itulah dia tak bisa membawanya ke dalam kota." tambah Alva.

"Mungkinkah familiar milik Kuro tipe monster?"Serriv tampaknya penasaran dengan familiar milik Kuro.

Penyihir bisa menjinakkan monster atau bisa membuat perjanjian dengan roh untuk mendapatkan familiar. Tapi tak banyak penyihir yang melakukannya karena tipe Contractor bisa membuat magic beast.

Kabar mengenai Kuro memiliki familiar sebenarnya cerita yang cukup aneh, tapi tak ada yang memperhatikan hal ini seolah itu suatu yang wajar.

"Ya begitulah, dia juga bilang familiar miliknya bisa terbang."

"Dan dia berjanji akan mengajak kami terbang jika familiar miliknya sudah sembuh dan resmi terdaftar. Aku benar benar tak sabar, iyakan kak Alva?"

"Ya."

Untuk bisa memasuki kota, familiar perlu didaftarkan kepemilikannya. Hal itu juga mencegah terjadinya salah paham kalau monster itu adalah monster liar.

Alasan lainnya untuk berjaga jaga kalau familiar membuat kerusakan atau kerusuhan, maka pemiliknyalah yang akan dituntut untuk bertanggung jawab.

"..........."

Entah mengapa saat melihat mereka berdua asik membicarakan Kuro membuat Laila merasa sedikit iri.

Dia sadar kalau selama ini dia tak mengenal Kuro.

""""!?""""

Mereka berempat tiba tiba dikejutkan oleh tekanan sihir yang cukup besar berasal dari dalam hutan yang terletak cukup jauh dari tempat mereka. Setelah itu mereka juga mendengar suara ledakan yang cukup keras.

Mereka berempat tahu kalau ada yang menggunakan sihir untuk bertarung.

"Mungkinkah-"

Alva, Alvi dan Serriv mengangguk tanda setuju dugaan Laila.

"Kurasa mereka benar benar serius menghancurkan Kuro, Laila."

".......Kalau begitu kita harus-"

Ucapan Serriv membuat Laila cemas dengan keselematan Kuro.

Kuro saat ini melawan 12 orang lelaki di kelasnya. Kedua belas orang itu adalah penyihir dengan peringkat lebih tinggi darinya. Mustahil bagi Kuro untuk menang dan berhasil mendapatkan tiketnya.

"Tenang, kau tak perlu panik Laila. Ya... kurasa wajar karena kau adalah pacarnya, tapi perkataanmu barusan menunjukkan bahwa kau tak tahu kekuatan Kuro yang sebenarnya."

"........eh?"

"Hei Laila, kenapa kau tak jujur saja kalau kau sebenarnya tak menyukai Kuro dan kalian hanya berpacaran karena janji." tambah Alvi.

Mereka benar benar memojokkan Laila. Mungkinkah selama ini mereka tak pernah percaya dengan ucapannya?

"... A-aku...."

Laila tak tahu harus berkata apa. Memang itu kenyataannya, tapi entah mengapa mengakui hal itu begitu sulit.

Dia merasa jika mengakui hal itu, dia akan kehilangan sesuatu yang penting.

"Sudahlah, kalian berdua hentikan itu. Memangnya kenapa kalau Laila dan Kuro berpacaran karena janji? Yahh.. sebenarnya aku tak terlalu peduli dengan urusan kalian, tapi kalian benar benar membuatku muak."

Serriv sudah tak bisa menahan diri lagi. Dia akhirnya menyampaikan semua yang dia rasakan tentang hal yang menurutnya konyol.

"Diam kau, gadis yang tak pernah jatuh cinta sepertimu sebaiknya diam!"

"Ya. Sebaiknya kau diam saja. Ini adalah persaingan cinta, jadi kami berhak tahu."

"Uggghhh"

Perkataan mereka benar benar menusuk hati Serriv.

"Lagipula jika kami tahu perasaan Laila yang sebenarnya, kami perlu tahu apakah menjadikan Laila saingan atau tidak!"

"................."

Karena tak tahan dengan perkataan Twin Ice yang merupakan kenyataan tentang dirinya, akhirnya Serriv hanya terdiam menunduk dan menggaruk garuk tanah. Dia depresi. Dia juga menyadari kalau sebaiknya tak ikut campur lebih dalam lagi mengenai urusan mereka bertiga.

"Aha ha... kalian tak perlu sekejam itu!"

"Kami tak ingin mendengar itu darimu!"

"Kata kata kami tadi juga berlaku kepadamu, Laila?!"

"Eh?"

Apa maksud mereka berdua? Mereka berdua mengatakan kalau Laila belum pernah jatuh cinta?

"..........."

Mereka benar. Laila belum pernah jatuh cinta.

"Kalau kau pernah jatuh cinta, katakan kalau 'Aku mencintai Kuro' saat ini juga!"

"Ya Ya. Cepat katakan Laila!"

"Haahh... kenapa aku harus mengatakan itu.?"

Tatapan Alva dan Alvi terlihat sangat tajam. Mereka juga mendekatkan wajah mereka ke Laila.

Hal itu membuat Laila merasakan tekanan yang begitu besar dari mereka berdua.

(Ini sungguh melelahkan..)

"haaaa..."

Laila mendesah dalam. Dia menyerah. Dia tahu akan sangat melelahkan jika terus menyembunyikannya dari mereka berdua.

(Lagipula mereka berdua tulus mencintai Kuro, seharusnya aku tak berbohong kepada mereka.)

Dia memutuskan untuk mengatakan kebenaran tentang apa yang dia rasakan selama ini.

"Baiklah, aku akui kalau semua rumor itu benar."

"Yaatta." " Un Unn.."

Mereka berdua langsung kegirangan setelah mendengar pengakuan Laila. Sementara Serriv masih menggaruk garuk tanah. Sampai kapan dia seperti itu?

"Lalu apakah kau akan putus dengannya?"

"Unn Unn!"

Laila sudah menduga kalau mereka akan menanyakan itu setelah memberi tahu kebenarannya. Laila hanya bisa tersenyum kecut.

"Maaf, aku tak akan putus dengannya. Setidaknya untuk sekarang."

"Heeeehhh.... kenapa?"

"Jangan bilang kau....."

Mereka benar benar kompak. Laila sekarang bahkan tak peduli yang mana Alvi dan yang mana Alva.

"Kalian tahu rumor itu kan?"

Mereka berdua mengangguk.

"Tapi apa kalian tahu apa yang sebenarnya terjadi saat itu?"

""..........""

Kali ini mereka berdua terdiam. Laila benar, mereka berdua tak tahu apapun tentang kejadian yang sebenarnya tentang insiden hari itu.

Yang mereka ketahui hanyalah sebuah rumor yang belum tentu kebenarannya.

"Kalian tahu, .....Kuro telah menyelamatkan hidupku. Jika bukan karena dia, mungkin aku tak berada di sini."

"Hmmm... jadi kau tidak mau putus dan terus berpacaran karena kau merasa berhutang budi kepadanya? Jika seperti itu ka-"

Laila membantah semua itu dengan gelengan kepala.

"Tidak. Aku tak pernah merasa kalau aku menjadi pacarnya hanya karena balas budi. Apa kalian tahu alasan kenapa Kuro melawan naga?"

"Itu karena kau yang memintanya kan!"

"Itu tidak benar. Dia melawan naga atas kemauannya sendiri. Tidak. Awalnya dia disuruh seseorang lewat telepon, yaahh meskipun awalnya dia tampak akan menolak, tapi pada akhirnya dia tetap akan melakukannya."

"........" "... Begitulah Kuro."

"Tapi sebelum dia melawan naga, aku mencegahnya."

""eh?""

Mereka tampak terkejut. Namun jika dipikir pikir itu adalah tindakan yang tepat.

"Tapi Kuro tetap ingin pergi, lalu Kuro bertanya, 'Berikan aku alasan untuk hidup!'. Awalnya aku tak mau, tapi aku tak bisa mencegahnya karena aku sudah tak berdaya. Lalu aku berpikir mungkin ini adalah permintaan terakhir, jadi aku setidaknya memberikan alasan 'jika kau berhasil selamat, aku akan memberikan ciuman pertamaku', sayangnya dia tidak mau."

"Hmmm .. kurasa aku sedikit mengerti kenapa Kuro menolak alasan sepele itu."

"Jika jadi dia, aku pasti akan meminta keperawananmu, Laila." tambah Alvi(?)

"eh?"

Laila langsung bengong dan membeku saat mendengar candaan mereka berdua.

"Hei kau tak usah heran, keperawanan gadis tercantik di sekolah dan putri paladin, siapa yang tak mau, benarkan Alvi?"

"Un ..un."

Alvi mengangguk tanda setuju.

"Untung saja kau tak memberikan alasan itu dan memberikan alasan 'aku akan menjadi pacarmu' begitu kan?"

"Ya seperti itulah... " jawab Laila dengan wajah memerah.

"Hei Laila," tiba tiba Serriv menyambung pembicaraan mereka berdua. "Apa kau tahu kalau menjadi pacar bukankah sama saja kau membiarkan dia bercinta denganmu sepuasnya?"

"""........................................""""

Mereka terdiam membeku saat mendengar itu untuk waktu yang lama. Mereka baru sadar kalau apa yang dikatakan Serriv sangatlah benar. Pacar sama dengan kekasih. Kekasih pasti akan melakukan hubungan 'itu'.

Setelah 30 detik.

"kyaaaa......... aku memang menjanjikan seperti itu....... bagaimana ini... apa yang harus kulakukan sekarang?"

"Mati saja kau!"

"Bunuh diri sana!!"

Laila terlihat sangat panik. Dia bahkan hampir meneteskan air mata.

Sayangnya Alva dan Alvi menyuruhnya mati. Itu wajar karena mereka menyukai Kuro.

"Aha ha.. dasar, meskipun kau menjanjikan seperti itu, Kuro yang kami kenal tak akan melakukan seperti itu."

"Ya ya. Kak Alva benar. Dia bukanlah orang yang seperti itu."

"Lalu kenapa ka-"

"Wanita murahan sepertimu memang harus mati."

"Mati sana!!"

"Ugghhhhh."

Sekarang mereka membully Laila. Mereka sangat pintar memanfaatkan kelemahan orang lain.

Laila menyadari hal ini setelah mengobrol banyak dengan mereka.

Itulah sisi baik dari semua ini.

"Maaf, kami hanya bercanda."

"Ya ya. Hanya bercanda."

"......"

(Kalian bilang itu hanya bercanda?)

Laila benar benar jengkel dan marah. Dia juga menyadari kalau Kuro sebenarnya orang yang baik.

Jika Kuro orang jahat, dia pasti akan meminta Laila melakukan hal yang aneh aneh dan tak bermoral. Laila bersyukur Kuro hanya menciumnya sekali.

Laila mendesah dalam, tapi wajahnya memerah saat mengingat saat bibir mereka berdua menyatu.

"Lalu kenapa kau tak putus saja, mungkin ini masih belum terlambat karena Kuro adalah lelaki normal yang cepat atau lambat akan memanfaatkan janjimu!"

"kak Alva kenapa kau berkata seperti itu, kau tahu kan kalau Kuro sangat menghargai wanita."

"Ya aku tahu Alvi. Sayangnya Kuro mungkin mencintai Laila. Jadi ada kemungkinan kalau dia akan memanfaatkan janji itu sebelum hubungan mereka putus."

"Tapi itu belum tentu kan? Kuro tak akan melakukan hal semacam itu!"

"Aku tahu Alvi. Kuro bukan orang semacam itu. Dia berbeda dengan lelaki yang selama ini kita kenal. Bukankah itu alasan kenapa kita berdua menyukainya?"

"Kakak..."

"Maaf, mungkin aku hanya sedikit cemburu. Laila, jadi kapan kau akan putus dengan Kuro?"

Akhirnya mereka kembali ke topik utama.

Alva dan Alvi tampak terkejut saat Laila sekali lagi menggelengkan kepalanya tanda menolak untuk putus sambil tersenyum lembut.

"Maaf, sekali lagi aku tak akan putus dengannya. Ini sudah keputusanku."

"Kenapa?!"

"Ya, kenapa kau menolak?"

"Jangan kuatir, aku sudah memutuskan untuk melihat apa yang dilakukan Kuro hingga minggu depan."

Mereka berdua tampaknya mengerti apa yang di maksud Laila, hal itu karena mereka tahu kalau minggu depan adalah batas untuk menentukan pasangan tetap.

Alva dan Alvi sejak awal sudah memutuskan untuk tetap berpasangan, karena itulah mereka sudah mendaftarkan untuk menjadi pasangan tetap beberapa hari yang lalu.

"Jadi kau akan memutuskan hubunganmu dengan Kuro minggu depan?"

Serriv akhirnya kembali masuk ke pembicaraan.

"Entahlah. Aku memutuskan bahwa kami harus cepat menentukan hubungan kami. Sebagai partner dalam pertarungan atau sebagai kekasih sekaligus partner, tapi jika kekasih, maka aku tak mau jika hubungan yang berlandaskan janji."

"Hei bukankah itu artinya kau menyukai Kuro?"

"Sejujurnya aku tak tahu apa yang kurasakan saat ini. Aku menganggap Kuro lelaki yang baik, aku tahu jika dia berbeda, yaahhh... walaupun dia sedikit bodoh, tapi aku tahu dia sangat tulus."

"""..........""""

"Tapi yang tidak aku mengerti adalah kenapa dia melakukan semua ini. Apakah dia melakukan ini karena dia mencintai aku atau hanya karena sebatas janji? Karena itulah aku memberi waktu seminggu untuk memastikan semuanya. Jika dia menyukaiku maka buktikan bahwa dia bisa merebut hatiku, karena itulah aku tak menolak saat dia mengajakku makan malam. Apa kalian mengerti?"

"""".............""""

Mereka bertiga masih terbengong karena menemukan fakta yang sangat mengejutkan.

Sayangnya Laila tampaknya tak menyadari itu.

"Hei.. ayo cepat kita lanjutkan, kita sudah ketinggalan dengan yang lainnya!"

Laila lalu berdiri diikuti oleh Alva, Alvi dan Serriv.

Dia mulai lari sambil tersenyum lega.

(Selain itu ada alasan lain yang tak bisa kuceritakan kepada orang lain... maaf)

Alasan lain itu adalah tentang mimpinya. Mimpi tentang seorang gadis bernama Alice dan lelaki yang memiliki wajah yang sama dengan Kuro.

"Kak Alva, Serriv, apa kalian memikirkan hal yang sama denganku?"

Alva dan Serriv mengangguk.

Mereka bertiga saat ini berlari tak jauh di belakang Laila sambil berbisik.

"Laila menyukai Kuro tapi tak menyadarinya. Dasar tak sensitif."

"Ya Alvi. Laila benar benar mengingatkanku dengan kita saat belum menyadari telah jatuh cinta kepada Kuro."

"Yang membuatku heran, kenapa Laila dan kalian berdua bisa menyukai Kuro? Aku merasa wajar karena kalian sudah lebih lama mengenal Kuro kan."

"Ya, kami mengenal Kuro sebelum Laila berpasangan dengannya. Bahkan kami latihan dengan Kuro lebih lama dari siapapun."

"Lalu bukankah Laila hanya bersama Kuro di saat insiden itu dan selama seminggu ini tak terlihat bersama kan? hmmmmm....."

""?!""

Alva dan Alvi akhirnya menyadari maksud Serriv. Bagaimana Laila bisa menyukai Kuro dalam satu hari? Ini tidaklah normal.

Saat itu mereka berdua memikirkan hal yang sama.

((Di insiden itu pasti terjadi sesuatu di antara mereka berdua.))

Mereka lalu mengangguk satu sama lain dan berlari menyusul Laila. Mereka menghimpit Laila seperti kue lapis sambil tersenyum.

Mereka berdua akan melakukan intrograsi, tapi-

"Hey, kalian pernah bilang aku tak tahu tentang kekuatan Kuro yang sesungguhnya, apa maksud kalian? Apa Kuro sangatlah kuat?"

Laila mengintrograsi terlebih dahulu. Dia seolah olah membaca pikiran mereka berdua atau dia hanya penasaran?

"Kak Alva..."

Alva mengerti maksud Alvi. Apakah perlu memberi tahu Laila atau tidak, tapi Laila memberi tahu semua yang dipikirkannya tentang Kuro, karena itulah Alva merasa tak adil jika tak memberi tahu Laila, tapi Laila mungkin akan lebih menyukai Kuro setelah mendengar semuanya.

Alva hanya mendesah dalam karena merasa tak punya pilihan lain selain memberi tahu Laila.

"Laila, apa kau tahu Kuro adalah laki laki terkuat yang pernah kami tahu."

"eh?"

Laila tak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat mendengar itu.

"Tak hanya kuat, dia baik, dia selalu menepati janjinya dan yang paling penting dia bisa membedakan kami berdua."

Alvi menambahkan dengan nada senang dan kejujuran dari dalam hatinya.

"Kuro sangat kuat, karena itulah kami tak merasa heran jika Kuro berhasil selamat dari naga yang menyerang kota seminggu yang lalu. Bahkan menurut kami dia lebih cocok menjadi guru karena banyak mengajari kami teknik yang luar biasa."

"Hei.. apa kalian tak melebih lebihkan?"

Alva langsung menggelengkan kepalanya.

"Dengar, dulu kami mengajak Kuro latihan karena dia peringkat paling rendah, namun setelah kami bertarung satu lawan dua, ... kami kalah telak meskipun dia hanya menggunakan tongkat kayu sementara kami menggunakan senjata sihir kami."

"Saat itu dia bahkan menggunakan beban latihan. Laila, apa kau tahu apa yang kami pikirkan setelah mengetahui kekuatan Kuro yang sebenarnya?"

".......Dia adalah monster berwujud manusia? Itukan maksud kalian?"

Laila menebak dengan nada ragu ragu, namun hanya itu kemungkinannya.

"Ya itulah yang kami pikirkan!"

"Itulah alasan kami tak mencegah Kuro mendapatkan tiket makan malam. Bukannya kami tak mau tapi kami tahu mustahil mengalahkan Kuro."

"Hei, bukankah itu berarti...."

"Ya, jika dia serius. Mengalahkan seluruh lelaki di kelas kita bukanlah mustahil bagi dia, tidak. Kurasa itu sangat mudah bagi Kuro."

Hanya mereka berempat yang tahu kenyataan tentang kekuatan monster Kuro.

Lalu bagaimana pertarungan antara lelaki kelas 1-2 dengan monster berwujud manusia bernama Kuro? Mereka akan segera menemukan jawabannya karena saat ini mereka sudah memasuki hutan yang menjadi lokasi pertarungan.

Terpopuler

Comments

Darmi Daeri

Darmi Daeri

bgituuuu

2020-09-22

0

who.am.i???

who.am.i???

makin suka sosok kuro

2020-09-13

3

Nur Sanah

Nur Sanah

lanjut aja thor

2020-09-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Areshia City
3 3. Shopping
4 4. Meeting
5 5. Attack
6 6. Knight's Pride
7 7. Despair
8 8. Plan
9 9. Fight
10 10. 2nd Round
11 11. Similarity Between Two People
12 12. Kiss? I don't Need That!
13 13. Get Friend and Became His Girlfriend.
14 14. Dragon
15 15. One Fight End and New Fight Start
16 16. Lesson
17 17. Motivation
18 18. Bad News
19 19. True Meaning of Rank F
20 20. Monster
21 21. True Power
22 22. Trap
23 23. Wake Up
24 24. Trust
25 25. Serious Mode
26 26. Identity
27 27. Root's
28 28. Weird Bonds
29 29. Sudden Kiss. Again..
30 30. Intermission 01
31 31. First Encounter
32 32. Hero?
33 Date
34 7th Meeting
35 Transfer Student
36 Stupid Mission
37 True Identity
38 Return
39 Arrival
40 Glutton Girl
41 Pervert! Pervert! Pervert!!
42 Troublemaker
43 Choice
44 Duel
45 Berserk
46 Witch Reaper
47 Liar
48 Past
49 Naughty Girl
50 I Kill You if You're Dare
51 Date, Again
52 Dragon King, Arrived
53 Letter
54 Shadow
55 Leaving to Dragonia
56 Clan Blad Village
57 Tomb
58 Arrive at Dragonia
59 King of Dragonia
60 Attack
61 Dragon War
62 Dragon War II : Awakening
63 Dragon War III : Lucifer
64 Dragon War IV : Dragon Arm
65 Dragon War V : Choices
66 Dragon War VI : Betrayer
67 Dragon War VII : Alice
68 Dragon War VIII : Family Bonds
69 Dragon War IX : Truth from Dark Side
70 Dragon War X : Evolution
71 Dragon War XI : Lucifer
72 Dragon War XII : End of War
73 Return
74 New Problem
75 Holy Maiden's Spirit
76 New Enemy
77 Anger
78 Silver Viper
79 Illegal Knight
80 Mission, Start!
81 Assassination
82 Nightmare
83 Trash
84 Punishment
85 Return to Capital
86 Small House
87 Weird
88 Duel
89 Calm Before Storms
90 Calm Before Storms II
91 Change Plan
92 Truth from The Past
93 Scarlet
94 True Enemy
95 Only One Way
96 A Man
97 Faker
98 Flower
99 Change
100 Resurrection
101 The Maze
102 Power Up
103 Art of Death
104 Demon King Power
105 Unlucky
106 Battle at Phoenix City I
107 Battle at Phoenix City II : Holy Maiden
108 Battle at Phoenix City III : Eyes of Truth
109 Battle at Phoenix City IV : Holy Arrow of Salvation
110 Battle at Phoenix City V : Lightning Dragon King
111 Battle at Phoenix City VI ; Re Awakening
112 Battle at Phoenix City VII : Reincarnation
113 Battle at Phoenix City VIII ; Darkness
114 Battle at Phoenix City IX ; Surprise
115 Invitation
116 Punishment
117 Presents
118 Another Reincarnator
119 Duel of Two
120 As Princess
121 For Last Time..
122 Last King
123 Parents Love
124 Partner
125 Regret and Choice
126 Magic Tools
127 Consultation
128 Tribal Begin
129 Grow
130 First
131 Two Better Than One
132 Spirit Gear
133 Greed
134 A Letter
135 Air Ship
136 Transform
137 Name
138 Meeting Again
139 Reunion
140 Miracle
141 Identity
142 Silent Night
143 Battle War, Begin!!
144 Ex Brother
145 Chris True Power
146 Best Lesson
147 Mysterious Enemy
148 As Wife Demon King
149 Two King of Sword
150 Cursed Break
151 Strongest Defense
152 Pandora
153 The Tragedy
154 End Eyes of Balor
155 Truth
156 Choice
157 Not This Time
158 Sorry
159 What Happened?
160 Int : Queen Dark Side
161 Feeling and Regret
162 Cursed Golden Dragon
163 Rim Himegami
164 Beginning of Destruction
165 Only You
166 Your Choice
167 Battle War, End.
168 New Future
169 Demon King Always do Bad Thing
170 If--- I
171 If ---II
172 If---III
173 New Generation
174 Rank B
175 Magnet of Trouble
176 Punishment Time
177 Flame Academy
178 Demon Teacher
179 Duel
180 Dragonoid
181 First Mission
182 Enemy Attack
183 Smell of Troubles
184 Most Hated Thing
185 Silent Night
186 Guest from Far Away
187 Death isn't Punishment
188 Distance
Episodes

Updated 188 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Areshia City
3
3. Shopping
4
4. Meeting
5
5. Attack
6
6. Knight's Pride
7
7. Despair
8
8. Plan
9
9. Fight
10
10. 2nd Round
11
11. Similarity Between Two People
12
12. Kiss? I don't Need That!
13
13. Get Friend and Became His Girlfriend.
14
14. Dragon
15
15. One Fight End and New Fight Start
16
16. Lesson
17
17. Motivation
18
18. Bad News
19
19. True Meaning of Rank F
20
20. Monster
21
21. True Power
22
22. Trap
23
23. Wake Up
24
24. Trust
25
25. Serious Mode
26
26. Identity
27
27. Root's
28
28. Weird Bonds
29
29. Sudden Kiss. Again..
30
30. Intermission 01
31
31. First Encounter
32
32. Hero?
33
Date
34
7th Meeting
35
Transfer Student
36
Stupid Mission
37
True Identity
38
Return
39
Arrival
40
Glutton Girl
41
Pervert! Pervert! Pervert!!
42
Troublemaker
43
Choice
44
Duel
45
Berserk
46
Witch Reaper
47
Liar
48
Past
49
Naughty Girl
50
I Kill You if You're Dare
51
Date, Again
52
Dragon King, Arrived
53
Letter
54
Shadow
55
Leaving to Dragonia
56
Clan Blad Village
57
Tomb
58
Arrive at Dragonia
59
King of Dragonia
60
Attack
61
Dragon War
62
Dragon War II : Awakening
63
Dragon War III : Lucifer
64
Dragon War IV : Dragon Arm
65
Dragon War V : Choices
66
Dragon War VI : Betrayer
67
Dragon War VII : Alice
68
Dragon War VIII : Family Bonds
69
Dragon War IX : Truth from Dark Side
70
Dragon War X : Evolution
71
Dragon War XI : Lucifer
72
Dragon War XII : End of War
73
Return
74
New Problem
75
Holy Maiden's Spirit
76
New Enemy
77
Anger
78
Silver Viper
79
Illegal Knight
80
Mission, Start!
81
Assassination
82
Nightmare
83
Trash
84
Punishment
85
Return to Capital
86
Small House
87
Weird
88
Duel
89
Calm Before Storms
90
Calm Before Storms II
91
Change Plan
92
Truth from The Past
93
Scarlet
94
True Enemy
95
Only One Way
96
A Man
97
Faker
98
Flower
99
Change
100
Resurrection
101
The Maze
102
Power Up
103
Art of Death
104
Demon King Power
105
Unlucky
106
Battle at Phoenix City I
107
Battle at Phoenix City II : Holy Maiden
108
Battle at Phoenix City III : Eyes of Truth
109
Battle at Phoenix City IV : Holy Arrow of Salvation
110
Battle at Phoenix City V : Lightning Dragon King
111
Battle at Phoenix City VI ; Re Awakening
112
Battle at Phoenix City VII : Reincarnation
113
Battle at Phoenix City VIII ; Darkness
114
Battle at Phoenix City IX ; Surprise
115
Invitation
116
Punishment
117
Presents
118
Another Reincarnator
119
Duel of Two
120
As Princess
121
For Last Time..
122
Last King
123
Parents Love
124
Partner
125
Regret and Choice
126
Magic Tools
127
Consultation
128
Tribal Begin
129
Grow
130
First
131
Two Better Than One
132
Spirit Gear
133
Greed
134
A Letter
135
Air Ship
136
Transform
137
Name
138
Meeting Again
139
Reunion
140
Miracle
141
Identity
142
Silent Night
143
Battle War, Begin!!
144
Ex Brother
145
Chris True Power
146
Best Lesson
147
Mysterious Enemy
148
As Wife Demon King
149
Two King of Sword
150
Cursed Break
151
Strongest Defense
152
Pandora
153
The Tragedy
154
End Eyes of Balor
155
Truth
156
Choice
157
Not This Time
158
Sorry
159
What Happened?
160
Int : Queen Dark Side
161
Feeling and Regret
162
Cursed Golden Dragon
163
Rim Himegami
164
Beginning of Destruction
165
Only You
166
Your Choice
167
Battle War, End.
168
New Future
169
Demon King Always do Bad Thing
170
If--- I
171
If ---II
172
If---III
173
New Generation
174
Rank B
175
Magnet of Trouble
176
Punishment Time
177
Flame Academy
178
Demon Teacher
179
Duel
180
Dragonoid
181
First Mission
182
Enemy Attack
183
Smell of Troubles
184
Most Hated Thing
185
Silent Night
186
Guest from Far Away
187
Death isn't Punishment
188
Distance

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!