18. Bad News

Sudah 30 menit berlalu sejak latihan lari dimulai.

Laila, Alva, Alvi, dan Serriv memutuskan berlari pelan pelan secara berkelompok. Hal ini karena waktu berlari tak terbatas, dan itu artinya mereka tak perlu terburu buru.

Meskipun disebut pelan, itu bukan berarti mereka berlari dengan kecepatan manusia biasa. Bahkan mereka berlari dengan kecepatan melebihi atlet profesional.

"Laila, berapa jarak kita?" Tanya Alvi.

Alvi dan Alva berlari diantara Laila dan Serriv. Seperti biasa, mereka berdua sulit dibedakan.

"Kurasa baru beberapa kilometer. Yah tapi kurasa tak ada gunanya memikirkan jarak."

Hal ini karena mereka saat ini sedang berlari mengelilingi danau, jadi percuma memikirkan jarak.

Serriv mengangguk tanda setuju dengan Laila.

"Laila, bolehkah aku menanyakan sesuatu?"

"Um?"

Kali ini yang bertanya adalah Alva atau Alvi? Hanya mereka berdua yang tahu.

Laila tak mau bingung dan memutuskan gadis yang di sampingnya adalah Alvi karena memakai kacamata.

"Apa benar kau dan Kuro b-berpacaran?"

".........eh?"

"Kami memang mendengar bahwa kalian berpacaran tapi itu adalah perkataan Kuro, jadi ada kemungkinan kalau dia berbohong."

Begitu rupanya. Mereka masih belum percaya dengan apa yang dikatakan Kuro.

Dalam hal ini Laila harus menjawab apa?

Dia merasa bingung, tapi sejak awal dia sudah tahu jawabannya. Dia lalu tersenyum.

"Ya begitulah. Kami memang berpacaran."

Alva dan Alvi tak bisa menyembunyikan kekecewaaannya. Mereka tampak sedih. Sayangnya Laila tak mengerti kenapa mereka seperti itu.

Sementara itu Serriv hanya diam saja dan fokus berlari. Dia tampaknya tak terlalu peduli.

"Oh iya, ngomong ngomong kenapa semua lelaki di kelas kita berbuat seperti itu kepada Kuro? Bukankah mereka biasanya sangat akrab satu sama lain?"

Mereka bertiga tak langsung menjawab pertanyaan Laila. Entah mengapa mereka tampak menyembunyikan sesuatu.

Lalu setelah beberapa saat, mereka bertiga mengangguk satu sama lain.

"Laila, apa kau tahu GSPFL?"

"?"

Apa itu? Laila benar benar tak tahu, tapi dia merasakan ada hubungan dengan dirinya.

"Itu adalah singkatan Golden Scarlet Princess Forever Love."

Golden Scarlet Princess adalah julukan Laila di Kuryuu Academy. Pantas saja dia merasa bahwa dia tak merasa asing dengan GSP. Tunggu dulu-

"Hei jangan bilang kalau...."

Entah mengapa Laila bisa menebak apa itu GSPFL.

"Ya." Jawab Serriv. "Itu adalah fanclubmu, Laila. Bahkan Knox adalah salah satu pemimpinnya."

"Eh....? Aku baru mendengar kalau aku punya fanclub. Lalu apa hubungannya dengan mereka?"

Laila tampak terkejut, tapi di saat yang sama dia senang karena mempunyai fanclub.

"Haa... kau ini, seharusnya kau tahu, jika itu fanclubmu, maka anggota mereka pasti akan langsung marah atau tak senang jika kau sudah memiliki pacar. Apalagi pacarmu adalah Kuro yang di kenal sebagai satu satunya penyihir peringkat F di sekolah."

"..hmm ..hei bukankah itu berarti semua lelaki di kelas kita adalah fanku?"

"Tidak. Hanya satu orang yang bukan fanmu, kau tahu siapakan?"

Tentu saja yang dimaksud Serriv adalah Kuro.

"Dengar, saat ini anggota GSPFL ada 122 orang, itupun terus bertambah, jadi ku harap kau berhati hati Laila?"

"Apa maksudmu?"

"Laila, apa kau bodoh?" Ucap Alvi dengan nada sinis. "Jika kau terkenal di antara lelaki, itu berarti kau paling dibenci oleh perempuan di sekolah. Paham?"

Laila mengangguk. Dia tak menyangka kalau sesuatu yang sederhana bisa menjadi sangat rumit.

Dia juga akhirya sadar kalau dia harus lebih berhati hati.

"Begitu rupanya, jadi itukah alasan mereka membenciku?"

"?" "?!" "Whaa!" "Kuro?"

Mereka berempat tiba tiba dikejutkan oleh suara seseorang yang tak mereka duga.

Kuro tiba tiba ada di samping Serriv sambil berlari dengan santai. Mereka berempat cukup terkejut karena Kuro bisa menyusul mereka, namun mereka tahu kalau Kuro sudah melepas beban latihan yang biasa dia pakai. Itu artinya sangat normal jika Kuro bisa menyusul mereka.

"Yo."

Kuro menyapa mereka.

"Hei bodoh, jangan membuat kaget!!" teriak Laila.

Dia tampak jengkel, namun Kuro justru tersenyum.

"Ha ha maaf, aku tak bermaksud membuat kaget. Oh iya Alva, Alvi, maaf kurasa kita harus menunda latihannya kapan kapan."

" .........Tidak apa apa, Kuro."

"Tch, kurasa tak ada pilihan lain, tapi kau harus mengajari kami teknik baru!"

"Iya iya. Aku akan mengajari kalian."

"...?"

Laila tampak bingung dengan maksud perkataan Kuro. Latihan?

Laila akhirnya mengerti kalau mereka berlatih bersama, bukankah itu artinya-

(Di saat orang lain sibuk berlatih dengan pasangannya, dia justru berlatih dengan orang yang mungkin menjadi musuh? Ya ampun, seberapa besar kebodohan dia?)

Laila menggerutu dalam hati. Dia merasa tak senang karena dia baru tahu alasan kenapa mereka berdua tak pernah berlatih bersama seminggu ini.

"Baiklah. Kalau begitu aku duluan. Laila, tenang saja, aku pasti akan mendapatkan tiketnya!"

Setelah mengatakan itu sambil tersenyum, Kuro lalu menambah kecepatannya dan meninggalkan mereka berempat.

Wajah Laila memerah dan jantungnya berdebar debar. Dia tak menyangka Kuro akan mengatakan sesuatu yang memalukan.

"Hummph!"

"tch!"

Alva dan Alvi tampak tak senang. Hanya Serriv yang terlihat acuh dan menggelengkan kepalanya. Hal itulah yang membuat Laila sadar kalau ada yang aneh dengan tingkah Alva dan Alvi.

"Mungkin atau hanya perasaanku saja, tapi kenapa kalian berdua tampak jengkel saat melihat kami berdua?"

Laila bertanya sambil tersenyum pahit.

""Bukan apa apa, itu hanya perasaanmu saja!""

Mereka berdua dengan kompak menyangkal kalau mereka tidak senang, tapi dari tingkah mereka, Laila tahu kalau mereka berdua sedang jengkel karena sesuatu.

"Mereka berdua marah karena rumor itu ternyata benar."

Serriv menjelaskan Laila. Dia memang selalu netral.

"Rumor?"

"Ya. Rumor kalau kau sudah memiliki pacar. Tapi tak ada yang tahu siapa pacarmu, tapi ada beberapa orang yang dicurigai, terutama Kuro. Mungkin inilah alasan kenapa semua lelaki sangat akrab dengan Kuro saat di kelas."

Dengan kata lain mereka hanya berpura pura akrab untuk menyelidiki kebenaran rumor. Lalu setelah mereka tahu kebenarannya, mereka menunjukkan sifat asli mereka. Bukankah itu sangat kejam?

Menyadari hal ini entah mengapa Laila merasa marah.

Tapi di saat itu dia menyadari kalau ada yang aneh dengan rumor itu.

"Serriv, bagaimana rumor itu bisa muncul? Semua orang baru tahu kebenarannya hari ini karena Kuro mengatakannya tanpa pikir panjang kan? Lagipula hanya kami berdua yang mengetahui ini?"

"hm...."

Serriv menunjukkan ekspresi rumit. Dia tampaknya seperti sedang berusaha mengingat sesuatu.

"Rumor itu pertama kali beredar 5 hari yang lalu di SchoolNet."

Yang menjawab adalah Alva atau Alvi?

SchoolNet adalah tempat obrolan khusus yang hanya bisa di akses oleh murid sekolah, guru dan kepala sekolah saja. Bisa dibilang itu merupakan tempat paling cocok untuk menyebarkan berita dan tentu saja rumor.

"Ya ampun, bukankah kau punya ponsel? Sekali kali buka magianet agar kau tak ketinggalan berita!"

Teknologi sekarang lebih maju, karena itulah ponsel, televisi, magianet sudah sangat umum. Semua teknologi itu adalah gabungan dari sihir dan teknologi.

Hal yang paling populer saat ini adalah magianet (semacam internet). Bahkan saat ini semua teknologi hampir menggunakan fitur magianet.

Meskipun konten di magianet semuanya dikontrol oleh pemerintah, namun tak ada yang merasa keberatan. Lagipula hal ini sama seperti ponsel yang memberi kebebasan pemerintah untuk mengintip apa yang mereka bicarakan atau pesan yang mereka kirim.

Dengan kata lain pemerintahlah yang mengontrol semua informasi yang beredar di masyarakat.

Alasan inilah yang membuat surat masih sangat populer untuk mengirip pesan yang bersifat sangat rahasia atau pribadi.

Laila memang memiliki ponsel, namun dia tak pernah menggunakannya untuk sesuatu yang aneh seperti melihat berita di magianet atau masuk SchoolNet.

Dia lebih suka bicara langsung untuk menyampaikan suatu urusan. Lagipula di ponselnya hanya ada kontak keluarganya dan Kuro. Bukankah itu berarti Kuro termasuk spesial?

"Aha haha.. aku tak suka melihat semacam itu. Hmm ... tapi jika sudah beredar 5 hari yang lalu, kenapa aku tak merasakan ada sesuatu yang aneh? Dan kenapa mereka tahu pacarku adalah Kuro?"

"Kau benar benar cerewet jika dalam mode investigasi. Yahh.. kurasa percuma saja menyembunyikannya darimu."

Laila pasti akan mencari tahu di magianet atau SchoolNet, jadi Serriv merasa tak perlu menyembunyikan kebenaran.

"Laila, kau tahu insiden seminggu yang lalu kan?"

Laila mengangguk.

"Semua detail tentang insiden itu dirahasiakan, namun ada seseorang yang mengambil gambar saat insiden itu terjadi. Sayangnya gambar itu tak terlalu jelas."

"Gambar apa?"

"Gambar murid Kuryuu Academy memukul naga dengan tangan kosong dan berhasil menggiring naga itu keluar kota. Seperti yang kubilang tadi, gambarnya tidak jelas, meskipun begitu, orang itu memposting di media sosial dan menjadi topik utama, namun satu hari kemudian pemerintah menghapus semua tentang postingan itu. Dengan kata lain pemerintah ingin menyembunyikan sesuatu yang sangat rahasia."

Laila mengerti apa yang dimaksud Serriv. Memang benar bahwa semua detail kejadian seminggu yang lalu dirahasiakan. Bahkan tentang dia mengalahkan pemimpin Red Crow juga dirahasiakan.

Namun berkat itu dia tak perlu mendapatkan hukuman karena berbuat ceroboh. Sebagai gantinya dia hanya perlu menulis laporan tentang kejadian itu.

Lalu Serriv melanjutkan,

"Karena itulah salah satu murid di sekolah kita melakukan penyelidikan tentang kasus itu. Memang awalnya dia kesulitan karena tak banyak saksi, namun dia berhasil menemukan petunjuk bahwa kau dan Kuro ada di Sirei Mall. Memang ada banyak murid selain kau di Sirei Mall, tapi hanya kalian berdua yang tak ada di tempat perlindungan. Kau tahu artinya kan?"

"Semua orang tahu kalau aku dan Kuro terlibat insiden itu, itu kan yang mau kau bilang?"

Serriv, Alva dan Alvi mengangguk.

"Lalu tentang rumor itu?"

"Hmmm.. kalau tak salah, ada narasumber yang mau mengatakan tentang berita itu, namun dia minta identitasnya dirahasiakan. Narasumber itu mengatakan kalau Kuro melawan naga karena diminta pacarnya, yaitu kau!"

"Eh...?"

"Sayangnya berita itu dianggap bohong karena mana mungkin Kuro yang melawan naga, selain itu semua orang tak percaya dengan kabar bahwa kalian berpacaran-"

"Lalu berita itu hanya menjadi sebuah rumor kah?"

Laila memotong ucapan Serriv sebelum dia menyelesaikannya.

Tapi ada satu hal yang membuat dia penasaran.

"Oh iya, kau tahu siapa narasumbernya?"

"Nana gadis itu berinisial FA. Hanya itu yang ku tahu. ...mmm kenapa kau bereaksi seperti itu, apa kau tahu siapa orangnya?"

"Aha ha .. aku bisa menebak orangnya, tapi aku tak yakin dia benar benar melakukannya."

Laila tersenyum pahit saat mengetahui inisial nama narasumber berita itu.

FA. Dengan kata lain Fila Ariant.

Teman baik dan sekaligus teman masa kecilnya itu ternyata menyerang dia dari belakang tanpa dia ketahui. Itu cukup membuat dia terkejut, namun dia tahu ini adalah cara agar hubungan Laila dan Kuro tidak lancar atau segera putus.

(Kecerdasannya sungguh mengerikan. Dia benar benar rubah licik.)

Sisi baik dari semua ini, dia akhirnya tahu kalau menjadikan Fila sebagai musuh benar benar sungguh menyusahkan.

"Dan karena rumor itu benar, aku dan kak Alva telah kehilangan kesempatan untuk merebut hatinya."

"Jangan begitu Alvi, kita tak boleh menyerah. Kau tahu kan kalau kita menyerah semuanya berakhir!"

"Kau benar. Maaf karena terlalu cepat menyerah, kak Alva."

"Tidak apa apa, aku juga tak akan menyerah. Tapi ini baru saja dimulai. Laila memang saingan yang kuat, namun dengan kekuatan kita, kita pasti akan berhasil menyingkirkannya, tidak, kita pasti akan berhasil membunuhnya he he he."

"Kita memang sehati kak Alva he he he."

Mereka berdua tersenyum jahat karena memikirkan suatu tindakan kriminal. Mata mereka menunjukkan kalau mereka serius akan menyingkirkan Laila.

Satu hal yang mereka lupakan, Laila ada di samping mereka sedang tertawa pahit saat melihat sisi lain mereka berdua.

Twin Ice yang dikenal baik hati, selalu tersenyum, namun sedingin es telah menghilang demi sebuah pria yang bernama Kuro. Bukankah itu berarti-

"Hei, jangan bilang kalian berdua menyukai si bodoh Kuro itu?"

Laila menatap mereka dengan tatapan heran, namun tajam.

"umm.. ketahuan rupanya.."

"Sudahlah, kita tak perlu menyembunyikan hal itu dari dia, lagipula mereka hanya berpacaran karena janji, benarkan Laila?"

Saat itu, mata Laila langsung terbuka lebar karena terkejut.

"B-bagaimana kalian tahu so- jangan bilang kalau rumor itu juga.."

"Ya. Rumor itu juga mengatakan kalau kalian berpacaran karena sebuah janji. Sebagai putri paladin terkuat, aku yakin kalau kau cuma berusaha menepati janjimu dan bertingkah baik kepada Ku-"

"KALIAN SALAH!!"

Laila memotong perkataan Alva dan tiba tiba berhenti berlari.

Hal itu juga membuat Alva, Alvi dan Serriv menghentikan lari mereka dan menatap Laila yang tampak sedang kesal dan marah.

"Kalian salah, aku dan Kuro berpacaran karena saling me----"

Dia terdiam. Dia tak mungkin mengatakan hal yang tak mungkin.

Lagipula apa yang dikatakan mereka benar, dia dan Kuro hanya berpacaran karena sebuah janji. Dan sebagai putri paladin, dia tak pernah mengingkari janjinya.

"Alvi, benarkan yang kubilang. Kita memang tak boleh menyerah!"

"Ya, kau benar kak Alva Kita tak boleh menyerah oleh cinta palsu L-"

"KALIAN SALAH!"

(EH? Kenapa aku...)

Laila tak mengerti kenapa dia menyangkal semua perkataan Alva dan Alvi. Satu hal yang pasti, entah mengapa dia tiba tiba marah dan merasakan sakit.

"Ka...lian sal----"

(ahhh... aku benar benar tak mengerti.........)

Semuanya tiba tiba terdiam. Alva dan Alvi tampak tak percaya dengan apa yang dikatakan Laila.

Sementara itu Serriv yang melihat mereka bertiga bertengkar karena seorang lelaki hanya bisa mendesah dalam.

"Sudahlah, kalian bertiga tak usah bertengkar. Lagipula kalian tak tahu perasaan Kuro kan? Kenapa kalian tak bertanya kepadanya langsung agar jelas kenapa dia masih berpacaran dengan Laila. Selain itu, cinta palsu atau bukan, itu bukan urusan kalian berdua kan!"

Dia harus menyelesaikan masalah ini atau dia akan menemui medan perang antara 3 gadis.

Meskipun begitu, dia merasa lega karena tampaknya mereka bertiga paham maksud perkataanya.

"Hei Alvi, bagaimana menurutmu?"

"... hmm kurasa sebaiknya kita tanyakan saja secara langsung kepada Kuro. Lagipula belum tentu dia menyukai Laila kan?"

"Ta-tapi jika dia tak menyukai Laila, kenapa Kuro bertekad mendapatkan tiket makan malam romantis bersama Laila?"

"Dia mungkin melakukannya karena merasa perlu sebagai seorang pacar. Kau tahu kan dia melakukannya belum tentu karena menyukainya, jadi kau tak perlu kawatir!"

"Kak Alva benar. Kurasa kita harus minta maaf kepada Laila."

"Ya. Kita bisa membunuh dia setelah memastikan apakah Kuro menyukai dia atau tidak."

Mereka masih berniat membunuh Laila. Mereka benar benar serius.

Lalu mereka berdua menoleh ke arah Laila.

"Laila."

"Laila."

""Kami minta maaf!""

"..................ya. Aku juga... minta maaf.."

Setelah itu semua melanjutkan lari mereka.

Laila tampak murung. Dia terus terdiam.

Dia menyadari bahwa apa yang di katakan Alva dan Alvi memang benar, namun di saat yang sama dia menyadari bahwa dia tak pernah tahu kenapa Kuro melakukan semua ini.

Kenapa Kuro masih mau berpacaran dengan dia?

Kuro pasti tahu bahwa hubungan mereka hanya sebatas karena janji. Kuro pasti juga tahu kalau Laila bisa memutuskan hubungan kapan saja dia mau.

(Jika dia tak menyadari semua itu, dia benar benar lelaki paling bodoh di dunia ini.)

Lalu kenapa Kuro masih mau mendapatkan tiket itu?

(Aku benar benar tak mengerti.)

Selain itu, dia juga tak mengerti kenapa dia masih saja mau berpacaran dengan Kuro.

Dan kenapa dia menyangkal perkataan Alva dan Alvi?

Di saat itulah dia menyadari kenapa dia melakukan semua ini, namun itu mustahil terjadi.

(Aku tak mungkin jatuh cinta kepadanya kan?)

"................."

Laila tiba tiba tersenyum. Hal itu membuat Alva dan Alvi saling menatap satu sama lain karena bingung, namun di saat yang sama mereka tahu atau insting mereka sebagai wanita mengatakan kalau Laila mulai menyukai Kuro.

Ini kabar buruk bagi mereka berdua.

Terpopuler

Comments

Rifki Rifki

Rifki Rifki

kuro menyapa mereka

2023-02-04

0

Fadhila 114

Fadhila 114

Sebenarnya si Fila itu teman kecil nya apa baru kenal sih thor?

2021-02-07

0

Jangkrik Bozz

Jangkrik Bozz

mc nya ilang kemana thor??

2021-01-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Areshia City
3 3. Shopping
4 4. Meeting
5 5. Attack
6 6. Knight's Pride
7 7. Despair
8 8. Plan
9 9. Fight
10 10. 2nd Round
11 11. Similarity Between Two People
12 12. Kiss? I don't Need That!
13 13. Get Friend and Became His Girlfriend.
14 14. Dragon
15 15. One Fight End and New Fight Start
16 16. Lesson
17 17. Motivation
18 18. Bad News
19 19. True Meaning of Rank F
20 20. Monster
21 21. True Power
22 22. Trap
23 23. Wake Up
24 24. Trust
25 25. Serious Mode
26 26. Identity
27 27. Root's
28 28. Weird Bonds
29 29. Sudden Kiss. Again..
30 30. Intermission 01
31 31. First Encounter
32 32. Hero?
33 Date
34 7th Meeting
35 Transfer Student
36 Stupid Mission
37 True Identity
38 Return
39 Arrival
40 Glutton Girl
41 Pervert! Pervert! Pervert!!
42 Troublemaker
43 Choice
44 Duel
45 Berserk
46 Witch Reaper
47 Liar
48 Past
49 Naughty Girl
50 I Kill You if You're Dare
51 Date, Again
52 Dragon King, Arrived
53 Letter
54 Shadow
55 Leaving to Dragonia
56 Clan Blad Village
57 Tomb
58 Arrive at Dragonia
59 King of Dragonia
60 Attack
61 Dragon War
62 Dragon War II : Awakening
63 Dragon War III : Lucifer
64 Dragon War IV : Dragon Arm
65 Dragon War V : Choices
66 Dragon War VI : Betrayer
67 Dragon War VII : Alice
68 Dragon War VIII : Family Bonds
69 Dragon War IX : Truth from Dark Side
70 Dragon War X : Evolution
71 Dragon War XI : Lucifer
72 Dragon War XII : End of War
73 Return
74 New Problem
75 Holy Maiden's Spirit
76 New Enemy
77 Anger
78 Silver Viper
79 Illegal Knight
80 Mission, Start!
81 Assassination
82 Nightmare
83 Trash
84 Punishment
85 Return to Capital
86 Small House
87 Weird
88 Duel
89 Calm Before Storms
90 Calm Before Storms II
91 Change Plan
92 Truth from The Past
93 Scarlet
94 True Enemy
95 Only One Way
96 A Man
97 Faker
98 Flower
99 Change
100 Resurrection
101 The Maze
102 Power Up
103 Art of Death
104 Demon King Power
105 Unlucky
106 Battle at Phoenix City I
107 Battle at Phoenix City II : Holy Maiden
108 Battle at Phoenix City III : Eyes of Truth
109 Battle at Phoenix City IV : Holy Arrow of Salvation
110 Battle at Phoenix City V : Lightning Dragon King
111 Battle at Phoenix City VI ; Re Awakening
112 Battle at Phoenix City VII : Reincarnation
113 Battle at Phoenix City VIII ; Darkness
114 Battle at Phoenix City IX ; Surprise
115 Invitation
116 Punishment
117 Presents
118 Another Reincarnator
119 Duel of Two
120 As Princess
121 For Last Time..
122 Last King
123 Parents Love
124 Partner
125 Regret and Choice
126 Magic Tools
127 Consultation
128 Tribal Begin
129 Grow
130 First
131 Two Better Than One
132 Spirit Gear
133 Greed
134 A Letter
135 Air Ship
136 Transform
137 Name
138 Meeting Again
139 Reunion
140 Miracle
141 Identity
142 Silent Night
143 Battle War, Begin!!
144 Ex Brother
145 Chris True Power
146 Best Lesson
147 Mysterious Enemy
148 As Wife Demon King
149 Two King of Sword
150 Cursed Break
151 Strongest Defense
152 Pandora
153 The Tragedy
154 End Eyes of Balor
155 Truth
156 Choice
157 Not This Time
158 Sorry
159 What Happened?
160 Int : Queen Dark Side
161 Feeling and Regret
162 Cursed Golden Dragon
163 Rim Himegami
164 Beginning of Destruction
165 Only You
166 Your Choice
167 Battle War, End.
168 New Future
169 Demon King Always do Bad Thing
170 If--- I
171 If ---II
172 If---III
173 New Generation
174 Rank B
175 Magnet of Trouble
176 Punishment Time
177 Flame Academy
178 Demon Teacher
179 Duel
180 Dragonoid
181 First Mission
182 Enemy Attack
183 Smell of Troubles
184 Most Hated Thing
185 Silent Night
186 Guest from Far Away
187 Death isn't Punishment
188 Distance
Episodes

Updated 188 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Areshia City
3
3. Shopping
4
4. Meeting
5
5. Attack
6
6. Knight's Pride
7
7. Despair
8
8. Plan
9
9. Fight
10
10. 2nd Round
11
11. Similarity Between Two People
12
12. Kiss? I don't Need That!
13
13. Get Friend and Became His Girlfriend.
14
14. Dragon
15
15. One Fight End and New Fight Start
16
16. Lesson
17
17. Motivation
18
18. Bad News
19
19. True Meaning of Rank F
20
20. Monster
21
21. True Power
22
22. Trap
23
23. Wake Up
24
24. Trust
25
25. Serious Mode
26
26. Identity
27
27. Root's
28
28. Weird Bonds
29
29. Sudden Kiss. Again..
30
30. Intermission 01
31
31. First Encounter
32
32. Hero?
33
Date
34
7th Meeting
35
Transfer Student
36
Stupid Mission
37
True Identity
38
Return
39
Arrival
40
Glutton Girl
41
Pervert! Pervert! Pervert!!
42
Troublemaker
43
Choice
44
Duel
45
Berserk
46
Witch Reaper
47
Liar
48
Past
49
Naughty Girl
50
I Kill You if You're Dare
51
Date, Again
52
Dragon King, Arrived
53
Letter
54
Shadow
55
Leaving to Dragonia
56
Clan Blad Village
57
Tomb
58
Arrive at Dragonia
59
King of Dragonia
60
Attack
61
Dragon War
62
Dragon War II : Awakening
63
Dragon War III : Lucifer
64
Dragon War IV : Dragon Arm
65
Dragon War V : Choices
66
Dragon War VI : Betrayer
67
Dragon War VII : Alice
68
Dragon War VIII : Family Bonds
69
Dragon War IX : Truth from Dark Side
70
Dragon War X : Evolution
71
Dragon War XI : Lucifer
72
Dragon War XII : End of War
73
Return
74
New Problem
75
Holy Maiden's Spirit
76
New Enemy
77
Anger
78
Silver Viper
79
Illegal Knight
80
Mission, Start!
81
Assassination
82
Nightmare
83
Trash
84
Punishment
85
Return to Capital
86
Small House
87
Weird
88
Duel
89
Calm Before Storms
90
Calm Before Storms II
91
Change Plan
92
Truth from The Past
93
Scarlet
94
True Enemy
95
Only One Way
96
A Man
97
Faker
98
Flower
99
Change
100
Resurrection
101
The Maze
102
Power Up
103
Art of Death
104
Demon King Power
105
Unlucky
106
Battle at Phoenix City I
107
Battle at Phoenix City II : Holy Maiden
108
Battle at Phoenix City III : Eyes of Truth
109
Battle at Phoenix City IV : Holy Arrow of Salvation
110
Battle at Phoenix City V : Lightning Dragon King
111
Battle at Phoenix City VI ; Re Awakening
112
Battle at Phoenix City VII : Reincarnation
113
Battle at Phoenix City VIII ; Darkness
114
Battle at Phoenix City IX ; Surprise
115
Invitation
116
Punishment
117
Presents
118
Another Reincarnator
119
Duel of Two
120
As Princess
121
For Last Time..
122
Last King
123
Parents Love
124
Partner
125
Regret and Choice
126
Magic Tools
127
Consultation
128
Tribal Begin
129
Grow
130
First
131
Two Better Than One
132
Spirit Gear
133
Greed
134
A Letter
135
Air Ship
136
Transform
137
Name
138
Meeting Again
139
Reunion
140
Miracle
141
Identity
142
Silent Night
143
Battle War, Begin!!
144
Ex Brother
145
Chris True Power
146
Best Lesson
147
Mysterious Enemy
148
As Wife Demon King
149
Two King of Sword
150
Cursed Break
151
Strongest Defense
152
Pandora
153
The Tragedy
154
End Eyes of Balor
155
Truth
156
Choice
157
Not This Time
158
Sorry
159
What Happened?
160
Int : Queen Dark Side
161
Feeling and Regret
162
Cursed Golden Dragon
163
Rim Himegami
164
Beginning of Destruction
165
Only You
166
Your Choice
167
Battle War, End.
168
New Future
169
Demon King Always do Bad Thing
170
If--- I
171
If ---II
172
If---III
173
New Generation
174
Rank B
175
Magnet of Trouble
176
Punishment Time
177
Flame Academy
178
Demon Teacher
179
Duel
180
Dragonoid
181
First Mission
182
Enemy Attack
183
Smell of Troubles
184
Most Hated Thing
185
Silent Night
186
Guest from Far Away
187
Death isn't Punishment
188
Distance

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!