"Kuro, kau tak apa apa?"
Di samping Fila, Kuro memasang wajah suram. Hal itu terus terjadi sejak mereka keluar dari toko pakaian pesta. Di tangan kiri Fila, sebuah tas kecil berisi pakaian pesta yang sudah dia pesan sebelumnya.
Saat ini mereka berdua berada di lantai 4.
"Aku tidak apa apa, tapi jika banci itu memegang tubuhku lagi, aku akan langsung memenggalnya di tempat!"
Dia sangat marah. Marah ketika mengingat laki laki banci kekar yang menjadi pemilik toko pakaian pesta tadi. Jika dia tak menahan diri, dia sudah membunuh lelaki itu.
"Hahaha, kau selalu saja bercanda, tapi mau bagaimana lagi, dia tak mungkin bisa mengukur pakaian yang pas jika tak menyentuhmu kan?"
"Ya, aku tahu itu, tapi bukankah aku bisa diukur oleh kakak yang cantik itu, haa.. entah mengapa hari ini aku begitu sial"
"Kurasa kau tak sesial itu kok."
"Hmm?"
"Coba lihat ke sekelilingmu!"
Kuro hanya bisa terkejut saat melihat toko yang akan mereka masuki.
".... kau tak benar benar ingin belanja di salah satu toko ini kan?"
"Tenang saja, kau pasti sedang dikira sebagai pacar yang menemani kekasihnya saat belanja pakaian dalam atau pakaian renang, sudah kubilang kau tak terlalu sialkan?!"
"Kalau begitu aku akan memilih kembali ke lantai 3."
"Tidak boleh, aku butuh pendapat seorang lelaki mengenai pakaian renangku!"
".. lepaskan tanganmu!!"
Kuro tak bisa kabur dari Fila yang menarik lengannya dengan sekuat tenaga, meskipun dia mencoba memberontak, dia tak bisa kabur jika menggunakan kekuatan penuhnya.
Dan itulah alasan kenapa saat ini dia berada di toko pakaian renang.
"......sial"
Kuro berdiri sambil terpaksa menunduk dan mencoba tak melihat ke sekelilingnya yang penuh dengan pakaian renang dengan berbagai model dan warna. Dan tentu saja tambahan berupa para wanita yang menatapnya dengan tatapan jijik sambil berbisik.
"Dia sungguh tampan, tapi apa yang dilakukannya disini?"
"Mungkin saja dia sedang menemani pacarnya."
"Mungkin saja dia hanya orang mesum."
Mendengar itu, hati Kuro hancur berkeping keping.
Meskipun saat ini bisa dibilang berada di tempat impian para lelaki, namun dia sedang merasa di neraka yang sangat panas. Apalagi Knight perempuan yang menjaga toko ini sejak dari tadi menatapnya dengan tajam. Lengkap sudah kesialanya.
Satu hal yang Kuro syukuri, tak ada murid Kuryuu Academy yang belanja di toko ini.
"Kuro, bagaimana dengan ini? Apakah cocok denganku?"
Fila muncul dari ruang ganti memakai pakaian renang berwarna putih polos yang serasi dengan rambut hijaunya.
"Entahlah. Tapi itu terlihat cocok denganmu."
Kuro tak terlalu mengerti tentang pakaian renang, jadi dia hanya berkomentar seadanya, dan itulah yang membuat Fila cemberut dan kembali memilih pakaian renang yang lain.
"Kalau begitu bagaimana dengan yang ini?"
Sekarang Fila memakai bikini berwarna merah yang berhias pita merah dan penuh dengan renda. Itu juga terlihat sangat cocok dengan Fila. Kuro baru sadar kalau Fila mempunyai dada yang besar.
"Kurasa bagus, tapi-..."
"Ahhh... apakah ini terlalu kekanak kanakan? Tunggu sebentar, aku akan memilih yang lebih terlihat dewasa."
Dia diabaikan lagi.
Kuro sebenarnya berniat mengatakan kalau bikini yang dia pakai tak terlalu cocok.
Ah.... sudahlah..
Tak berapa lama kemudian Fila keluar lagi dengan memakai bikini yang tak disangka Kuro.
"Kuro, kalau yang ini lebih dewasa kan, tapi entah mengapa kainnya terlalu sedikit"
Wajah Fila memerah saat menunjukkan bikini yang hampir tak berkain dan hanya bertali saja.
Dengan cepat Kuro menutup matanya dan menatap ke arah lain, tapi itu sudah terlambat karena tubuh hampir telanjang Fila sudah tertanam di otaknya.
"Whaaa.. kenapa kau memilih bikini seperti itu? Cepat ganti!"
"Heeh.., kupikir Kuro akan menyukainya."
"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu? Sudahlah cepat ganti!!'
"ciiih..."
Fila menutup tirai dan berganti dengan pakaian renang baru, dan ini adalah pakaian renang terakhir yang dia pilih.
(Aku bagaikan gadis murahan, tapi kenapa aku tak merasa malu saat Kuro melihatku?)
Jantungnya berdebar keras dan wajahnya panas. Dan yang lebih mengejutkan, dia ingin membuat Kuro lebih memperhatikan dirinya lagi.
Fila tak mengerti. Ini adalah pertama kalinya merasakan perasaan seperti ini.
Meskipun banyak pertanyaan dalam hatinya, dia mencoba tak terlalu memikirkannya dan memakai bikini warna biru laut.
".........."
Fila perlahan lahan membuka tirai dan memperlihatkan tubuhnya yang sedang memakai bikini berwarna biru laut dengan gambar hati berwarna merah darah.
"Kuro, ba-bagaimana menurutmu?"
"......."
Tak ada jawaban. Kuro hanya terdiam dan memandang dirinya.
(Sudah kuduga, bikini ini tidak cocok untukku)
Fila merasa sedih dan cemberut. Dia ingin segera kembali dan mengurungkan niatnya.
"Fila, kau terlihat sangat cantik"
"Eh?"
Apakah dia salah dengar?
"Kau terlihat sangat cantik bagaikan seorang malaikat yang memakai bikini."
"Benarkah itu?"
Kuro mengangguk.
"Ya. Kau adalah gadis tercantik!!"
Jantung Fila berdebar kencang tak terkendali.
Fila tak mengerti kenapa hanya mendengar pujian Kuro jantungnya berdebar debar seperti ini. Tetapi satu hal yang pasti, dia merasa sangat senang.
"Baiklah, aku akan membeli yang ini saja."
Setelah itu Fila menutup tirai dan berganti pakaian lagi. Sementara itu Kuro hanya berdiri dengan wajah sedih.
Entah mengapa saat melihat Fila, dia mengingat seseorang yang berharga dalam hidupnya yang sudah tiada. Dan sekarang dia mengingatnya lagi
"Kyaaaaaaa!!"
Tiba tiba Fila berteriak. Kuro dengan sigap langsung berlari menuju ruang ganti dan mengecek Fila. Bahkan dia sudah bersiap siap menarik pedang dari sarungnya.
"Huh?"
Sayangnya yang dia temukan hanyalah Fila yang tak memakai bra dan setengah telanjang. Dada Fila yang besar berayun ketika Fila menoleh ke arah Kuro yang melihatnya. Tentu lupa dengan penghias kemerahan yang menambah daya pikat seorang wanita. Semua itu terekam baik oleh kepala Kuro.
"Ahahaha.. maaf!!"
Secara reflek Kuro meminta maaf dan menutup tirai lagi dan berbalik.
"Kuro......"
"Fila aku minta maaf, hanya saja aku mengira kau berteriak karena dalam bahaya... aha haha."
"Aku tahu itu..."
Dan mereka berduapun saling terdiam satu sama lain.
"Kuro..."
"ya"
"Kau jangan mengintip ya!"
"Un!"
Kuro hanya mengangguk, tapi itu sudah terlambat. Dia sudah melihat tubuh telanjang Fila, walau hanya bagian atas.
Lalu, kenapa Fila berteriak?
Dan inilah yang menyebabkan Fila dan Kuro pergi ke toko selanjutnya, yaitu toko pakaian dalam perempuan.
"Aku tak terkejut jika besok akan mendapat julukan pria mesum di sekolah haaa.."
Kuro hanya mendesah dalam ketika melihat seluruh toko yang penuh dengan pakaian dalam.
Dan sekali lagi dia ditatap dengan pandangan menjijikan oleh para wanita yang mengunjungi toko dan Knight yang menjaga toko pakaian dalam. Dalam hati dia bertekad untuk menguatkan hatinya agar bisa bertahan di sur-neraka impian para lelaki.
Toko ini masih di lantai 4 yang terletak tak jauh dari toko pakaian renang. Lalu kenapa dia ada disini?
"Maaf Kuro, aku tak menyangka tali pakaian dalamku akan putus, yaa.. sebenarnya aku menyadari kalau dadaku semakin besar, tapi aku tak terlalu peduli."
Fila sedang memilih bra yang sedang dipajang di toko, entah mengapa Fila tak merasa malu mengatakan hal tentang dada kepada laki laki.
Yang cukup membuat terkejut, Fila memilih ukuran bra yang cukup besar, yaitu E cup. Tapi sekarang lebih besar lagi.
"Haha ha, tapi kau tak harus mengajakku kan?"
"Anggap saja ini sebagai bonus karena melihat dadaku."
"Bonus kah, apa kau pikir aku laki laki yang suka semacam itu?"
"Sengaja atau tidak kau tak perlu malu. Aku juga tak keberatan kok."
"Woy..."
"Hahaa, aku tak keberatan asal kau sudah menjadi suamiku."
"Apa maksudmu?"
Saat itulah Fila baru menyadari kalau dia mengatakan hal yang tak seharusnya. Dia tanpa sadar menyatakan cintanya kepada Kuro.
Wajah Fila langsung memerah dan menutup wajahnya dengan bra yang dipegang.
Dia malu. Sangat malu, tapi entah mengapa dia merasa senang.
"Bu-bukankah wajar kalau sepasang suami istri melihat tubuh satu sama lain. Kenapa aku harus menjelaskan ini padamu, ...Kuro bodoh!!"
"Ohh... aku mengerti."
"...........bodoh!!"
Fila menatap ke arah lain dan mengambil bra berwarna pink.
Dengan wajah yang memerah, Fila pergi le ruang ganti untuk mencoba bra yang ingin dia beli. Wajah kesalnya masih terlihat saat tirai tertutup. Sayangnya, Kuro tak tahu kenapa Fila kesal.
"Kalian benar benar pasangan yang serasi."
Seorang penjaga toko tersenyum dan memuji hubungan Kuro dan Fila. Penjaga itu pasti mengira kalau dia dan Fila sepasang kekasih.
Itu bukanlah masalah, lagipula jika orang tahu kalau dia hanyalah sebatas teman, Kuro bisa saja diusir dari toko itu.
Itu bisa menjadi masalah dan tentu merepotkan.
Tiba tiba salah satu tirai ruang ganti di samping yang dipakai Fila terbuka. Seorang gadis muncul hanya sedang memakai celana dan pakaian dalam.
Seorang gadis yang dikenal sebagai Golden Scarlet Princess. Dia adalah penyihir berperingkat S di Kuryuu Academy dan merupakan pasangan Kuro.
Laila Alein Fortisillein. Itulah nama gadis itu.
"Permisi, apakah ada ukuran yang lebih ke-"
Laila mematung saat melihat Kuro yang sedang berdiri dengan membawa tas belanjaan dan pedang di tangan kirinya.
"Yo, aku tak menyangka dadamu lumayan besar dan jenis tipe tali kah, itu sangat cocok untukmu."
Kuro langsung saja mengatakan apa yang ada dipikirannya.
"A-apa yang kau lakukan disini, Bodoh!!"
"Ahhh soal itu... "
Dia mencoba menjelaskan, namun dia tak tahu harus mulai menjelaskan dari mana.
Di saat itulah Fila selesai memakai bra dan keluar dari ruang ganti, yang cukup mengejutkan, dia sama seperti Laila, dia hanya memakai celana dan pakaian dalam.
"Kuro, apakah ini cocok?"
Sial. Bagaimana cara menjelaskan situasi saat ini? Tidak. Dia tak perlu melakukannya.
"Ahaaha.. itu sangat cocok denganmu Fila, tapi pertama tama bisakah kalian bepakaian dulu?"
Tanpa sadar, hidung Kuro mengeluarkan darah bagai sungai. Dia sedang mimisan karena melihat dua gadis cantik sedang tak berpakaian di depannya.
".......?"
Laila yang tak mengerti maksud perkataan Kuro langsung melihat ke bawah dan sadar kalau dia sedang tak memakai pakaian.
"Kyaaaaaaaa!!!"
Laila berteriak dan langsung menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya dan masuk ke ruang ganti.
Sementara itu Fila hanya terenyum ketika melihat Kuro yang mimisan.
Dia berhasil. Tapi, siapa gadis itu?
Tampaknya Kuro mengenalnya dan mereka terlihat akrab atau itu hanya perasaanya saja?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
delete account
ya syukur kepada Tuhanlah yang sudah memberi
2023-08-01
1
delete account
siapa yang akan diajakkan
2023-08-01
1
delete account
kok benci aneh Ngan
2023-08-01
1