7. Despair

Alan Saegrusa. Pria kekar dengan tubuh besar setinggi dua meter lebih. Memiliki wajah garang yang membuat dirinya akan dikira seorang penjahat jika berjalan di tempat umum.

Sayangnya, dia memang seorang penjahat. Bersama dengan organisasi kecil yang dia buat, Red Crow, dia menyerang Sirei Mall.

Dia menyerang bukan karena menginginkan sesuatu dari mall itu. Meskipun banyak barang mewah yang dijual di mall itu, tapi tak ada satupun yang diinginkan, apalagi mempertaruhkan segala yang dia miliki, termasuk nyawa.

Tapi kenapa dia tetap menyerang?

Sederhana. Itu karena dia memiliki tujuan lain.

Red Crow, sebuah kelompok yang dia dirikan dengan visi kesetaraan bagi para non penyihir di kekaisaran. Penyihir dan non penyihir sama-sama manusia, tapi kenapa diperlakukan begitu berbeda? Apalagi di kekaisaran Houou. Seorang dengan kemampuan bisa menggunakan sihir akan langsung mendapatkan perlakuan spesial.

Di mata Tuhan semua manusia setara, tapi di mata manusia, manusia semuanya berbeda.

Dengan visi dan tujuan itu, anggota Red Crow cepat bertambah. Dia semakin sadar kalau dia melakukan suatu yang benar.

Tapi kenyataan pahit menghadangnya. Sebanyak apapun non penyihir berkumpul, mereka hanyalah serangga di mata penyihir. Dengan sihir, mereka bisa dihabisi dengan mudah jika ada yang menginginkan.

Ini tak bisa terus terjadi. Selain itu gerakan mereka yang mempengaruhi pikiran masyarakat akhirnya tercium oleh pihak pemerintah.

Cepat atau lambat organisasi yang dia buat akan hancur. Selain itu tanpa membuktikan apapun.

Tidak. Jika kehancuran yang menanti mereka, maka itulah yang akan mereka terima. Tapi sebelum itu mereka harus membuktikan bahwa mereka benar.

Dunia ini harus berubah.

Sayangnya, dia tak memiliki kekuatan untuk itu. Dia hanya bisa menanti kematian datang.

Tapi di saat itulah sebuah sosok menawarkan sebuah tawaran bagaikan dari sosok iblis.

Aku akan memberikan kesempatan dan kekuatan untuk membuktikan kalian benar. Buat seluruh kekaisaran tahu kalau dunia ini salah.

Mengingat sosok itu, dia memejamkan matanya sesaat.

(Kenapa saat itu aku menerimanya? Apakah ini benar benar cara yang benar?)

Dia sedikit menyesal setelah sejauh ini, tapi dia sudah tak bisa melangkah mundur.

Memang benar dengan anticrystal mereka bisa membunuh para penyihir dan non penyihir bisa menjadi kuat sama seperti penyihir.

Mereka hanya butuh alat yang tepat.

"..."

Alan mengambil nafas dalam. Dia berusaha menghilangkan keraguan dalam hatinya. Dia harus fokus dengan apa yang dia lakukan.

6 Knight yang tersisa menyerang dengan pisau. Dia tak tahu apakah mereka bodoh atau sudah tak sayang nyawa. Tapi jika mereka ingin mati, dia akan memberikannya.

Dengan senyuman jahat, dia memerintahkan 13 anak buahnya mengarahkan senjata mereka ke arah Knight.

"Bunuh mereka!"

Alan tahu keenam Knight itu mengincar 3 anak buahnya yang memakai armor anticristal, dan karena 3 anak buahnya merupakan bagian penting dari rencananya, maka dia tak boleh kehilangan satupun.

Dia harus mengakui Knight yang mereka lawan cukup cerdas. Karena itulah Alan bermaksud menghabisi keenam Knight secepat mungkin.

"Hyaaa!!"

Mengetahui musuh akan menembak, Kapten Knight langsung melempar pisaunya dan mengenai salah satu musuh yang memakai armor Anticristal dan membunuhnya sebelum mereka menembak.

Dua target utama tersisa dan seolah tak peduli dengan kematian anak buahnya, Alan hanya menunjukan tatapan tanpa belas kasih.

Kemudian para penjahat mulai menembak. Dua Knight yang terlambat menghindar langsung terkena peluru dan akhirnya terjatuh di lantai mall.

Keempat Knight yang tersisa masih maju dengan bergerak zig zag untuk menghindari peluru dengan kekuatan yang tersisa, namun sebelum sempat mendekat, 3 Knight yang tersisa tumbang karena peluru telah menembus dada dan tubuh mereka.

Kini yang tersisa hanyalah sang kapten.

Meskipun tubuhnya terluka, dia terus maju sambil di menghindari peluru dengan kecepatan abnormal.

Dia bisa bergerak seperti itu bukan karena dia masih bisa menggunakan sihir dengan normal. Bahkan saat ini ada peluru anticrystal di tubuhnya yang membuat dia tak bisa mengendalikan tubuhnya.

Satu satunya alasan kenapa dia bisa bergerak adalah tekad dan harga dirinya sebagai Knight. Pelatihan dan statunya sebagai penyihir peringkat tinggi juga membantu, tapi tanpa itu dia tak bisa menghadapi musuh.

Sang kapten Knight mengambil pisau lainnya dan menyerang target terdekat. Dia tahu tak mungkin mengalahkan 13 orang penjahat itu, namun itu tak masalah, selama dia bisa membunuh salah satu yang memakai armor anticristal.

"Haaaaa!!!"

Dengan kekuatannya yang terakhir, dia akhirnya berhasil mendekati salah satu penjahat yang memakai armor anticristal dan bermaksud mengoyak lehernya dengan pisau.

Penjahat itu terlihat panik saat mata pisau tepat mengarah ke dadanya, tapi-

Dooor!!

Kapten itu berhenti bergerak dan menjatuhkan pisaunya ke lantai. Di saat itulah sebuah lubang terlihat di kening kapten Knight itu.

Orang yang membunuh sang kapten tidak lain adalah Alan sang pemimpin Red Crow.

"Aku menghormati tekadmu, tapi aku tak boleh kehilangan anak buah lagi."

Itu adalah sebuah tanda penghormatan terhadap kapten Knight yang berjuang hingga nafas terakhir.

Sebagai seorang yang menginginkan kesetaraan, Alan tahu harus menghormati orang yang berjuang hingga nafas terakhir demi tugas dan kewajibannya.

"Kumpulkan mayat para Knight ini dan jalankan rencana tahap ketiga!"

12 anak buahnya mengangguk dan berpisah menjadi dua grub. 2 orang yang memakai armor anticristal tetap bersama Alan dan mengumpulkan mayat keenam Knight. Sepuluh orang yang tersisa pergi ke atas menuju atap mall.

Sementara itu, Fila dan Laila yang melihat kejadian itu hanya terdiam dan meneteskan air mata mereka.

Mereka kagum dan sedih saat keenam Knight itu mati demi menjalankan tugasnya.

Sebagai penyihir yang berperingkat S, Laila merasa kalau kemampuannya berbeda jauh dengan para Knight itu. Tidak, tak hanya dalam kemampuan, namun juga tekad untuk berkorban. Untuk pertama kalinya dia merasa begitu lemah dan tak bisa berbuat apapun.

"Tsk!!"

Dia mengggit bibirnya karena marah.

Berkat anticristal yang tersebar di dekat mereka, Laila tak mengeluarkan sihir apinya. Fila bersyukur dengan hal itu.

Akan gawat jika penjahat itu mengetahui kalau mereka berdua sedang bersembunyi dan mengamati pertarungan antara Knight dan Red Crow.

Fila tahu dan mengerti apa yang dirasakan Laila, namun ini bukanlah saatnya bertindak ceroboh.

"Laila.."

"!?"

Fila menepuk pundak Laila. Hal itu membuat Laila kembali ke kesadarannya.

"Laila, ayo kita pergi dari sini. Ini adalah satu satunya kesempatan kita."

"Ba-baiklah, tapi..."

Laila melirik ke mayat kapten Knight yang terletak di lantai mall. Entah mengapa dia merasa ingin menjadi seseorang seperti kapten Knight itu, tapi agar keinginannya dapat terkabul, pertama tama dia harus selamat dari kekacauan ini.

"Sudahlah. .. tak ada gunanya kau bersedih. Knight itu mati dengan terhormat."

"......"

"Karena itulah setidaknya kita harus hidup agar pengorbanannya tidak sia sia."

"...Aku mengerti, tapi kita mau pergi kemana?"

"....umm..."

Fila sedang berpikir dan melihat ke sekeliling dari celah pakaian.

Dia dapat melihat 3 orang penjahat. 2 orang sedang menata mayat para Knight dan satunya lagi sedang berkomunikasi dengan temannya lewat radio.

Radio juga bisa dibilang alat yang sudah ketinggalan zaman yang sudah jarang dipakai oleh masyarakat umum.

Meskipun radio pernah digunakan dalam masa perang, namun akibat perkembangan teknologi yang menggunakan sihir, radio digantikan alat sejenis ponsel sihir untuk berkomunikasi.

Selain lebih banyak fungsi, ponsel sihir juga bisa menampilkan gambar lawan bicara, tapi yang terpenting adalah semua orang bisa menggunakan ponsel sihir meskipun bukan seorang penyihir.

Tapi tentu saja penggunaan ponsel sihir selalu diawasi oleh kekaisaran agar tidak digunakan untuk kejahatan.

Setiap ponsel sihir terhubung dalam satu sistem yang dikendalikan pemerintah, hal itu memberikan kebebasan pemerintah untuk mendengarkan pembicaraan dan mematikan ponsel sihir.

Dan meskipun pembicaraan mereka selalu diawasi, namun masyarakat umum tetap menggunakannya sebagai alat komunikasi karena alasan praktis dan membayar uang dalam jumlah kecil.

Tapi ada beberapa penyihir atau orang yang menggunakan ponsel di luar sistem yang pemerintah buat. Tentu saja ini sebuah tindakan kriminal , tapi hal ini juga dilakukan oleh beberapa orang di militer (Knight) untuk menjaga rahasia.

Fila mengerti kenapa penjahat itu menggunakan radio daripada ponsel.

Anticristal tak hanya dapat menghilangkan sihir, tapi juga dapat melenyapkan batu sihir yang terdapat di ponsel yang digunakan sebagai sumber tenaga.

Hal itu membuat Fila bisa menebak kalau jumlah orang yang memakai anticristal lebih dari empat orang (dua mati di bunuh Knight) dan jika di ingat ingat jumlah orang di mall yang memakai simbol gagak merah, maka jumlahnya 50 orang lebih dikurangi 15 yang ada di lantai 4 (tempat Fila saat ini), jadi masih banyak musuh di lantai 3 ke bawah.

Hal itu membuat Fila tak bisa memutuskan pergi ke lantai bawah.

Meskipun dia tahu Laila seorang penyihir beranking S , dia dan Laila tak akan menang jika berhadapan dengan penjahat yang memakai anticristal.

Pertarungan antara 6 Knight dan satu orang penjahat yang terjadi beberapa saat yang lalu memmbuktikan sihir saja tak akan mempan menghadapi mereka. Dan itu tak labuh dari bunuh diri.

Musuh yang kuat. Itulah musuh mereka saat ini. Dan meskipun bantuan datang, dia tahu mungkin bala bantuan kebanyakan akan bernasib sama seperti Knight yang ada di Sirei mall.

Jadi apa yang harus dia perbuat agar bisa lolos dari situasi semacam ini?

Dia punya cara, tapi ini adalah cara yang saat ini mustahil di lakukan dan belum tentu berhasil.

"Fila?"

Fila hanya terdiam saat mendengar pertanyaan Laila.

Kemana mereka harus pergi untuk bersembunyi?

Lantai 4 Sirei Mall adalah tempat yang khusus menjual pakaian. Hal itu membuat tempat untuk bersembunyi menjadi sedikit karena banyak toko yang menjual dengan memamerkan koleksinya agar pembeli tertarik.

(Sial?!)

Fila mulai kehabisan pilihan, di saat itulah dia menemukan cara agar bisa selamat meskipun ketahuan saat mencari tempat bersembunyi.

"Fila, kenapa kau memungut anticristal? Bukankah itu akan langsung menetralkan sihir kita meskipun hanya bersentuhan langsung?!"

Fila hanya tersenyum saat mendengar pertanyaan itu dari Laila.

Dia punya alasan memungut anticristal yang berada di sekitar mereka yang berasal dari granat yang di lempar musuh untuk membuat Knight tak bisa menggunakan sihir mereka.

"Laila, jangan diam saja. Kau juga pungut anticristal dan taruh di tempat yang tak terlihat dan pastikan menyentuh kulitmu."

"Eh?"

"Cepat lakukan saja! Kita harus menetralkan sihir kita agar musuh tak bisa merasakan mana dari tubuh kita. Meskipun dua orang penjahat itu memakai armor anticristal dan kita dapat tahu kalau dua orang itu bukanlah penyihir, namun kita tak tahu apakah pemimpin mereka seorang penyihir atau tidak karena dua orang yang memakai armor anticristal selalu di dekatnya. Dan karena itulah..."

Begitu rupanya. Laia mengerti maksud dari tindakan Fila menyuruh dia memungut Anticristal.

"Meskipun kita ketahuan karena tempat ini tak banyak tempat bersembunyi dan sedikit terbuka, namun kita bisa berpura pura menjadi orang yang terlambat masuk ke tempat pengungsian"

"Ya, tapi kita tak tahu apakah mereka akan langsung membunuh kita saat mereka menemukan kita."

"Kurasa kita tak perlu memikirkan hal itu. Sejauh ini mereka hanya mengincar dan membunuh para Knight yang menjaga mall ini, dengan kata lain mereka tak ingin membunuh orang yang tak ada hubungannya dengan hal ini. Satu hal lagi... meskipun mereka tahu aku penyihir dari seragam sekolahku, namun aku tak terlalu yakin kalau mereka akan mengincarku"

Hal itu berkaitan dengan aturan khusus yang melarang penyihir/murid sekolah sihir untuk bertarung dengan penjahat.

"Hmm... benar juga. Dan aku yakin mereka tahu kalau percuma membunuh kita. "

"... Lalu apa kau sudah menemukan tempat untuk bersembunyi?"

"...Kita bisa bersembunyi di ruang staff yang ada di bagian toko pakaian renang. Aku yakin kita bisa bersembunyi di sana. Meskipun itu bukanlah tempat yang aman, namun aku ragu penjahat itu akan pergi ke sana."

"...baiklah. Aku mengerti.."

Setelah menyusun apa tidakan yang mereka ambil (lebih tepatnya tempat bersembunyi), mereka memasukan anticristal ke tempat yang tidak terlihat dan langsung menyentuh kulit mereka.

Tempat itu tentu saja di BH mereka.

Setelah itu, dengan hati hati mereka mengendap endap dan merangkak seperti sedang berperang di antara pakaian dalam.

"......."

"Sial...aku lupa tentang ini...."

Lantai 4 terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu bagian pakaian dalam, bagian pakaian renang dan bagian pakaian sehari hari.

Semua bagian itu dihubungkan oleh lorong besar yang merupakan satu satunya jalan untuk pergi ke bagian toko pakaian renang. Ruang staff berada tak jauh dari lorong itu.

Hal ini tentu saja membuat kemungkinan mereka ketahuan saat melewati lorong itu semakin besar, tapi di saat yang sama mereka akan sampai ke tempat tujuannya.

"Kita harus melewatinya!"

"Eh?"

Laila terkejut dengan perkataan Fila barusan.

"Tenang saja, musuh kita saat ini hanya 3 orang. Dengan lantai luas seperti ini, akan memakan banyak waktu untuk berpatroli atau sekedar mencari orang. Dan sejauh yang kita tahu , ketiga penjahat itu hanya diam di tempat itu. Hmm .. mungkin mereka mengawasi bala bantuan yang datang atau mencegah orang untuk datang ke atap Sirei mall"

"Kuh... kurasa kita tak ada pilihan lain."

Mereka berdua tersenyum kecut dan melewati lorong dengan cara berlari.

Tap tap tap..

Suara gema sepatu terdengar setiap kali mereka melangkah, hal itu membuat mereka sadar kalau telah melakukan kesalahan fatal.

"Sial..."

Mereka tak ada pilihan lain selain mempercepat lari mereka.

Suara langkah kaki mereka pasti sudah terdengar dan membuat ketiga penjahat itu mengetahui lokasi dan apa yang mereka lakukan saat ini.

"Kyaaah!!"

"Laila!?"

Laila terjatuh akibat kakinya tersandung.

Kenapa di saat penting seperti ini?

"Tenang saja, aku tidak apa apa.. ouch"

Kaki Laila sedikit terkilir. Hal itu membuat dia merasakan sakit di kaki kirinya saat dia mencoba berdiri.

Mengetahui hal itu, Fila langsung membantu Laila dengan memapahnya.

Tapi, mereka tahu kalau tidak punya banyak waktu. Penjahat itu bisa datang setiap saat.

"Bertahanlah, kita hampir sampai"

"Umm.."

Laila mengangguk.

Di saat itulah dia bisa melihat sebuah pintu yang bertuliskan khusus staff di salah satu toko.

Mereka sudah sampai ke tempat tujuan mereka.

Tapi-

"...?!"

Keringat dingin langsung mengalir deras saat keduanya menyadari kalau musuh sudah membidik mereka dengan pistol dari jarak 50 meter dari belakang mereka.

Musuh mereka adalah salah satu dari penjahat yang memakai armor anticristal.

"Kuh.."

Apa yang harus mereka lakukan agar selamat dari penjahat itu?

Mereka tidak tahu, tapi di saat itulah Fila dan Laila berdoa kepada Tuhan agar ada seorang pahlawan yang menolong mereka dari keputus asaan dan kematian .

Terpopuler

Comments

Manusia Biasa

Manusia Biasa

MCnya lagi colai

2023-04-21

0

NOTE

NOTE

hadeh terlalu bertele-tele, terlalu banyak penjelasan, bosen jadinya.

2022-04-29

0

Sutri Atmo

Sutri Atmo

kuronya tuli dan buta tak dengar keributan

2021-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Areshia City
3 3. Shopping
4 4. Meeting
5 5. Attack
6 6. Knight's Pride
7 7. Despair
8 8. Plan
9 9. Fight
10 10. 2nd Round
11 11. Similarity Between Two People
12 12. Kiss? I don't Need That!
13 13. Get Friend and Became His Girlfriend.
14 14. Dragon
15 15. One Fight End and New Fight Start
16 16. Lesson
17 17. Motivation
18 18. Bad News
19 19. True Meaning of Rank F
20 20. Monster
21 21. True Power
22 22. Trap
23 23. Wake Up
24 24. Trust
25 25. Serious Mode
26 26. Identity
27 27. Root's
28 28. Weird Bonds
29 29. Sudden Kiss. Again..
30 30. Intermission 01
31 31. First Encounter
32 32. Hero?
33 Date
34 7th Meeting
35 Transfer Student
36 Stupid Mission
37 True Identity
38 Return
39 Arrival
40 Glutton Girl
41 Pervert! Pervert! Pervert!!
42 Troublemaker
43 Choice
44 Duel
45 Berserk
46 Witch Reaper
47 Liar
48 Past
49 Naughty Girl
50 I Kill You if You're Dare
51 Date, Again
52 Dragon King, Arrived
53 Letter
54 Shadow
55 Leaving to Dragonia
56 Clan Blad Village
57 Tomb
58 Arrive at Dragonia
59 King of Dragonia
60 Attack
61 Dragon War
62 Dragon War II : Awakening
63 Dragon War III : Lucifer
64 Dragon War IV : Dragon Arm
65 Dragon War V : Choices
66 Dragon War VI : Betrayer
67 Dragon War VII : Alice
68 Dragon War VIII : Family Bonds
69 Dragon War IX : Truth from Dark Side
70 Dragon War X : Evolution
71 Dragon War XI : Lucifer
72 Dragon War XII : End of War
73 Return
74 New Problem
75 Holy Maiden's Spirit
76 New Enemy
77 Anger
78 Silver Viper
79 Illegal Knight
80 Mission, Start!
81 Assassination
82 Nightmare
83 Trash
84 Punishment
85 Return to Capital
86 Small House
87 Weird
88 Duel
89 Calm Before Storms
90 Calm Before Storms II
91 Change Plan
92 Truth from The Past
93 Scarlet
94 True Enemy
95 Only One Way
96 A Man
97 Faker
98 Flower
99 Change
100 Resurrection
101 The Maze
102 Power Up
103 Art of Death
104 Demon King Power
105 Unlucky
106 Battle at Phoenix City I
107 Battle at Phoenix City II : Holy Maiden
108 Battle at Phoenix City III : Eyes of Truth
109 Battle at Phoenix City IV : Holy Arrow of Salvation
110 Battle at Phoenix City V : Lightning Dragon King
111 Battle at Phoenix City VI ; Re Awakening
112 Battle at Phoenix City VII : Reincarnation
113 Battle at Phoenix City VIII ; Darkness
114 Battle at Phoenix City IX ; Surprise
115 Invitation
116 Punishment
117 Presents
118 Another Reincarnator
119 Duel of Two
120 As Princess
121 For Last Time..
122 Last King
123 Parents Love
124 Partner
125 Regret and Choice
126 Magic Tools
127 Consultation
128 Tribal Begin
129 Grow
130 First
131 Two Better Than One
132 Spirit Gear
133 Greed
134 A Letter
135 Air Ship
136 Transform
137 Name
138 Meeting Again
139 Reunion
140 Miracle
141 Identity
142 Silent Night
143 Battle War, Begin!!
144 Ex Brother
145 Chris True Power
146 Best Lesson
147 Mysterious Enemy
148 As Wife Demon King
149 Two King of Sword
150 Cursed Break
151 Strongest Defense
152 Pandora
153 The Tragedy
154 End Eyes of Balor
155 Truth
156 Choice
157 Not This Time
158 Sorry
159 What Happened?
160 Int : Queen Dark Side
161 Feeling and Regret
162 Cursed Golden Dragon
163 Rim Himegami
164 Beginning of Destruction
165 Only You
166 Your Choice
167 Battle War, End.
168 New Future
169 Demon King Always do Bad Thing
170 If--- I
171 If ---II
172 If---III
173 New Generation
174 Rank B
175 Magnet of Trouble
176 Punishment Time
177 Flame Academy
178 Demon Teacher
179 Duel
180 Dragonoid
181 First Mission
182 Enemy Attack
183 Smell of Troubles
184 Most Hated Thing
185 Silent Night
186 Guest from Far Away
187 Death isn't Punishment
188 Distance
Episodes

Updated 188 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Areshia City
3
3. Shopping
4
4. Meeting
5
5. Attack
6
6. Knight's Pride
7
7. Despair
8
8. Plan
9
9. Fight
10
10. 2nd Round
11
11. Similarity Between Two People
12
12. Kiss? I don't Need That!
13
13. Get Friend and Became His Girlfriend.
14
14. Dragon
15
15. One Fight End and New Fight Start
16
16. Lesson
17
17. Motivation
18
18. Bad News
19
19. True Meaning of Rank F
20
20. Monster
21
21. True Power
22
22. Trap
23
23. Wake Up
24
24. Trust
25
25. Serious Mode
26
26. Identity
27
27. Root's
28
28. Weird Bonds
29
29. Sudden Kiss. Again..
30
30. Intermission 01
31
31. First Encounter
32
32. Hero?
33
Date
34
7th Meeting
35
Transfer Student
36
Stupid Mission
37
True Identity
38
Return
39
Arrival
40
Glutton Girl
41
Pervert! Pervert! Pervert!!
42
Troublemaker
43
Choice
44
Duel
45
Berserk
46
Witch Reaper
47
Liar
48
Past
49
Naughty Girl
50
I Kill You if You're Dare
51
Date, Again
52
Dragon King, Arrived
53
Letter
54
Shadow
55
Leaving to Dragonia
56
Clan Blad Village
57
Tomb
58
Arrive at Dragonia
59
King of Dragonia
60
Attack
61
Dragon War
62
Dragon War II : Awakening
63
Dragon War III : Lucifer
64
Dragon War IV : Dragon Arm
65
Dragon War V : Choices
66
Dragon War VI : Betrayer
67
Dragon War VII : Alice
68
Dragon War VIII : Family Bonds
69
Dragon War IX : Truth from Dark Side
70
Dragon War X : Evolution
71
Dragon War XI : Lucifer
72
Dragon War XII : End of War
73
Return
74
New Problem
75
Holy Maiden's Spirit
76
New Enemy
77
Anger
78
Silver Viper
79
Illegal Knight
80
Mission, Start!
81
Assassination
82
Nightmare
83
Trash
84
Punishment
85
Return to Capital
86
Small House
87
Weird
88
Duel
89
Calm Before Storms
90
Calm Before Storms II
91
Change Plan
92
Truth from The Past
93
Scarlet
94
True Enemy
95
Only One Way
96
A Man
97
Faker
98
Flower
99
Change
100
Resurrection
101
The Maze
102
Power Up
103
Art of Death
104
Demon King Power
105
Unlucky
106
Battle at Phoenix City I
107
Battle at Phoenix City II : Holy Maiden
108
Battle at Phoenix City III : Eyes of Truth
109
Battle at Phoenix City IV : Holy Arrow of Salvation
110
Battle at Phoenix City V : Lightning Dragon King
111
Battle at Phoenix City VI ; Re Awakening
112
Battle at Phoenix City VII : Reincarnation
113
Battle at Phoenix City VIII ; Darkness
114
Battle at Phoenix City IX ; Surprise
115
Invitation
116
Punishment
117
Presents
118
Another Reincarnator
119
Duel of Two
120
As Princess
121
For Last Time..
122
Last King
123
Parents Love
124
Partner
125
Regret and Choice
126
Magic Tools
127
Consultation
128
Tribal Begin
129
Grow
130
First
131
Two Better Than One
132
Spirit Gear
133
Greed
134
A Letter
135
Air Ship
136
Transform
137
Name
138
Meeting Again
139
Reunion
140
Miracle
141
Identity
142
Silent Night
143
Battle War, Begin!!
144
Ex Brother
145
Chris True Power
146
Best Lesson
147
Mysterious Enemy
148
As Wife Demon King
149
Two King of Sword
150
Cursed Break
151
Strongest Defense
152
Pandora
153
The Tragedy
154
End Eyes of Balor
155
Truth
156
Choice
157
Not This Time
158
Sorry
159
What Happened?
160
Int : Queen Dark Side
161
Feeling and Regret
162
Cursed Golden Dragon
163
Rim Himegami
164
Beginning of Destruction
165
Only You
166
Your Choice
167
Battle War, End.
168
New Future
169
Demon King Always do Bad Thing
170
If--- I
171
If ---II
172
If---III
173
New Generation
174
Rank B
175
Magnet of Trouble
176
Punishment Time
177
Flame Academy
178
Demon Teacher
179
Duel
180
Dragonoid
181
First Mission
182
Enemy Attack
183
Smell of Troubles
184
Most Hated Thing
185
Silent Night
186
Guest from Far Away
187
Death isn't Punishment
188
Distance

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!