Pernikahan Gila

Pernikahan Gila

1. Kabar terdasyat

“Apa??"

"Tadi, papa ngomong apa?”

Hira menatap Pak Rafi tak percaya. Pasalnya apa yang dikatakan sang papa itu sungguh tidak masuk ke nalarnya.

"Kamu menikahlah dengan Abian."

"Sebentar. Papa serius? Papa nyuruh aku nikah sama siapa tadi? Abian?? Pa? Gak salah??"

"Iya, papa serius Hira, seperti yang papa bilang tadi, papa minta kamu menikah dengan Abian."

"Papa???" Hira bahkan kehilangan kata – katanya. Bagaimana mungkin Pak Rafi memintanya menikah dengan Abian, sementara papanya itu adalah orang yang paling tahu siapa itu Abian.

"Hira, dengarkan Papa. Ini sudah diputuskan jadi bagaimana pun juga kamu tetap harus menikah dengan Abian.”

“Apa? Yang bener aja?? Diputuskan? Siapa yang memutuskan? Dan bagaimana bisa semuanya sudah diputuskan? sementara aku aja gak tahu apa - apa? Dan kenapa juga aku harus menikah sama dia? disini Hira beneran gak ngerti." Hira masih tergelak tak percaya.

"Sebenarnya, Papa punya banyak hutang pada Abian." Pak Rafi menundukkan wajah belum - belum sudah merasa bersalah duluan. "Dan hanya dengan cara menikahkan kamu dengannya saja hutang itu bisa lunas Hir. Jadi mengertilah." Pintah Pak Rafi kemudian.

"Apa? Hutang? Hutang apa? Terus kenapa bisa sampai punya hutang ke Abian dan Hira gak tahu?"

"Sebetulnya beberapa bulan ini pabrik sudah tidak berproduksi lagi. Banyak sejumlah permasalahan disana sampai papa tidak bisa menyelesaikan sendiri. Papa mengambil sejumlah pinjaman dibeberapa bank tapi akhirnya juga tidak bisa membayar semua hutang - hutangnya. Sampai akhirnya ada Abian yang mau membantu Papa melunasi semua hutang - hutang Papa."

"Papa memang sengaja tidak bercerita ke kamu. Karna papa tidak ingin membebani kamu. Tapi sekarang Papa sudah tidak punya pilihan lain. Papa harus segera melunasi hutang itu, karna hutang itu sudah jatuh tempo dan papa tidak punya uang sama sekali lagi. Jadi mangkannya itu sekarang agar hutang itu lunas caranya adalah menikahkan kamu dengan Abian."

"Pa, bilang Hira berapa jumlah hutang yang papa punya ke Abian. Hira pasti bakalan bantuin papa ngelunasi hutang itu."

"Hutang itu sangat banyak sekali, sudah mencapai puluhan milyar bahkan lebih, kamu tidak akan sanggup Hira."

"Apa?? puluhan milyar??" Hira mengangah tak percaya luntur sudah kepercayaan dirinya tadi.

Pak Rafi mengangguk. "Sekarang tidak ada cara lain. Jadi tolong menikahlah dengan Abian Hira." Pak Rafi mengiba lagi.

Hira menghela frustasi. "Pa, tapi aku gak mau. Dan juga gimana bisa hutang itu cuma bisa dilunasi pakai cara aku menikah sama dia? Itu gak masuk akal Pa."

"Tapi inilah kenyataannya Hira."

"Pa??? Papa tahu sendirikan dia itu seperti apa? Apa Papa tega nyerahin aku ke Abian yang udah jelas - jelas dulu pernah berhianat?" Hira sudah merengek frustasi.

"Dulu itu kita salah paham Nak. Abian tidak pernah menghianati kamu. Dia dulu dijebak sama orang - orang yang iri sama dia. Karna itu sekarang Papa menyesal karna sudah berprasangka buruk tentang dia."

Hira tergelak. “Apa? Salah paham? dijebak?? dan papa percaya??'' Hira geleng - geleng.

"Papa sudah mengecek kebenarannya seperti apa. Abian memang dijebak oleh rekan saingan bisnisnya sehingga dia berakhir dengan wanita lain."

"Dijebak atau tidak, pada akhirnya dia tetep seranjang sama wanita lain. Dan aku tetep gak mau terima itu." Jika ingat kejadian itu emosi Hira rasanya langsung meletup - letup.

"Hira, tolong mengertilah. Menikahlah dengan Abian." Bujuk Pak Rafi.

"Enggak, pokoknya Hira gak mau! Jangankan menikah, melihat orangnya saja Hira udah gak sudi."

“Hira jangan begitu. Apa lagi ini juga sudah dipersiapkan. Dan tanggal pernikahannya juga sudah ditentukan."

"Enggak Pa, pokoknya Hira tetep gak mau. Ini tentang hidup Hira. Jadi papa gak bisa ngatur Hira atau menentukan pilihan yang mau Hira ambil. Jadi papa bilang aja ke Pak Iskandar sama Bu Lina itu kalau Hira menolak menikah sama anaknya itu." Ucap Hira dengan bersungut - sungut.

Pak Rafi menghela nafas panjangnya. "Baiklah kalau begitu. Kalau memang kamu tidak mau. Berarti ayo kita segera kemas - kemas, kita harus segera meninggalkan rumah ini, Nak."

Hira mengernyit tak mengerti. "Kemas - kemas?"

"Iya, rumah ini sudah bukan rumah kita lagi Nak, rumah ini sudah menjadi milik Abian. Begitu juga pabrik atau aset yang lainnya sudah papa serahkan pada Abian. Sekarang papa sudah tidak punya apa - apa lagi." Ucap Pak Rafi dengan raut wajah merasa bersalahnya.

"Apa???"

Hira terpaku. Merasa seperti tersambar petir. Berita yang baru saja dia dengar jelas membuatnya syok setengah mati.

"Maafkan papa Hira."

"Pa? Ini gak bener kan? papa bohong kan?" Hira masih syok.

"Inilah kenyataannya Nak, papa sudah tidak punya apa - apa lagi sekarang. Semuanya sudah habis tidak tersisa. Dan satu - satunya yang papa punya hanya kamu, anak papa. Tapi meskipun begitu, papa juga tidak bisa memaksa kamu untuk menikah dengan Abian. Jadi, asalkan kamu mau hidup sederhana dan menerima keadaan, papa sendiri juga akan baik - baik saja."

Hira terduduk. Mendadak gadis itu merasa frustasi. Kenyataan hidup yang baru saja dia ketahui nyatanya mampu membuat jantungnya berdegup kencang tak tentu arah. Hira jatuh miskin dalam sekejab.

"Jadi, seandainya kita keluar dari sini, kita udah gak tahu mau tinggal dimana dan mau kemana?" tanya Hira bingung. Sementara Pak Rafi mengangguk pelan penuh penyesalan.

Hira seketika langsung menghela nafas panjangnya.

"Kalau tabungan atau uang simpanan papa masih punya kan?"

"Terakhir, kemarin seluruh uang yang papa punya sudah papa bayarkan untuk finalty dan juga denda."

Hira kembali menghela frustasi. Dirinya sendiri juga tidak punya uang tabungan atau simpanan. Ada sih tapi tidak seberapa. Seandainya uang itu dia gunakan untuk menyewa sebuah rumah mungkin cukup untuk ukuran yang kecil. Tapi setelahnya mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari - hari. Sepertinya gadis itu sudah tidak punya pilihan lagi. Selain menerima permintaan ayahnya untuk menikah dengan Abian.

"Baiklah Pa, kalau begitu aku akan menikah dengan Abian." Hira pasrah sepasrah pasrahnya.

"Benar kamu mau menikah dengan Abian Nak?" Pak Rafi seketika tersenyum senang.

"Iya." Jawab Hira meskipun dengan wajah tidak ikhlas.

"Kalau begitu, terima kasih Nak, kalau kamu mau menikah dengan Abian. Papa yakin pernikahan kamu dengan Abian akan bahagia."

"Kalau itu apa kata nanti Pa, bahagia atau tidaknya." Hira sudah tidak punya ekspektasi sedikitpun tentang pernikahannya.

"Pasti bahagia Nak. Papa yakin Abian akan memperlakukan kamu dengan baik."

"Ya, terserah papa ajalah..." Hira pasrah. "Terus kapan katanya tanggal pernikahannya?"

"Tanggal 15, sebulan lagi."

"What???" Hira kembali memekik tak percaya. "Sebulan lagi? Yang bener aja Pa?? cepet banget?"

"Semua keluarga Abian sudah tidak ingin menunda lagi Hira. Mengingat kalian dulu pernah gagal menikah."

"Ya itu kan salah siapa coba yang bikin gagal nikah." Celetuk Hira kesal.

"Ya sudah jangan dibahas lagi. Yang penting sekarang kalian sudah kembali bersama."

"Papa ngomongnya kayak yang aku sama Bian balikan karna masi saling cinta aja, padahal juga karna kepaksa." Lagi - lagi Hira nyeletuk dengan nada kesal.

"Sama saja Hira, nantinya juga kalian akan saling menyayangi kembali."

"Cih!" Hira mendecih.

"Ya sudah, karna kamu sudah setuju, sekarang ayo kita siap - siap untuk menemui keluarganya Abian. Mereka itu sudah sejak lama ingin ketemu sama kamu lagi sebetulnya."

Mau tak mau suka tak suka. Hira pun melangkahkan kakinya dengan malas. Gadis itu lalu bersiap untuk menemui keluarga dari mantan tunangannya yang mungkin sudah 2 tahun lamanya loss kontak.

Hira memilih baju terbaiknya. Gadis itu juga memoles wajahnya dengan make up smooth dan natural. Hira harus tampil cantik malam ini. Dia tidak boleh terlihat lemah ataupun terlihat sedang terpuruk. Tidak ada yang boleh merendahkannya meskipun kini dirinya sudah berada dibawah kaki seorang Abian.

Hira melangkah mantap dengan percaya diri.

"Long time no see..."

***

Novel karya ketiga guys...

Semoga yang ini juga banyak yang suka ya, genrenya juga masih yang romantis - romantis.

happy reading ...

Mohon dukungannya ya ...

Terpopuler

Comments

Indah MB

Indah MB

Hira ini emosian ya... sabar Hira mata tidak selalu benar...
1 iklan mendarat untuk Hira ..🤭
bab berikutnya nyusul ya.. aku pasti ikutin ini terus.. seru ceritanya... buat penasaran
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir

2024-08-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!