Pertama kuliah

Vinaya menghela nafas saat pocong itu meminta tolong padanya. Jika biasanya gadis itu akan bersikap tak acuh ,kali ini berbeda. Hatinya terasa tergerak untuk membantu pocong tersebut. Entah lah,semenjak mengetahui jika dirinya merupakan titisan Ratu Dahiyang Larasayu, membuat dirinya percaya diri dengan kemampuan nya.

"Sebentar,aku selesai kan dulu pekerjaan ku" lirih Vinaya pelan

"Kenapa non?" Tanya art yang tak sengaja mendengar gumaman Vinaya

"Euh...gak bi,bukan apa-apa" Ucap Vinaya sedikit terkejut

Beberapa saat setelah Vinaya menyelesaikan cuci piring nya,gadis itu mengajak pocong tersebut ke kamar nya ,agar ia bisa menginterogasi pocong itu dengan lebih leluasa.

"Jadi,apa yang harus aku bantu ?" Tanya Vinaya duduk di tepi ranjang sementara pocong itu berdiri tak jauh dari pintu

"Aku mau nonton konser dangdut " Cetus pocong itu membuat Vinaya tercengang mendengar nya

"Hah ...! Nonton konser dangdut?"

"Kan bisa om pocong pergi sendiri ke konser dangdut,kenapa minta tolong pada ku ?" Tanya Vinaya tak habis fikir

"Masalahnya saya tidak tahu jalan,saya suka kesasar tiap keluar dari perumahan ini,terakhir saya kesasar saat saya ikut kunti penunggu pohon nangka " Ujar pocong itu

"Lah,ada ya hantu kesasar " Gumam nya

"Om pocong ingat gak kapan om pocong meninggal ?" Tanya Vinaya

"Ingat ,saya meninggal karena ketabrak odong-odong,kepala saya kena aspal ,pas di kubur ternyata mereka lupa melepas tali pocong nya ,jadilah saya pocong gentayangan " Tutur pocong itu

"Dan om pocong gentayangan karena belum kesampaian nonton konser dangdut? Begitu ?" Tebak Vinaya

"Iya,saat itu saya sudah janjian bersama teman saya buat nonton konsernya Inul Daratista,eh baru saja keluar dari rumah udah ditabrak aja sama odong-odong,gak jadi deh nonton konsernya " Lirih pocong itu lalu merubah posisi jadi duduk dan menekuk kedua kaki nya

"Terus,aku harus gimana ?" Tanya Vinaya bingung

"Ya,...bantu saya buat bisa nonton konser nya Inul Daratista lah,minimal nonton pas Inul Daratista manggung saja " Jawab si pocong tanpa beban

"Ya Allah....random banget sih nih pocong. Baru kali ini aku nemu pocong minta nonton konser dangdut"Lirih Vinaya seraya menepuk kening nya

"Jadi, bagaimana ? Mau kan bantuin saya nonton dangdutan " Tanya pocong itu

"Haaaah....ok,nanti aku cari-cari info dulu kapan dan dimana Inul Daratista manggung " Kata Vinaya setelah menghela nafas

Beberapa saat kemudian matahari sudah tenggelam. Herlambang baru saja pulang dari kantor sementara Lusi segera menyambut kedatangan suami nya dengan senyuman nya.

Vinaya yang melihat interaksi pasangan suami istri tersebut hanya tersenyum. Dalam hati ia begitu mengagumi kedua sosok itu. Meski usia sudah tak lagi muda tapi mereka masih terlihat begitu harmonis.

"Seandainya ibu dan ayah masih ada,mungkin pemandangan seperti ini akan menjadi hal yang sangat indah setiap hari " Gumam nya membatin

"Hai Vinaya,gimana kabarmu hari ini ?" Sapa Herlambang

"Alhamdulillah,baik ....pah " Lidah nya terasa begitu berat saat hendak mengucapkan kata papa ,ia masih belum terbiasa

"Syukurlah kalau begitu. Oh iya,papa sudah daftarkan kamu ke universitas terbaik di kota ini,dan lusa kamu sudah bisa masuk ,tapi mungkin nanti kamu akan lebih sibuk sebab harus mengejar beberapa pelajaran yang tertinggal" Ucap Herlambang

Tak ada kata-kata yang mampu keluar dari mulut Vinaya,gadis itu merasa sangat berterima kasih pada pasangan suami istri itu. Kedua mata nya berkaca-kaca.

"Terima kasih,maaf sudah merepotkan " Lirih Vinaya tulus

"Tak usah berterima kasih. Kami ikhlas melakukan nya,kami sudah anggap kamu seperti putri kami sendiri. Oh iya,nanti mama kenalkan kamu pada Nisya. Nisya ini putri kami , adiknya Keenan. Nisya juga seumuran dengan mu" Ucap Lusi dengan menatap lembut Vinaya

"Lalu Nisya nya kemana ,kok aku tidak pernah melihat nya ?" Tanya Vinaya

"Dia kuliah di jepang " Jawab Lusi

"Oh "

"Ya sudah,sekarang kamu istirahat saja ,besok kita cari perlengkapan buat kuliah kamu " Ucap Lusi lagi

"Iya "Vinaya menurut meski dalam hati ia merasa tidak enak, menurutnya Lusi dan Herlambang sangat berlebihan pada nya

Keesokan harinya

Seperti yang dikatakan Lusi semalam jika hari ini ia akan pergi mengantar Vinaya mencari perlengkapan untuk kuliah , seperti tas , buku-buku, pakaian dan sepatu. Bukan Vinaya nama nya jika tidak menolak,gadis itu terus menolak saat Lusi menunjukan pakaian atau yang lain nya. Tapi Lusi tidak ingin ada penolakan,ia tetap memaksa meski Vinaya terus menolak. Hingga akhirnya Vinaya pasrah saja saat kini barang belanjaan nya sudah banyak.

"Kita makan dulu yuk !" Ajak Lusi lalu membawa Vinaya ke sebuah restoran yang masih berada di mall tersebut

"Mau makan apa ?" Tanya Lusi perhatian

"Apa saja deh mah,tapi yang banyak porsi nya " Ucap Vinaya meringis

"Yang banyak porsinya,apa ya " gumam Lusi seraya memperhatikan buku menu

"Ini saja gimana? " Lusi menunjuk pada salah satu makanan di buku menu ,Vinaya pun mengangguk saja

Lusi lalu memesankan makanan tersebut pada pelayan yang setia menunggu dari tadi. Saat sedang menunggu pesanan makanan tiba-tiba Vinaya melihat sosok anak kecil menghampiri meja nya. Sosok itu hendak mengambil sesuatu dari dalam tas Lusi.

Plak'

Vinaya menggeplak tangan anak itu sambil melotot dan menggeleng pelan.

"Kenapa Vin ?" Tanya Lusi

"Eh,...gak kok gak kenapa-kenapa" Jawab Vinaya meringis,kemudian menoleh pada sosok anak kecil tadi yang pergi sambil menangis

"Hihihi.....dasar tuyul cengeng ! Baru dipelototi begitu udah mewek ,gimana kalau aku masukin botol coba " Batin Vinaya sambil terus memperhatikan kemana tuyul itu pergi

"Huhuhuu.....bapak....kakak itu bisa lihat aku ....aku di marahin , huhuhuu....." Adu nya pada seorang pria paruh baya yang duduk tak jauh dari meja Vinaya dan Lusi

"Lah,ngadu dia " Batin Vinaya lagi

Pria itu menoleh pada Vinaya. Gadis itu pun menatap balik pria itu sambil tersenyum. Namun senyuman tersebut terlihat mengejek dimata pria itu. Pria itu segera membuang muka dan pergi dari tempat nya. Vinaya hanya terus memperhatikan pria itu hingga keluar dari restoran sambil menggendong tuyul peliharaan nya di punggung.

Pesanan akhirnya jadi,Vinaya segera melahap makanan nya begitu lahap, begitu pula dengan Lusi. Keduanya pun makan sambil diselingi obrolan ringan dan candaan receh. Semakin hari kedekatan Vinaya dan Lusi semakin erat. Bahkan Vinaya pun semakin merasa nyaman dan tak secanggung biasanya. Gadis itu pun sudah mulai terbiasa dengan panggilan papa mama pada Lusi dan Herlambang.

Hari ini,merupakan hari pertama bagi Vinaya masuk universitas. Ia begitu nervous begitu memasuki area perkampusan.

"Nanti pulang nya di jemput pak Wawan ya,soalnya mama hari ini sibuk banyak kerjaan ,gak apa-apa kan ?" Ucap Lusi saat mengantar Vinaya ke kampus

"Iya,mah. Gak apa-apa kok " jawab Vinaya

Vinaya melambaikan tangan nya saat mobil yang dikendarai Lusi menjauhi universitas.

"Huuuufftthhh.....semangat Vinaya " Ucap nya menyemangati diri sendiri

Banyak pasang mata melihat dan memperhatikan Vinaya. Mereka terkagum-kagum melihat kecantikan nya yang dinilai sangat natural. Kulit nya yang putih,berwajah cantik,di tunjang dengan penampilan yang menarik menjadikan penampilan Vinaya terlihat sangat paripurna.

"Hei,siapa itu ? Mahasiswi baru kah ?"

"Cantik banget ya...."

"Ya ampun....cantik sekali ...siapa dia ...."

Begitu kira-kira, ucapan dari para mahasiswa dan mahasiswi di sana. Tapi tak semua orang merasa senang dan penasaran terhadap Vinaya. Ada sebagian mahasiswi yang menatap sinis saat Vinaya berjalan melewati mereka.

Vinaya sendiri hanya bisa terus menebar senyuman nya saat berjalan. Hingga langkah nya terhenti di depan sebuah ruangan. Dengan perlahan Vinaya mengetuk pintu.

Tok tok tok

"Permisi ...." Ucap Vinaya lirih

"Masuk !"

Mendengar kata masuk,Vinaya pun melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Jadi kamu mahasiswi baru itu ?" Tanya seorang pria sambil duduk di kursi nya ,sementara Vinaya hanya bisa melongo melihat siapa pria yang ia temui di ruangan itu

"Kamu ...."

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Sry Handayani

Sry Handayani

kamooooh

2024-10-25

0

lihat semua
Episodes
1 Vinaya
2 Terhasut
3 Terusir
4 Bertemu ayah dan ibu
5 Tes Drive
6 Tangisan Aris
7 Bertemu Keenan
8 Membawa tas
9 Minta duit
10 Minta tolong
11 Pertama kuliah
12 Preman kampus
13 Perpustakaan kampus
14 Sakit perut
15 Terkejut
16 Pocong tak sabaran
17 Kesurupan massal
18 Pura-pura
19 Ke studio televisi
20 Cantik sih,...tapi horor
21 Pocong linglung
22 Sepakat
23 Mengerjai April
24 Fitnah
25 Rencana Vinaya
26 Menikah
27 Rumah Keenan
28 Gedung terbengkalai
29 Bertemu pak Rahmat
30 Bertemu lagi
31 Merasa tak asing
32 Memasak bersama
33 Menyesal
34 Gabungan tiga hantu
35 Vinaya baper
36 Dikira kesurupan
37 Meminta tolong
38 Perasaan tidak enak Keenan
39 Selamat
40 Tak sadar merindu
41 Hampir celaka
42 Bertemu Aminah (bibi Inah)
43 Bernegosiasi
44 Kedatangan Karina
45 Membantu Chaca
46 Kabar dari Triwul
47 Sebuah rencana
48 Acara kampus
49 Salah sasaran
50 Hati yang panas
51 Sosok buruk rupa
52 Melihat
53 Model internasional
54 Ancaman Karina
55 Satu kamar
56 Kemarahan Karina
57 Tamu
58 Bertemu Fadli
59 Keenan diculik
60 Mencari Keenan
61 Menyelamatkan Keenan
62 Hutan terlarang
63 Selamat
64 Penyesalan Fadli
65 April bunuh diri
66 Menemani April
67 Cemburu
68 Mangsa baru Karina
69 Adik Keenan
70 Kejahilannya Vinaya
71 Pergi ke mall
72 Keenan yang sudah tahu
73 Malam panjang +21
74 Nenek sihir datang lagi
75 Hidup lebih baik
76 Yang tak terduga di kafe
77 Ingin membantu
78 Salah obat
79 Janji Vinaya
80 Terasa ingin goyang pargoy
81 Hanya mimpi
82 Terpesona
83 Ternyata kakak payah
84 Kebakaran di villa
85 Menjenguk Lania
86 Menunggu
87 Menyesakkan dada
88 Kepanikan Keenan
89 Vinaya hamil ?
90 Terasa dekat
91 Cantika bertemu mama
92 Meminta bantuan Vinaya
93 Will you marry me ?
94 Keanehan
95 Alam ghaib
96 Mencari Keenan
97 Mencari Keenan lagi
98 Berhasil ?
99 Ketakutan April
100 Memberi pelajaran
101 Mencari Farah
102 Kondisi Farah
103 Mencari Farah part 2
104 Menolong Farah
105 Ungkapan cinta
106 Rencana pindah
107 Kenyataan pahit
108 Salah tingkah
109 Sumpah April
110 Merajuk
111 Mimpi Vinaya
112 Hati yang hancur
113 Mengetahui fakta
114 Menjadi santriwati
115 Ritual segera dimulai
116 Tertangkap nya Keenan
117 Memulai hidup baru
118 Peristirahatan terakhir
119 Rencana licik Lusi
120 Tuyul bingung
121 Terharu dan sedih
122 Tuyul Jhonson
123 Sekali tembak langsung tiga
124 Martin kecelakaan
125 Salah faham
126 Percobaan pembunuhan
127 Lania sadar dari koma
128 April ngidam
129 Bertemu
130 Menjenguk Martin (April)
131 Teror di komplek
132 Saranghaeyo
133 Semangat Martin
134 Kenangan masa lalu
135 Nyangkut
136 Melihat kuyang
137 Matanya ....
138 Necan
139 Bumil tidak ada lawan
140 Peringatan kakek tua
141 Bukan meragukan
142 Rumah Marisa
143 Membebaskan Riza
144 Kekhawatiran Keenan
145 Keributan
146 Menghakimi
147 Pernikahan sederhana
148 Bertemu masa lalu yang tak kesampaian
149 Pelakor datang,Riza bertindak
150 Ngidam Vinaya
151 Satu Minggu lagi
152 Cara lain
153 Keputusan Yudi
154 Pertemuan dua keluarga
155 Jangan ya dek ya....!
156 Bertemu di kafe
157 Farah ....!
158 April hilang
159 Menyelamatkan April
160 April
161 Selamat
162 Yudi dan Farah
163 Saling mengungkap kan
164 Beda jurusan
165 Naga Bonar
166 Bertemu lagi
167 Kedatangan pak Saiful
168 Semoga berhasil
169 Meninggalnya pak Saiful
170 Peringatan Vinaya
171 Wanita berkerudung merah
172 Ular hijau
173 Kodam nya baby Arsha
174 Ulang tahun
175 Hantu mata bolong
176 Teror di rumah Yudi dan Farah
177 Tiga makhluk gaib
178 Arash bocah pendiam tapi usil
179 Pertemuan Vinaya dan kedua orangtuanya
180 Makhluk kerdil di depan warung
181 Dendam pak Samsu
182 Mengelabuhi
183 Terluka ,sakit,hancur berkeping-keping
184 Semuanya nangis jadi ketar ketir
185 Pertemuan tak sengaja
186 Timbal balik
187 Kuntilanak terkejut
188 Tak bisa terbang
189 Ingin nya dangdutan
190 Menyemangati diri
191 Ikhtiar pengobatan
192 Nyanyian Riza
193 Melepas rindu
194 Quality time
195 Kedatangan Satya
196 Flashback
197 Lamaran Satya
198 Perlawanan Kinanti
199 Melting
200 Anak malang
201 Membawa kabar
202 Menunggu
203 Terkejut
204 Arshy yang berani
205 Kondisi aneh Sulis
206 Di rumah Farah
207 Masih di rumah Farah
208 Sesuatu telah terjadi
209 Menjenguk Farah
210 Rencana si kembar
211 Sulis hilang
212 Kapok nyolong
213 Dalam bahaya
214 Kolaborasi Vinaya dan ustadz Ahmad
215 Perjalanan pulang
216 Suasana pagi yang hangat
217 Berakhir nya seorang Ki Joon Su
218 Mau jadi apa ?
219 Teman baru
220 Cemburu
221 Kunti pargoy
222 Kenangan Vinaya
223 Gagal menembus
224 Sebuah rencana
225 Memaksa
226 Ikut Alam
227 Kekhawatiran Arshy
228 Rasa penasaran Arshy
229 Suara wanita di toilet
230 Rasa penasaran Alam
231 Teringat Alam
232 Kerja kelompok
233 Ke rumah Alam
234 Kerinduan Vinaya
235 Kekecewaan Alam
236 Saat di kafe
237 Penyesalan Aryo
238 Usaha Triwul
239 Membuat semua iri
240 Ketakutan ibunya Alam
241 Herayanti
242 Ular hitam di kaki nenek Naira
243 Arshy mulai jujur
244 Arshy dalam bahaya
245 Arshy diculik
246 Dasar Arshy
247 Rencana Arshy
248 Mulai terungkap
249 Perasaan Alam
250 Kehilangan jejak
251 Rencana licik Fatma
252 Kabur
253 Kabur 2
254 Susan ingat masa lalunya
255 Aksi Susan
256 Alam menemui Aryo
257 Tak mudah menerima
258 Pulang
259 Mimpinya Arsha
260 Tasya yang konyol
261 Shock
262 Tasya jatuh
263 Bertemu klien
264 Gelar baru
265 Arshy pingsan
266 Kondisi Arshy
267 Menjenguk Arshy
268 Kedatangan Edward
269 Perhatian Alam
270 Bulan madu
271 Pasar malam
272 Menginginkan Arsha
273 Pernyataan Alam
274 Jadian
275 Kepergian Alam
276 Hari pertama di sekolah baru
277 Fitnah
278 Hukuman Aurell
279 Bersama Edward
280 Sepenggal kisah Mukti
281 Ulang tahun Tasya
282 Kedatangan papa Tasya
283 Membantu berkemas
284 Ada apa dengan Arash ?
285 Santet kiriman
286 Arhsy khawatir
287 Rumah baru Tasya
288 Arshy merajuk
289 Bantuan Vinaya dan Keenan
290 Rumah Belanda
291 Ada apa dengan Tasya
Episodes

Updated 291 Episodes

1
Vinaya
2
Terhasut
3
Terusir
4
Bertemu ayah dan ibu
5
Tes Drive
6
Tangisan Aris
7
Bertemu Keenan
8
Membawa tas
9
Minta duit
10
Minta tolong
11
Pertama kuliah
12
Preman kampus
13
Perpustakaan kampus
14
Sakit perut
15
Terkejut
16
Pocong tak sabaran
17
Kesurupan massal
18
Pura-pura
19
Ke studio televisi
20
Cantik sih,...tapi horor
21
Pocong linglung
22
Sepakat
23
Mengerjai April
24
Fitnah
25
Rencana Vinaya
26
Menikah
27
Rumah Keenan
28
Gedung terbengkalai
29
Bertemu pak Rahmat
30
Bertemu lagi
31
Merasa tak asing
32
Memasak bersama
33
Menyesal
34
Gabungan tiga hantu
35
Vinaya baper
36
Dikira kesurupan
37
Meminta tolong
38
Perasaan tidak enak Keenan
39
Selamat
40
Tak sadar merindu
41
Hampir celaka
42
Bertemu Aminah (bibi Inah)
43
Bernegosiasi
44
Kedatangan Karina
45
Membantu Chaca
46
Kabar dari Triwul
47
Sebuah rencana
48
Acara kampus
49
Salah sasaran
50
Hati yang panas
51
Sosok buruk rupa
52
Melihat
53
Model internasional
54
Ancaman Karina
55
Satu kamar
56
Kemarahan Karina
57
Tamu
58
Bertemu Fadli
59
Keenan diculik
60
Mencari Keenan
61
Menyelamatkan Keenan
62
Hutan terlarang
63
Selamat
64
Penyesalan Fadli
65
April bunuh diri
66
Menemani April
67
Cemburu
68
Mangsa baru Karina
69
Adik Keenan
70
Kejahilannya Vinaya
71
Pergi ke mall
72
Keenan yang sudah tahu
73
Malam panjang +21
74
Nenek sihir datang lagi
75
Hidup lebih baik
76
Yang tak terduga di kafe
77
Ingin membantu
78
Salah obat
79
Janji Vinaya
80
Terasa ingin goyang pargoy
81
Hanya mimpi
82
Terpesona
83
Ternyata kakak payah
84
Kebakaran di villa
85
Menjenguk Lania
86
Menunggu
87
Menyesakkan dada
88
Kepanikan Keenan
89
Vinaya hamil ?
90
Terasa dekat
91
Cantika bertemu mama
92
Meminta bantuan Vinaya
93
Will you marry me ?
94
Keanehan
95
Alam ghaib
96
Mencari Keenan
97
Mencari Keenan lagi
98
Berhasil ?
99
Ketakutan April
100
Memberi pelajaran
101
Mencari Farah
102
Kondisi Farah
103
Mencari Farah part 2
104
Menolong Farah
105
Ungkapan cinta
106
Rencana pindah
107
Kenyataan pahit
108
Salah tingkah
109
Sumpah April
110
Merajuk
111
Mimpi Vinaya
112
Hati yang hancur
113
Mengetahui fakta
114
Menjadi santriwati
115
Ritual segera dimulai
116
Tertangkap nya Keenan
117
Memulai hidup baru
118
Peristirahatan terakhir
119
Rencana licik Lusi
120
Tuyul bingung
121
Terharu dan sedih
122
Tuyul Jhonson
123
Sekali tembak langsung tiga
124
Martin kecelakaan
125
Salah faham
126
Percobaan pembunuhan
127
Lania sadar dari koma
128
April ngidam
129
Bertemu
130
Menjenguk Martin (April)
131
Teror di komplek
132
Saranghaeyo
133
Semangat Martin
134
Kenangan masa lalu
135
Nyangkut
136
Melihat kuyang
137
Matanya ....
138
Necan
139
Bumil tidak ada lawan
140
Peringatan kakek tua
141
Bukan meragukan
142
Rumah Marisa
143
Membebaskan Riza
144
Kekhawatiran Keenan
145
Keributan
146
Menghakimi
147
Pernikahan sederhana
148
Bertemu masa lalu yang tak kesampaian
149
Pelakor datang,Riza bertindak
150
Ngidam Vinaya
151
Satu Minggu lagi
152
Cara lain
153
Keputusan Yudi
154
Pertemuan dua keluarga
155
Jangan ya dek ya....!
156
Bertemu di kafe
157
Farah ....!
158
April hilang
159
Menyelamatkan April
160
April
161
Selamat
162
Yudi dan Farah
163
Saling mengungkap kan
164
Beda jurusan
165
Naga Bonar
166
Bertemu lagi
167
Kedatangan pak Saiful
168
Semoga berhasil
169
Meninggalnya pak Saiful
170
Peringatan Vinaya
171
Wanita berkerudung merah
172
Ular hijau
173
Kodam nya baby Arsha
174
Ulang tahun
175
Hantu mata bolong
176
Teror di rumah Yudi dan Farah
177
Tiga makhluk gaib
178
Arash bocah pendiam tapi usil
179
Pertemuan Vinaya dan kedua orangtuanya
180
Makhluk kerdil di depan warung
181
Dendam pak Samsu
182
Mengelabuhi
183
Terluka ,sakit,hancur berkeping-keping
184
Semuanya nangis jadi ketar ketir
185
Pertemuan tak sengaja
186
Timbal balik
187
Kuntilanak terkejut
188
Tak bisa terbang
189
Ingin nya dangdutan
190
Menyemangati diri
191
Ikhtiar pengobatan
192
Nyanyian Riza
193
Melepas rindu
194
Quality time
195
Kedatangan Satya
196
Flashback
197
Lamaran Satya
198
Perlawanan Kinanti
199
Melting
200
Anak malang
201
Membawa kabar
202
Menunggu
203
Terkejut
204
Arshy yang berani
205
Kondisi aneh Sulis
206
Di rumah Farah
207
Masih di rumah Farah
208
Sesuatu telah terjadi
209
Menjenguk Farah
210
Rencana si kembar
211
Sulis hilang
212
Kapok nyolong
213
Dalam bahaya
214
Kolaborasi Vinaya dan ustadz Ahmad
215
Perjalanan pulang
216
Suasana pagi yang hangat
217
Berakhir nya seorang Ki Joon Su
218
Mau jadi apa ?
219
Teman baru
220
Cemburu
221
Kunti pargoy
222
Kenangan Vinaya
223
Gagal menembus
224
Sebuah rencana
225
Memaksa
226
Ikut Alam
227
Kekhawatiran Arshy
228
Rasa penasaran Arshy
229
Suara wanita di toilet
230
Rasa penasaran Alam
231
Teringat Alam
232
Kerja kelompok
233
Ke rumah Alam
234
Kerinduan Vinaya
235
Kekecewaan Alam
236
Saat di kafe
237
Penyesalan Aryo
238
Usaha Triwul
239
Membuat semua iri
240
Ketakutan ibunya Alam
241
Herayanti
242
Ular hitam di kaki nenek Naira
243
Arshy mulai jujur
244
Arshy dalam bahaya
245
Arshy diculik
246
Dasar Arshy
247
Rencana Arshy
248
Mulai terungkap
249
Perasaan Alam
250
Kehilangan jejak
251
Rencana licik Fatma
252
Kabur
253
Kabur 2
254
Susan ingat masa lalunya
255
Aksi Susan
256
Alam menemui Aryo
257
Tak mudah menerima
258
Pulang
259
Mimpinya Arsha
260
Tasya yang konyol
261
Shock
262
Tasya jatuh
263
Bertemu klien
264
Gelar baru
265
Arshy pingsan
266
Kondisi Arshy
267
Menjenguk Arshy
268
Kedatangan Edward
269
Perhatian Alam
270
Bulan madu
271
Pasar malam
272
Menginginkan Arsha
273
Pernyataan Alam
274
Jadian
275
Kepergian Alam
276
Hari pertama di sekolah baru
277
Fitnah
278
Hukuman Aurell
279
Bersama Edward
280
Sepenggal kisah Mukti
281
Ulang tahun Tasya
282
Kedatangan papa Tasya
283
Membantu berkemas
284
Ada apa dengan Arash ?
285
Santet kiriman
286
Arhsy khawatir
287
Rumah baru Tasya
288
Arshy merajuk
289
Bantuan Vinaya dan Keenan
290
Rumah Belanda
291
Ada apa dengan Tasya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!