"Bagaimana keadaan nya dok?" Tanya Vinaya saat seorang dokter keluar dari ruangan UGD rumah sakit
Sebelumnya yang terjadi
"Pak....pak Keenan " Ucap Vinaya pelan ,ia memanggil Keenan dengan sebutan pak karena di sana Keenan merupakan dosen nya
Keenan yang merasa terkejut sekaligus malu karena sudah kepergok menangis pun pura-pura pingsan.
"Loh...kok langsung diem, pak....pak Keenan ?" Vinaya menepuk pundak Keenan ,pria itu posisinya sedang meringkuk menghadap sandaran sofa
"Ah,elah...kenapa dia malah datang ke sini sih " Gerutu pria itu membatin. Sungguh malu sekali dirinya saat ini,ingin ia menghilang saja rasanya
"Apa pingsan kali ya?" Gumam Vinaya saat tak ada respon dari dosen nya tersebut
Gadis itu lalu meminta bantuan dosen lain yang kebetulan saat itu sedang berjalan melewati ruangan tersebut.
Sesampai nya di rumah sakit Keenan segera dibawa ke ruang UGD.
"Saya titip pak Keenan ya,saya tidak bisa menunggui nya,ini hubungi saja orangtua nya lalu setelah itu kamu bisa kembali ke kampus ,nanti aku yang buatkan izin keterlambatan mu " Ucap sang dosen yang membantu Vinaya seraya memberikan nomor ponsel Lusi
"Oh...i-iya " Gadis itu mengiyakan saja
"Padahal gak perlu dikasih juga aku udah ada nomor nya " Batin Vinaya seraya menatap kepergian dosen tersebut
"Huuuufftthhh....ya sudah lah,aku telpon dulu mama Lusi " Gumam nya
Kembali ke masa kini
Setelah mendengarkan penjelasan dokter yang mengatakan jika Keenan baik-baik saja Vinaya tak percaya begitu saja.
"Masa sih baik-baik saja ,orang dia kaya nya kesakitan gitu,mana sampai pingsan pula " Lirih nya
"Tapi kok aku merasa lucu ya,kenapa juga dia tadi nangis sambil manggil-manggil mama nya , hihihi.... astaghfirullah " Gadis itu lalu beristighfar untuk meredakan tawa nya yang hampir meledak
Beberapa saat kemudian Keenan sudah diperbolehkan pulang. Pria itu masih meringis memegangi perutnya.
"Butuh bantuan ?" Tawar Vinaya ketika melihat Keenan berjalan tertatih
"Gak usah,aku bisa sendiri kok " Keenan menolak dan langsung berjalan biasa saja ,ia harus menahan rasa sakit di perut nya karena tak ingin dianggap lemah
"Ya sudah,kalau gak mau dibantu " lirih Vinaya menatap punggung Keenan
Di saat itu datanglah Lusi dan Herlambang dengan raut cemas mereka. Lusi langsung menunjukan rasa khawatir nya.
"Kamu kenapa katanya pingsan ?" Tanya nya
"Perut aku sakit " lirih Keenan
"Lalu kata dokter gimana ,kok gak dirawat saja ?" Timpal Herlambang
"Gak tau pah, kata dokter nya aku gak apa-apa " Jawab Keenan apa adanya
"Bener gitu Vinaya ?" Tanya Lusi menatap gadis itu penuh selidik
"Iya,mah " Jawab gadis itu
"Ya sudah sebaiknya kamu pulang ke rumah saja " Ucap Herlambang
Keenan pun akhirnya pulang ke rumah orangtua nya. Ingin nolak karena di sana ada Vinaya namun jika dirinya pulang ke rumah nya maka tidak akan ada yang mengurusinya selama ia sakit. Dan ia akan sangat bergantung pada Lusi ketika sakit.
Saat hendak melewati universitas,Vinaya meminta untuk diturunkan di depan kampus.
"Kamu hati-hati selama di kampus,jika ada orang yang mencurigakan segera lapor pada satpam atau pihak kampus " Pesan Lusi pada Vinaya saat gadis itu hendak turun dari mobil
"Iya,mah" Jawab Vinaya singkat
Setelah itu gadis itu pun segera keluar dari mobil dan berjalan memasuki pintu gerbang kampus. Mobil pun kembali melaju.
"Mama kok kayanya sayang banget sama dia ?" Tanya Keenan yang merebahkan tubuhnya di kursi penumpang
"Siapa ?" Tanya Lusi pura-pura tak tahu
"Siapa lagi kalau bukan cewek itu " Sahut Keenan yang tangan nya tak lepas memegangi perut nya
"Cewek yang mana ?" Goda Lusi sengaja
"Ck....ya siapa lagi ,Vinaya lah !" Lirih Keenan mencebik
Bukan nya menjawab,Lusi malah terdiam sambil menghela nafasnya.
"Kok diem ?" Tanya Keenan lagi
"Vinaya sudah tak punya siapa-siapa lagi. Dia sebatang kara, tak ada sodara kerabat ataupun keluarga lain nya. Dia benar-benar sendirian. Kasihan dia " lirih Lusi
"Jadi,hanya karena kasihan ?" Tanya Keenan lagi
"Ya,awal nya karena itu. Tapi semakin ke sini mama ngerasa sesayang itu pada Vinaya " Jawab Lusi
"Jadi,gimana kamu sudah nyerah apa belum ?" Tanya Lusi kemudian,sementara Herlambang hanya diam menyimak pembicaraan anak dan istri nya ,pria itu fokus menyetir
"Belum lah" jawab Keenan cepat namun dari ekspresi wajah nya memancarkan kekecewaan sebab ia masih belum mengetahui dimana keberadaan kekasih nya,pria itu pun sudah mengerahkan orang suruhan nya untuk mencari keberadaan kekasih nya tapi sampai saat ini masih belum ada hasil nya
Sementara itu di kampus
Vinaya yang datang terlambat harus pasrah saja ketika kelas sudah berakhir setelah ia sampai beberapa menit yang lalu. Gadis itu menghela nafas panjang.
"Emang kamu habis darimana sih,perasaan tadi pagi aku lihat kamu udah datang kok ?" Tanya Yudi
"Rumah sakit " Jawab Vinaya singkat
"Kamu sakit ?" Tanya Yudi lagi
"Enggak kok "Jawab Vinaya lagi
Saat itu Martin cs tiba-tiba datang. Kelas yang tadinya ramai pun mendadak sunyi karena orang-orang dengan cepat pergi ,mereka malas jika harus berhubungan dengan Martin cs. Namun tidak dengan April dan teman nya. Gadis itu nampak menatap sinis pada Vinaya namun ketika matanya bertatapan dengan Martin,raut gadis itu pun berubah manis.
"Hai Vin,yuk ngantin !" Ajak Martin dengan gaya sok cool nya
"Hm...ngapain mereka kesini sih ? Ganggu saja " Lirih Yudi membatin
"Kalian duluan saja ya,aku ke toilet dulu" Ucap Vinaya
Setelah itu Vinaya pun pergi ke toilet. Hal itu tak disia-siakan oleh April. Gadis itu menyeringai tipis,lalu mengajak teman nya pergi dengan isyarat.
Di toilet,Vinaya segera menuntaskan hajatnya. Setelah selesai gadis itu mencuci tangan di wastafel. Saat itu April dan teman nya datang sambil bersedekap dada,April berucap," Heh ! Jadi cewek tuh jangan sok kecakepan deh,apalagi di depan Martin !" Seru nya lantang
Vinaya membalikan tubuh menatap April dengan raut bingung.
"Kamu bicara padaku ?"Tanya Vinaya dengan menunjuk dirinya sendiri
"Ya iya,lah. Sama siapa lagi memang nya ? Hantu ?" Sentak April
"Ya kali,kamu ngomong sama hantu penunggu toilet " Ucap Vinaya santai
"Gue peringati sekali lagi ya, Lo jauh-jauh dari Martin atau Lo berurusan sama Gue " ancam April menunjuk wajah Vinaya
"Emang kamu siapa nya ? Emak nya ?" Tantang Vinaya
"Lo...."
"Apa ? " Potong Vinaya
"maaf ya,kalau mau menyalahkan salahkan saja Martin ,dia yang deketin aku duluan kok. Udah ya,aku duluan by..." Vinaya pergi begitu saja meninggalkan April yang tengah kesal karena Vinaya yang tak nampak takut dengan nya
"Sepertinya dia gak bakal mudah ditindas deh " bisik teman nya April
Waktu berjalan begitu cepat ,pukul 14:30 Vinaya baru selesai kelas Gadis itu segera menuju parkiran dimana pak Wawan sudah menunggu nya.
"Hai,Vin ! Pulang bareng yuk !" Ajak Yudi
"Duh ...maaf ya Yud,tuh jemputan aku sudah nunggu. Duluan ya " Vinaya pun pamit sementara Yudi hanya menghela nafas berat
"Susah banget sih deketin dia,belum lagi kalau Martin datang sudah deh aku tersisih " Lirih nya pelan
Beberapa saat kemudian Vinaya sudah sampai di rumah. Rumah nampak sepi saat Vinaya mengucap salam hanya suara art yang terdengar membalas salam nya.
"Waalaikumsalam salam ,non " Balas art
"Rumah sepi banget ,pada kemana bi?" Tanya Vinaya
"Nyonya dan tuan baru saja berangkat ke kantor non,kalau tuan Keenan ada di kamar nya ,sedang istirahat " Tutur art itu
"Oh,ya sudah aku ke kamar dulu ya bi" Vinaya pun pergi ke kamar nya
Setelah berganti pakaian, seperti biasa gadis itu membantu para art mengerjakan pekerjaan mereka.Meski sering di larang tapi seperti nya gadis itu tak betah jika hanya berdiam diri saja,apalagi dirinya disana hanya menumpang. Cukup tau diri lah,begitu fikir nya.
Saat ini Vinaya sedang membersihkan kolam renang dari daun-daun kering,dari arah dalam Keenan yang terpaksa harus keluar kamar karena haus pun tak sengaja melihat ke arah kolam renang yang memang dindingnya terbuat dari kaca.
"Ngapain tuh anak " gumam nya
Vinaya yang merasa diperhatikan pun sontak menoleh,seketika pandangan mereka bertemu Keenan pun terkejut,pria itu pun lalu melengos pergi. Vinaya yang saat itu menatap punggung Keenan mengerutkan kening nya saat melihat aura hitam menyelimuti tubuh pria tersebut.
"Sepertinya ada yang gak beres " gumam nya
Saat itu tiba-tiba sosok pocong muncul mengagetkan nya,
"Jadi kapan kamu bawa aku nonton konser dangdut yang ada Inul Daratista nya ?"
Byuuurrr'
Karena terkejut Vinaya pun tercebur ke kolam. Art yang kebetulan sedang menata tanaman di sana pun ikut terkejut.
"NON VINAYA ! "
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Ratna Susianingsih
hahah lucu deh vinaya dikagetin sama pocong...nagih janji tuh pocongnya ..semoga ja Keenan bisa disembuhkan oleh vinaya....dan ada rasa cinta sedikit dikit... lanjut thor.. semangat..👍👍💪🏻💪🏻💪🏻
2024-03-13
2