"Maaf "
Keenan menoleh sambil mengerut kan kening merasa bingung dengan jawaban Vinaya.
"Kenapa minta maaf ? Aku kan tanya,apa yang kedua orangtua ku janjikan padamu " Tanya Keenan lagi
"Maaf, saya juga tidak tahu kenapa saya harus minta maaf. Nyonya dan tuan akan mendaftarkan saya kuliah ,tuan " Jawab Vinaya dengan menunduk ,ia tak berani menatap anak majikan nya
"Hanya itu ?" Keenan menaik kan satu alis nya ,Vinaya pun mengangguk saja
"Baiklah " Hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut Keenan. Pria itu pun pergi begitu saja meninggalkan Vinaya
"Lah,begitu doang...aku fikir dia mau protes bicara panjang lebar sama aku ,dasar aneh " Vinaya pun pergi dari tempat itu,bukan untuk kembali ke kamar majikan nya melainkan ke dapur untuk mengambil minum
Sementara itu
"Ma,pa...kalian seriusan mau nikahin aku sama cewek itu ?" Tanya Keenan begitu orianutu sampai di depan kedua orang tua nya ,Keenan bahkan melipat kedua tangan di dada
"Yakin " Jawab keduanya berbarengan
"Tapi ma,pa...aku kan belum bisa lupain Karina,lagian aku sama Karina belum selesai loh ,aku bahkan belum bisa menemukan nya " Keenan berusaha untuk menolak
"Belum selesai bagaimana,bukankah dia yang sengaja pergi meninggalkan mu,sudah satu tahun lebih dia gak pernah diketahui dimana keberadaan nya ,bahkan kita tidak tahu apa alasan nya ninggalin kamu, dan kamu masih mengharapkan nya " Lusi nampak tak habis fikir dengan putra nya tersebut ,sudah disakiti sedemikian rupa masih saja mengharapkan nya
"Kamu jangan lupa apa yang pernah perempuan itu lakukan pada mu " Herlambang ikut bicara
"Itu kan kecelakaan pa,dia tidak bermaksud menyakiti aku " lirih Keenan
"Sudahlah, kamu jangan banyak protes. Terima saja pernikahan nya,kan kita sudah sepakat jika dalam waktu lima bulan tidak membawa calon istri,maka mama dan papa yang langsung menikahkan mu dengan wanita pilihan kami " Ucap Lusi
"Ma...." Keenan memelas
"Ini untuk kebaikan mu nak,kami tau apa yang terbaik buat mu,berhenti mengharapkan Karina,dari awal mama sudah tidak sreg dengan perempuan itu. Vinaya itu gadis baik,mama yakin kamu akan bahagia bersama nya "Tegas Lusi
Setelah itu Keenan memilih untuk kembali pergi dari rumah. Ia ingin menenangkan fikiran nya. Sementara Vinaya juga tengah dilanda kegalauan. Satu sisi ia tertarik dengan tawaran Lusi untuk berkuliah,tapi sisi lain ia tak ingin menikah apalagi ia pun tahu jika Keenan pun menolak pernikahan nya. Tapi ia pun tak enak hati untuk menolak nya,mengingat kebaikan Lusi dan Herlambang padanya selama beberapa hari ini membuat nya merasa nyaman dan tak ingin mengecewakan mereka.
"Huuuufftthhh.......aku harus gimana ? Ibu...ayah..... seandainya aku bisa menemui kalian " Ingin rasanya ia mengadukan keluh kesahnya pada kedua orang tua nya
Beberapa hari kemudian
Keenan tak pernah kembali , ponselnya pun tak dapat dihubungi. Sudah beberapa kali Lusi mencoba menghubungi namun tetap saja nomor ponsel putra nya selalu di luar jangkauan.
"Astaga ! Anak itu "
"Lama-lama aku bisa stress kalau begini terus, seperti nya aku harus pergi refreshing dulu deh " Lusi bergegas pergi dari kamar nya
"Vinaya " Panggil nya ketika melihat Vinaya sedang membersihkan kolam renang dari daun-daun kering
"Iya,nyonya " Jawab Vinaya bergegas menaruh peralatan kebersihan
"Sudah dibilang jangan panggil nyonya ,panggil mama saja gimana sih " Lusi memang sudah meminta Vinaya untuk tak lagi memanggil nya dengan sebutan nyonya ,tapi tetap saja Vinaya memanggilnya seperti itu
"Iya,maaf nyonya,eh mama " Vinaya jadi kikuk dibuat nya
"Nah,gitu dong. Sekarang kamu ganti baju gih,antar mama nyalon yuk !"
"Iya, sebentar ya nyo...eh,mama " Gadis itu masih merasa kagok jika harus memanggil majikan nya dengan kata mama
"Ya Allah...aku harus senang apa sedih ya. Aku memang senang karena merasa punya orangtua lagi,mereka juga kelihatan menyayangi ku ,tapi aku juga sedih karena harus menikah lagi,luka yang lalu saja rasanya belum kering " lirih Vinaya membatin
Lusi sendiri memang tulus menyayangi Vinaya ,entah mungkin karena mendengar cerita Winda atau karena apa,Lusi pun tak tahu kenapa dirinya bisa langsung menyayangi Vinaya.
Beberapa saat kemudian,Lusi dan Vinaya pun berangkat menuju sebuah mall. Sesampai nya di sana Lusi langsung membawa Vinaya masuk ke dalam salon. Di sana ia akan melakukan spa sekaligus memanjakan calon menantu nya. Ya,Lusi masih percaya dan yakin jika Vinaya akan menjadi calon menantu nya meski sudah beberapa hari putra nya tak dapat dihubungi.
"ma...mama beneran mau nikahin aku sama tuan Keenan ?" Tanya Vinaya
Kini mereka sudah selesai perawatan,sedang di sebuah resto mengisi perut yang sudah keroncongan.
"Jangan panggil tuan lah,masa sama calon suami manggil nya begitu " Protes Lusi. Vinaya nampak kikuk dan bingung sendiri dibuat nya
"Mungkin untuk saat ini Keenan masih belum bisa menerima mu,tapi kamu jangan khawatir ok,anak itu pasti mau kok. Mama tau betul gimana anak itu ,saat ini dia pasti sedang memikirkan permintaan mama" Ucap Lusi begitu santai
"Sebelumnya aku mau mengucapkan terima kasih pada mama. Jujur aku ngerasa beruntung bisa mengenal dan langsung di anggap anak ,tapi ma..,apa bisa jika misalnya aku tak menikah dengan Keenan ,aku tak mau anak mama itu berfikiran buruk pada ku " Ucap Vinaya pelan
"Maaf jika mama sudah egois,tapi entah kenapa firasat mama mengatakan jika Keenan akan bahagia jika bersama kamu "
"Masalah nya,...aku sedang sibuk menata hati " Lirih Vinaya membatin
"Kamu jangan khawatir ya,meski seandainya kalian tidak menikah pun kamu akan tetap kami anggap putri kami " Lusi meraih tangan Vinaya lalu menggenggam nya lembut ,Vinaya pun tersenyum dan mengangguk
Tanpa mereka sadari tak jauh dari tempat duduk mereka,duduk seorang pria yang terus melirik ke arah mereka. Terutama pada tas milik Lusi yang diletakkan di bawah kaki nya.
Pria itu pun beranjak dan berpura-pura berjalan sambil memperhatikan ponsel nya. Setelah begitu dekat ,pria itu menggunakan kaki kirinya untuk mengambil tas tersebut dengan cara menggesernya perlahan.Vinaya yang tingkat kepekaan nya tinggi pun menoleh. Gadis itu terkejut karena aksi pria tersebut begitu cepat dan langsung pergi begitu saja. Vinaya bangkit namun Lusi bertanya padanya.
"Kamu mau kemana?"
"tas nya diambil orang " Jawab gadis itu lalu pergi menyusul pria tadi yang pergi ke arah luar restoran
"Tas diambil orang,tas siapa ?" Tanya Lusi bergumam ,ia belum menyadari jika tas yang dimaksud adalah tas milik nya ,namun begitu ia menunduk hendak mengambil ponsel di dalam tas nya ,barulah dirinya sadar
"Astaga ! Tas aku kemana ?"
Di luar Vinaya nampak kebingungan mencari pria tadi. Begitu banyak orang berlaku lalang hingga membuat nya kesulitan menemukan pria tersebut.
Di saat itu muncul sosok perempuan dengan wajah pucat mencolek-colek pundak Vinaya. Gadis yang tengah celingukan itu pun menoleh.
"Apa sih? Jangan ganggu aku lagi sibuk !" Vinaya kembali fokus mencari pria tadi ,Vinaya berjalan ke sana kemari sambil terus menoleh kiri kanan
"Dia pergi ke arah sana " Tunjuk sosok wanita itu,Vinaya menoleh ke arah yang ditunjuk hantu wanita itu
"Oh,...ok terima kasih " Vinaya langsung pergi ke tempat tersebut ,sementara sosok hantu itu pun menghilang
Hantu wanita itu kembali muncul saat Vinaya hendak memasuki kawasan kumuh.
"Kamu harus hati-hati,di sana sarang nya para penjahat " Hantu itu memperingati Vinaya
"Waduh,...bisa bahaya dong ,tapi gimana nasib tas mama angkat aku " Vinaya yang bingung harus berbuat apa akhirnya memutuskan untuk tetap masuk dan mendapatkan tas itu kembali bagaimana pun caranya
Gadis itu tiba-tiba menyeringai saat melihat beberapa hantu di tempat itu.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Saha Weh
waduh kaya ya seru JD penasaran buat kak Gsk semoga cepat sembuh 💪💪
2024-03-05
0