"Kamu tidur di kamar Elis ya. Oh iya semua piala kamu lebih baik kamu tinggal saja di sini,bukan apa-apa takutnya kamu kerepotan membawa nya ,nanti suatu saat kamu boleh mengambil nya jika sudah punya tempat tinggal di kota " Ujar Winda
"Iya bi,aku juga bingung sebenarnya. Terima kasih ya bi " Lagi,Vinaya merasa berhutang budi pada tetangga nya itu
"Iya,ya sudah sana kamu istirahat bibi mau nelpon teman bibi dulu, syukur-syukur besok kamu bisa langsung otw ke sana " Ujar Winda
"Iya,bi "
Winda pergi menjauh setelah Vinaya masuk ke dalam kamar. Kamar sederhana dengan ukuran lebih kecil dari kamar nya ,namun sangat nyaman karena semua tertata dengan rapih.
"Halo,... assalamualaikum" Ucap Winda begitu panggilan nya terhubung
"Waalaikumsalam salam,tumben nih nelpon menjelang Maghrib,ada apa ?"
"Gini,...kamu lagi cari orang buat kerja gak di rumah ,buat bantu beres-beres atau apa lah gitu ?" Tanya Winda
"Kenapa ? Kamu mau daftar nih ceritanya ?" canda teman Winda
"Ih,bukan. Tapi ini buat anak nya tetangga aku. Kasihan dia ...." Winda pun menceritakan tentang Vinaya secara garis besar nya saja
"Ya ampun kasihan sekali. Ya sudah besok suruh dia datang ke rumah. Eh tapi tunggu !"
"Ada apa ?" Tanya Winda
"Apa gadis itu cantik ,ramah ,sopan ,gemar menabung ,dan tidak sombong ?" Tanya nya membuat kening Winda berkerut saking bingung nya
"Kenapa nanya nya begitu ?" Tanya Winda
"Hihihi....aku lagi cari calon menantu soalnya ,kamu tau sendiri kan Keenan sudah mau jadi bujang lapuk ,kita sudah sepakat jika di usianya yang hampir kepala tiga masih ngebujang mau tidak mau dia harus menerima perjodohan ini" Orang dibalik telpon nampak cecengiran tak jelas ,ia dapat membayangkan bagaimana kesalnya putra nya nanti
"Wah,parah kamu. Ya sudah nanti kamu nilai sendiri deh kalau Vinaya sudah di sana ,tapi nih ya aku mau kasih kamu bocoran " Ucap Winda ,ia sebenarnya merasa senang jika Vinaya benar-benar menikah dengan putra teman nya ,ia sangat tahu bagaimana sikap penyayang teman nya itu ,cuman yang jadi beban nya adalah,apakah Vinaya akan bahagia dengan pernikahan nya
"Apa ? Dia janda ?" Teman nya nampak shock
"Eeiiit....biarpun janda dia masih ori kok,suami nya meninggal beberapa saat setelah akad " Ucap Winda
"Kenapa kamu seyakin itu ,apa kamu lihat jika mereka gak ngapa-ngapain dulu?"
"Ya yakin lah,cewek nih kalau udah dip*rawanin jalan nya pasti beda,nah si Vinaya itu jalan nya nampak biasa saja " Jelas Winda
"Oh ,ya udah deh aku tunggu dia di rumah ,besok kebetulan aku gak ada acara "
"Ok. Siip kalau begitu " Winda pun mengakhiri telpon nya kemudian ia pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam
Ketika malam menyambut,perasaan Vinaya semakin sepi,ia merindukan sosok sang ayah. Hingga kemudian tiba-tiba sosok cantik dengan gaun indah yang keseluruhan nya berwarna kuning keemasan muncul di depan pintu.
Vinaya mengerjapkan mata ,ia terpesona dengan kecantikan sang ratu alam ghaib tersebut. Ya ,untuk pertama kali nya Dahiyang Larasayu menemui Vinaya.
"K...kau...siapa ?" Tanya Vinaya tergugu
Sang ratu tersenyum lalu melangkah. Vinaya beringsut dari duduknya. Dahiyang Larasayu pun duduk di samping Vinaya tanpa sedikit pun mengalihkan pandangan nya terhadap Vinaya.
"Kau sangat cantik cah ayu,tidak salah aku memilih mu. Selain cantik kau juga punya aura yang kuat dan tak takut dengan apapun" Ucap nya
Vina nampak bengong mencerna ucapan sang ratu.
"Kau,...pasti bingung bukan ? Baiklah akan saya ceritakan semuanya " Ratu Dahiyang Larasayu pun menceritakan awal mula perjanjian dirinya dengan seorang wanita cantik bernama Mika ,Vinaya menyimak dengan raut terkejut ia tak menyangka jika ibu nya akan bertindak nekad seperti itu hanya demi memiliki seorang anak
"Jangan salahkan ibu mu. Ada alasan kuat kenapa ibu mu sampai menyetujui penawaran ku. Ibumu sangat menyayangi mu,dia bahkan sampai meminta ku untuk bisa merawat mu meski hanya sebentar saja,padahal waktu yang sudah aku tentukan hanya sampai melahirkan mu saja" tutur nya ketika melihat air mata yang menetes dari kedua mata gadis titisan nya
"Kau adalah titisan ku. Wanita kuat ,tangguh,dan pemberani. Jalanmu untuk mencapai kebahagiaan memang lah terjal,tapi saya yakin kamu akan meraih kebahagiaan itu. Itu pasti " lanjut nya
Sementara Vinaya , gadis itu sama sekali tidak merespon ucapan sang ratu ,ia begitu shock mendengar kebenaran tentang dirinya.
"Ini....pakailah. Jika terjadi sesuatu yang sangat mendesak hingga kamu tidak sanggup menghadapi nya,genggam lah dengan erat batu liontin ini,maka aku akan langsung datang menolong mu " Ratu Dahiyang Larasayu memberikan Vinaya sebuah kalung berbandul kan sebuah batu permata berwarna jingga
"Ah...iya saya belum menyebutkan nama saya ya,nanti kamu bingung lagi,pas mau manggil saya tapi gak tahu nama saya " Sang ratu nampak terkekeh pelan
"Nama saya Dahiyang Larasayu,ratu alam ghaib nomor satu di negeri ini " ucap nya
"Dahiyang Larasayu?" Beo Vinaya
"Ya....sebutkan lagi ! Aku sangat senang mendengar kau menyebut nama ku " Ratu Dahiyang Larasayu nampak bersemangat hanya karena Vinaya menyebutkan nama nya
"Ratu Dahiyang Larasayu" Ucap Vinaya lagi
"Kelak kau akan menggantikan posisiku saat aku pensiun nanti " Ucap nya tiba-tiba
"Hah...! " Vinaya terkejut
"Gak usah terkejut begitu,itu hal yang lumrah terjadi sebagai seorang titisan.Aku pun dulu hanya seorang manusia biasa yang juga mendapatkan mandat menjaga keharmonisan alam dunia dari makhluk-makhluk tak berpendidikan,selama beratus-ratus tahun lamanya aku menjadi ratu alam ghaib ternyata tidak terlalu buruk juga " Papar nya
"Kau pun sama dengan ku ?" Tanya Vinaya ,sang ratu pun mengangguk
"Tapi jika sudah meninggal nanti ,aku mau nya kembali kepada Nya,aku ingin berkumpul dengan kedua orangtua ku " lirih Vinaya
"Justru jika kau tidak menerima takdir mu sebagai titisan ku,kau tidak akan bisa bertemu dengan mereka " Cetus Sang ratu
"Kenapa ?"
"Kenapa ya .... sudah lah ,aku sudah terlalu banyak bicara ,lelah sekali rasanya. Biarkan mereka saja yang menceritakan semua nya pada mu ,aku pergi " Setelah mengatakan itu Ratu Dahiyang Larasayu pun pergi begitu saja
"Dih,emang dasar setan,pergi seenak nya saja " cibir Vinaya menggerutu
Begitulah Vinaya,gadis pemberani sekelas Ratu ghaib pun ia tak sungkan mencibir meski hanya sebuah gumaman saja ,namun tetap saja yang namanya makhluk ghaib pasti selalu bisa mendengar suara bisikan sekecil apapun itu.
"padahal aku masih ada pertanyaan dia malah ngilang saja " gerutu nya lagi
Saat itu sosok Mika dan Fahmi tiba-tiba muncul membuat kedua mata gadis berparas cantik itu berkaca-kaca.
"Ibu....ayah...." Vinaya pun menghambur ke pelukan ayah dan ibunya
Fahmi cukup terkejut karena putri nya bisa menyentuh dirinya yang kini hanya sebuah ruh. Fahmi pun menoleh pada istri nya.
"Sayang "
"Inilah keistimewaan putri kita. Vinaya bisa menyentuh kita termasuk makhluk tak kasat mata lain nya " Ucap Mika
Vinaya menarik diri dari kedua orang tua nya.
"Ibu ...jelaskan padaku ! Apa yang dikatakan ratu setan itu benar ,aku terlahir karena hasil perjanjian ibu dengan nya ?" Tanya Vinaya ingin segera mengkonfirmasi kebenaran nya
"Huss....bicara tuh jangan sembarangan,panggil dia nyai ratu pun sudah cukup " Tegur Mika
"Hehehe.....maaf Bu,kelepasan " lirih Vinaya
"Maafin aku nyai ratu Dahiyang Larasayu " batin Vinaya
"Jadi,...apa itu benar ?" Tanya Vinaya lagi
"Iya,sayang. Maafkan ibu " Mika pun akhirnya menceritakan semuanya tanpa ada satu apapun yang dia tutupi
"Kalau gitu aku yang jadi korban nya dong Bu. Ibu sih enak bisa bareng sama ayah,lah aku sendirian " Vinaya mulai merajuk
"Kata siapa kamu sendirian,banyak kok yang sayang sama kamu ,ini bukti nya malam ini kamu tidur di sini, bibi Wina sangat menyayangi mu,kelak jika kamu sukses nanti,jangan pernah lupakan bibi Wina ya ! " Pinta sang ibu
"Baik ibu " Kini tatapan Vinaya beralih pada Fahmi
"Ayah ... " Begitu banyak yang ingin ia ceritakan pada sang ayah ,namun lidahnya terasa begitu kelu ,hatinya terasa sakit saat teringat semua hasil jerih payah pria itu dirampas orang
"Ayah minta maaf ,seharusnya ayah lebih teliti lagi , seandainya dulu ayah membaca terlebih dahulu berkas yang dia kasih ke ayah mungkin hal seperti ini tidak akan pernah terjadi "
"Sudah,jangan sedih-sedih terus ah. semua sudah terjadi sekarang kamu jalani saja kehidupan mu dengan bahagia. Ibu dan ayah akan selalu mengawasi mu dari sana. Tapi sebelum nya ibu juga minta maaf,karena mungkin sekarang ibu tidak bisa sering-sering menemui mu "
"Kenapa ?"
"Karena sekarang ibu sudah tidak bersama nyai ratu lagi,ibu harus terus mendampingi ayah mu ,dia masih amatir soalnya " bisik nya kemudian
"Ayah denger loh " Fahmi mendelik
"Hihihi" Kedua wanita beda usia itu pun nampak terkekeh melihat ekspresi yang diberikan Fahmi
"Ya sudah tidak apa-apa,tapi kapan ibu dan ayah datang menemui ku ?"
"Saat bulan purnama dan bulan berbentuk sabit " Jawab Mika
"Aku pasti akan merindukan ibu dan ayah "Lagi Vinaya memeluk kedua orangtua nya
"Kalau begitu bisa gak ayah dan ibu temani Vina tidur ,aku sangat menginginkan momen tidur bersama kalian" pinta Vinaya yang tentu saja dijawab anggukan oleh kedua nya
"Pantas saja kamu tidak pernah menanyakan ibu mu ,rupanya diam-diam kalian sering bertemu ,tau gitu setiap malam ayah tidur di kamar kamu juga " ucap Fahmi ketika ia ikut merebah kan diri di samping sang putri sementara Mika di sisi lainya ,Vinaya tepat berada di tengah-tengah
"Ya percuma lah,ayah kan gak bisa lihat ibu " balas Vinaya
"Iya juga ya "
Di balik pintu nampak Winda menatap Vinaya dengan mata berkaca-kaca,tadi ia tidak sengaja melewati kamar tersebut untuk mengambil air minum,namun ia mendengar suara Vinaya yang seperti sedang mengobrol. Kebetulan pintu tak tertutup rapat. Awalnya ia cuek saja dan mengira jika Vinaya tengah mengobrol di telpon,tapi ketika mendengar gadis itu mengucapkan kata ayah dan ibu membuat nya penasaran.
"Astaghfirullah....Ya Allah.....kasihan sekali anak itu ,dia pasti sangat terpukul sampai-sampai berhalusinasi seperti itu "
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Heri Wibowo
memang ada ya pensiunan Ratu demit.
2024-09-20
0