Bertemu ayah dan ibu

"Kamu tidur di kamar Elis ya. Oh iya semua piala kamu lebih baik kamu tinggal saja di sini,bukan apa-apa takutnya kamu kerepotan membawa nya ,nanti suatu saat kamu boleh mengambil nya jika sudah punya tempat tinggal di kota " Ujar Winda

"Iya bi,aku juga bingung sebenarnya. Terima kasih ya bi " Lagi,Vinaya merasa berhutang budi pada tetangga nya itu

"Iya,ya sudah sana kamu istirahat bibi mau nelpon teman bibi dulu, syukur-syukur besok kamu bisa langsung otw ke sana " Ujar Winda

"Iya,bi "

Winda pergi menjauh setelah Vinaya masuk ke dalam kamar. Kamar sederhana dengan ukuran lebih kecil dari kamar nya ,namun sangat nyaman karena semua tertata dengan rapih.

"Halo,... assalamualaikum" Ucap Winda begitu panggilan nya terhubung

"Waalaikumsalam salam,tumben nih nelpon menjelang Maghrib,ada apa ?"

"Gini,...kamu lagi cari orang buat kerja gak di rumah ,buat bantu beres-beres atau apa lah gitu ?" Tanya Winda

"Kenapa ? Kamu mau daftar nih ceritanya ?" canda teman Winda

"Ih,bukan. Tapi ini buat anak nya tetangga aku. Kasihan dia ...." Winda pun menceritakan tentang Vinaya secara garis besar nya saja

"Ya ampun kasihan sekali. Ya sudah besok suruh dia datang ke rumah. Eh tapi tunggu !"

"Ada apa ?" Tanya Winda

"Apa gadis itu cantik ,ramah ,sopan ,gemar menabung ,dan tidak sombong ?" Tanya nya membuat kening Winda berkerut saking bingung nya

"Kenapa nanya nya begitu ?" Tanya Winda

"Hihihi....aku lagi cari calon menantu soalnya ,kamu tau sendiri kan Keenan sudah mau jadi bujang lapuk ,kita sudah sepakat jika di usianya yang hampir kepala tiga masih ngebujang mau tidak mau dia harus menerima perjodohan ini" Orang dibalik telpon nampak cecengiran tak jelas ,ia dapat membayangkan bagaimana kesalnya putra nya nanti

"Wah,parah kamu. Ya sudah nanti kamu nilai sendiri deh kalau Vinaya sudah di sana ,tapi nih ya aku mau kasih kamu bocoran " Ucap Winda ,ia sebenarnya merasa senang jika Vinaya benar-benar menikah dengan putra teman nya ,ia sangat tahu bagaimana sikap penyayang teman nya itu ,cuman yang jadi beban nya adalah,apakah Vinaya akan bahagia dengan pernikahan nya

"Apa ? Dia janda ?" Teman nya nampak shock

"Eeiiit....biarpun janda dia masih ori kok,suami nya meninggal beberapa saat setelah akad " Ucap Winda

"Kenapa kamu seyakin itu ,apa kamu lihat jika mereka gak ngapa-ngapain dulu?"

"Ya yakin lah,cewek nih kalau udah dip*rawanin jalan nya pasti beda,nah si Vinaya itu jalan nya nampak biasa saja " Jelas Winda

"Oh ,ya udah deh aku tunggu dia di rumah ,besok kebetulan aku gak ada acara "

"Ok. Siip kalau begitu " Winda pun mengakhiri telpon nya kemudian ia pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam

Ketika malam menyambut,perasaan Vinaya semakin sepi,ia merindukan sosok sang ayah. Hingga kemudian tiba-tiba sosok cantik dengan gaun indah yang keseluruhan nya berwarna kuning keemasan muncul di depan pintu.

Vinaya mengerjapkan mata ,ia terpesona dengan kecantikan sang ratu alam ghaib tersebut. Ya ,untuk pertama kali nya Dahiyang Larasayu menemui Vinaya.

"K...kau...siapa ?" Tanya Vinaya tergugu

Sang ratu tersenyum lalu melangkah. Vinaya beringsut dari duduknya. Dahiyang Larasayu pun duduk di samping Vinaya tanpa sedikit pun mengalihkan pandangan nya terhadap Vinaya.

"Kau sangat cantik cah ayu,tidak salah aku memilih mu. Selain cantik kau juga punya aura yang kuat dan tak takut dengan apapun" Ucap nya

Vina nampak bengong mencerna ucapan sang ratu.

"Kau,...pasti bingung bukan ? Baiklah akan saya ceritakan semuanya " Ratu Dahiyang Larasayu pun menceritakan awal mula perjanjian dirinya dengan seorang wanita cantik bernama Mika ,Vinaya menyimak dengan raut terkejut ia tak menyangka jika ibu nya akan bertindak nekad seperti itu hanya demi memiliki seorang anak

"Jangan salahkan ibu mu. Ada alasan kuat kenapa ibu mu sampai menyetujui penawaran ku. Ibumu sangat menyayangi mu,dia bahkan sampai meminta ku untuk bisa merawat mu meski hanya sebentar saja,padahal waktu yang sudah aku tentukan hanya sampai melahirkan mu saja" tutur nya ketika melihat air mata yang menetes dari kedua mata gadis titisan nya

"Kau adalah titisan ku. Wanita kuat ,tangguh,dan pemberani. Jalanmu untuk mencapai kebahagiaan memang lah terjal,tapi saya yakin kamu akan meraih kebahagiaan itu. Itu pasti " lanjut nya

Sementara Vinaya , gadis itu sama sekali tidak merespon ucapan sang ratu ,ia begitu shock mendengar kebenaran tentang dirinya.

"Ini....pakailah. Jika terjadi sesuatu yang sangat mendesak hingga kamu tidak sanggup menghadapi nya,genggam lah dengan erat batu liontin ini,maka aku akan langsung datang menolong mu " Ratu Dahiyang Larasayu memberikan Vinaya sebuah kalung berbandul kan sebuah batu permata berwarna jingga

"Ah...iya saya belum menyebutkan nama saya ya,nanti kamu bingung lagi,pas mau manggil saya tapi gak tahu nama saya " Sang ratu nampak terkekeh pelan

"Nama saya Dahiyang Larasayu,ratu alam ghaib nomor satu di negeri ini " ucap nya

"Dahiyang Larasayu?" Beo Vinaya

"Ya....sebutkan lagi ! Aku sangat senang mendengar kau menyebut nama ku " Ratu Dahiyang Larasayu nampak bersemangat hanya karena Vinaya menyebutkan nama nya

"Ratu Dahiyang Larasayu" Ucap Vinaya lagi

"Kelak kau akan menggantikan posisiku saat aku pensiun nanti " Ucap nya tiba-tiba

"Hah...! " Vinaya terkejut

"Gak usah terkejut begitu,itu hal yang lumrah terjadi sebagai seorang titisan.Aku pun dulu hanya seorang manusia biasa yang juga mendapatkan mandat menjaga keharmonisan alam dunia dari makhluk-makhluk tak berpendidikan,selama beratus-ratus tahun lamanya aku menjadi ratu alam ghaib ternyata tidak terlalu buruk juga " Papar nya

"Kau pun sama dengan ku ?" Tanya Vinaya ,sang ratu pun mengangguk

"Tapi jika sudah meninggal nanti ,aku mau nya kembali kepada Nya,aku ingin berkumpul dengan kedua orangtua ku " lirih Vinaya

"Justru jika kau tidak menerima takdir mu sebagai titisan ku,kau tidak akan bisa bertemu dengan mereka " Cetus Sang ratu

"Kenapa ?"

"Kenapa ya .... sudah lah ,aku sudah terlalu banyak bicara ,lelah sekali rasanya. Biarkan mereka saja yang menceritakan semua nya pada mu ,aku pergi " Setelah mengatakan itu Ratu Dahiyang Larasayu pun pergi begitu saja

"Dih,emang dasar setan,pergi seenak nya saja " cibir Vinaya menggerutu

Begitulah Vinaya,gadis pemberani sekelas Ratu ghaib pun ia tak sungkan mencibir meski hanya sebuah gumaman saja ,namun tetap saja yang namanya makhluk ghaib pasti selalu bisa mendengar suara bisikan sekecil apapun itu.

"padahal aku masih ada pertanyaan dia malah ngilang saja " gerutu nya lagi

Saat itu sosok Mika dan Fahmi tiba-tiba muncul membuat kedua mata gadis berparas cantik itu berkaca-kaca.

"Ibu....ayah...." Vinaya pun menghambur ke pelukan ayah dan ibunya

Fahmi cukup terkejut karena putri nya bisa menyentuh dirinya yang kini hanya sebuah ruh. Fahmi pun menoleh pada istri nya.

"Sayang "

"Inilah keistimewaan putri kita. Vinaya bisa menyentuh kita termasuk makhluk tak kasat mata lain nya " Ucap Mika

Vinaya menarik diri dari kedua orang tua nya.

"Ibu ...jelaskan padaku ! Apa yang dikatakan ratu setan itu benar ,aku terlahir karena hasil perjanjian ibu dengan nya ?" Tanya Vinaya ingin segera mengkonfirmasi kebenaran nya

"Huss....bicara tuh jangan sembarangan,panggil dia nyai ratu pun sudah cukup " Tegur Mika

"Hehehe.....maaf Bu,kelepasan " lirih Vinaya

"Maafin aku nyai ratu Dahiyang Larasayu " batin Vinaya

"Jadi,...apa itu benar ?" Tanya Vinaya lagi

"Iya,sayang. Maafkan ibu " Mika pun akhirnya menceritakan semuanya tanpa ada satu apapun yang dia tutupi

"Kalau gitu aku yang jadi korban nya dong Bu. Ibu sih enak bisa bareng sama ayah,lah aku sendirian " Vinaya mulai merajuk

"Kata siapa kamu sendirian,banyak kok yang sayang sama kamu ,ini bukti nya malam ini kamu tidur di sini, bibi Wina sangat menyayangi mu,kelak jika kamu sukses nanti,jangan pernah lupakan bibi Wina ya ! " Pinta sang ibu

"Baik ibu " Kini tatapan Vinaya beralih pada Fahmi

"Ayah ... " Begitu banyak yang ingin ia ceritakan pada sang ayah ,namun lidahnya terasa begitu kelu ,hatinya terasa sakit saat teringat semua hasil jerih payah pria itu dirampas orang

"Ayah minta maaf ,seharusnya ayah lebih teliti lagi , seandainya dulu ayah membaca terlebih dahulu berkas yang dia kasih ke ayah mungkin hal seperti ini tidak akan pernah terjadi "

"Sudah,jangan sedih-sedih terus ah. semua sudah terjadi sekarang kamu jalani saja kehidupan mu dengan bahagia. Ibu dan ayah akan selalu mengawasi mu dari sana. Tapi sebelum nya ibu juga minta maaf,karena mungkin sekarang ibu tidak bisa sering-sering menemui mu "

"Kenapa ?"

"Karena sekarang ibu sudah tidak bersama nyai ratu lagi,ibu harus terus mendampingi ayah mu ,dia masih amatir soalnya " bisik nya kemudian

"Ayah denger loh " Fahmi mendelik

"Hihihi" Kedua wanita beda usia itu pun nampak terkekeh melihat ekspresi yang diberikan Fahmi

"Ya sudah tidak apa-apa,tapi kapan ibu dan ayah datang menemui ku ?"

"Saat bulan purnama dan bulan berbentuk sabit " Jawab Mika

"Aku pasti akan merindukan ibu dan ayah "Lagi Vinaya memeluk kedua orangtua nya

"Kalau begitu bisa gak ayah dan ibu temani Vina tidur ,aku sangat menginginkan momen tidur bersama kalian" pinta Vinaya yang tentu saja dijawab anggukan oleh kedua nya

"Pantas saja kamu tidak pernah menanyakan ibu mu ,rupanya diam-diam kalian sering bertemu ,tau gitu setiap malam ayah tidur di kamar kamu juga " ucap Fahmi ketika ia ikut merebah kan diri di samping sang putri sementara Mika di sisi lainya ,Vinaya tepat berada di tengah-tengah

"Ya percuma lah,ayah kan gak bisa lihat ibu " balas Vinaya

"Iya juga ya "

Di balik pintu nampak Winda menatap Vinaya dengan mata berkaca-kaca,tadi ia tidak sengaja melewati kamar tersebut untuk mengambil air minum,namun ia mendengar suara Vinaya yang seperti sedang mengobrol. Kebetulan pintu tak tertutup rapat. Awalnya ia cuek saja dan mengira jika Vinaya tengah mengobrol di telpon,tapi ketika mendengar gadis itu mengucapkan kata ayah dan ibu membuat nya penasaran.

"Astaghfirullah....Ya Allah.....kasihan sekali anak itu ,dia pasti sangat terpukul sampai-sampai berhalusinasi seperti itu "

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Heri Wibowo

Heri Wibowo

memang ada ya pensiunan Ratu demit.

2024-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Vinaya
2 Terhasut
3 Terusir
4 Bertemu ayah dan ibu
5 Tes Drive
6 Tangisan Aris
7 Bertemu Keenan
8 Membawa tas
9 Minta duit
10 Minta tolong
11 Pertama kuliah
12 Preman kampus
13 Perpustakaan kampus
14 Sakit perut
15 Terkejut
16 Pocong tak sabaran
17 Kesurupan massal
18 Pura-pura
19 Ke studio televisi
20 Cantik sih,...tapi horor
21 Pocong linglung
22 Sepakat
23 Mengerjai April
24 Fitnah
25 Rencana Vinaya
26 Menikah
27 Rumah Keenan
28 Gedung terbengkalai
29 Bertemu pak Rahmat
30 Bertemu lagi
31 Merasa tak asing
32 Memasak bersama
33 Menyesal
34 Gabungan tiga hantu
35 Vinaya baper
36 Dikira kesurupan
37 Meminta tolong
38 Perasaan tidak enak Keenan
39 Selamat
40 Tak sadar merindu
41 Hampir celaka
42 Bertemu Aminah (bibi Inah)
43 Bernegosiasi
44 Kedatangan Karina
45 Membantu Chaca
46 Kabar dari Triwul
47 Sebuah rencana
48 Acara kampus
49 Salah sasaran
50 Hati yang panas
51 Sosok buruk rupa
52 Melihat
53 Model internasional
54 Ancaman Karina
55 Satu kamar
56 Kemarahan Karina
57 Tamu
58 Bertemu Fadli
59 Keenan diculik
60 Mencari Keenan
61 Menyelamatkan Keenan
62 Hutan terlarang
63 Selamat
64 Penyesalan Fadli
65 April bunuh diri
66 Menemani April
67 Cemburu
68 Mangsa baru Karina
69 Adik Keenan
70 Kejahilannya Vinaya
71 Pergi ke mall
72 Keenan yang sudah tahu
73 Malam panjang +21
74 Nenek sihir datang lagi
75 Hidup lebih baik
76 Yang tak terduga di kafe
77 Ingin membantu
78 Salah obat
79 Janji Vinaya
80 Terasa ingin goyang pargoy
81 Hanya mimpi
82 Terpesona
83 Ternyata kakak payah
84 Kebakaran di villa
85 Menjenguk Lania
86 Menunggu
87 Menyesakkan dada
88 Kepanikan Keenan
89 Vinaya hamil ?
90 Terasa dekat
91 Cantika bertemu mama
92 Meminta bantuan Vinaya
93 Will you marry me ?
94 Keanehan
95 Alam ghaib
96 Mencari Keenan
97 Mencari Keenan lagi
98 Berhasil ?
99 Ketakutan April
100 Memberi pelajaran
101 Mencari Farah
102 Kondisi Farah
103 Mencari Farah part 2
104 Menolong Farah
105 Ungkapan cinta
106 Rencana pindah
107 Kenyataan pahit
108 Salah tingkah
109 Sumpah April
110 Merajuk
111 Mimpi Vinaya
112 Hati yang hancur
113 Mengetahui fakta
114 Menjadi santriwati
115 Ritual segera dimulai
116 Tertangkap nya Keenan
117 Memulai hidup baru
118 Peristirahatan terakhir
119 Rencana licik Lusi
120 Tuyul bingung
121 Terharu dan sedih
122 Tuyul Jhonson
123 Sekali tembak langsung tiga
124 Martin kecelakaan
125 Salah faham
126 Percobaan pembunuhan
127 Lania sadar dari koma
128 April ngidam
129 Bertemu
130 Menjenguk Martin (April)
131 Teror di komplek
132 Saranghaeyo
133 Semangat Martin
134 Kenangan masa lalu
135 Nyangkut
136 Melihat kuyang
137 Matanya ....
138 Necan
139 Bumil tidak ada lawan
140 Peringatan kakek tua
141 Bukan meragukan
142 Rumah Marisa
143 Membebaskan Riza
144 Kekhawatiran Keenan
145 Keributan
146 Menghakimi
147 Pernikahan sederhana
148 Bertemu masa lalu yang tak kesampaian
149 Pelakor datang,Riza bertindak
150 Ngidam Vinaya
151 Satu Minggu lagi
152 Cara lain
153 Keputusan Yudi
154 Pertemuan dua keluarga
155 Jangan ya dek ya....!
156 Bertemu di kafe
157 Farah ....!
158 April hilang
159 Menyelamatkan April
160 April
161 Selamat
162 Yudi dan Farah
163 Saling mengungkap kan
164 Beda jurusan
165 Naga Bonar
166 Bertemu lagi
167 Kedatangan pak Saiful
168 Semoga berhasil
169 Meninggalnya pak Saiful
170 Peringatan Vinaya
171 Wanita berkerudung merah
172 Ular hijau
173 Kodam nya baby Arsha
174 Ulang tahun
175 Hantu mata bolong
176 Teror di rumah Yudi dan Farah
177 Tiga makhluk gaib
178 Arash bocah pendiam tapi usil
179 Pertemuan Vinaya dan kedua orangtuanya
180 Makhluk kerdil di depan warung
181 Dendam pak Samsu
182 Mengelabuhi
183 Terluka ,sakit,hancur berkeping-keping
184 Semuanya nangis jadi ketar ketir
185 Pertemuan tak sengaja
186 Timbal balik
187 Kuntilanak terkejut
188 Tak bisa terbang
189 Ingin nya dangdutan
190 Menyemangati diri
191 Ikhtiar pengobatan
192 Nyanyian Riza
193 Melepas rindu
194 Quality time
195 Kedatangan Satya
196 Flashback
197 Lamaran Satya
198 Perlawanan Kinanti
199 Melting
200 Anak malang
201 Membawa kabar
202 Menunggu
203 Terkejut
204 Arshy yang berani
205 Kondisi aneh Sulis
206 Di rumah Farah
207 Masih di rumah Farah
208 Sesuatu telah terjadi
209 Menjenguk Farah
210 Rencana si kembar
211 Sulis hilang
212 Kapok nyolong
213 Dalam bahaya
214 Kolaborasi Vinaya dan ustadz Ahmad
215 Perjalanan pulang
216 Suasana pagi yang hangat
217 Berakhir nya seorang Ki Joon Su
218 Mau jadi apa ?
219 Teman baru
220 Cemburu
221 Kunti pargoy
222 Kenangan Vinaya
223 Gagal menembus
224 Sebuah rencana
225 Memaksa
226 Ikut Alam
227 Kekhawatiran Arshy
228 Rasa penasaran Arshy
229 Suara wanita di toilet
230 Rasa penasaran Alam
231 Teringat Alam
232 Kerja kelompok
233 Ke rumah Alam
234 Kerinduan Vinaya
235 Kekecewaan Alam
236 Saat di kafe
237 Penyesalan Aryo
238 Usaha Triwul
239 Membuat semua iri
240 Ketakutan ibunya Alam
241 Herayanti
242 Ular hitam di kaki nenek Naira
243 Arshy mulai jujur
244 Arshy dalam bahaya
245 Arshy diculik
246 Dasar Arshy
247 Rencana Arshy
248 Mulai terungkap
249 Perasaan Alam
250 Kehilangan jejak
251 Rencana licik Fatma
252 Kabur
253 Kabur 2
254 Susan ingat masa lalunya
255 Aksi Susan
256 Alam menemui Aryo
257 Tak mudah menerima
258 Pulang
259 Mimpinya Arsha
260 Tasya yang konyol
261 Shock
262 Tasya jatuh
263 Bertemu klien
264 Gelar baru
265 Arshy pingsan
266 Kondisi Arshy
267 Menjenguk Arshy
268 Kedatangan Edward
269 Perhatian Alam
270 Bulan madu
271 Pasar malam
272 Menginginkan Arsha
273 Pernyataan Alam
274 Jadian
275 Kepergian Alam
276 Hari pertama di sekolah baru
277 Fitnah
278 Hukuman Aurell
279 Bersama Edward
280 Sepenggal kisah Mukti
281 Ulang tahun Tasya
282 Kedatangan papa Tasya
283 Membantu berkemas
284 Ada apa dengan Arash ?
285 Santet kiriman
286 Arhsy khawatir
287 Rumah baru Tasya
288 Arshy merajuk
289 Bantuan Vinaya dan Keenan
290 Rumah Belanda
291 Ada apa dengan Tasya
Episodes

Updated 291 Episodes

1
Vinaya
2
Terhasut
3
Terusir
4
Bertemu ayah dan ibu
5
Tes Drive
6
Tangisan Aris
7
Bertemu Keenan
8
Membawa tas
9
Minta duit
10
Minta tolong
11
Pertama kuliah
12
Preman kampus
13
Perpustakaan kampus
14
Sakit perut
15
Terkejut
16
Pocong tak sabaran
17
Kesurupan massal
18
Pura-pura
19
Ke studio televisi
20
Cantik sih,...tapi horor
21
Pocong linglung
22
Sepakat
23
Mengerjai April
24
Fitnah
25
Rencana Vinaya
26
Menikah
27
Rumah Keenan
28
Gedung terbengkalai
29
Bertemu pak Rahmat
30
Bertemu lagi
31
Merasa tak asing
32
Memasak bersama
33
Menyesal
34
Gabungan tiga hantu
35
Vinaya baper
36
Dikira kesurupan
37
Meminta tolong
38
Perasaan tidak enak Keenan
39
Selamat
40
Tak sadar merindu
41
Hampir celaka
42
Bertemu Aminah (bibi Inah)
43
Bernegosiasi
44
Kedatangan Karina
45
Membantu Chaca
46
Kabar dari Triwul
47
Sebuah rencana
48
Acara kampus
49
Salah sasaran
50
Hati yang panas
51
Sosok buruk rupa
52
Melihat
53
Model internasional
54
Ancaman Karina
55
Satu kamar
56
Kemarahan Karina
57
Tamu
58
Bertemu Fadli
59
Keenan diculik
60
Mencari Keenan
61
Menyelamatkan Keenan
62
Hutan terlarang
63
Selamat
64
Penyesalan Fadli
65
April bunuh diri
66
Menemani April
67
Cemburu
68
Mangsa baru Karina
69
Adik Keenan
70
Kejahilannya Vinaya
71
Pergi ke mall
72
Keenan yang sudah tahu
73
Malam panjang +21
74
Nenek sihir datang lagi
75
Hidup lebih baik
76
Yang tak terduga di kafe
77
Ingin membantu
78
Salah obat
79
Janji Vinaya
80
Terasa ingin goyang pargoy
81
Hanya mimpi
82
Terpesona
83
Ternyata kakak payah
84
Kebakaran di villa
85
Menjenguk Lania
86
Menunggu
87
Menyesakkan dada
88
Kepanikan Keenan
89
Vinaya hamil ?
90
Terasa dekat
91
Cantika bertemu mama
92
Meminta bantuan Vinaya
93
Will you marry me ?
94
Keanehan
95
Alam ghaib
96
Mencari Keenan
97
Mencari Keenan lagi
98
Berhasil ?
99
Ketakutan April
100
Memberi pelajaran
101
Mencari Farah
102
Kondisi Farah
103
Mencari Farah part 2
104
Menolong Farah
105
Ungkapan cinta
106
Rencana pindah
107
Kenyataan pahit
108
Salah tingkah
109
Sumpah April
110
Merajuk
111
Mimpi Vinaya
112
Hati yang hancur
113
Mengetahui fakta
114
Menjadi santriwati
115
Ritual segera dimulai
116
Tertangkap nya Keenan
117
Memulai hidup baru
118
Peristirahatan terakhir
119
Rencana licik Lusi
120
Tuyul bingung
121
Terharu dan sedih
122
Tuyul Jhonson
123
Sekali tembak langsung tiga
124
Martin kecelakaan
125
Salah faham
126
Percobaan pembunuhan
127
Lania sadar dari koma
128
April ngidam
129
Bertemu
130
Menjenguk Martin (April)
131
Teror di komplek
132
Saranghaeyo
133
Semangat Martin
134
Kenangan masa lalu
135
Nyangkut
136
Melihat kuyang
137
Matanya ....
138
Necan
139
Bumil tidak ada lawan
140
Peringatan kakek tua
141
Bukan meragukan
142
Rumah Marisa
143
Membebaskan Riza
144
Kekhawatiran Keenan
145
Keributan
146
Menghakimi
147
Pernikahan sederhana
148
Bertemu masa lalu yang tak kesampaian
149
Pelakor datang,Riza bertindak
150
Ngidam Vinaya
151
Satu Minggu lagi
152
Cara lain
153
Keputusan Yudi
154
Pertemuan dua keluarga
155
Jangan ya dek ya....!
156
Bertemu di kafe
157
Farah ....!
158
April hilang
159
Menyelamatkan April
160
April
161
Selamat
162
Yudi dan Farah
163
Saling mengungkap kan
164
Beda jurusan
165
Naga Bonar
166
Bertemu lagi
167
Kedatangan pak Saiful
168
Semoga berhasil
169
Meninggalnya pak Saiful
170
Peringatan Vinaya
171
Wanita berkerudung merah
172
Ular hijau
173
Kodam nya baby Arsha
174
Ulang tahun
175
Hantu mata bolong
176
Teror di rumah Yudi dan Farah
177
Tiga makhluk gaib
178
Arash bocah pendiam tapi usil
179
Pertemuan Vinaya dan kedua orangtuanya
180
Makhluk kerdil di depan warung
181
Dendam pak Samsu
182
Mengelabuhi
183
Terluka ,sakit,hancur berkeping-keping
184
Semuanya nangis jadi ketar ketir
185
Pertemuan tak sengaja
186
Timbal balik
187
Kuntilanak terkejut
188
Tak bisa terbang
189
Ingin nya dangdutan
190
Menyemangati diri
191
Ikhtiar pengobatan
192
Nyanyian Riza
193
Melepas rindu
194
Quality time
195
Kedatangan Satya
196
Flashback
197
Lamaran Satya
198
Perlawanan Kinanti
199
Melting
200
Anak malang
201
Membawa kabar
202
Menunggu
203
Terkejut
204
Arshy yang berani
205
Kondisi aneh Sulis
206
Di rumah Farah
207
Masih di rumah Farah
208
Sesuatu telah terjadi
209
Menjenguk Farah
210
Rencana si kembar
211
Sulis hilang
212
Kapok nyolong
213
Dalam bahaya
214
Kolaborasi Vinaya dan ustadz Ahmad
215
Perjalanan pulang
216
Suasana pagi yang hangat
217
Berakhir nya seorang Ki Joon Su
218
Mau jadi apa ?
219
Teman baru
220
Cemburu
221
Kunti pargoy
222
Kenangan Vinaya
223
Gagal menembus
224
Sebuah rencana
225
Memaksa
226
Ikut Alam
227
Kekhawatiran Arshy
228
Rasa penasaran Arshy
229
Suara wanita di toilet
230
Rasa penasaran Alam
231
Teringat Alam
232
Kerja kelompok
233
Ke rumah Alam
234
Kerinduan Vinaya
235
Kekecewaan Alam
236
Saat di kafe
237
Penyesalan Aryo
238
Usaha Triwul
239
Membuat semua iri
240
Ketakutan ibunya Alam
241
Herayanti
242
Ular hitam di kaki nenek Naira
243
Arshy mulai jujur
244
Arshy dalam bahaya
245
Arshy diculik
246
Dasar Arshy
247
Rencana Arshy
248
Mulai terungkap
249
Perasaan Alam
250
Kehilangan jejak
251
Rencana licik Fatma
252
Kabur
253
Kabur 2
254
Susan ingat masa lalunya
255
Aksi Susan
256
Alam menemui Aryo
257
Tak mudah menerima
258
Pulang
259
Mimpinya Arsha
260
Tasya yang konyol
261
Shock
262
Tasya jatuh
263
Bertemu klien
264
Gelar baru
265
Arshy pingsan
266
Kondisi Arshy
267
Menjenguk Arshy
268
Kedatangan Edward
269
Perhatian Alam
270
Bulan madu
271
Pasar malam
272
Menginginkan Arsha
273
Pernyataan Alam
274
Jadian
275
Kepergian Alam
276
Hari pertama di sekolah baru
277
Fitnah
278
Hukuman Aurell
279
Bersama Edward
280
Sepenggal kisah Mukti
281
Ulang tahun Tasya
282
Kedatangan papa Tasya
283
Membantu berkemas
284
Ada apa dengan Arash ?
285
Santet kiriman
286
Arhsy khawatir
287
Rumah baru Tasya
288
Arshy merajuk
289
Bantuan Vinaya dan Keenan
290
Rumah Belanda
291
Ada apa dengan Tasya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!