Hari-hari berlalu ,sikap Keenan yang tadinya selalu dingin pada Vinaya kini perlahan berubah semakin hangat. Semua itu karena Vinaya yang membantu nya menyembuhkan sakit di perut nya. Tapi meski begitu Keenan tetap pulang ke rumah nya. Ia hanya sesekali pulang ke rumah orang tua nya.
"Mama seneng banget deh lihat kamu sama Keenan sekarang gak diem-dieman terus " Ucap Lusi ,saat ini mereka sedang duduk di depan televisi. Vinaya hanya tersenyum merespon ucapan Lusi.
Saat itu siaran televisi sedang iklan,kebetulan dalam iklan tersebut menayangkan iklan sebuah konser ulang tahun sebuah stasiun televisi,yang menyebutkan beberapa pengisi acara seperti beberapa penyanyi dangdut papan atas. Salah satunya inuk Daratista. Melihat itu mata Vinaya langsung berbinar ,sambil tersenyum gadis itu menyimak dengan raut serius iklan tersebut.
"Yes.... acara nya lusa. Sekarang tinggal mikirin bagaimana caranya aku bisa datang ke sana " Batin nya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya
"Ada apa,Vin?" Tanya Lusi
"Eh,hehehe....tidak apa-apa mah " Gadis itu nampak cengengesan sementara Lusi hanya menggelengkan kepala melihat tingkah nya
Keesokan harinya
Tak seperti biasanya ,hari ini Keenan menyapa Vinaya ketika gadis itu baru sampai di kampus. Meski hanya sapaan biasa tapi semua yang melihat langsung heboh sendiri. Pasalnya ketika di kampus sikap dan tingkah laku Keenan sangat berwibawa dan cool. Pria itu hanya akan membalas sapaan mahasiswi/mahasiswa dengan anggukan kepala saja.
Keduanya berjalan bersama hingga akhirnya mereka berpisah ketika Keenan telah sampai di ruangan nya. Saat itu April dengan sengaja mendorong Vinaya dari belakang. Gadis itu merasa kesal karena menurut nya Vinaya selalu bisa menarik perhatian semua orang terutama para pria.
Bruukk'
"Aduh ..." Pekik Vinaya ketika dirinya terjatuh
"Makanya jangan ngalangin jalan orang,ketabrak kan " Ledek April puas
"Kamu tuh kenapa sih ,suka banget nyari ribut sama aku ?" Tanya Vinaya seraya bangkit sambil menepuk-nepuk pakaian nya
"Karena Lo banyak gaya dan sok kecantikan ! Dan gue paling gak suka kalau ada cewek yang sok kecakepan kaya Lo !" Tunjuk nya pada Vinaya
"Kamu ini aneh ya, kapan aku kaya gitu. Perasaan aku biasa-biasa saja deh" Ucap Vinaya menatap heran
"Halah jangan banyak ngomong deh ! Kita kerjain saja dia ,biar dia tau rasa " Serobot teman nya April
"Iya,kita kasih pelajaran supaya dia gak lagi sok di depan kita " Sambung Farah
"Kalian mau main keroyokan cerita nya ? Cih,berani nya keroyokan ,sini kalau berani satu lawan satu ! Mau tonjok-tonjokan, jambak-jambakkan,atau mau gulat juga aku gak takut " Tantang Vinaya membusungkan dada
"Wah,... nantangin ! Bener-bener songong Lo ! Lo gak tau sedang berhadapan dengan siapa ,hah !" Sentak April
"Aku gak tahu dan gak mau tahu. Udah deh masih pagi jangan mancing keributan. Orang mah mancing tuh ikan ,bukan mancing keributan " Vinaya pun berlalu begitu saja ,namun sebelum nya gadis itu menabrakan bahu nya pada bahu April
April yang mendapatkan perlakuan tersebut tak terima ,ia hendak menarik rambut Vinaya namun tiba-tiba lengan nya di cekal seseorang.
"Berani gangguin Vinaya, Lo berurusan sama gue !" Ucap Martin menatap tajam
Vinaya yang mendengar ucapan Martin pun menoleh sebentar,lalu melanjutkan langkah nya dengan cuek.
"Kenapa sih mereka itu ,suka banget bikin rusuh ? Mana bilang aku sok kecantikan dan belagu pula,kapan aku kaya gitu coba" Gerutu nya
"Vin... Vinaya ! Tunggu ! " Teriak Martin mengejar Vinaya
"Kamu gak apa-apa?" Tanya Martin setelah ia berhasil mengejar gadis itu
"Gak apa-apa,emang aku kenapa?" Tanya Vinaya
"Soalnya tadi aku lihat kamu digangguin April dan teman-teman nya " Ucap Martin
"Oh...itu. Kamu tenang saja, aku tuh bukan tipe orang yang mudah ditindas. Selama April gak keterlaluan aku masih bisa ngadepin dia kok,tapi kalau dia udah keterlaluan maka dia sendiri yang akan nanggung akibat nya " Tutur gadis itu santai
Mendengar kata-kata dari gadis itu membuat Martin merasa semakin bersemangat untuk mendekati nya. Ia paling suka dengan wanita yang pemberani seperti Vinaya.
Melihat kedekatan antara Vinaya dan Martin ,membuat dua pasang mata menatap dengan perasaan berbeda. Satu pasang menatap nya dengan rasa cemburu sedangkan sepasang lain nya menatap penuh emosi. Siapa lagi jika bukan Yudi dan April.
Ketika jam menunjukan pukul 11:00,tepat saat itu kelas pertama berakhir. Vinaya dan Yudi hendak pergi menuju kantin untuk mengisi perut sambil menunggu kelas selanjutnya yang akan dimulai pukul 13:00. April yang saat itu berada di belakang Vinaya mendadak mendapat ide untuk menjahili Vinaya. April lalu berjalan mendahului untuk menjalankan aksinya. Namun belum sempat ia melakukan nya suara teriakan banyak orang membuat nya tak jadi melakukan nya.
Semua orang yang di sana turut menoleh pada sumber suara,tak sedikit dari mereka yang berlari untuk mengetahui apa yang terjadi. Termasuk Vinaya dan Yudi pun ikut berlari menuju sumber suara teriakan itu.
Saat sudah sampai di sebuah ruangan olahraga ,Vinaya menghentikan langkah nya. Tatapan nya mengedar pada belasan mahasiswi dan mahasiswa yang nampak bersikap aneh. Ada yang menangis histeris, menjerit-jerit,tertawa cekikikan ,ada pula yang bertingkah layaknya hewan buas seperti harimau.
Melihat pemandangan tersebut membuat Vinaya yakin jika mereka mengalami kesurupan massal. Gadis itu juga melihat banyaknya makhluk tak kasat mata di sana. Semua makhluk tak kasat mata itu nampak terlihat marah.
"Ya ampun...mereka pada kenapa itu ?" Gumam Yudi
Vinaya segera turut membantu menangani kesurupan massal. Sementara Yudi hanya melongo,ia bingung harus berbuat apa,sebab ini kali pertama nya melihat hal seperti itu.
"Yudi...! Ayo bantu bawa mereka ke pinggir !" Ucap Vinaya seraya menggoyangkan lengan pria itu
"Hah...oke " Jawab nya tergugu
Beberapa saat kemudian pihak kampus pun datang setelah mendapatkan laporan dari para mahasiswi. Keenan yang merupakan pemilik kampus tersebut ikut melihat kejadian tersebut. Melihat ada Vinaya di sana,pria itu segera menghampiri nya.
"Vin,ini mereka pada kenapa ?" Tanya nya
"Yah,elah...nambah lagi satu " Batin Yudi merasa tak suka dengan kedatangan Keenan
"Seperti nya mereka kesurupan massal. Ab...bapak sebaiknya memanggil ustadz deh buat bantu sadarin mereka " Ucap Vinaya hampir keceplosan memanggil nya Abang
"Hah ? Kesurupan massal ?" Tanya Keenan mengerutkan kening
"Iya,cepetan deh ! Kasihan mereka " Ucap Vinaya lagi
Melihat interaksi antara Vinaya dan Keenan,entah kenapa membuat Yudi semakin insecure. Berhadapan dengan Martin saja sudah membuat nya minder. Maklum saja,Martin memiliki wajah yang tampan dibanding dengan dirinya yang biasa saja.
Yudi menghela nafas nya ketika Martin cs juga datang. Sementara Keenan pergi untuk mencari ustadz yang Vinaya maksud.
"Wah,ada apa ini ? Kenapa dengan mereka ?" Tanya Jacob
"Hei...lihatlah ,apa dia sedang ngereog?"Tanya Suryo
"Mereka lagi latihan teater kali " Ceplos Randy
"Mereka kesurupan tahu ! " Sentak Martin menggeplak kepala mereka
"Oooo.....kesurupan " Ucap ketiga teman nya kompak
Tak beberapa lama Keenan datang bersama seorang ustadz. Ustadz itu beristighfar melihat belasan mahasiswi dan mahasiswa yang kesurupan.
Tak membuang waktu lama, ustadz tersebut mulai menyembuhkan satu persatu. Vinaya pun turut membantu hanya saja ia tak memperlihatkan secara langsung. Sambil memegangi yang kesurupan,Vinaya merapalkan doa salam hati kemudian dengan tangan nya gadis itu menekan telapak tangan yang kesurupan tersebut.
Setengah jam berlalu,namun belum ada tanda-tanda kesembuhan bagi mereka yang kesurupan. Semakin lama yang kesurupan pun semakin bertambah. Hingga pada akhirnya Vinaya tak sanggup dan fokusnya hilang karena tubuh nya yang kelelahan. Satu sosok yang merupakan pemimpin dari makhluk-makhluk tak kasat mata itu berhasil merasuki tubuh gadis itu.
Dalam posisi duduk Vinaya menunduk. Tatapan nya kosong namun tajam. Yudi orang pertama yang merasakan ada yang tak beres pada gadis itu pun menghampiri nya.
"Vinaya ..." panggil nya pelan sambil menyentuh pundak gadis itu
Vinaya seketika mengangkat kepala nya lalu memiringkan kepala nya menatap Yudi. Pria itu terkejut dan mundur beberapa langkah. Gadis itu menyeringai lebar dengan tatapan menyeramkan.
"Vi...Vinaya ..."
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments