Vinaya terbengong-bengong melihat besarnya kamar yang akan ia tempati. Tak seperti yang dibayangkan. Gadis itu membayangkan kamar nya kecil dan berdekatan dengan dapur ,namun dugaan nya salah besar,ia justru ditempatkan di kamar tamu.
"Masya Allah...ini kamar apa aula,besar banget ,kasurnya dipake bertiga masih luas kaya nya" Gumam nya lirih
"Apa semua art di sini juga mendapatkan kamar seperti ini ? Kalau iya berarti aku benar-benar beruntung bisa diterima bekerja di sini,orang majikan nya saja royal banget ,masa sekelas pembantu kamar nya sudah seperti kamar utama saja " Fikir nya ,tak tau saja ia jika kamar utama memang jauh lebih luas dari kamar nya
"Sekarang lebih baik aku ganti baju dulu deh ,beresin baju-baju nya nanti malam saja. Aku harus ngasih kesan bagus biar gak dipecat " Vinaya pun lekas mengganti pakaian nya dengan yang lebih santai namun sopan
"Allahu Akbar....bahkan ada kamar mandinya juga di sini,wah...jadi enak kalau mau mandi malam-malam ada bathtub juga ,nanti nyoba berendam ah " Vinaya tentu sangat senang melihat nya
"Haiiiss.....kok aku jadi malah kaya orang kampungan yang baru lihat beginian ya" Gadis itu menepuk kening nya sambil terkekeh sendiri,padahal ia sudah sering mendapatkan fasilitas mewah setiap pergi berlibur bersama ayah nya dulu
Vinaya anak tunggal yang besar tanpa campur tangan sang ibu menjadikan nya sangat di manjakan Fahmi. Dulu saat Vinaya diejek karena tidak tahu kapal pesiar oleh teman sekolah nya,Fahmi langsung membawa Vinaya naik kapal pesiar saat masa liburan tiba. Jadi, hal-hal seperti itu harusnya tak menjadi aneh dimata gadis itu.
Setelah selesai mengganti pakaian, Vinaya hendak memasukkan baju kotor ke dalam wadah keranjang,akan tetapi sesuatu menghentikan gerakannya.
Kraakk'.....
Kraakk'.....
"Eh,apaan tuh ?" Gumam Vinaya menoleh pada cermin wastafel yang nampak retak
"Hm.... roman-roman nya ada yang mau ngucapin selamat datang " Gumam nya sambil menyunggingkan senyum
Gadis itu berjalan namun bersikap tak mendengar apapun,gadis itu bahkan tak menoleh ke arah sosok hantu yang mulai keluar dari cermin wastafel.Hingga kemudian...
"DORRRR....."
"Lah.....ada hantu kaget "Vinaya tak habis fikir saat hantu wanita itu terkejut dan kembali masuk ke dalam cermin
"Lagian heran deh ,ngajak kenalan malah nakutin ,dikira aku bakal takut apa,tapi hantu tadi lucu juga ya,masa putih semua gitu,apa mau cosplay jadi ayam goreng tepung "
"Eh,tapi lebih mirip patung porselen hiasan Helloween yang pernah aku lihat... di mana ya,ah aku lupa "
Gadis itu terus saja bergumam hingga ia meninggalkan kamar nya. Sesampai nya di luar kamar gadis itu celingukan,bingung harus berbuat apa.
"Jam segini apa yang para art di sini lakukan ya? Apa aku ke dapur saja ya,siapa tahu ada yang bisa aku kerjakan " Fikir nya lalu tak berfikir dua kali ,Vinaya segera berjalan ke arah dapur. Sebelum nya gadis itu sudah diajak berkeliling rumah oleh Lusi.
Sesampainya di dapur. Vinaya melihat dua art yang sedang merapikan sayuran dan buah-buahan yang baru saja dibeli.
"Mbak,aku bantuin ya !" Ucap Vinaya mengejutkan mereka
"Eh,bikin kaget saja. Tentu saja,ayo sini " Kedua art itu nampak ramah pada Vinaya. Sebelum kedatangan gadis itu Lusi sudah mewanti-wanti pada para art nya untuk bersikap selayaknya teman
Waktu terasa begitu cepat ,satu Minggu pun berlalu tanpa terasa. Vinaya sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar,bahkan tak hanya di kalangan art rumah itu saja ,art rumah sebelah pun gadis itu sudah cukup kenal. Vinaya yang pabrikan nya lembut dan penyayang hanya dalam waktu singkat bertransformasi menjadi gadis yang supel ,banyak bicara,dan sedikit absurd. Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan,ia yang sadar jika sekarang ia sudah tidak ada siapa-siapa membuat nya terus berusaha untuk mendapatkan teman siapapun itu dan memberikan kesan baik pada siapapun. Vinaya ingin dirinya berguna bagi siapa pun.
Saat ini,Vinaya sedang merapikan tanaman hias kesayangan Keenan ,putra sulung Lusi. Lusi sendiri sudah pergi untuk menjemput suami nya di bandara. Tepat sebelum kedatangan Vinaya satu Minggu lalu,Herlambang suami Lusi juga harus pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis.
Saat Vinaya sudah selesai dan mengelap pot tanaman bonsai tersebut terdengar suara tangis anak kecil. Gadis itu menolehkan kepala melihat ke arah pintu gerbang yang tertutup.
"Anak siapa sih nangisnya sampe kejer begitu,ada orangtua nya gak sih ?"Tanya nya kesal
Ia selalu merasa kesal jika mendengar anak nangis orangtua nya malah mengabaikan nya ,bukan karena suara tangisan nya yang membuat nya kesal melainkan kepedulian orangtua nya yang kurang. Maka dengan langkah cepat gadis itu pun pergi untuk melihat nya.
"Mau kemana non?" Tanya pak Tole,tukang kebun
"Itu,pak ! Mau lihat anak kecil yang nangis " Jawab Vinaya tanpa menghentikan langkah nya
"Anak kecil nangis...dimana ?"Perasaan pak Tole mulai tidak enak
Pria berkulit sawo matang itu pun bergidik merasakan tengkuk nya yang merinding,ia teringat kejadian tiga bulan yang lalu saat seorang bocah lima tahun tewas karena terlindas mobil. Sebenarnya semenjak kejadian itu sudah banyak orang yang mendengar suara tangisan tersebut. Orang-orang banyak yang ketakutan dan langsung pergi lari terbirit-birit apabila mendengar suara tersebut,termasuk pak Tole.
Sesampainya di sana,kedua mata Vinaya nampak membola. Gadis itu tak menyangka jika suara tangisan itu berasal dari sosok hantu anak kecil laki-laki dengan sebelah tangan yang hancur serta kepala yang terus mengeluarkan darah.
Meski ia tahu itu hantu,tak mengurangi rasa kepedulian nya sama sekali. Vinaya berlutut memeluk anak itu tak peduli jika pun darah anak itu mengenai nya.
"Cup...cup...sayang....jangan nangis ada kakak "Ucap nya lirih sambil terus mengelus kepala anak itu pelan
"Huuuhhuuu.....sakit mau pulang ...mau ketemu ibu ...!" Jerit nya
"Ibu nya dimana ,kakak antar kamu sampai ke ibu nya ya !" Ucap Vinaya ,mendengar ucapan gadis yang mendekapnya itu membuat anak itu mengurangi tangisan nya
Hantu anak kecil itu kemudian mengangguk lalu mengajak Vinaya pergi menuju rumah orangtua nya.
"Di sini rumah ibu kamu?" Tanya Vinaya tanpa menurunkan anak itu dari gendongan nya ,banyak orang-orang berlalu lalang melihat Vinaya dengan tatapan aneh
Anak itu malah menggeleng ,tapi jari telunjuk nya menunjuk ke arah rumah tersebut.
"Maksudnya apa ya ?" Gumam nya bingung
"Hm...nama kamu siapa ?" Tanya Vinaya kemudian
"Aris..." Lirih anak itu
"Ibu kamu bekerja di rumah itu ?" Anak usia lima tahun itu mengangguk
"Baiklah ,ayo kita coba temui ibu mu,siapa tahu dengan bertemu ibu mu,kamu bisa pulang dengan tenang "
"Assalamualaikum " Ucap nya ,kebetulan saat itu seseorang sedang berjalan hendak membuka pintu
"Waalaikumsalam,siapa ya ?" Tanya perempuan berdaster lusuh bermotif bunga-bunga nampak membawa penyapu dan kain lap yang disampirkan dipundak nya
"Ibuuu...." Pekik anak itu meronta ingin turun
Vinaya pun menurunkan Aris dari gendongan nya. Perempuan yang ditaksir berusia tiga puluhan itu nampak bingung melihat Vinaya,namun seketika ia terkesiap saat merasakan sesuatu seolah ia sedang dipeluk di kaki nya.
"Nama ku Vinaya. Maaf mengganggu waktu nya sebentar kedatangan ku ke sini untuk mengantarkan Aris. Maaf,anda ibunya bukan ?" Tanya nya hati-hati
"Kamu jangan bercanda ! Anak saya sudah meninggal tiga bulan yang lalu " Sengit wanita itu ,ia yang belum bisa mengikhlaskan kepergian putra nya pun menjadi emosi
"Aku tidak berniat bercanda,aku hanya kasihan ,anak itu terus saja nangis kesakitan dan merengek ingin pulang,tapi seperti nya Aris belum bisa pergi dengan tenang sebelum bertemu ibu nya" Tutur Vinaya dengan tenang
Wanita itu terdiam,ia teringat ucapan warga jika setelah kejadian itu,selalu terdengar tangisan anak kecil. Awalnya ia selalu menampik kabar tersebut ,ia tidak terima jika anak nya dibilang gentayangan,makanya wanita itu sangat emosi saat mendengar ucapan Vinaya.
"Jadi....ucapan orang-orang itu benar ,suara tangisan anak itu ,adalah Aris... putra ku?" Wanita itu jatuh terduduk dengan tatapan kosong nya ,di detik berikut nya wanita itu menangis sesegukan
Vinaya tak tega lalu merangkul wanita tersebut membawanya ke pelukan nya ,lalu berbisik.
"Aku bantu ibu bertemu dengan Aris ya,biar Aris bisa pergi dengan tenang dan tak meneror warga "
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Saha Weh
lanjut 💪💪💪👍
2024-03-03
1