Fahmi yang kesehatan nya menurun sejak semalam, menyembunyikan rasa sakit nya pada sang putri. Ia tak ingin anak nya itu merasa khawatir. Meski tubuh nya terasa sakit dan lemas ia tetap beraktivitas meski ia tak berangkat bekerja. Fahmi sedang berada di halaman belakang sambil membersihkan kandang burung murai kesayangan nya.
Saat itu Vinaya datang memberitahukan jika ada tamu di luar,Fahmi pun hanya menyahut tanpa menoleh ,setelah putrinya pergi barulah Fahmi beranjak dari tempat duduk nya.
"Padahal bisa lewat telepon saja,jadi gak perlu kamu repot bolak-balik. Ada apa ? Apa ada masalah ?" Tanya Fahmi yang baru saja menemui tamu nya ,ia dapat melihat raut tegang di wajah tamu nya itu
"Maaf pak,tadi saya sudah coba telpon bapak tapi bapak tidak menjawab panggilan saya ,makanya saya datang ke sini " Ucap nya
"Oh,iya. Mungkin hp saya tertinggal di kamar. Memang nya ada apa ? Sepertinya penting sekali ?" Tanya Fahmi lagi
"Apa bapak sedang sakit ? Wajah bapak pucat sekali " Bukan nya menjawab ,pria yang merupakan karyawan di toko parfum nya itu malah bertanya mengenai kondisi atasan nya
"Saya tidak apa-apa,cuman kelelahan saja . Jadi ada apa ?" Tanya Fahmi lagi
"Begini pak,sudah beberapa hari terakhir pak Hadi tidak bisa dihubungi,bahkan sekarang nomor ponsel nya sudah tidak aktif " Ucap nya
"Lalu ?" Kening Fahmi berkerut,ia sudah merasa tidak enak hati mendengar nya , pasal nya orang bernama Hadi itu merupakan partner nya dalam mengelola bisnis parfum yang sudah bertahun-tahun ia kelola
"Tadi pagi,ada orang mengaku seorang pengacara. Pengacara itu memberikan ini " Pria bernama Heri itu menyerahkan berkas yang berada dalam map biru yang ia bawa
Fahmi meraih berkas tersebut ,tanpa membaca keseluruhan nya ia sudah dapat menyimpulkan apa isi dari berkas tersebut.
"Kurang ajar .....berani sekali dia menipu ku " Fahmi merasa murka dibuat nya
Toko yang ia bangun dari nol yang tadinya hanya berukuran kecil sekarang sudah berubah menjadi toko yang besar kini sudah berpindah tangan pada orang lain yang sudah ia percaya mengelola bisnis nya.
Seketika Fahmi merasa nyeri di bagian dada nya,pria itu memegangi dada kirinya dengan mata terpejam. Nafas nya tersengal menahan sakit dan sesak.
"Pak....!" Seru Heri segera menahan tubuh Fahmi yang hendak ambruk
Di detik berikut nya,Fahmi pun tak sadarkan diri berbarengan dengan kedatangan Vinaya.
"AYAH....! " Pekik Vinaya seraya menjatuhkan minuman beserta baki yang ia bawa
Singkat cerita, Fahmi kemudian dibawa ke rumah sakit. Bagai disambar petir di siang bolong,Vinaya merasa tak percaya jika ayahnya terkena serangan jantung.
"Masuklah ,ayah mu ingin bicara padamu " Ucap dokter tersebut
"Ayah ..." lirih Vinaya menyentuh tangan Fahmi
"Vinaya putri ayah,maafkan ayah jika ayah belum bisa membahagiakan mu ,maaf ayah...."
"Tidak ayah,ayah tak usah minta maaf. Aku sangat bahagia memiliki seorang ayah yang baik seperti ayah,harusnya aku yang minta maaf sama ayah,maaf belum bisa menjadi anak yang berbakti " Lirih Vinaya
"Nak,...setelah ini hidup lah dengan baik ya,apapun yang terjadi kamu harus kuat,dan jangan lupakan tersenyum karena kamu jadi semakin cantik jika tersenyum,ayah sudah tidak kuat,kamu harus janji satu hal pada ayah ..." Fahmi menjelaskan kalimat nya ,ia harus menghirup oksigen karena rasa sesak membuat nya kesusahan bernafas ,sementara Vinaya hanya bisa terisak-isak mendengarkan ucapan ayah nya
"Jadilah wanita tangguh,seberat apapun cobaan yang Allah berikan kamu harus kuat,sabar dan ikhlas menjalani nya, ingatlah Allah Maha tau apa yang terbaik untuk hamba nya " Fahmi menjadi semakin sulit bernafas namun karena masih ada yang harus ia sampaikan pada putri nya ,ia pun berusaha untuk tetap sadar
"Di....laci meja ....kerja ayah....ada buku...re..kening ...dan...kartu A...T...M atas...na...ma...kamu...gun...nakan...u...ang...itu....dengan...baik...ayah..meny...nyayangi....mu ,to...long...bantu...ay...yah...." Fahmi merasa waktunya sudah tak banyak lagi,apalagi samar-samar ia melihat sosok istri tercinta sudah berada di dekat nya ambil tersenyum
"Sayang....kau datang menjemput ku " Lirih Fahmi membatin
"Huuuhhuuu.....ayah....ayah harus bertahan...aku..aku panggilkan dokter ya " Vinaya yang panik pun hendak keluar karena para dokter yang menanganinya masih berada di luar
"To...long...." Lirih Fahmi
"Bantu ayahmu mengucapkan dua kalimat syahadat nak, sudah waktunya ayah pergi " Ucap Mika ,Vinaya baru menyadari jika ibunya sudah berada di ruangan itu bersama nya
"Tidak....jangan bilang ibu mau menjemput ayah ?" Vinaya nampak menggeleng kan kepala tak terima
Namun Mika hanya tersenyum sebagai jawaban ,wanita itu pun menoleh pada suami nya.
"Cepatlah ,waktunya sudah tidak banyak !" Titah sang ibu
Akhirnya dengan berat hati Vinaya pun menuntun ayah nya mengucapkan kalimat syahadat. Tepat setelah itu Fahmi pun menghembus kan nafas terakhir nya.
"TIDAK....AYAH....!"
Mendengar teriakan Vinaya,para petugas medis segera berhamburan memasuki ruangan. Mereka nampak sibuk memeriksa Fahmi ,satu dokter dibantu perawat mencoba memacu jantung Fahmi dengan alat kejut jantung ,ia berharap detak jantung Fahmi bisa kembali berfungsi,namun sudah beberapa kali mencoba namun pada akhirnya ia menyerah karena bagaimanapun ia hanya seorang manusia biasa bukan Tuhan yang bisa menghidupkan seseorang yang telah meninggal. Kemudian dokter meminta salah satu perawat untuk mencatat waktu meninggal nya Fahmi.
Seorang perawat wanita mencoba menenangkan Vinaya yang terus saja menangis. Ketika blankar hendak dibawa ke ruang pemulasaraan jenazah,Vinaya menolak ,ia ingin jenazah ayah nya langsung dibawa pulang.
Setelah sampai di rumah sudah banyak orang yang menyambut kedatangan Vinaya dan jenazah ayah nya. Vinaya memberi kabar kepada Winda karena hanya kontak Winda yang ada di ponsel nya. Winda yang terkejut tak menyangka jika tetangga idola nya akan pergi secepat itu. Maka bergeraklah ia memberitahu tetangga yang lain untuk menyiapkan segala sesuatunya.
Bendera kuning sudah terpasang di depan rumah,hati Vinaya bertambah pilu dibuat nya,baru saja kemarin suami nya meninggal dunia,kini ayah nya yang juga meninggal dunia.
"Ada apa dengan hidup ku ? Kenapa semua orang yang aku sayang direnggut ?" Tanya Vinaya lirih ,ia sudah tak menangis hanya saja air mata nya yang terus mengalir deras
"Dulu ibu...kemarin Dani ....sekarang ayah ,lalu nanti siapa lagi ?" Ucap nya dengan tatapan kosong
"Istighfar Vina,semuanya sudah takdir. Sabar dan kuat ya " Bisik Winda sambil terus mengusap bahu Vinaya
"Tapi kenapa ini terjadi pada ku bi,apa salahku ? Sekarang aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi ,aku sendirian" Lirih Vinaya lagi
"Kamu tidak sendiri sayang,ada bibi ,ada yang lain juga. Kami semua menyayangi mu " Ucap Winda yang memang sudah menyayangi Vinaya seperti putri nya sendiri,bahkan karena rasa sayang nya terhadap Vinaya membuat anak nya cemburu dan memilih pergi mondok di sebuah pesantren
Tak jauh dari tempat duduk Vinaya dan Winda ,Tuti yang juga merasa tak terima jika pria yang selama ini ia incar meninggal dunia,nampak menyeringai kecil. Padahal ia sudah bela-belain bercerai dengan suami nya tak lama setelah kematian Mika ,hanya untuk meraih Fahmi ,namun apa dikata Fahmi tak pernah lepas dari bayang-bayang istri tercinta. Begitu banyak wanita yang datang namun dengan tegas Fahmi menolak. Pun dengan Tuti,sekeras apapun ia berusaha Fahmi tak pernah berhasil ia dekati. Kini rasa benci nya tertuju pada Vinaya ,ia merasa selama ini Vinaya lah yang selalu jadi penghalang rencana nya mendapat kan Fahmi.
Pukul 15:30 Fahmi selesai dikebumikan. Dengan langkah gontai Vinaya melangkah pergi dengan perasaan hancur. Kini ia benar-benar sendirian,tak ada ibu,ayah ,bahkan sanak saudara pun ia tak punya.
Di rumah ia terdiam sendiri sambil terus memperhatikan setiap sudut yang menjadi tempat aktifitas ayah nya semasa hidup. Hatinya kembali perih dan air mata nya pun kembali luruh.
"Ayah ...." Lirih nya
Sementara di tempat lain ,nampak Tuti sedang melancarkan aksi nya.
"Itu kan cuman kebetulan ,takdir seseorang kan mana ada yang tahu " Ucap satu orang yang berada di sana
"Masa kebetulan bisa seperti itu sih. Kalau menurut ku ya,si Vinaya itu tuh pembawa sial,baru menikah eh suami nya malah meninggal,tak lama setelah itu malah ayahnya yang meninggal,apa bukan pembawa sial tuh namanya,apalagi ya....sekarang status nya janda. Janda loh....janda " Ucap nya terus menjelekan Vinaya
"Ya memang kenapa dengan status janda nya ,kan bukan dia yang mau. Lagian situ juga janda " Sahut yang lain
"Ya jangan samakan aku dengan si Vinaya lah ,kita beda. Ingat ya BEDA ! Aku janda berpengalaman sedangkan Vinaya janda bau kencur. Dia pasti penasaran yang akhirnya rayu-rayu cowok gitu,apalagi dia masih muda dan cantik,aku yakin dia pasti masih ting-ting alias janda kembang .Pasti semua cowok merasa penasaran tuh ,bahaya nya jika cowok-cowok itu sudah beristri kan gawat " Ucap nya lagi
"Janda yang hampir expired saja masih laku dipasaran masa janda kembang bening begitu dianggurin. Awas loh suami dan menantu kalian kepincut si Vinaya " Nampak nya kali ini hasutan nya mulai berhasil sebab mereka yang di sana nampak terdiam dengan perasaan yang mulai khawatir
Tuti menyeringai senang karena ia tahu orang-orang itu memang gampang dihasut.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments
Heri Wibowo
cocok dengan namanya Tuti tukang tiup fitnah
2024-09-20
0
Novie Achadini
crita nya agak horor ya thor
2024-04-23
1
Fiya Kamila
Tuti =Tukang Tipu 😂😂😂
2024-03-07
1