Hari berikutnya
Ketika jam pulang sudah tiba ,Vinaya tak langsung pulang,ia harus pergi ke perpustakaan kampus untuk menambah informasi tentang pelajaran yang terlewat. Tak hanya perpustakaan yang didatangi ,beberapa dosen pun sudah ia mintai keterangan mengenai pelajaran yang terlewat itu. Vinaya dibuat sibuk karena memang dia sudah terlewat cukup banyak. Akan tetapi gadis itu tidak mengeluh.
Saat sedang mencari buku yang diperlukan, tiba-tiba sebuah buku terjatuh sendiri dari rak. Vinaya menoleh lalu mengambil buku yang tergelatak di lantai.
Saat tangan nya hampir menyentuh buku tersebut ,sebuah tangan dengan luka borok penuh nanah tiba-tiba muncul ,gadis itu menarik lengan nya. Seketika tangan itu pun hilang tak berbekas.
"Astaghfirullah.... ada-ada saja " Gumam nya lirih
Vinaya pun kembali meraih buku tersebut. Namun sekelebatan bayangan tiba-tiba terlihat dibenak nya. Vinaya refleks melempar buku tersebut. Dengan nafas tersengal ia mengelap peluh di kening nya.
"Apa itu tadi ?" Lirih nya
Vinaya bangkit dari duduknya dengan sedikit sempoyongan. Kepala nya mendadak sakit setelah mendapat penglihatan itu.
Pandangan nya mulai kabur seiring rasa sakit di kepala nya yang semakin kentara. Vinaya memutuskan untuk meninggalkan perpustakaan. Dengan berpegangan pada dinding ,gadis itu berjalan perlahan.
Vinaya merasa dirinya habis naik rollercoaster,terasa berputar dan ingin muntah. Namun ia tahan sekuat tenaga. Saat sudah berada di parkiran, akhirnya Vinaya pun tumbang tak sadarkan diri. Seseorang yang hendak memasuki mobil nya pun dibuat terkejut. Pria itu segera menolong Vinaya dan membawa nya ke klinik tak jauh dari kampus.
"Non Vinaya kenapa den ?" Tanya pak Wawan
"Mana saya tahu " Jawab Keenan. Pria itu yang tadi menolong nya. Vinaya sedang diperiksa dokter ,sementara Keenan menunggu dengan gelisah
"Tuh anak kenapa sih ? Ada-ada saja,setelah ini pasti mama heboh deh " Lirih nya kesal
Dan benar saja dugaan nya ,tak lama kemudian Lusi dengan wajah panik nya datang dan langsung memberondong Keenan dengan pertanyaan.
"Nanya satu-satu dong mah,pusing aku jawab nya " Keluh Keenan
Tak lama setelah Vinaya dibawa ke klinik,pak Wawan memberitahukan nya pada Lusi. Jadilah Lusi datang meninggalkan pekerjaan nya yang menggunung.
"Iya maaf. Terus gimana kondisi Vinaya , baik-baik saja kan ?" Tanya Lusi lagi
"Aku gak tau mah,dokter nya belum keluar ,tadi aku cuman nemuin dia pingsan itu saja " Jawab Keenan apa adanya
"Ya Allah....semoga tidak terjadi hal serius padanya " lirih Lusi
"Ya ampun...di sini yang anak nya aku atau cewek itu sih" Keluh Keenan membatin
Tak lama dokter keluar dan langsung ditodong pertanyaan oleh Lusi.
"Gimana kondisi nya dok?" Tanya nya
"Putri ibu baik-baik saja ,dia hanya kelelahan dan butuh istirahat saja" Jawab sang dokter
"Alhamdulillah,kalau tidak ada hal yang fatal dok "
Setelah itu Lusi pun masuk ke dalam ruangan , sementara Keenan hanya di luar. Ia hendak pergi namun sang ibu melarang nya. Jadilah ia menunggu dengan bosan di luar.
"Kamu beneran tidak apa-apa ? Ada yang sakit ?" Tanya Lusi khawatir,bagaimana tidak khawatir jika melihat Vinaya yang berlinang air mata namun tak mengeluarkan sepatah kata pun
"Aku gak apa-apa,aku hanya mau kembali ke kampus ,ada sesuatu yang harus aku lakukan di sana" Lirih Vinaya melirik pada Lusi
"Ya ampun , kondisi kamu seperti ini kamu masih ingin pergi ke kampus ,lagian kampus juga pasti sudah sepi ,besok saja ya,kamu istirahat saja di rumah " ucap Lusi perhatian
"Enggak mah,aku harus ke sana. Aku harus nolongin dia ,kasihan dia " Ucap Vinaya lagi
"Siapa ?" Tanya Lusi bingung
Flashback
Saat Vinaya tak sadarkan diri,alam bawah sadar nya kembali pada masa dimana saat itu telah terjadi pemerkosaan dan pembunuhan yang terjadi di dalam lingkungan kampus. Saat itu seorang mahasiswi baru seperti Vinaya sedang berada di perpustakaan seorang diri. Di saat mahasiswi itu sedang asik membaca buku seorang pria yang merupakan petugas perpustakaan menghampiri nya.
"Sendirian saja mbak " Ucap nya
"Iya pak , teman-teman yang lain sudah pada pulang " Sahut wanita itu
"Aku temani ya,di sini kalau sendirian suka horor " ucap si pria itu dengan tatapan mesum nya ,namun wanita itu tak menyadari tatapan pria itu terhadap nya karena sedang asik pada buku di tangan nya
"Iya,pak silahkan " Respon wanita itu pun terbilang biasa saja dan tak ada firasat buruk apapun tentang pria asing di depan nya itu
Detik demi detik berlalu begitu saja, awalnya tak ada keanehan apapun hingga pada saat pria itu berpindah tempat duduk dan wanita itu tak sengaja melihat ke bagian bawah pria itu yang ternyata sudah tak mengenakan celana nya,si pria itu bahkan mengusap-usap barang kebanggaan nya yang sudah berdiri tegak seperti tugu Monas,sontak saja wanita itu terkejut dan hendak pergi dari tempat itu ,akan tetapi si pria dengan cepat menahan nya lalu menarik wanita itu hingga didekap nya.
"Jangan berisik jika tidak mau celaka " Bisik pria itu mengancam
"Tolong ... Jangan apa-apakan saya " mohon wanita itu dengan tubuh gemetar
"Saya tidak akan menyakitimu ,asal kamu mau menurut apa kata ku " bisik pria itu lagi
Wanita itu hanya mengangguk pasrah ,dalam hati ia berharap ada celah untuk bisa kabur.
Melihat mangsa nya bisa diajak kompromi,pria itu melucuti semua pakaian nya ,hingga tak menyisakan sebenang helai pun. Wanita itu hanya bisa diam karena jarak dari pintu dan tempat nya berada sangat jauh sementara pria itu menghalangi jalan nya.
Hingga pada saat pria itu hendak membuka pakaian si wanita,wanita itu mulai berontak,ia mendorong memukul dan menendang kemaluan si pria hingga pria itu jatuh kesakitan. Hal itu membuat si pria naik pitam. Diraihnya vas bunga lalu dilemparkan pada wanita itu hingga tepat mengenai kepalanya. Wanita itu meringis memegangi kepala nya yang sudah mengeluarkan darah. Dengan sisa tenaga nya ,wanita itu kembali berlari ,akan tetapi langkah nya kalah cepat dari si pria. Pria itu menarik lengan nya dan mendorong nya hingga tubuh belakang nya menubruk sudut meja. Tak sampai di situ,pria itu menampar kedua pipi nya sampai kedua ujung bibir wanita itu robek dan mengeluarkan darah. Belum puas dengan itu,pria itu membuka paksa pakaian yang dikenakan wanita itu,hingga robek dibeberapa bagian.
Suara teriakan kesakitan terdengar menggema di ruangan perpustakaan itu. Si pria yang sedang berada di awang-awang karena berhasil mengoyak kewanitaan nya pun mendadak tergugu dan panik saat wanita itu berteriak. Rasa takut ketahuan,membuat pria itu tak berfikir panjang ,ia menjambak rambut wanita itu lalu membenturkan kepalanya hingga berkali-kali pada lantai. Hingga wanita itu tak sadarkan diri barulah ia berhenti.
"Gawat ! Dia mati !" Desis nya panik ,tapi sesuatu dalam dirinya merasa belum puas ,hingga pria itu terus saja menyalurkan hasrat bejat nya meski si wanita sudah tak bernyawa
Beberapa saat kemudian pria itu segera berpakaian kembali. Ia pergi untuk mengecek keadaan di luar. Dirasa aman,pria itu pergi ke arah gudang. Posisi gudang yang ada di ujung lain membuat nya harus berjalan memutar. Beruntung saat itu kondisi kampus sedang sepi jadi tak ada yang mengetahui apa yang ia perbuat.
Sesampainya di gudang,pria itu mengambil sekop,cangkul,dan beberapa alat lain nya. Matanya tak sengaja tertuju pada satu sak semen sisa ,ujung bibirnya terangkat karena merasa tindakan nya akan mulus.
Tak membuang waktu lama,pria itu membawa alat-alat tersebut kembali ke perpustakaan. Di perpustakaan,pria itu membongkar lantai keramik paling ujung yang tak pernah terjamah orang. Di sana ia membuat liang untuk mengubur jenazah wanita malang itu. Liang yang sempit mengharuskan nya melipat tubuh wanita itu sampai terdengar bunyi gemeretak dari tulang-tulang yang patah.
Vinaya yang menyaksikan peristiwa tersebut hanya bisa menutup mulut nya sambil menangis tergugu. Ia tak menyangka jika hal itu benar-benar terjadi pada mahasiswi tersebut.
Flashback of
"Nanti aku akan ceritakan jika sudah sampai di sana. Aku boleh minta tolong mah?" Tanya Vinaya
"Tentu saja. Mau minta tolong apa ?" Tanya Lusi lagi
"Tolong hubungi polisi,ajak mereka ke perpustakaan kampus. Aku sudah melihat sesuatu di sana" Lirih Vinaya,air matanya kembali luruh
"Polisi ?"
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 291 Episodes
Comments