SCARLET
"Lepaskan aku!" teriak seorang wanita yang tergeletak di tepi jurang dengan kedua tangan terikat kebelakang. Terlihat gadis itu dalam kondisi lemah.
"Hahahaaha........" Cindy menatap tajam perempuan dihadapannya. "Aku akan melepaskanmu sebentar lagi. Bahkan aku melepasmu untuk selamanya."
"Cih! Meskipun aku mati! Kalian tidak akan pernah mendapatkan saham milikku!"
"Hahaahah.......sudah mau mati saja masih banyak bicara! Eh, Scarlet! Begitu kau mati, seluruh saham milikmu akan jadi milikku!"
"Sudah! Jangan banyak bicara lagi! Cepat lemparkan dia ke jurang!" teriak seorang wanita paruh baya. Wanita itu bernama Jenni yang merupakan ibu dari Cindy Alodie dan ibu tiri Scarlet.
"Huh....dua manusia tidak tahu diri! Jika aku mati hari ini, arwahku akan menghantui kalian berdua selamanya!"
Begitu Scarlet menyelesaikan kalimatnya, dua orang pria langsung mendorong tubuh gadis itu dan melemparkannya ke jurang. Dibawah jurang itu adalah lautan luas yang memiliki gelombang tinggi.
Siapapun yang jatuh kebawah sana, sudah bisa dipastikan tidak akan selamat. "Arkkhhhh!"
Mereka bisa mendengar teriakan Scarlet yang perlahan menghilang diantara debuaran ombak. Tebing itu berada jauh diatas laut, dengan ketinggian seperti itu Scarlet pasti jatuh terhempas ke batu karang.
"Ayo pergi!" ujar Jenni. Sepasang ibu dan anak beserta kedua pria bertubuh besar yang mereka sewa untuk menghabisi Scarlet pun meninggalkan tempat itu.
Sementara tubuh Scarlet yang terjatuh ke jurang, berusaha melepaskan ikatan di tangannya. SPLASH!!!!
Tubuhnya jatuh kedalam air laut yang menghempaskan ombak besar. Jika bukan karena Cindy dan ibunya membius Scarlet, tidak akan semudah itu mereka mencelakai gadis itu.
Keinginan bertahan hidup membuat Scarlet berusaha keras melepaskan ikatan ditangannya. Gelombang air laut yang besar menghempaskan tubuhnya.
Gelombang laut cukup tinggi, Scarlet berusaha keras melepaskan ikatan tangannya. Hingga akhirnya tali pengikat pun terlepas namun dia terlalu lemah.
Scarlet berusaha tetap mengambang karena dia tidak mungkin bisa berenang dengan gelombang setinggi itu dan gelombang lautpun membawa tubuh Scarlet.
******
"Hmmm....sepertinya aku sudah cukup lama bersemedi disini. Tubuhku sudah semakin bertenaga, itu artinya pengaruh racun itu sudah berkurang." gumam seorang pria tua berambut putih.
"Aku harus pergi ke tepian jurang mencari tumbuhan herbal lalu ke pantai untuk mencari beberapa rumput laut untuk kujadikan obat."
Lalu pria tua itu berjalan keluar dari gua tempat dia bersemedi selama seminggu ini. Tubuhnya yang terkena racun sudah sepenuhnya pulih.
Setelah berjalan sekitar setengah jam dia sampai di tepi jurang. Perlahan dia menuruni tebing untuk mendapatkan tumbuhan liar yang bisa dijadikannya obat penawar.
'Ah, apa itu jamur emas?' tanyanya saat melihat tumbuhan jamur besar yang berkilau. Jamur jenis ini biasanya sangat berharga karena jarang bisa ditemukan. Dia pun perlahan mendekat dan tersenyum.
Pria tua itu mencabut dua jamur emas yang ditemukannya, lalu dia kembali menuruni tebing dan menemukan ginseng yang sudah berumur tua.
Daerah pinggir jurang itu tak pernah dilewati orang karena rumor yang beredar kalau daerah itu sangat berbahaya dan banyak tumbuhan beracun sehingga masyarakat sekitar tak pernah pergi kesana.
Setelah mendapatkan semua tumbuhan liar yang dibutuhkannya, pria tua itu dengan keahliannya bergerak cepat dan tiba di ujung jurang yang langsung menampakkan lautan luas.
Pria tua itu berjalan mengitari pinggiran laut melalui batu-batu besar. SPLASH....SPLASH.....SPLASH....terdengar suara ombak. Pria itu menuruni batu besar dan berjongkok lalu menarik tumbuhan laut yang menempel di batu itu.
Dia melompat diantara bebatuan besar hingga akhrinya tiba dipinggiran pantai. Dia meletakkan keranjang kecil yang dipikulnya lalu duduk di atas pasir seraya memandang ke laut lepas.
Pria tua itu kembali berdiri setelah merasa cukup beristirahat lalu berjalan menyusuri pantai. Setelah berjalan beberapa saat dia mulai berjalan masuk kearah laut untuk mendapatkan rumput laut.
Tak butuh waktu lama baginya hingga melihat rumput laut liar yang dicarinya. Dia berjalan semakin jauh kedalam air dan membungkuk untuk menarik rumput laut liar itu.
Dia memasukkan rumput laut ke keranjang kecilnya dan kembali kearah pantai. Dia berjalan kearah bebatuan besar untuk mendaki naik keatas tebing.
Namun saat dia melewati bebatuan besar itu, dia melihat sesuatu yang membuatnya curiga. Daerah ini bukan tempat yang biasa dilalui orang karena dianggap keramat. Dengan rasa penasaran dia pun mendekati.
Betapa terkejutnya dia saat melihat sesosok tubuh yang terbujur dengan luka di kening dan kakinya. Bergegas dia menghampiri dan memeriksa jika orang itu masih hidup atau sudah mati.
'Ha.....kenapa gadis ini bisa ada disini? Sepertinya tubuhnya dibawa gelombang air laut.' gumam hatinya. 'Untung saja dia masih hidup.' Pria tua itu masih memegang pergelangan tangan gadis itu.
'Sepertinya dia keracunan. Aku harus segera menyelamatkannya.' pria tua itu berujar lalu mengeluarkan beberapa tumbuhan liar dari keranjangnya.
Dia menumbuk semua tumbuhan herbal itu diatas batu lalu mencampurnya dengan air yang dibawanya.Pria tua itu mengeluarkan jarum perak dari saku dan mulai menusukkan kebeberapa titik ditubuh gadis itu.
Setelah beberapa menit, dia mulai mencabut jarum peraknya. Lalu mulai mengoleskan ramuan herbal ke luka ditubuh gadis itu. Baru saja dia selesai mengoleskan ramuan obat, gadis itu melenguh.
"Euhhhh......." tubuhnya bergerak pelan seraya matanya terbuka perlahan.
Pria tua itu tetap memperhatikan gerak gerik gadis itu, "Apa kau sudah sadar?" tanyanya.
Gadis itu mengerjapkan mata sambil meringis kesakitan. Dia menoleh kearah suara dan terkejut saat melihat pria tua itu menatapnya.
"A---aku di--dimana?"
"Nona, aku tadi menemukanmu! Kau pingsan dan aku baru saja membuatkan obat untukmu." ucap pria itu lalu mengambil ramuan herbal dan memberikan pada gadis itu, "Minumlah."
Dia mengangkat sedikit belakang kepala gadis itu untuk memudahkannya meminum obat. "Setelah kau meminum ramuan ini, tubuhmu akan kuat. Aku akan mengantarmu pulang."
"Aku Scarlet......Terima kasih kakek." ucapnya dengan suara lirih.
"Hmmm.....istirahatlah sebentar disini. Aku ingin mengambil beberapa tumbuhan herbal liar disana. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang."
Tanpa menunggu respon Scarlet, pria tua itu segera pergi untuk mengumpulkan beberapa tumbuhan herbal liar lainnya. Tak berapa lama dia kembali dan melihat Scarlet yang sudah terlihat lebih baik.
"Apa kau sudah merasakan lebih baik? Apa kakimu masih sakit? Bisa digerakkan?" tanya pria tua itu beruntun.
Scarlet tersenyum, dia benar-benar takjub dengan kemampuan kakek itu meracik ramuan herbal. Dia merasa tubuhnya masih sedikit lemah tapi kakinya sudah bisa digerakkan.
"Dimana kau tinggal?" tanya pria tua itu lagi.
"Ehmmm kakek. Keluargaku yang membunuhku, tak kusangka aku bisa selamat dan bertemu kakek."
"Apa? Kau dibunuh keluargamu?" pria itu menatap netra gadis itu namun dia melihat kepolosan dibinar matanya. Rasa kasihan memenuhi hatinya. "Sebaiknya nona ikut kerumahku saja, aku akan mengobatimu dulu. Racun ditubuhmu harus dibersihkan terlebih dahulu."
"Scarlet....panggil saja begitu." ucap Scarlet yang diangguki pria tua itu. "Kakek, bisakah aku tinggal bersamamu sampai aku sembuh?"
"Boleh. Sebaiknya kita pergi sekarang. Apa kau bisa berjalan?"
"Ya ya.....aku bisa berjalan." jawab Scarlet cepat.
Setelah menempuh perjalanan sekitar hampir tiga jam, karena kondisi Scarlet yang belum pulih sepenuhnya membuatnya tidak bisa berjalan cepat.
Rumah itu terbuat dari kayu dan berada ditengah-tengah pekarangan yang luas. Sekitaran rumah banyak ditumbuhi pepohonan tinggi sehingga suasana tampak nyaman dan asri.
Rumah itu terletak jauh dari pemukiman penduduk, berada diujung desa yang berbatasan dengan hutan. Di halaman belakang rumah itu ditanami berbagai macam tumbuhan herbal. Scarlet berbaring diatas dipan, sedangkan pria tua itu berada didapur menyiapkan ramuan obat.
"Kau beruntung aku menemukanmu. Racun didalam tubuhmu sudah mulai menyebar, aku harus segera membersihkannya." ucap pria itu lagi. "Setelah kau sembuh, kau bisa kembali ke kota."
"Ehm, kakek bolehkah aku tahu siapa namamu?"
"Panggil saja Padre." jawab pria tua itu. Dia menyodorkan semangkuk obat, "Minumlah. Ramuan ini berguna untuk membersihkan sisa racun ditubuhmu."
Selama dua minggu Scarlet menjalani perawatan hingga pulih. Dia pun meminta pada pria tua itu untuk mengajarinya pengobatan dan ilmu bela diri. Ternyata Padre adalah seorang ahli obat dan seorang dokter.
Dulunya dia dikenal sebagai dokter ajaib yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Namun sulit bagi siapapun untuk menemuinya karena keberadaannya tidak diketahui.
Masyarakat desa itu pun tidak mengetahui identitas sebenarnya pria tua itu. Yang mereka tahu bahwa dia seorang tabib dan ahli bela diri. Padre sangat dihormati masyarakat sekitar karena banyak membantu.
Padre mengangkat Scarlet menjadi muridnya setelah gadis itu menceritakan semua padanya. Scarlet juga memberitahukan tentang rencana balas dendamnya jika dia sudah menjadi orang hebat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Nana Colen
kenapa novel baru sudah banyak up nya, sedangkan dendam selimut gairah jarang sekali up nya.?
2024-04-07
3
Lidya Waney
Bru mampir di ceritamu ini Thor, sepertinya cerita yg sgt bagus. semoga TDK berhenti di tengah jalan ya thor
2024-04-05
1
Selviana
Aku sudah mampir nih.Jangan lupa mampir juga di karya aku yang berjudul (Terpaksa Menikah Dengan Kakak Ipar )
2024-02-10
1