"Kakek, aku minta maaf. Semua ini salahku dan karena kecerobohanku membuat keluarga besar Fergus malu. Aku siap menerima hukuman..." Keaton langsung berlutut dan menyembah di kaki Hector Fergus.
"Apa? Omong kosong apa yang kau katakan Keaton? Cepat berdiri!" Nadia ingin menghentikan putranya dan membungkam mulutnya agar tidak mengatakan apapun.
Tapi Keaton seolah tak mendengarkan perkataan ibunya. Dia membalikkan tubuhnya dan berlutut dihadapan Darius dan Scarlet, menahan semua kemarahan dan kekesalannya. Dia tidak punya pilihan lagi selain mengakui kesalahannya.
"Kakak! Aku minta maaf padamu. Tidak seharusnya aku menyalahkan kakak ipar." ucap Keaton memohon didepan Darius.
"Minta maaf pada kakak iparmu! Bukan padaku!" ujar Darius dengan nada dingin dan ketus.
Keaton mengeratkan rahangnya dan mencoba menatap Scarlet yang bersembunyi dibelakang Darius. "Scarlet, maaf!"
Scarlet tersenyum sumringah bak orang bodoh dan terkekeh seraya berkata, "Haaa......ini menyenangkan! Lucu sekali!"
Didalam hatinya Scarlet memuji sikap tegas Darius yang sudah melindunginya. Pria itu bahkan mampu membuat Keaton berubah pikiran hanya dengan beberapa patah kata. Pria ini benar-benar hebat! Scarlet semakin mengagumi Darius.
Hector Fergus menghela napas panjang sambil menahan kemarahan dan berkata, "Sudah waktunya melakukan pendisiplinan ala keluarga Fergus!"
Begitu kalimat 'Pendisiplinan ala Keluarga Fergus' terucap, Nadia membelalakkan mata langsung berlutut dilantai dan berkata. "Ayah, Keaton sudah meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Aku mohon jangan disiplinkan dia dengan cara keluarga Fergus!"
"Sebagai anggota keluarga Fergus, kalian semua harus tahu betapa pentingnya menjaga kehormatan dan nama baik keluarga. Dia sudah membuat skandal besar hari ini dan mempermalukan keluarga. Jika dia tidak didisiplin sesuai aturan keluarga Fergus, bagaimana keluarga besar Fergus akan mampu bertahan dimasa depan?"
Hector Fergus tidak mempedulikan permohonan Nadia. Peraturan di keluarga Fergus harus tetap dijalankan bagi siapa saja yang melakukan kesalahan dan membuat kekacauan di keluarga mereka.
Scarlet menatap seluruh anggota keluarga itu dari belakang punggung Darius. Dia bisa melihat ekspresi wajah semua orang yang menegang saat mendengar pendisiplinan ala keluarga Fergus. Dia menjadi penasaran kenapa semua orang ketakutan mendengar kalimat itu?
Kepala pelayan dari mansion utama datang sambil membawa cambuk dan menyerahkan cambuk itu kepada Hector Fergus sebagai tetua keluarga. Cambuk itu biasa digunakan untuk mendisiplinkan anggota keluarga yang melakukan kesalahan.
Saat Scarlet melihat cambuk itu, jantungnya serasa berhenti berdetak. 'Ya Tuhan! cambuk itu mengerikan sekali?' pikirnya.'Aku belum pernah melihat cambuk seperti itu sebelumnya.'
Baru kali ini dia melihat bentuk cambuk seperti itu, cambuk itu terbuat dari besi yang memiliki ekor berbentuk bola bergerigi dan cambuk itu terdiri dari sembilan cambuk bergerigi yang dijadikan satu. Bisa dibayangkan betapa menyakitkan hanya satu sambetan saja.
Seandainya rencana Keaton berhasil hari ini, maka yang akan mendapatkan hukuman adalah Darius dan Scarlet. Hanya memikirkan bagaimana dicambuk saja langsung membuat Scarlet bergidik ngeri dan berkeringat dingin.
Selanjutnya, kepala pelayan yang akan memberikan cambukan pada Keaton memberikan kode pada pelayan pria untuk menyeret Keaton keluar dan membawanya kehalaman belakang.
Saat kepala pelayan itu mengayunkan cambuk dengan kuat ketubuh Keaton, terdengar suara jeritan kesakitan yang memilukan dari halaman belakang. Setelah beberapa saat tak seorangpun yang mendengar suara jeritan Keaton lagi.
Yang terdengar hanya suara cambukan, entah berapa banyak cambukan yang diterima Keaton. Tak berapa lama kepala pelayan kembali masuk ke mansion dan berdiri dihadapan Hector Fergus melaporkan.
"Tuan Besar, saya sudah menghukum Tuan Keaton dengan sepuluh cambukan. Hukuman sudah diberikan dan Tuan Keaton dalam keadaan pingsan." lapornya.
"Hikss......hiksss.........putraku!" Nadia menangis terisak-isak. Dia melepaskan diri dari pelukan suaminya dan berlari menuju ke halaman belakang.
"Cukup untuk hari ini! Bubar semuanya!" perintah Hector Fergus dengan wajah memucat dan napas berat. Sesaat setelah dia selesai bicara dan hendak berdiri, tiba-tiba saja dia terjatuh.
"Kakek!" teriak Darius yang berlari cepat dan menangkap tubuh Hector Fergus dengan cepat sehingga tak terjatuh. Sayangnya, kali ini pria tua itu langsung pingsan dan tak sadarkan diri.
"Siapkan mobil dan bawa Tuan Besar ke rumah sakit sekarang juga!" ujar Darius dengan ekspresi wajah yang menggelap. Scarlet tidak sempat memeriksa denyut nadi Tuan Hector karena Darius segera membawa tubuh kakeknya.
Saat Scarlet ingin mengikuti mereka kerumah sakit, kepala pelayan menghentikannya. Dia tidak bisa melakukan apapun untuk menolong Tuan Hector dan menunggu di mansion dengan gelisah. Tak ada seorangpun yang tahu jika Scarlet adalah seorang dokter hebat.
'Apa yang harus kulakukan? Aku tidak bisa meninggalkan mansion ini, pengawal ada diluar dan aku tidak mungkin melewati mereka dan pergi kerumah sakit.' gumam Scarlet gelisah.
Sebagai seorang dokter, dia sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan Tuan Hector karena dia pernah menolong dan mengobati pria tua itu. Tapi saat ini dia tidak bisa melakukan apapun karena dimata semua orang dia adalah seorang yang bodoh.
Scarlet duduk di sofa menunggu jika ada kabar dari rumah sakit. Dia merasa gelisah, sambil mengeratkan kedua tangannya dia terus memandang kearah pintu masuk.
Sementara itu di rumah sakit, Tuan Hector langsung mendapatkan penanganan medis. Dia dikirim ke ruang perawatan intensif dan ditangani oleh beberapa orang dokter spesialis. Setelah melakukan seluruh pemeriksaan lengkap, tampak wajah para dokter berubah.
Tuan Hector adalah anggota militer dimasa muda, dia pernah terluka berat beberapa kali semasa tugas. Dan sekarang dia sudah berusia lanjut dan kondisi kesehatannya memburuk. Akibat perbuatan memalukan Keaton hari ini membuat penyakit lama Tuan Hector kambuh.
Masalah kesehatannya yang paling serius adalah dibagian otak. Emosinya memicu peredaran darah yang terlalu cepat ke bagian otak yang mengakibatkan penyumbatan yang membuatnya pingsan dan tak sadarkan diri. Dan para dokter tidak yakin jika melakukan operasi bisa sukses.
"Tuan Darius, kami minta maaf karena kali ini kondisi Tuan Fergus sangat mengkhawatirkan dan kami tidak yakin perawatan yang biasa kami lakukan bisa menyelamatkannya." ujar Dokter Gerald yang adalah seorang dokter spesialis terbaik dibidang otak.
"Seandainya mentor saya ada disini pun, saya tidak bisa menjamin seratus persen operasi akan berhasil." Dokter Gerald mengatakan yang sebenarnya pada Darius.
Melalui jendela kaca Darius menatap kakeknya yang terbaring diatas ranjang rumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri. "Aku akan melakukan apapun untuk menyembuhkan kakekku! Aku tidak peduli berapapun biayanya!"
Setelah mengatakan itu Darius berbalik dan pergi. Dokter Gerald menatap punggung Darius yang menjauh sambil menghela napas panjang. Dia tahu meskipun Darius bersikap dingin dan sulit diluluhkan tapi didalam hatinya dia sangat peduli pada Tuan Hector Fergus.
Dalam waktu singkat kabar tentang Tuan Hector Fergus yang mendadak sakit keras pun tersebar luas. Di kediaman Keluarga Balthazar tampak Barry Balthazar duduk di sofa dengan ekspresi muram.
Sejak keluarga Fergus memutuskan semua kontrak kerjasama dengan perusahaannya, perusahaan lain pun ikut memutuskan kerjasama bisnis dengannya. Akibatnya kondisi perusahaan Balthazar berada diambang kebangkrutan.
Semua kesuksesan dan kemewahan hidup yang mereka nikmatan selama ini pun perlahan akan hilang. Namun setelah mendengar berita sakitnya Tuan Hector Fergus justru membuat Barry merasa senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Arsen Arsenio
gak adil...darius sebelumnya sdh membawa cindy di acara besar bukany itu jg kesalahan
2024-02-26
1
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘ok
2024-02-03
1
Sri Rahayu
jgn senang dulu Barry....karena tuan Hector punya Scarlet, semoga Scarlet bisa menyembuhkan kakek Hector 😘😘😘
2024-02-03
1