Semua membelalakkan mata setelah mendengar perkataan Scarlet. Cindy sangat marah dan tidak bisa menahan dirinya lagi lalu berteriak memarahi Scarlet.
“Apa yang kau katakan barusan wanita bodoh? Kau yang merobek gaunku! Dasar wanita bodoh!” Setelah mengatakan itu, Cindy menyadari kalau semua mata menatapnya tajam dan marah.
Barulah dia menyadari kalau dia masih berada di acara pesta ulang tahun Tuan Hector Fergus. Dia telah membuat kesalahan besar dengan memanggil Scarlet dengan sebutan wanita bodoh!
Meskipun dia sangat membencinya tidak seharusnya dia melakukan itu di tempat ini. Cindy menoleh kepada Tuan Hector dengan ekspresi wajah mengenaskan.
“Ak----aku…..” Cindy baru saja ingin menjelaskan. Tetapi Scarlet yang berdiri disampingnya tiba-tiba saja menangis kencang memotong perkataannya.
Cindy menoleh dan melihat Scarlet yang sudah terduduk dilantai sambil menangis sesenggukan. Scarlet menangis kencang dengan napas terengah-engah membuat siapapun yang memandangnya merasa kasihan.
“Wanita tua itu memarahiku dan dia memanggilku wanita bodoh. Huaaaa” Scarlet menangis kencang. Hal itu sudah cukup menjadi bukti kalau Scarlet memang bodoh.
Namun, Tuan Hector merasa sedih melihat cucu menantunya seperti itu. Menyingkirkan ego dan harga dirinya sebagai seorang tetua dia berjongkok disamping Scarlet dan berkata dengan lembut.
“Scarlet, jangan menangis lagi ya? Aku tahu kau adalah wanita pintar.” ucap Hector.
“Iya iya Nona Scarlet yang paling pintar.” sahut orang-orang sekelilingnya ikut menenangkan.
“Ya ya…..” Hector yang biasanya dikenal sebagai pebisnis yang tegas dan kejam sepanjang hidupnya tapi kali ini dia menunjukkan sikap lemah lembut dan penuh kasih sayangnya dihadapan semua orang.
Para tamu yang hadir pun menyadari itu lalu mereka mulai mendekati pria tua itu untuk mengambil hatinya. Mereka terdengar memuji kebaikan hati Hector.
“Tuan Hector, cucu menantu anda cantik sekali. Wanita itu yang tidak tahu diri memanggilnya seperti itu!”
“Hiks….hiks…..kakek bohong! Wanita tua itu memanggilku wanita bodoh. Aku bodoh.” Scarlet kembali menangis tersedu-sedu.
“Dia yang bodoh! Pengawal, seret perempuan bodoh itu keluar! Aku tidak mau melihatnya disini!” Hector memerintahkan pengawalnya untuk mengusir Cindy, sementara dia masih menenangkan Scarlet. Dua orang pengawal langsung berdiri disamping Cindy membuat wanita itu terkejut dan takut.
“Tidak! Bukan seperti itu! Dia berbohong! Wanita itu tidak bodoh! Dia wanita normal!” tunjuk Cindy kearah Scarlet.
“Lihat, dia marah padaku lagi.” ujar Scarlet yang tadi sudah tenang kini kembali menangis setelah mendengar perkataan Cindy.
Hector yang sudah sangat marah langsung menoleh, wajahnya terlihat murka, “Sepertinya keluarga Balthazar tidak ingin melanjutkan kerjasama bisnis dengan Keluarga Fergus lagi. Mulai sekarang, aku memutuskan semua hubungan bisnis dengan Keluarga Balthazar!”
Setelah Hector selesai bicara, Cindy langsung pucat pasi. Tapi sebelum dia bisa mengatakan sesuatu, pengawal sudah menutup mulutnya dan menyeretnya keluar dari tempat itu.
Semua yang hadir mendengar jelas apa yang dikatakan Hector Fergus tadi. Untuk menyenangkan hati keluarga Fergus, mereka memilih untuk memutuskan hubungan dengan Keluarga Balthazar juga.
Pada akhirnya, tidak ada seorangpun yang ingin menyinggung dan bertentangan dengan keluarga Fergus. “Tenanglah Scarlet. Wanita jahat itu sudah pergi. Kau jangan menangis lagi ya?” Hector Fergus kembali berusaha menenangkan Scarlet.
Pria tua itu bicara dengan nada lembut sambil mengelus-elus kepala Scarlet, memperlakukannya seperti layaknya anak kecil. "Sudah ya jangan menangis lagi. Kakek sudah mengusir wanita sialan itu!"
“Baiklah. Kakek yang terbaik.” Scarlet berhenti menangis setelah dia melihat Cindy sudah tidak ada disana lagi. Wajahnya terlihat menggemaskan dengan kedua mata besarnya yang berair.
Tak ada yang menyadari dibalik penampilannya yang polos itu, dia sangat pintar. Scarlet yakin setelah kejadian itu maka akan sulit bagi Cindy untuk mencapai impiannya untuk menikah ke keluarga Fergus. Meskipun di kehidupan berikutnya!
Sedangkan, disaat bersamaan Cindy pulang ke kediaman keluarga Balthazar dalam keadaan menyedihkan, dia membanting barang-barang dikamarnya. “Brengsek! Sialan kau Scarlet!”
Semuanya berjalan lancar hari ini, dengan menggunakan hubungan bisnis antar kedua keluarga dia bisa mendapatkan undangan untuk menghadiri acara ulang tahun Tuan Hector Fergus.
Namun, tiba-tiba semuanya hancur berantakan!
“Cindy, bukankah kau pergi ke pesta ulang tahun? Kenapa kau jadi seperti ini?” tanya ibunya saat dia melihat Cindy dalam kondisi kacau. Mata Cindy merah dan bengkak akibat menangis. Cindy menceritakan semua yang terjadi di pesta itu kepada ibunya.
“Apa? Apa katamu? Jadi Scarlet belum mati? Dan dia menikahi Darius Fergus? Bagaimana mungkin?” wajah Jenni langsung pucat pasi.
“Ya ibu, dia tidak mati waktu itu! Tapi kali ini aku akan pastikan dia mati! Darius milikku! Dan hanya milikku selamanya!” Cindy menggertakkan giginya penuh emosi.
“Tidak….tidak…..kau tidak boleh membunuhnya Cindy! Aku akan menemukan seseorang untuk melakukannya!” sahut Jenni berusaha menenangkan putrinya.
“Putriku sayang, jangan bertindak gegabah! Scarlet pasti punya niat tersendiri makanya dia lembali dan berpura-pura menjadi bodoh! Kau harus berhati-hati.”
Cindy yang merasa sangat marah tidak mau mendengarkan perkataan ibunya. Satu hal yang ingin dia lakukan adalah membunuh Scarlet secepatnya dan memiliki Darius untuk dirinya sendiri.
PLAKKK!
Saat Cindy membuka pintu, wajahnya ditampar dengan kuat. “Ayah?” matanya melotot tak percaya menatap ayahnya yang baru saja menamparnya. Dia memegangi pipinya dengan tangan gemetar.
“Aku bukan ayahmu! Aku menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mendapatkan kesempatan untuk bisa bekerjasama dengan keluarga Fergus, tapi karena ulahmu kini keluarga Fergus membatalkan semua kontrak kerjasama! Kau harus meminta maaf pada istri Darius atas apa yang telah kau lakukan padanya!”
Barry selalu mementingkan bisnisnya diatas segalanya. Dia tidak akan pernah membiarkan siapapun menghancurkan semua kerja kerasnya. Termasuk juga putri kandungnya!
“Ayah ingin aku meminta maaf pada wanita bodoh itu, hah?” pekik Cindy marah. “Tidak akan pernah.”
Saat Barry menyadari kalau putrinya itu menentangnya, dia mengangkat tangannya lagi untuk menampar Cindy.
Namun, sebelum dia sempat menampar Cindy, terdengar seorang pelayan masuk dengan terburu-buru.
“Tuan Balthazar, Tuan Keaton dari keluarga Fergus ada disini.” ujar pelayan itu.
“Kenapa dia datang kesini?” tanya Barry. Diantara semua keturunan keluarga Fergus, hanya Darius yang memiliki kemampuan dan kekuasaan sedangkan adik lelakinya bernama Keaton Fergus tidak berkemampuan dan seorang playboy.
Barry Balthazar tidak begitu menyukai Keaton Fergus yang tidak kompeten. Jadi tidak jadi masalah jika pria paruh baya itu mau ataupun menolak menemuinya. Berbeda halnya jika yang datang adalah Darius Fergus!
“Tuan Keaton ingin menemui Nona Cindy.” ucap pelayan itu menyampaikan maksud kedatangan Keaton.
Barry menoleh menatap putrinya dengan tatapan menyelidik. Meskipun Cindy baru saja menangis sehingga riasan wajahnya terhapus seluruhnya namun dia tetap tetap terlihat cantik.
“Kemarilah.” ucapnya kepada Cindy. Sebuah ide terbersit di benaknya dan berkata kepada Cindy, “Berkemas dan rias wajahmu lalu temui pria itu.”
Sementara Keaton yang sedang menunggu diruang tamu duduk dengan tenang. Barry Balthazar melangkah menghampiri, “Keaton, ada apa kau datang kemari?” ujarnya sambil duduk.
“Paman Barry, aku datang untuk menemui Cindy.” jawab Keaton.
“Apa yang terjadi hari ini hanyalah kesalahpahaman. Pulanglah dan sampaikan pada kakekmu bahwa aku akan membawa putriku menemui Keluarga Fergus untuk meminta maaf.” ucap Barry Balthazar.
“Oh tidak…tidak…..insiden di pesta hari ini seharusnya tidak terjadi. Aku minta maaf Nona Cindy harus mengalami kejadian tak menyenangkan itu. Saat kakek sudah tenang, aku akan bicara padanya dan aku pastikan apa yang terjadi hari ini tidak akan mempengaruhi hubungan bisnis kedua keluarga.”
Keaton berjanji dengan percaya diri sehingga membuat Barry Balthazar pun memiliki penilaian berbeda tentangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments