Sekitar pukul enam sore, Scarlet berdiri di dekat jendela kamar suite hotel dan membuka tirai. Dia menatap keluar jendela kaca dan melihat pesta itu sangat megah. Ruangan ballroom didekorasi dengan indah dan mewah, Scarlet hanya tersenyum tipis membayangkan betapa banyak uang yang dihamburkan untuk mengadakan pesta ulang tahun ini.
Scarlet memandangi para tamu di lantai bawah yang saling bersulang. Tuan Hector mengenakan setelan terbaiknya dengan tongkat di tangannya, dikelilingi oleh orang-orang kepercayaannya. Di usianya yang sudah delapan puluh tahun Tuan Hector masih terlihat berwibawa dengan aura kebangsawanannya.
"Tuan Hector, Tuan Darius telah tiba." Seseorang berbisik di telinga Tuan Hector untuk mengingatkannya.
"Oh? Begitukah? Cepat sambut dia dan Scarlet!" Tuan Hector berkata dengan suara rendah. Dari nada suaranya dia senang karena Scarlet datang ke acara pesta ulang tahunnya. Dia sangat menyukai cucu menantunya itu dan banyak menaruh harapan pada Scarlet.
"Tuan, tapi Tuan Darius tidak datang bersama....." ucapan orang itu terputus.
Bukan wewenang mereka untuk memberi tahunya dengan siapa Darius datang, jadi mereka tetap diam sambil menundukkan wajah. Sebuah mobil Bentley berhenti di pintu masuk hotel.
Darius mengenakan setelan putih dan dia keluar dari mobil dengan kakinya yang panjang. Pintu di sisi lain mobil terbuka dan seorang wanita keluar dari mobil dengan sepatu hak tinggi.
Wanita mempesona itu segera mendekati Darius dan mereka berjalan melewati pintu depan hotel di belakang seorang pelayan. Begitu pasangan itu tiba, mereka menjadi pusat perhatian. Scarlet juga melihat pemandangan ini dari kamarnya.
Seperti yang diharapkan, dia bisa melihat ekspresi wajah Tuan Hector berubah dengan cepat. Scarlet diam-diam segera meletakkan tirai.
“Darius cukup berani membawa Cindy ke acara ini! Hebat sekali pria itu! Apa dia tidak berpikir jika aku akan hadir disini sebagai istrinya. Apa penilaian orang-orang itu jika mereka tahu kalau istri bodoh Darius Fergus hadir sedangkan dia datang membawa wanita lain? Cih! Dua orang itu benar-benar tidak tahu malu! Baiklah……aku ikuti saja permainannya.”
Scarlet melangkah menjauhi jendela yang sudah ditutup tirai lalu menatap dirinya dicermin. Memastikan penampilannya sudah sempurna, dia pun tersenyum lalu mengambil tas kecilnya lalu keluar dari ruangan itu.
Ekspresi wajah bodohnya terlihat melirik kesekitarnya saat dia keluar dari kamar. Lalu Scarlet berjalan menuju ke elevator sambil menundukkan wajah.
Sementara itu di hall, tampak Tuan Hector yang terkejut melihat kehadiran cucunya bersama seorang wanita yang bukan Scarlet. Wajahnya menegang dan merah menahan amarah, genggaman tangannya mengerat ditongkatnya.
Hector menatap Darius dan wanita itu dengan tajam, jika tatapan tajam itu bisa membunuh maka keduanya sudah mati dengan tatapan tajam penuh kemarahan itu.
"Apa yang kau lakukan?" Tuan Hector mengendalikan amarahnya dan berkata dengan suara rendah, "Di mana Scarlet? Apakah kau mencoba membuatku kesal?"
Saat menyebut nama Scarlet, wajah Darius sedikit menggelap. "Kakek ingin aku menikahinya, dan aku sudah melakukannya. Tapi aku khawatir kakek tidak bisa memutuskan dengan siapa aku pergi!"
Dia tidak tahu mantra apa yang dilemparkan si bodoh itu pada lelaki tua itu. Entah bagaimana cara wanita bodoh itu bisa mempengaruhi kakeknya sehingga pria tua itu sangat menyukainya.
Setiap kali dia memikirkan bagaimana Scarlet telah membuat jasnya lengket dan kotor saat terakhir kali mereka bertemu, membuat Darius langsung merasa jijik dan marah.
"Kau!" Tuan Hector sangat marah sehingga dia memukul tanah dengan tongkatnya. "Scarlet adalah satu-satunya menantu perempuan yang akan aku kenali. Selain dia, aku tidak akan menyetujui orang lain!" ujarnya dengan tegas dan penuh penekanan.
Komentar tersebut sengaja ditujukan kepada Cindy. Tuan Hector tidak bodoh, dia tahu wanita seperti apa Cindy Alodie. Dia tahu jika wanita yang bersama cucunya itu bukanlah wanita yang baik. Dia sudah menyelidiki tentang Cindy dan itulah alasan kenapa dia tidak menyukai wanita itu.
Saat Cindy merasakan ketegangan meningkat di antara mereka, Cindy dengan cepat menawarkan hadiah di tangannya dan berkata, "Kakek Hector, selamat ulang tahun untukmu."
"Siapa yang memberimu izin untuk berbicara di sini? Apakah aku mengundangmu?" Tuan Hector langsung membalas, yang membuat Cindy terdiam untuk waktu yang lama.
Dia tahu bahwa cucunya tidak puas dengan pengaturannya dan istri yang dipilihnya tapi Scarlet adalah wanita yang tepat untuk cucunya. Selain itu Scarlet lah yang sudah menyelamatkan nyawanya.
Hector menghabiskan beberapa waktu bersama Scarlet dan dia mengenali karakter wanita itu dengan baik. Scarlet yang merawatnya dengan tulus dan dia tahu jika wanita itu layak menjadi cucu menantunya menampingi Darius.
Selain itu, Scarlet adalah wanita yang sangat cantik dan polos dengan hati yang tulus dan penuh kasih sayang. Namun, Darius tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengenal Scarlet, jadi dia tidak tahu bahwa sebenarnya Scarlet adalah gadis yang baik.
Dia bahkan tidak berkeinginan untuk mengenal wanita yang dianggapnya bodoh dan gila itu. Apalagi melihat tingkah Scarlet yang seperti orang yang memiliki keterbelakangan mental, membuat Darius semakin tidak menyukainya.
"Maukah kau membawa Scarlet ke sini agar semua orang bisa melihatnya?" Tuan Hector menoleh ke kepala pelayan dan memerintahkan. “Pergilah! Bawa Scarlet kesini! Aku mau dia ada bersamaku.”
"Ya, Tuan Hector." jawab pelayan itu dengan cepat. Setelah kepala pelayan pergi, jari-jari Cindy yang memegang hadiah itu memutih saat dia mengencangkan cengkeramannya.
Cindy sengaja melirik sisi Darius dari sudut matanya, ekspresi wajahnya menjadi lebih dingin.
"Darius, sepertinya kakekmu tidak menyukaiku. Kenapa tidak... aku pergi saja?" Cindy berbisik.
Wanita itu bertanya ragu-ragu dan sebenarnya dia tidak berniat pergi sama sekali. Namun, Darius tidak menjawabnya secara langsung, namun ekspresi wajahnya tetap sedingin es.
“Tidak! Kau adalah wanitaku dan kau layak berada disini! Tidak usah hiraukan perkataan kakekku! Suka atau tidak suka, dia harus menerimamu karena aku hanya menginginkanmu sebagai pendampingku. Tetaplah disini bersamaku.” ucap Darius.
Mendengar perkataan pria itu membuat Cindy merasa senang dan puas karena Darius memilihnya. Cindy menegakkan kepalanya seolah menunjukkan kepada semua orang bahwa dialah wanitanya Darius.
“Bawa wanita itu pergi dari hadapanku! Aku tidak mau melihatnya!” ucap Hector tanpa memandang Cindy sedikitpun. Darius pun memegang lengan Cindy dan membawanya menjauh dari kakeknya.
Dia membawa Cindy menuju ke meja yang berada disudut tak jauh dari panggung. Disana Cindy tidak akan perlu berinteraksi banyak dengan para tamu.
“Darius, apa tidak masalah kita bersama begini? Orang-orang akan bertanya padamu siapa aku.”
“Tenanglah! Akan tiba waktunya semua orang akan tahu posisimu! Duduklah disini dan nikmati acaranya, jangan terlalu banyak berpikir. Aku membawamu kesini agar semua orang bisa melihatmu dan mengenalmu sebagai wanitaku.” jawab Darius.
“Tapi, bagaimana dengan istrimu? Kalau dia muncul nanti pasti kakekmu akan mengumumkan pada para tamu bahwa dia adalah istrimu! Darius, aku tidak mau semua orang menganggapku sebagai wanita pengganggu! Kurasa, lebih baik selama acara ini kita tidak terlalu dekat.” ucap Cindy dengan lembut.
Sengaja dia mengatakan itu agar Darius melihatnya sebagai wanita pengertian. Bagaimana mungkin dia rela melihat Darius bersama wanita lain, apalagi yang dia tahu jika istri Darius adalah seorang wanita bodoh.
Tapi dia harus memainkan perannya dengan baik sebagai wanita berhati lembut. Cindy menatap sekilas wajah Darius yang tidak terpengaruh dengan perkataan Cindy.
“Darius……” suara lembut dan manja Cindy memanggil pria itu.
“Sudahlah! Biarkan saja kakek mengumumkan! Toh wanita itu bukan pilihanku dan kakek yang mengatur semuanya. Aku juga berhak menentukan pilihanku.” ujar Darius dengan serius.
‘Aku tidak akan membiarkan kakek mengacaukan hidupku! Aku tidak mau menjadi olok-olokan semua orang karena memiliki istri bodoh!’ gumamnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
martina melati
betkelakuan spt org keterbelakang dhadapan darius namun dhadapan hector scarlett kembali normal
2024-07-01
1
Yuli Yanti
eh dinosaurus ga tau ja istri lo tu cntik dan pintr awas ja nnti nysel dan buncin,lanjut thor
2024-06-02
3
Sri Rahayu
yang bodoh itu kamu Darius, bukan istri mu....nanti kamu akan menyesal 🤪🤪🤪
2024-02-02
2