Peliharaan Mr. Vampir

Peliharaan Mr. Vampir

piknik menjadi malapetaka

Di sebuah rumah besar dengan cat berwarna putih, terlihat ada mobil mewah terparkir di depan rumah. seorang gadis cantik keluar dari mobil dan langsung melangkah masuk ke dalam rumah "Nara! kebetulan sekali kau sudah pulang. " seorang pria tinggi dan tampan mendekati gadis bernama Nara itu.

Dua pria lainnya datang dengan membawa tas ransel dan juga senter, "kalian mau kemana? " tanya Nara dengan ekspresi bingung.

"aku, kak Damian dan kak mahen mau piknik. kami juga lagi nunggu kamu, "

"piknik? kenapa mendadak, memang nya sudah bilang ayah sama bunda kak Wisnu? "

"udah, kami tadi membahas ini sama ayah sebelum ayah pergi dinas sama bunda. kalau kamu gak ikut ya terserah kamu akan sendirian di rumah, "

"Nara mana berani kakak, "

Ketiga pria itu langsung tertawa, "bercanda Nara, kami tidak mungkin meninggalkan adik kesayangan kami. ayo sana berkemas kita piknik bersama lagian sekolah kan masih libur. sesekali lah menghabiskan waktu bersama ya gak? " mahen menatap saudara nya yang lain.

"yoi! ayo sana berkemas biar kita sampai nya gak kemalaman. " sahut Damian.

Si bungsu pun menganguk "jangan di tinggal ya! " dia lari secepatnya menuju kamar nya dan mengkemas barang barang nya dengan cepat, "jangan bawa yang tidak penting adik! " seru Damian si anak sulung.

Beberapa saat kemudian Nara sudah muncul dengan dua tas ransel, "banyak banget? " mahen terkejut dan segera membantu adik nya "karena seorang gadis itu banyak keperluan nya. " ujar Nara sambil memakai sepatu nya.

"kau ini bagaimana? " Damian menunduk membantu Nara mengikat sepatu nya "begini yang benar, " ucap Damian "kan aku terburu buru, " kata Nara sambil menatap Damian yang sudah selesai mengikat sepatu nya.

"baik! semua kalian siap!! " seru Damian dengan semangat.

"siap kakak!! "

\*\*\*\*\*\*\*\*

Mereka berempat terlihat benar-benar menikmati perjalanan mereka, mobil mulai memasuki perkampungan dan hutan yang sangat lebat dengan pohon besar di sekeliling nya.

Butuh waktu yang lama untuk mencapai tempat yang mereka tuju, bahkan matahari mulai redup dan mereka baru sampai.

"kakak kenapa di hutan? " tanya Nara sambil keluar dari mobil.

"memang nya mau piknik di mana? di gedung DPR? "jawab mahen sambil mengusap rambut adiknya dengan lembut.

Damian menutup mobil lalu membawa barang barang " ayo semua nya, jalan nya beriringan ya! ikuti langkah ku! "perintah Damian.

Semua nya setuju dan mulai melangkah beriringan, mereka memasuki hutan yang benar-benar penuh semak belukar.

Keringat mula bercucuran dengan tubuh yang sudah lelah namun mereka tidak juga berhenti, " kakak aku capek, kenapa dari tadi gak sampai sampai sih! "Nara menghentikan langkah kaki nya karena dia benar-benar kelelahan.

" bentar sampai kok, "ucap Damian.

" dari tadi jawab nya gitu mulu! "gerutu Nara.

" dasar manja, "Wisnu langsung menyerahkan tas nya ke kakak kakak nya dan langsung menggendong Nara, seketika Nara langsung tersenyum senang.

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka dan sampai di tempat tujuan saat hari sudah malam, Wisnu menurun kan Nara di bawah pohon setelah mahen membersihkan sekitar nya.

" kita sudah sampai, "ucap Damian sambil mengeluarkan barang bawaannya.

Suasana yang gelap dan mencekam membuat Nara langsung bergidik ngeri, namun melihat ketiga kakak nya dia langsung mecoba mengusir rasa takut nya.

" aku akan cari kayu buat mendirikan kan tenda, kalian diam saja di sini! " setelah selesai bicara Damian langsung melangkah pergi.

"kakak takut, " bisik Nara.

Wisnu tersenyum lalu melepaskan jaket nya "jangan takut, aku akan cari kayu untuk kayu bakar . cuacanya di sini benar-benar terasa dingin, " ucap Wisnu sambil berdiri "hati hati dan jangan lama lama. " ujar Nara yang masih ketakutan.

"masih takut? " tanya mahen sambil menyalakan senter.

Nara menggeleng kan kepala nya "gak usah takut oke, aku akan menyiapkan semua nya. " mahen berdiri dan mulai mengeluarkan barang barang dari ransel.

"aduh.. seperti nya air nya lupa di bawa!, "

"air? "

"iya, air minum kita tertinggal di bagasi. "

"jadi bagaiamana kak? "

"mungkin kita bisa cari sungai di sekitar sini, "

"sungai? "

Mahen melangkah mendekati Nara, "kakak mau cari air dulu, Nara jangan kemana mana karena kakak cuma sebentar. kasihan kan bila kak Damian dan kak Wisnu datang tapi mau minum tidak ada air? " ucap mahen dengan lembut.

"tapi Nara takut kak, "

"pegang ini, nyalakan senter nya. oke, Nara adik kakak yang pemberani kakak cari air dulu ya. oh ya, nanti kalau mereka sudah kembali bilang kakak cari air ya. "

"iya, "

"jangan takut ok, kakak cuma cari air di dekat sini saja. "

"tapi janji ya, jangan jauh jauh Nara beneran takut. "

"iya, jangan matikan senter nya sampai kakak datang."

"iya, "

Nara menatap mahen yang sudah menghilang di kegelapan, suasana terasa semakin mencekam dan itu membuat Nara semakin ketakutan sekarang hanya dia yang tertinggal di tempat itu.

"kakak.. jangan lama lama!! "

Tidak ada jawaban, Nara mencoba berdiri dan mengarahkan cahaya senter ke sekitar nya.

Krasak..

Mendengar suara aneh, Nara langsung memegang erat senter nya "kakak? " dia mengamati semak belukar yang dia senteri.

Suara suara aneh mulai muncul, "kenapa kakak lama sekali? kak Damian!! kak mahen!! kak Wisnu!! Nara takut!! " seru Nara.

"kak Damian! kak mahen! kak Wisnu! Nara takut! "

Rasa takut Nara semakin menjadi jadi ketika mendengar suara yang menirukan ucapan nya, sosok mahluk aneh keluar dari semak badan nya bungkuk dengan dua nata besar dan rambut hitam yang jarang.

Air mata Nara mengalir karena di hantui rasa takut "AHHHHH!! " mahluk itu masih meniru Nara dengan ikutan berteriak, "pergi!! pergi!! jangan ganggu aku!!! " seru Nara sambil menutup wajahnya .

"beytintyky! kuycaky"

Mendengar suara aneh lagi, Nara mencoba mengintip apa yang ada di depan nya. terlihat ada mahluk aneh dengan telinga panjang dan hidung besar datang dan memukul mahluk yang pertama.

"kya miyki ky! "

"shaaa!! "

Mahluk pertama langsung mendesis marah,dia melompat ke depan mahluk kedua dengan tatapan mengerikan.

Mahluk lain mulai berdatangan dengan wujud yang beragam yang membuat Nara menunduk ketakutan, dari mahluk terkecil sampai besar datang dan mulai berkelahi.

Arrghh!!

Bruaaagg!!

Sraakk!!

Sosok mahluk yang lebih besar datang dengan ekor abu abu seperti serigala, dengan cepat dia menghabisi mahluk yang mengganggu Nara lalu menatap Nara yang meringkuk di bawah pohon.

"AAAAUUUUU... GGRRR, "

Dia mendekati Nara dan dengan satu cakar nya dia mampu membuat tubuh Nara terangkat tinggi, Nara menatap mahluk di depan nya yang mirip serigala namun bisa berdiri layak nya manusia.

Mahluk itu mengendus-endus di sekitar tubuh Nara yang membuat tangisan gadis cantik itu semakin menjadi jadi, "ggrr.. rraww.. " gigi nya yang tajam membuat Nara reflek berteriak.

"KAKAK!!!!!! "

Mendengar teriakan Nara mahluk itu terlihat semakin agresif dan menunjuk cakar nya, dia mengayunkan tangan besar nya itu ke arah Nara.

bruaaagg!!

Sesuatu membuat mahluk itu terjatuh dengan keras, begitu juga dengan Nara yang di angkat tinggi oleh mahluk itu langsung spontan terjatuh.

Nara menatap sepasang kaki yang ada di depan nya lalu melihat nya sampai ke atas, seorang pria dengan pakaian hitam berdiri di depan nya.

"ggrrrr!!! "

Mahluk yang mirip serigala itu langsung maju dengan agresif namun pria itu tidak takut, dia juga langsung maju menyerang mahluk itu serta mahluk lainya yang kembali datang.

Semenit kemudian hanya pria itu yang berdiri sementara mahluk aneh yang datang semuanya sudah terkapar, pria itu kembali mendekati Nara yang berdiri dengan ekspresi takut.

Melihat ada manusia di depan nya ketakutan Nara berkurang sedikit, "terimakasih om. " ucap Nara dengan lirih.

"Ikut aku! "

"tidak, aku sedang menunggu saudara ku. "

Raut wajah pria itu langsung berubah, melihat itu Nara langsung mundur namun pria itu langsung maju dan menarik tangan Nara dengan kasar.

"akh.. sakit, "

"aku benci penolakan! "

Pria itu menarik Nara namun Nara tetap bertahan dan berusaha melawan "ggrrr!! " Nara terbelalak melihat gigi tajam pria itu.

"aku bisa membunuh mu jika aku mau, "

"kakak!! kakak!! uhuk! "

Teriakan Nara langsung berhenti ketika pria itu mencekik nya, "darah.. " pria itu langsung menarik dan mengangkat tubuh Nara ke atas bahu nya lalu pergi dengan melayang .

"lepaskan!! lepaskan!! kakak!! kakak tolong!! "

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!