Di dalam hutan hitam, dua orang berjas hitam dengan kacamata di kepala melangkah masuk dan seperti nya sedang mencari cari sesuatu.
Gerimis kecil sudah membasahi jalanan yang kecil yang di tutupi semakin belukar, dua orang itu terus melangkah dengan pisau berukuran sedang sebagai alat menerangi jalanan mereka yang penuh tanaman liar.
"syepia kalyan"
Dua orang itu terkejut melihat ada mahluk aneh yang tiba tiba muncul di depan mereka, mahluk pendek dengan telinga panjang dan mata lebar.
"mahluk apa ini? "
"aku tidak tau! jangan jangan hantu ayo lari!! lari!! "
Mahluk itu menatap dua orang yang lari tunggang langgan seperti melihat hantu, dua manusia itu berhenti sejenak dengan baju yang sudah berantakan dan sobek sana sini karena terkena tanaman berduri tajam.
sluruttt!! syutt..
"haaah!! "
Mereka terkejut melihat akar tanaman bergerak ke arah mereka, sontak saja mereka langsung kembali lari dengan ketakutan namun..
ggrrrr!!
"ya Tuhan.. mahluk apa itu? "
"dia mengerikan seperti serigala! "
Seekor werewolf muncul menghadang mereka dengan cakar dan gigit yang tajam, tanpa menunggu lama werewolf itu langsung maju menyerang mereka dengan ganas.
Salah satu dari mereka mencoba bertahan dengan mengayunkan pisau di tangan nya namun dalam hitungan detik tubuh nya langsung terlempar ke udara karena ayunan tangan werewolf itu.
grebb!
Pria yang tersisa langsung lari sambil berteriak ketika melihat mahluk mirip seperti manusia menangkap teman nya dan menggigit leher teman nya, werewolf itu terlihat marah dan siap menyerang veros yang menangkap buruannya.
Dengan marah werewolf itu langsung menyerang veros namun dengan cepat veros langsung melemparkan tubuh manusia yang sudah kering dan mengenaskan tersebut ke arah werewolf.
******
woah!
Seekor ikan besar lewat dari bawah daun teratai, Nara yang belum pernah melihat ikan yang besar nya seperti manusia itu langsung takjub seketika.
"tuan! tuan!! lihat yang itu.. itu.. itu ikan atau apa kenapa bentuk nya seperti ikan tapi panjang dan ada tali nya. "
"fiiuuu! "
Air langsung bergelombang dan muncrat kemana mana, seekor naga air seukuran pohon kelapa keluar dan menghampiri dojae dengan kumis nya yang bergerak naik turun.
Melihat itu Nara hanya bisa terdiam dan menyesali perkataan barusan, "zhang! dia Nara sapa dia. " ucap dojae sambil mengusap kepala naga tersebut.
Zhang si naga air langsung menunduk kan kepala nya di depan Nara "peliharaan mu mengerikan, " Nara gemeteran melihat naga di depan nya.
"cuma kau peliharaan ku yang paling cantik, "
"karena aku bukan naga! "
klep!
Naga tersebut berubah menjadi seorang pria dengan sisik hitam di pipinya "masih takut? " tanya dojae "wah.. dia jadi orang. " Nara takjub dan ingin menyentuh pria di depan nya namun dojae langsung menahan tangan Nara dan menatap Nara dengan marah.
"cuma mau pegang! " ujar Nara dengan kesal.
"tidak bisa, kembali Zhang! " perintah dojae, Zhang si naga air langsung kembali berubah menjadi naga dan masuk ke dalam air.
"cuma aku yang boleh kau sentuh, jika aku melihat kau menyentuh Zhang aku akan memotong tangan mu! "
"kenapa? "
"kau lupa siapa aku? "
"jadi aku dan Zhang apa beda nya, kami sama sama peliharaan mu. "
"tapi kau berbeda! "
"cuma beda jenis dan wujud tapi sama saja. "
"tidak sama! "
"kalau beg-"
"kau itu ist-"
"yang mulia! " seorang prajurit muncul di depan dojae sambil membungkuk hormat, dojae mengeram kesal karena merasa terganggu.
"yang mulai maaf telah mengganggu waktu anda, ada seorang penyusup yang mulia dia dari bangsa manusia. "
"penyusup? "
"dari bangsa ku. " batin Nara.
Prajurit mengangguk pelan, dojae langsung menatap ke arah Nara. "pergi kembali ke istana aku akan melihat penyusup nya. " perintah dojae namun Nara menggeleng kan kepala nya "tuan, biarkan aku ikut dengan mu ku mohon.. "
*******
Pria tanpa pakaian atas tergeletak dengan tali merah yang melilit tubuh nya, dojae menatap pria itu dan melihat banyak luka di sekujur tubuh nya.
"manusia kotor! buang dia, " perintah dojae.
"tuan! " Nara menyentuh tangan dojae karena merasa kasihan melihat pria itu, "apa yang kau lakukan! " dojae menatap tajam ke arah Nara.
"dia mungkin tersesat tuan, setidaknya biarkan dia pergi. "
"kau membela nya? "
Dojae mengayunkan tangan nya dan seketika mereka semua sudah ada di dekat lembah merah tempat Nara pertama kali di hukum, sontak saja Nara langsung ketakutan.
"kau mau bersama nya!! " seru dojae dengan marah, Nara menggeleng kan kepala nya dan berbalik menatap pria itu.
Mata pria itu terbelalak menatap Nara, dia seolah olah sedang melihat hantu di siang bolong. "tuan setidaknya biarkan dia menjadi teman ku, maksudnya dia kan manusia setidaknya aku punya teman manusia di sini. " kata Nara dengan pelan berharap dojae mengampuni pria itu.
Tangan dojae mencekram erat bahu Nara, "siapa yang mengizinkan mu membela nya? jika kau mau aku akan melempar mu bersama nya! " Nara terdiam "kau keliahatan nya langsung tertarik pada nya, kau lupa siapa aku!! hah! " mata dojae menjadi merah menyala dan itu membuat Nara langsung ketakutan.
"tuan maaf.. maafkan aku, "
"sekarang pilih aku yang membunuh pria itu atau kau yang membunuh nya! "
Nara ingin berbalik kembali menatap pria itu namun dojae menahan nya "kau milik ku dan kau ada di bawah kuasa ku! " ucap dojae dengan lantang.
"atau kau mau aku melempar mu bersama nya? "
Melihat amarah dojae yang semakin besar, Nara langsung menggeleng kan kepala nya dengan air mata berlinang "pilih! " geram dojae.
"tuan.. ka.. kau saja yang bunuh dia, "
Senyuman jahat dojae langsung muncul memperlihatkan gigi nya yang tajam, dia langsung memutar tubuh Nara dan mengayunkan tangan Nara ke arah pria itu.
Nara menatap tubuh pria itu terlempar ke lembah merah. "tuan kau tidak ingin darah nya? " tanya Nara dengan nada yang sangat pelan "aku tidak suka makanan bekas vampir rendahan! " dojae menurunkan tangan Nara dan menatap gadis itu dengan intens, tanpa mereka sadari sebuah ponsel di tepi lembar merah menyala dan terlihat nama Damian di sana namun tidak ada yang menyadari itu semua termasuk Nara yang masih ketakutan.
********
Di sebuah ruangan..
Seorang vampir dengan jubah marah maroon menatap dojae dengan serius dan di raja vampir itu terlihat diam menatap gelas di depan nya dengan tatapan kosong, di ruangan itu hanya ada mereka berdua yang suasana keliahatan nya sangat tegang.
"benarkan tuan perkataan saya? saya bisa melihat semuanya. "
"benar penasihat agung, aku tidak bisa menghindari fakta bahwa aku seperti nya memiliki perasaan lebih kepada peliharaan ku itu. "
"sudah saya duga, yang mulia anda harus membuang itu semua. saran saya anda harus sadar dengan siapa diri anda sebenarnya, masih banyak vampir lainnya yang pantas untuk anda. sedangkan anda dan gadis berdarah suci itu beda golongan meskipun dia memiliki darah suci yang mengandung kekuatan besar.
mulai lah bersikap seperti dulu yang mulia, kau tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya dan membiarkan gadis itu berkuasa atas dirimu. jika kau masih nekat mungkin saja bangsa kita akan meniru tindakan mu dan pada akhirnya bangsa kita akan hancur dan bergabung dengan manusia biasa dunia kita akan lenyap!
malam ini anda harus menyuruh gadis itu pindah kamar, peliharaan tetap lah peliharaan dia bawahan mu dan kau adalah penguasa!
manusia dan vampir tidak bisa bersama!
dia peliharaan dan harus bertindak layak nya peliharaan yang lain . "
"tapi dia pelayan pribadi ku juga! "
"yang mulia! saya tau itu dan anda seharusnya kembali sadar! pelayan tidak boleh tidur dengan seorang raja. "
Seperti mendapatkan pukulan yang keras, dojae merasakan rasa sakit terdalam di dalam dirinya di mana dia pertama kali tertarik dengan percintaan namun dia harus melepaskan itu semuanya.
"penasihat agung, apa tidak ada solusi lain kita bisa menjadi kan nya sebagai bangsa kita. "
"tidak yang mulia, itu akan beresiko tinggi. jika kau menjadi nya kan seorang vampir sama seperti kita kau tidak akan mendapatkan darah suci lagi, kau tau betapa sulitnya mencari darah suci sekarang? "
"seharusnya aku tidak memiliki perasaan seperti ini, seharusnya aku mengubur atau mencabut hati ku saja. " batin dojae dengan amarah yang tertahan.
"anda bisa mendapatkan gadis lainya sebagai pasangan anda, sekarang yang mulia harus memikirkan ini semuanya. jangan karena jatuh cinta kekuatan anda menjadi melemah, semua vampir juga mengincar kedudukan mu dan gadis itu. "
Dojae masih diam dan menatap lurus ke arah gelas yang ada di depan nya, fikiran nya sekarang berkecamuk .
"apa anda ingin mencari pasangan, jika anda mau saya akan membantu Anda un-"
"tidak penasihat agung!! "
"saya tau mungkin anda merasa keberatan, namun anda harus mengikuti saran saya. manusia terkadang terlihat polos namun mereka adalah monster yang sesungguhnya yang bisa menghancurkan segala nya, ingat kenapa bangsa vampir putih nyaris punah? itu karena pemimpin mereka menikahi seorang manusia yang menjadi kekuatan mereka hancur dan menjadi lemah seperti sekarang. "
Pintu terbuka, dojae menatap Nara yang sedang duduk menatap bulan, dia sedang merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan manusia tadi sedangkan dojae sedang kacau karena mendengar kan saran dari penasihat agung nya.
"apa yang sedang kau lakukan? kau memikirkan manusia tadi? "
"oh... tuan, selamat datang maaf tidak mendengar suara mu. aku sudah merapikan semuanya jika anda ingin tidur. "
Bibir dojae bergerak namun tidak ada suara yang keluar dari mulut nya, dia ingin meminta Nara pergi ke kamar lain namun melihat tatapan mata Nara yang begitu polos dan tingkah nya yang menggemaskan dia tidak sampai hati menyuruh gadis itu pergi sadi kamar nya.
"ada apa tuan? masih marah ya.. maafkan aku, sebenarnya aku tidak memikirkan apapun. namun manusia seperti ku memiliki naluri yang berbeda dengan mu, rasa kepedulian kami tinggi seperti ingin menolong sesama meskipun tidak saling kenal.
manusia itu mahluk sosial yang memerlukan satu sama lain dan tidak bisa hidup sendirian, ayah ku mengajar kan kepada anak anak nya untuk membantu sesama meskipun dalam kondisi apapun.
aku tidak berniat menentang mu atau membuat mu kesal, karena di sini aku hanya memiliki mu dan bergantung hidup para mu aku tidak memiliki siapapun kecuali kau tuan ku.
ya.. aku tau mungkin tingkah ku menyebalkan namun kau tau, sebenarnya aku tidak nakal dan tidak ingin membantah mu terkadang aku kesal dan ingin memberikan mu sebuah kejahilan semata tidak lebih. tolong maafkan aku ya.. "
Syut...
Tubuh dojae melayang mendekati Nara dan mengusap bahu Nara "apa aku tadi terlalu kasar pada mu? " dojae mengusap ucap bahu Nara dengan lembut.
"tidak sakit kok, wajar kau marah karena aku benar-benar tidak tau diri tadi. dan kau wajar marah pada ku, tapi aku siap menerima hukuman dari mu. "
Dojae kembali terdiam sambil mengusap kepala Nara sampai ke leher nya, semua kata kata penasihat agung nya terus terngiang di telinga nya.
"ada apa? kau terlihat murung tidak seperti biasanya, apa ada sesuatu yang terjadi. hm.. aku buat kan minum ya, "
"Nara! um.. manusia. "
Mata Nara berkedip beberapa kali, ini pertama kali nya dojae memanggilnya nama nya.
"manusia, tidak perlu melakukan apapun tidur lah. aku ada urusan penting. "
"baik tuan, hum.. semangat ya jangan terlalu memaksa kan dirimu. "
Raja vampir itu mengangguk pelan lalu berbalik dan menghilang dari dalam kamar, Nara masih berdiri mematung merasakan perubahan dari diri dojae yang tidak seperti sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments