mengelilingi istana

Tiga minggu berlalu...

Kelihatan nya Nara mulai terbiasa tinggal di dalam istana, dia tidak lagi melakukan perlawanan seperti sebelum nya.

Namun keberadaan nya di dalam istana sudah di ketahui banyak vampir yang ada di dalam hutan hitam, semua vampir menginginkan Nara karena gadis itu memiliki darah suci yang benar-benar di sukai oleh bangsa vampir seperti dojae.

Dari atas singgasana nya, dojae duduk mendengar kan bawahan nya berbicara. "kita berhasil memenangkan peperangan itu yang mulia, namun saat perjalanan pulang orang orang kita di serang oleh veros dan pengawal nya. mereka menantang anda untuk berkelahi karena mereka menginginkan anak manusia berdarah suci itu yang mulia, " ujar asim pengawal kepercayaan dojae.

"veros sudah menentang kita yang mulia ! " ucap abran sambil menunduk hormat.

"mereka sudah tau, baik tidak masalah! shena pergilah ke medan perang lihat pasukan kita dan segera melapor kepada ku! " perintah dojae dengan tegas, tatapan raja vampir ini benar benar tajam "masih ada yang berani menentang ku! " batin dojae.

Dojae di kenal sebagai raja vampir yang menakutkan dan juga ganas, dia selalu menang di setiap peperangan itu sebab tidak heran bagi mahluk yang tinggal di sana kalau dojae adalah vampir terkuat yang pernah ada.

Sudah banyak wilayah yang dia kuasa, dan banyak kerajaan vampir berada di bawah kendali nya. bahkan semua mahluk yang tinggal di sana akan merasa gentar bila mendengar nama dojae karena dia benar-benar ganas dan juga kejam, dia tidak segan segan menghabisi lawan nya dengan cara yang teramat sadis.

                 ********

Pandangan Nara tertuju pada dinding tinggi yang mengelilingi istana tempat dia berada, meskipun takut pada dojae si raja vampir namun dia tetap ingin pergi dari sana.

Dia dapat membayangkan betapa panik dan khawatir ketiga saudara nya itu, dan mungkin juga mereka sekarang sedang mencari atau sedang menghadapi mahluk yang ada di hutan ini.

"seperti nya ada yang mengganggu mu, apa yang kau fikir kan manusia? "

"tuan, "

Dojae tiba-tiba muncul di belakang Nara, "kau masih ingin lari? "tanya dojae dengan tatapan tajam " tidak tuan, cuma.. sudah berapa lama aku selalu terkurung di sini. aku sedang merasa bosan, "Nara melihat dojae yang berdiri di samping nya sambil menatap ke arah luar.

" kau bisa keluar kamar, kau bisa melihat lihat isi istana ini untuk mengusir rasa bosan mu. "

"boleh? "

"kenapa tidak? namun jika kau berani macam macam ku pastikan aku akan membuang mu ke lembah merah tempat mu di lempar waktu itu. "

"kau tidak menemani ku? "

Dojae langsung melirik Nara dari sudut mata nya, "apa kau berfikir aku pelayan mu? " tanya dojae dengan tidak suka "bukan.aku tidak berfikir begitu, masalah nya istana mu ini luas bagaimana bisa aku ingat jalan nya? bagaimana jika aku tersesat da-" ucapan Nara di potong.

"kau jalan duluan, aku akan jalan di belakang mu. "

"baiklah! "

Mereka langsung ke luar dari kamar dan pergi melihat lihat di dalam istana, "ini ruangan apa lagi? " tanya Nara dengan penasaran karena tempat ini benar-benar memiliki banyak ruangan.

Mungkin bisa saja seseorang tersesat setelah masuk ke dalam istana ini, karena istana ini benar-benar luas di dalam nya "ini tempat aku menikmati arak, " pelayan membuka pintu.

Mereka berdua langsung masuk, terlihat ada banyak gelas besar yang tersusun di dalam rak besar. di dalam rak lain terdapat kendi kecil yang begitu banyak dengan tulisan yang sama sekali tidak di mengerti oleh Nara.

"vampir juga minum arak? "

"kau fikir kami tidak bisa minum arak? "

"bukan begitu! anehnya saja gitu masa vampir minum arak, memang nya minum air biasa tidak bisa? "

"manusia kau lucu sekali, di kehidupan bangsa vampir biasa nya seorang vampir hidup hanya dengan meminum darah tanpa minuman lainnya. namun ku rasa itu tidak terlalu baik mengingat di sini manusia begitu sulit di temukan. "

"oh.. maka nya kau meminum arak? "

"dari seribu tahun yang lalu ayah ku mengubah kebiasaan nya dengan meminum arak di sela kebiasaan nya yang meminum darah, dan aku mengikuti nya sampai sekarang. "

"punya ayah juga? "

Raja vampir itu langsung menatap Nara, "kami juga memiliki keluarga bukan hanya manusia saja yang punya. sekarang masih mau lanjut ke tempat selanjutnya? " tanya dojae dan Nara langsung menganguk sebagai jawabannya.

Hari menjelang sore dan Nara serta raja vampir belum selesai mengelilingi ruangan yang ada di dalam istana, namun terlihat mereka melangkah keluar istana.

"kebun bunga? "

"ya, tempat ini adalah tempat di mana aku bersantai."

"di kebun ini? "

"ya, kau lihat banyak tanaman, pohon, bunga dan sungai. "

"dia ini vampir asli bukan sih, " batin Nara dengan curiga.

"kenapa menatap ku begitu? apa kau berfikir vampir tidak bisa kelelahan atau tidak bisa bersantai? "

"cuma kaget saja tuan, "

mereka lanjut melangkah melewati taman itu, "pintu itu! " Nara menunjuk pintu kecil yang ada di dinding istana "itu pintu menuju kandang peliharaan ku. " kata dojae "kau juga punya pelihara? " Nara seakan akan tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

Namun semenit kemudian dia langsung terdiam, dia menatap kandang besar di depan nya dengan naga bersisik hitam bertanduk panjang sedang tidur dalam kandang itu.

glekk!

Nara melangkah mundur "peliharaan kata nya, ini mah bukan peliharaan. salah sedikit bisa mati di depan mahluk ini, " kata Nara di dalam hati.

"kakak.. "

Nara langsung teringat pada ketiga saudara nya, bagaimana jika mereka bertiga menghadapi mahluk mahluk seperti ini.

"kakak? siapa? "

"tuan.. aku datang ke sini dengan tiga saudara ku, namun mereka pasti sed-"

"kau ingin lari? "

"bukan.bukan.. jangan salah paham.. aku.. aku takut mereka menghadapi mahluk seperti ini, "

"tiga? "

"tiga ya, "

dojae tersenyum sinis lalu memanggil pengawal nya, "cari tiga manusia yang ada di hutan ini!! " seru dojae dengan tegas "baik paduka raja! " mereka langsung pergi menjalankan perintah dojae.

"kau mencari tiga saudara ku? "

"setidaknya aku memiliki banyak stok darah bukan? "

"apa? kau.. kau mau menjadi kan tiga saudara ku se-"

"sebagai sumber makanan cadangan. "

Mendengar itu Nara langsung khawatir pada ketiga saudara nya dan mau beranjak pergi namun dojae menahan tangan nya, "janji mu! " ucap dojae dengan datar.

"kau tidak boleh menyakiti saudara ku! apalagi menjadi mereka seb-"

"lalu kau mau apa? kau harus ingat pada posisi mu sekarang. dan jangan lupa hukuman yang akan kau dapatkan bila membantah ku! "

Dengan kasar dojae menarik Nara dan membawa nya kembali ke dalam istana, "kakak.. lari lah sejauh mungkin. " batin Nara dengan tidak berdaya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!