"akhh!! "
Tubuh Lucius menyembul dari tubuh lintah raksasa lalu jatuh ke tanah, dia menggeleng kan kepala nya lalu kembali bergerak dan keliahatan nya dia terlempar cukup jauh karena dia benar-benar tidak dapat melihat dojae lagi.
Jeritan dan raungan terdengar di bawah langit yang gelap tanpa bintang itu, seekor werewolf terlempar ke udara. dojae menatap nya dan langsung mengayun satu tangan nya ke arah werewolf tersebut.
Dalam hitungan detik werewolf tersebut berubah menjadi potongan daging yang hancur di udara, dojae perlahan menyentuh hidung nya yang mengeluarkan darah merah.
"energi ku benar-benar terkuras memakai kekuatan ini, "
Dojae kembali melepaskan segel kekuatan nya dan membagi tubuh nya seperti sebelumnya lalu melayang menghabisi para pemberontak, tubuh nya yang terlihat ringan itu melayang melewati beberapa vampir yang sedang bertarung sambil mengayunkan tangan nya dan dalam sekejap puluhan vampir tewas di tangan nya.
"energi ku! " veros naik ke dahan pohon besar sambil memegangi dada nya begitu juga dengan vampir lainya yang kelihatan nya sudah mulai kehabisan tenaga.
syuuutt!!
Lucius menatap dojae yang melayang tinggi ke udara, beberapa vampir dari level rendah terlihat kelelahan dan tenaga mereka seakan-akan terhisap perlahan padahal hari masih malam belum ada matahari yang muncul.
Dari atas dojae menatap medan peperangan dengan lebih jelas "apa yang akan dia lakukan? jangan jangan dia mau memakai kekuatan dunia ilusi nya, aku tidak boleh sampai terpengaruh! aku harus menyerang nya," Lucius langsung melompat namun klon dojae muncul di hadapan nya dan langsung menyerang nya.
"melepaskan!! "
Kedua tangan dojae bergerak ke atas langit, seketika langit yang semula gelap berubah menjadi siang. dalam sekejap ribuan vampir berubah menjadi abu yang membuat veros dan yang lainnya terkejut.
Bukan kah ini masih malam?
"apa yang terjadi? " Lucius bingung.
Tidak ada yang sadar jika dojae sudah menggunakan kekuatan ilusi nya untuk membuat langit tetap gelap meskipun hari sudah menjelang pagi, meskipun kekuatan itu menguras banyak tenaga namun dojae berhasil memusnahkan ribuan vampir dalam hitungan detik.
"anak buah ku! " veros menatap semua pasukan nya berubah menjadi abu.
Tubuh dojae yang transparan kini terlihat jelas bersamaan dengan darah segar yang mengalir dari hidung nya "regenerasi! " dojae memejamkan mata untuk memulihkan tenaga nya namun vampir lainnya sudah datang menyerang nya.
Dojae bergerak cepat menghindari serangan vampir bermata gelap dan kuning keemasan itu, mereka benar-benar mengeroyok dojae dan menyerangnya dengan membabi buta.
Slap!!
Lucius muncul di belakang dojae dan menggerakkan kuku nya yang tajam dengan kekuatan penuh, dojae menghilang dan muncul di samping Lucius sambil mencekik si vampir bermata gelap.
Lucius langsung mengindari serangan dojae dan membalas nya dengan serangan lain, suara dentuman keras terdengar dari udara.
Tubuh beberapa vampir yang menyerang dojae hancur dan tersisa Lucius dengan bahu nya yang berlubang karena serangan dojae, raja vampir tersebut menatap Lucius sambil meraba punggung nya .
Betapa terkejut nya Lucius ketika melihat tangan nya berdarah, dia langsung menatap dojae sambil tersenyum karena serangan nya kali ini mengenai raja vampir tersebut.
Kedua nya kembali maju, Lucius terlihat benar-benar semangat karena dia melihat tubuh dojae sudah bisa di serang dan kali ini dia pasti berhasil mengenai raja vampir tersebut dengan serangan mematikan nya.
"yang mulia! " ayana menatap dojae yang berperang di udara melawan Lucius.
klap!
Cahaya terang menyilaukan mata muncul dari atas, dua vampir dengan kekuatan tinggi benar-benar membuat tanah bergetar.
zraaaakkk!!! bruaggg!!
Tubuh Lucius meluncur keras ke bawah dan menghantam pepohonan yang besar serta bebatuan, "akhhh!! " tangan lucius muncul dari sela bebatuan dengan wajah berlumuran darah.
"dojae!! kenapa dia tidak mati! " seru Lucius dengan kesal sambil merangkak keluar dari bebatuan.
"ohok! " darah segar keluar dari mulut dojae yang ada di atas kepala naga peliharaan nya, "regenerasi!! " dojae memejamkan mata nya untuk memulihkan dirinya namun karena energinya sudah terkuras cukup banyak kekuatan regenerasi nya menjadi lambat.
"regenerasi!! "
Di bawah Lucius juga mencoba memulihkan dirinya sebelum dojae datang menyerang nya dengan tiba tiba karena raja vampir yang satu itu tidak bisa di prediksi sama sekali, "sial!" Lucius memuntahkan darah karena kehabisan tenaga dan tidak dapat menggunakan kekuatan regenerasi nya lagi.
"darah! "
Lucius menggerakkan tangan nya dan seketika sebuah kendi sudah ada di tangan nya, Lucius langsung membuka kendi berisi darah itu untuk memulihkan tenaganya kembali.
*******
Tap!!
Suara langkah kaki membuat Nara langsung berbalik dan betapa terkejut nya dia melihat dojae sudah muncul dalam kondisi terluka, Nara langsung lari dan mendekati dojae dengan cemas .
"tuan.. "
Nara menahan tubuh dojae lalu membawa nya duduk ke kursi "tuan.. " Nara mengusap darah di wajah dojae dengan tangan nya langsung, dojae terdiam sesaat lalu menatap Nara.
"kenapa kau pulang sendirian? di mana pasukan mu ya ampun.. aku akan ambil kan minum untuk mu da--"
Nara langsung terdiam ketika dojae menarik tangan nya, baru beberapa hari tidak bertemu namun dojae merasa mereka sudah tidak bertemu lebih dari satu abad.
Dia menatap gadis yang ada di pangkuan nya "kenapa kau menangis? " tanya dojae yang membuat Nara langsung memegang pipinya dan baru sadar kalau dia menangis tanpa sebab.
Seperti nya bukan tanpa sebab, karena selama di tinggal oleh dojae Nara benar-benar merasa kesepian dan kosong. entah mengapa seperti ada yang hilang dari dirinya begitu juga dengan dojae, "apa itu sakit? " Nara menatap ke dada dojae .
"kau mengkhawatirkan ku? "
"kau bilang kalau kau kuat, tetapi kenapa kau terluka? aku yakin itu sakit.. "
"tadi tidak sakit, tapi sekarang sakit. sakit melihat mu menangis, "
"hah? "
"bisa beritahu aku, kenapa kau menangis? "
Nara menggeleng kan kepala nya tidak tau harus menjawab apa "aku tidak bisa berlama lama, jawab sekarang! " ucap dojae sambil memegang bahu Nara dengan kuat.
"tidak tau, tiba-tiba saja aku menangis saat melihat mu. "
"karena melihat ku? ku rasa itu bukan jawaban tapi alasan. "
"tuan aku benar-benar tidak tau.. sekarang biarkan aku mengobati mu. "
"luka ku sudah sembuh, sekarang aku sedang ingin. "
"apa semua sudah selesai? "
"belum.. tapi akan segera selesai, bisa beri sekarang?"
Melihat gadis di pangkuan nya mengangguk dojae langsung menarik Nara untuk semakin dekat nya dan langsung menunduk ke leher Nara, mata biru nya perlahan berubah menjadi merah menyala dan semua darah di wajah nya langsung menghilang bersamaan dengan luka yang ada di badan nya.
Dojae menarik dirinya dan menatap gadis di dekat nya "sudah lihat bintang nya? " tanya dojae dengan lembut "tidak ada bintang Jatuh beberapa hari ini. " jawab Nara "terus lihat bintang sampai aku datang." dojae mengusap rambut Nara dan perlahan bergerak memindahkan tubuh Nara ke ranjang.
"kau akan pergi lagi? " tanya Nara sambil berdiri.
Raja vampir itu menatap Nara dengan mata birunya yang terlihat Damai, tidak ada jawaban yang keluar dari mulut dan perlahan tubuh nya menghilang yang membuat Nara langsung terdiam dengan perasaan yang campur aduk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments