senjata makan tuan

"Bagaimana? " tanya pelayan yang ada di samping Nara, "baik baik saja, tidak ada luka serius. " ucap tabib yang membuat Nara kebingungan.

Setelah tabib pergi, Nara langsung menatap pelayan "memang nya aku kenapa? " tanya Nara dengan bingung "yang mulia ingin tabib memeriksa anda setelah kejadian semalam. "

"kejadian apa? "

"nona, pasukan Lucius datang menculik anda karena mengincar darah suci anda. lalu tuan pergi menyelamatkan anda yang sudah hampir di hisap Lucius, "

"Lucius? siapa dia? "

"vampir yang tinggal di kastil bagian selatan hutan hitam ini nona, tapi jangan khawatir yang mulia dojae sudah memberi nya pelajaran. "

"di mana tuan dojae sekarang? " tanya Nara.

\*\*\*\*\*\*\*

Prajurit melayang mendekati dojae dan berbisik di dekat nya dengan takut, dojae menganguk dan menyuruh prajurit itu pergi. tak lama kemudian Nara datang mendekati nya, "siang." sapa Nara dengan senyuman di wajah nya.

Dojae meletakkan gelas yang sudah kosong lalu menatap ke arah Nara sekilas "ada apa manusia? " tanya dojae dengan dingin "ah.. kenapa kau terus memanggilku dengan sebutan 'manusia'? aku punya nama tau. " Nara berdiri di belakang dojae.

"katakan saja, tidak usah basa basi. "

"galak sekali, " batin Nara.

"um.. aku datang mau bertanya soal vampir Lucius, aku dengar dia seorang raja juga. "

"kenapa? " dojae langsung berbalik dan menatap Nara.

"ya.. bukan nya kau seorang raja, kenapa ada raja lain? "

"kau fikir aku sama dengan nya? " dojae mengambil gelas yang sudah di isi dengan arak "setiap vampir punya golongan tertentu dan level tertentu. dia raja namun ada di bawah ku dan aku ada di atas nya. " jelas dojae.

"oh.. oke, baiklah aku pergi! "

Baru saja mau berbalik, dojae sudah memanggilnya "mau kemana manusia? kau sudah mengganggu waktu santai ku. " Nara langsung menatap ke arah dojae "ya.. mau ke kamar, kemana lagi? " tubuh Nara langsung tertarik maju ketika dojae menggerakkan tangan nya dan muncul rantai dari leher Nara.

"kau di hukum! "ucap dojae di depan wajah Nara.

" hukum? apa salah ku tuan? aku cuma datang dan bertanya saja. "

"karena kau pergi dari istana ku tanpa izin! "

"kapan? "

"semalam, bersama anak buah Lucius! "

Dengan tatapan tidak percaya nara menggeleng kan kepala nya "tuan, aku saja baru tau kejadian semalam dari pelayan mu. aku benar-benar tidak tau apa apa, " Nara berkata jujur "aku tidak perduli! menari sekarang di depan ku atau aku membuang mu ke lembah merah! " ancam dojae dengan mata nya yang berubah menjadi merah sekilas.

"oke.. oke.. fine, baik.. tidak papa.. "Nara mengangguk sambil mengangkat kedua tangan nya tanda dia menyerah.

" mentang mentang raja, dia seenaknya memerintah dan menghukum ku. awas saja dia ku kerjain nanti, "batin Nara dengan kesal.

" kenapa diam? cepat! "

"sabar dong! musik nya mana? dengar ya aku biasa nya menari dengan lagu yang keren. "

"menari sekarang! "

"tanpa musik? "

"prajurit tangkap dan mas-"

"hei!! hei.. oke.. oke.. "

Mau tidak mau Nara langsung mulai menari "nyalakan musik apapun oke kok, masa menari tanpa musik. "kata Nara di dalam hati, namun seperti nya dojae tidak memperdulikan apapun dia hanya menatap Nara yang menari di hadapan nya.

" cukup! tarian mu buruk! "

"hei bung! jika di tempat ku ini bagus dan terbaik, kau tidak tau k-pop kan? maka nya kau mengatakan tarian ku buruk. aku juga bisa tarian klasik tidak ada yang mengatakan tarian ku buruk. "

"buktikan! "

Nara langsung mundur dua langkah lalu melompat sekali sambil mengayunkan tangan nya ke kiri ke kanan, dia bergerak begitu lincah yang membuat dojae terdiam.

Bahkan pelayan dan prajurit yang di sana juga terdiam karena terpukau dengan gerakan tarian Nara, bagaimana? "Nara menaikan alis nya dengan sombong " masih buruk, "Nara menaikan alis nya ke arah dojae " kau tau, itu tarian tercepat Krisna. ku ceritakan juga kau tidak akan paham! menyebalkan, ya sudah aku mau pergi. "Nara berbalik dan pergi keluar pintu meninggalkan dojae di tempat itu.

" raja macam apa dia? seharusnya aku membawa ponsel ku dan menunjukkan pada nya lagu lagu keren! benar-benar meny-"Nara berhenti dan melihat beberapa pelayan yang sibuk mencuci buah "apa yang kau lakukan? " tanya Nara "mencuci buah untuk jus nona, " jawab pelayan.

Senyuman jahat Nara langsung muncul "aku bantu ya, kebetulan sekali tadi tuan menyuruhku membuat minuman segar. " ucap Nara berbohong "silahkan nona, kami berencana mau membuat jus mangga. " kata pelayan "bagus sekali, tapi dengan cara apa? " Nara melihat tidak ada blender di sana.

"menghaluskan buah nya dan mengambil sari nya, "

"baiklah, aku akan membantu kalian. kita buat minuman yang menyegarkan, "

\*\*\*\*\*\*\*\*

"nona, "

Nara yang sedang di perpusatakaan melihat lihat buku langsung menoleh ke arah seorang prajurit, "ada apa? " tanya Nara sambil jalan mendekat.

"yang mulia meminta anda datang ke taman belakang, "

"baiklah."

Tak lama kemudian, Nara telah sampai di taman dan melihat dojae bersantai dengan jus dan makanan di sisinya "tuan, anda memanggil ku? " Nara mendekat.

"duduk lah manusia, "

"baiklah, "

Pemandangan benar-benar indah, ada banyak tanaman berbunga dan berbuah di sana. seperti nya para pelayan harus berkerja keras untuk mendapatkan taman sebagus ini.

"bagaimana hari ini? "tanya dojae tanpa menatap Nara yang ada di samping nya.

" hum.. baik cuma cuaca agak gerah ya, "

"minum! "

Segelas jus mangga di sodorkan ke arah Nara, namun Nara cepat cepat menggeleng kan kepala nya dia benar-benar masih ingat tiga potong lemon yang dia peras di atas jus mangga yang ada di teko emas di dapur.

"tidak tuan, terimakasih. "

Nara tersenyum sambil menggeleng kan kepala nya, perlahan dojae menoleh ke arah nya dengan tatapan datar.

"minum lah, ini tidak beracun. "

"ini milik mu tuan, kau saja yang minum. "

"aku memberikan nya pada mu, minum cepat!! "

"sangat sangat tidak baik, " batin Nara sambil mengambil gelas berisi jus itu, dojae mengangguk dan masih menatap ke arah nya.

"seharusnya tidak begini. " batin Nara.

"minum dan coba rasakan jus mangga pilihan dari hutan ini, "

"tentu."

Meskipun enggan, Nara harus meminum jus tersebut "bagaimana? " dojae menatap Nara yang baru meminum beberapa teguk jus milik nya "waw! sangat manis dan segar tuan. terimakasih banyak, " tangan Nara di cegah di saat hendak meletakkan gelas tersebut.

"kalau begitu habis kan lah, kau kelihatan nya menyukai nya. "

"habiskan? "

"ya, kenapa? "

"oh.. tidak papa, Baiklah. "

Nara kembali meminum jus itu, mata nya terpejam karena menahan rasa asam dari jus itu "tidak!! kenapa aku yang minum, " batin Nara dengan kesal.

"ahh.. Terimakasih tuan, " Nara meletakkan gelas yang sudah kosong tersebut.

"sama-sama."

"um.. saya boleh pergi tuan? ini sudah sore, saya ma membantu mereka menyiapkan air mandi untuk mu. "

"pergilah, "

Nara langsung berdiri dan lari secepatnya ke dalam istana sementara dojae tersenyum sinis "cuma kau yang berani melakukan ini pada ku, " gumam dojae.

"buah.. buah!! "

Sesampainya di kamar Nara langsung memakan beberapa buah untuk menghilang kan rasa asam di lidah nya, dia memakan banyak cery dan buah lainnya dengan cepat karena rasa asam di lidah nya belum juga hilang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!