pura-pura patuh

Seorang pelayan datang membawa makanan dan meletakkan makanan itu ke atas meja yang tidak jauh dari ranjang, "silahkan nona, " ucap pelayan sambil menunduk di depan Nara.

"tunggu! "

Nara berdiri ketika melihat pelayan itu membuka pintu yang selama ini terkunci, "aku melihat sesuatu di meja, bisakah kau memeriksa? " tanya Nara dengan muka sedikit ketakutan.

Melihat Nara ketakutan pelayan itu langsung bergerak cepat ke arah meja dan memeriksa nya namun di sana tidak ada apa apa.

blam!!

Pintu tertutup, pelayan itu langsung bergerak ke arah pintu sambil memejamkan mata "nona kabur! " bisik nya dan anehnya semua yang ada di istana itu langsung mengetahui kalau Nara kabur.

Para penjaga langsung berdiri mengawasi sekitar karena Nara pasti lewat pintu, namun mereka salah!

Gadis itu mengetahui pintu akan di jaga ketat, jadi dia lari ke bagian tengah istana itu dan melangkah keluar lewat jendela .

"itu dia!! "

"tangkap dia!! "

Melihat banyak vampir yang mengarah ke pada nya, Nara langsung buru buru lari secepatnya nya . dojae mengamati itu semua dari atas istana nya, "dasar keras kepala. " dojae terbang dan langsung menyambar tubuh Nara dengan cepat.

"seperti nya kau belum paham perkataan ku, "

"lepaskan aku!! lepaskan!! "

                   *******

Sesampainya di dalam kamar, Nara langsung di paksa duduk oleh dojae "makan! " perintah Raja vampir itu dengan suara yang tegas dan dingin.

"tidak akan! "

Mata biru dojae langsung menatap ke arah Nara "makan! " ulang dojae dengan lebih tegas "tidak ya tidak! jangan berfikir kau bisa mengatur ku! " ujar Nara dengan kesal sambil mengacaukan makanan yang ada di atas meja.

zruuttt!

Dojae mengerakan jarinya ke arah Nara, seketika tali merah muncul dan mengikat tubuh Nara dengan begitu ketat.

"berani membantah raja adalah hal bodoh! "

"raja apa seperti mu yang menculik seorang gadis! lebih tepat nya kau adalah psikopat, kriminal! penculik! "

"psikopat kedengaran nya menarik, tapi untuk saat ini dan kedepan nya kau akan paham posisi mu. "

Dengan gerakan melayang dojae mendekati Nara dan menarik rambut gadis itu dengan kasar, Nara langsung meringis kesakitan namun dojae tidak perduli.

Dengan gerakan kasar dia mengambil makanan dengan tangan besar nya dan memasukan nya dengan paksa ke mulut Nara, gadis itu langsung berusaha memberontak namun sia sia belaka.

Makanan sudah habis, dojae langsung melepaskan rambut Nara dan menatap tajam ke arah gadis itu. "uhuk.. uhuk.. uhuk" mata Nara merah dengan nafas tersengal sengal karena di paksa makan sebanyak-banyaknya.

"kau harus belajar dari mereka, karena posisi mu tidak jauh dari mereka. " dojae menunjuk pelayan yang datang membereskan meja.

Tidak ada kata yang keluar dari mulut Nara, dia diam dan memandang ke arah lain "tuan, ada yang harus kita bahas. " ucap salah satu vampir yang datang "ya," dojae langsung pergi.

"hei!! lepas kan dulu!! "

Dojae berhenti di depan pintu "tali itu pantas bersama mu, " ucap dojae tanpa menoleh sedikit pun "aaahh!! fuck! " Nara melihat pintu sudah tertutup rapat sementara dia masih terikat di kursi .

                                         

********

Malam harinya...

Raut wajah Nara langsung terlihat terkejut dan panik ketika merasakan tangan besar di bahu nya, dojae tersenyum sinis melihat reaksi Nara.

"kau menjadi tenang dari sebelumnya."

Tubuh dojae melayang lalu duduk di kursi mewah di depan Nara, "kau mau aku apa? berteriak? marah? melawan? kau tidak lihat aku sedang terikat!! " dojae tertawa terbahak-bahak.

"ku fikir kau telah berubah, kalau begitu selamat malam, "

"hei!! kau mau kemana? lepaskan dulu talinya!! "

"ku rasa tidak, itu hukuman untuk mu! "

Dojae pergi mendekati ranjang "Haaaaah!! kamprett! dasar sialan! " Nara berteriak marah namun itu tidak mengubah keputusan si raja vampir itu.

Sampai pagi, Nara masih duduk di kursi. dia menatap dojae yang baru selesai di mandikan oleh para pelayan nya, tak lama kemudian dojae datang dan duduk di dekat nya.

"bagaimana? nyenyak semalam? "

"bagaimana mau tidur kalau terikat, "

"aku tidak perduli soal itu, jadi apa ka--"

"aku akan patuh pada mu! "

Perkataan Nara barusan membuat dojae langsung terdiam lalu tertawa sinis "ku rasa itu bagus, namun jangan harap aku bisa mempercayai mu. " ujar dojae dengan dingin.

"tidak papa bila tidak percaya, "

"apa jaminan nya? "

"aku berjanji akan patuh dan mengikuti perkataan mu jika tidak ya.. ikat saja lagi. "

Melihat dojae masih tidak bergerak Nara pun langsung memutar otak nya "ayolah, kau tidak lihat badan ku kotor. aku ingin membersihkan tubuh ku! aku juga lapar.. " ucap Nara dengan ekspresi memelas.

"baik, jika kau mencoba lari lagi maka ku pastikan kau benar-benar menyesal. "

Dengan gerakan jarinya, tali yang mengikat tubuh Nara pun terlepas. "hah.. eh, tapi aku tidak punya baju. baju ku ada di tempat waktu itu aku harus ke sana untuk mengambil nya. " dojae tersenyum sinis karena tau isi kepala Nara.

"pelayan!! "

Empat pelayan datang "bantu gadis ini mandi dan berpakaian, " mendengar itu Nara langsung menyela "tidak. tidak! aku bisa mandi sendiri!! kau fikir aku anak kecil yang tidak bisa mandi sendiri, aku bukan seperti mu raja bod-baik hehe. " Nara tersenyum paksa.

"Siapkan keperluan nya dan bawa dia kepemandian!"

"siap yang mulia. "

                  ******

Setelah selesai mandi Nara berdiri di depan cermin sambil menggeleng kan kepala nya dan menatap tubuh nya yang terbungkus kain bersulam emas.

Para pelayan terlihat tergesa-gesa membuat pakaian untuk Nara, karena semua pakaian baru yang tersedia tidak ada yang pas di tubuh Nara yang ukuran nya sangat kecil di banding penghuni istana yang dua bahkan tiga kali lipat besar nya dari manusia pada umumnya.

Tak butuh waktu lama beberapa pakaian sudah jadi dan Nara langsung mencoba nya, "serasa hidup di dunia raksasa. " batin Nara sambil duduk dan membiarkan pelayan merapikan rambut nya yang sepanjang bahu.

                  ********

Dojae menatap Nara yang terlihat lebih baik dari sebelumnya, "duduk manusia dan makan lah! " ucap dojae.

Nara duduk di kursi dengan patuh "seharusnya kau begini dari awal, " kata dojae sambil mengambil segelas darah yang sudah di sediakan pelayan.

"uh.. "

Rasa mual langsung menyerang Nara "kau akan terbiasa, " ucap dojae dengan santai, Nara menatap dojae yang mulai makan "vampir juga bisa makan? " tanya Nara dengan heran.

"kau fikir cuma manusia yang bisa makan? "

"tunggu tunggu! aku tidak mau makan, siapa yang tau kalau kau memberi ku makan dengan daging manusia. "

"hahahahhaha hahahha"

Nara menatap dojae yang tertawa keras "kau fikir aku memakan daging manusia? ini daging rusa dan satu lagi aku tidak memakan manusia tapi meminum darah nya. " jelas dojae.

"itu artinya kau membunuh banyak manusia, "

Gadis manusia itu menunjuk gelas yang ada di depan dojae, namun dojae menggeleng kan kepala "tidak banyak aku bukan tipe vampir yang rakus, dan lagi.. darah yang ini tidak seenaknya milik mu. " mendengar itu Nara langsung syok.

"santai saja, tapi itu benar darah manusia tidak sama salah satunya seperti darah mu. kau memiliki darah suci yang sangat sangat langka. "

"apa beda nya? "

"loh.. kok aku malah mewawancarai nya? " batin Nara.

"sangat berbeda, dari segi warna merah nya, kekentalan nya dan bentuk nya. seperti nya mau tertarik apa kau mau menjadi vampir? "

"ah! tidak! jangan harap! mending jadi manusia seutuhnya. "

"kalau begitu ayo sarapan, "

Nara melihat makanan di atas meja, berbagai menu olahan daging dan juga sayur dan roti namun tidak ada nasi di sana.

"tidak mau makan? "

"sabar dong! jangan di lihatin terus aku grogi tau! ini juga lagi milih makanan nya! "

"aku tidak pernah menemukan manusia yang seperti ini, manusia yang banyak bicara dan juga berani membentak ku. " batin dojae.

Dia memerhatikan Nara yang mulai makan roti dan juga daging "um.. daging ini enak sekali, lebih enak dari daging wagyu! " ujar Nara dengan ekspresi senang.

"wagyu? "

"um.. kau tidak tau? "

"tidak, "

"aku lupa kau kan orang kuno, wagyu itu daging sapi pilihan. "

"oh, ini daging hewan yang di buru langsung. makan lah lebih banyak jika kau suka,"

Nara masih makan dengan lahap "oke.. dia mulai percaya pada ku, sekarang aku tinggal menunggu dia lengah lalu pergi diam diam dari tempat ini. " batin Nara.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!