Air mata Nara bagaikan air terjun, dojae masih diam dan membiarkan Nara menangis di dalam pelukan nya.
Dia menatap mata Nara yang merah berair dengan tubuh bergetar, perlahan dojae menggerakkan tangan nya untuk menyentuh wajah Nara yang terasa dingin.
Tatapan dojae terlihat dingin dan ada sesuatu yang terlihat di sana dan lagi lagi semua perkataan penasihat agung terngiang di telinga nya.
"buang perasaan itu jauh jauh yang mulia, manusia dan vampir tidak bisa bersatu! "
Tangan besar dojae menggenggam erat tangan Nara dan perlahan mencium lembut punggung tangan gadis itu, Nara menatap dojae dengan pipi yang basah.
"sudah lama tidak melihat mu menangis, "
"tuan.. aku.. aku terluka sekali saat ini. "
"aku bisa melihat nya, "
Dojae mengusap air mata Nara lalu memperat pelukan nya "tuan, ini sangat sakit. " ucap Nara di sela isak tangis nya "diam lah. " dojae meniup rambut Nara dan dalam sekejap Nara tertidur di pelukan nya.
"manusia adalah monster yang sesungguhnya, ku rasa itu benar. " gumam dojae.
*******
Di tempat lain...
Di istana Lucius terlihat ruang pribadi nya sudah penuh dengan abu, Lucius berdiri menatap vampir bermata kuning keemasan yang tersegel di depan nya dan tidak menunggu lama dia langsung menghisap darah nya sampai habis.
Salah satu kejahatan Lucius yang jarang di ketahui vampir lainya, Lucius dan pasukan diam diam menculik vampir lain dan menyegel pergerakan nya lalu menjadikan mereka sebagai santapan dengan tujuan semua vampir musnah dan hanya tersisa dia dan pasukan nya yang akan menguasai dunia vampir.
"ahh.. kekuatan ku nyaris pulih sempurna, lalu setelah ini aku akan lanjut menemui mu dojae ini akan menjadi perang terakhir di bangsa vampir dan aku akan berdiri sebagai pemenang nya. huhahahaha... "
Lucius menatap beberapa vampir di depan nya yang sama sekali tidak bisa bergerak, dia kembali mendekati para vampir tersebut dan menghisap nya dengan lahap.
Sedang kan di medan perang, semua terlihat kelelahan dan bahkan ada yang sudah kehabisan tenaga dan tewas.
Beberapa orc terlihat sedang berdiri menarik nafas karena kelelahan begitu juga dengan hobbit dan Kurcaci serta mahluk lainnya, beberapa peri hutan datang membawa persediaan makanan dan minuman untuk pasukan yang membela dojae agar mereka tidak tewas karena kehabisan tenaga.
******
Pagi hari yang cerah..
Nara terbangun dari tidur nya, aroma bunga tercium di hidung nya. terlihat dojae menatap ke arah nya setelah menyalakan lilin aroma terapi, "bagaimana tidur mu? " dojae melangkah mendekat.
"tuan.. um, maaf apa aku terlambat bangun? aku akan si-"
"tetap pada tempat mu. "
Dojae menahan Nara yang hendak berdiri "sudah rileks? " tanya dojae sambil mengusap rambut Nara dengan lembut, Nara menganggukkan kepala nya "lupakan apapun itu yang terjadi semalam, aku ingin memperlihatkan sesuatu pada mu. " ujar dojae dengan datar.
Bagaikan masuk ke dunia fantasi, mata Nara terbuka lebar melihat pemandangan di sekitar nya dia berada di atas dataran tinggi dengan langit yang berwarna warni dan ribuan bunga di sekeliling nya.
"tuan tempat apa ini? "
"dunia ilusi ku. kau suka? "
"ku harap dia melupakan kesedihan nya, " batin dojae.
Senyuman terlihat jelas di wajah Nara, dia benar-benar tidak tau harus berkata apa lagi melihat banyak pepohonan dengan warna daun yang berbeda dan buah yang lebat.
Kesedihan di hati Nara langsung luntur terbawa suasana bahagia "tuan.. ini benar-benar indah, aku sampai tidak tau harus memuji nya dengan kalimat apa. " dojae langsung menoleh ke arah Nara yang ada di samping nya.
"aku suka melihat tatapan mu begitu. " ucap dojae dengan pelan.
"um.. tuan, jujur kemarin itu adalah hari yang benar-benar menyakiti ku. aku tidak tau bagaimana caranya menghadapi nya, oh maaf aku jadi cer-"
"lanjut kan! "
"um.. awalnya aku datang ke sini untuk piknik aku tidak menaruh curiga apapun saat datang mengikuti kakak kakak ku, dengan bodoh nya aku percaya pada mereka. kau tau tuan, mereka ternyata sengaja meninggal kan ku di dalam hutan ini agar aku tewas.
kakak kakak baik yang selama ini menjaga ku dan menemani ku ternyata membenci ku, mereka semua tidak menginginkan ku. haha sungguh menyedihkan seperti perkataan mu kalau aku benar-benar menyedihkan.
sekarang aku tidak memiliki siapapun lagi, aku hanya manusia yang tidak berguna. di sisa hidupku ini aku mau menjadi peliharaan terbaik mu yang akan melakukan apapun untuk mu dan berharap kau tidak membuang ku seperti mereka. "
Tatapan mata Nara terasa benar-benar menyedihkan, dari sorot mata nya dojae langsung mengetahui apa yang di rasakan oleh Nara saat ini.
"mereka salah! "
Nara langsung berpaling menatap dojae, jantung nya semakin berdegup kencang melihat pria di samping nya.
"mereka telah membuat kesalahan besar karena membuang berlian seperti mu, " dojae berbalik menatap Nara sontak saja Nara langsung berpaling tidak kuat menghadapi tatapan dojae.
"terimakasih tuan sudah menghibur dan memungut ku, jika tidak ada kau mungkin.. aku tidak tau lagi. "
"apa kau merasakan sesuatu? "
degg!!
Nara langsung terdiam dan menelan liur nya, dia benar-benar takut dojae tau tentang apa yang dia rasakan saat ini. dia sedang berdiri di antara rasa cinta, suka dan juga kagum.
"ya, aku merasa bahagia tuan. "
"bukan itu," dojae menarik tangan Nara dan menunjuk ke arah sebuah pohon, Nara terkejut melihat dirinya ada di sana dengan dojae saling tatap lalu berpelukan dengan mesra.
"hah? " Nara benar-benar bingung melihat dirinya sedang bermesraan dengan raja vampir di bawah pohon, dojae langsung menarik Nara untuk lebih dekat dan memegang bahu gadis tersebut.
"aku tidak tau bagaimana cara menyampaikan nya tapi setelah melihat itu kau mengerti maksud ku bukan? "
"aku tid-"
grebb!
Raja vampir tersebut langsung memeluk Nara dengan erat "aku ingin bersama mu sampai akhir. " bisik dojae di telinga Nara.
Dia langsung mencium Nara beberapa kali lalu menatap mata gadis itu "tuan.. " mata Nara berkaca kaca "kau mengerti maksud ku kan? " dojae menatap nara dengan penuh harap.
Nara menganggukkan kepala nya yang membuat dojae merasa senang "hidup lah dengan ku Nara. " dojae mencium tangan Nara dengan penuh cinta.
"apa kau tidak malu? aku kan cuma peliharaan mu saja. "
"kau peliharaan yang sangat kejam! kau mengambil semuanya dari ku baik perasaan, jiwa, tubuh, semua nya milik mu kau sudah mengambil semuanya termasuk nyawa ku. "
"tuan.. "
Dojae kembali memeluk Nara dan mencium wajah nya dengan lembut "kau sudah mengambil segala nya Nara, semua nya.. maka dari itu jangan pernah pergi dari hidup ku atau aku akan menjadi abu. " Nara langsung membalas pelukan dojae.
Melihat tatapan Nara dojae langsung tersenyum dan mengusap tangan nya. "tanyakan saja, apa yang ingin kau tau. " ucap dojae dengan tatapan lembut.
"bisakah aku menjadi seperti mu? "
Mata dojae langsung melebar. "aku ingin menjadi sepertimu tuan, menjadi manusia seperti ini membuat ku merasa sakit dan teringat dengan itu semua. aku mau seperti mu bisakah tuan? " tanya Nara dengan penuh harapan.
"kau mau menjadi vampir seperti ku? "
Nara mengangguk tanpa ragu "aku ingin memulai kehidupan ku dari awal, " ucap Nara sambil menunduk "bersama ku. " dojae mengangkat dagu Nara.
Betapa senang nya dia mendengar perkataan Nara, padahal dia sama sekali tidak memaksa Nara untuk menjadi seperti nya dia memberi kan kebebasan pada Nara yang terpenting dia sudah mengungkap kan apa yang dia rasakan saat ini.
"untuk menjadi seperti ku, kau harus melewati delapan tahapan dan itu tidak mudah. apa kau yakin? aku tidak ingin kau kesakitan... "
"aku yakin tuan.. aku tidak mau menjadi manusia. "
"aku akan menyiapkan sebuah nya, jika kau berubah fikiran katakan saja pada ku. dan.. tentang apa yang aku rasakan.. "
Nara tersenyum lalu mengangguk pelan dojae ikut mengangguk sekali dan kembali memeluk Nara "aku bersama mu, Mari kita mulai semua nya bersama sama. " bisik dojae sambil mencium Nara dengan lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments