Ratusan vampir terlihat seperti lalat di siang hari, mereka terlihat sedang berperang. shena yang baru datang melihat itu semua, vampir yang di pimpinan veros sedang berperang dengan prajurit vampir milik dojae.
"wushh! "
Serangan tiba-tiba mengarah ke arah shena, sontak saja vampir berambut putih itu langsung menghindar dengan cepat "jadi dojae mengutusmu! " veros terbang ke arah nya.
"raja ku tidak layak menyerang vampir level menengah seperti mu!! "
"hahahaha.. jangan remehkan aku, meskipun aku ada di bawah dojae! haaa!! "
Veros maju dengan kuku panjang nya ke arah shena, vampir cantik itu langsung mengeluarkan kekuatan nya untuk menahan serangan veros lalu membalasnya dengan serangan yang lebih kuat.
********
sraakkk!
Dojae menyingkap jubah nya sebelum duduk di kursi emas itu, dia menatap Nara yang sedang memetik beberapa bunga untuk vas di dalam kamar.
"apa yang ingin kau katakan manusia? "
"huh? "
Dengan bunga di tangan nya, Nara datang mendekati dojae "seperti nya ada yang ingin kau katakan, " ucap dojae yang membuat Nara terkejut karena itu benar!
"Tuan.. boleh lah aku keluar istana sebentar saja? "
"jangan harap!! "
Amarah terlihat jelas di wajah dojae "kau lupa kalau kau tidak akan bisa kemana mana! berh-" Nara langsung memotong ucapan dojae.
"tuan! saya.. saya tidak ada niat untuk lari. sungguh! saya ingin keluar memastikan apakah kakak ku masih hidup atau tidak? kau lihat kan anak buah mu bahkan belum kembali sampai sekarang. hanya sehari.. sehari saja ku mohon..
aku tidak akan lari tuan.. aku hanya ingin melihat apakah ada tanda tanda kalau kakak kakak masih hidup. "
*********
tap!!
Tubuh dojae menyentuh tanah, lalu dia menurunkan Nara dengan kasar di tempat di mana dia pertama kali menemukan Nara gadis berdarah suci.
Nara langsung cepat memeriksa tas ransel yang sudah berantakan itu, "yang mulia! " dua vampir datang mendekat dengan membawa sesuatu di tangan mereka.
Semua barang yang Nara bawa bersama ketiga saudara nya sudah berantakan dan juga mulai berlumut, "manusia! " dojae melempar apa yang di bawa pengawal nya ke arah Nara.
Melihat itu Nara langsung menelan liur nya dengan tubuh yang gemetar, itu adalah jam tangan milik Damian yang sudah pecah dan terdapat bercak darah yang sudah kering di jam tangan itu, dan kaos biru yang di kenakan Wisnu sudah robek seperti bekas cakaran dengan darah yang sudah kering, lalu yang terakhir sepatu berlumut dan ada pisau yang menancap di sepatu itu.
Air mata langsung menetes di pipi Nara "kami menemukan itu semua di tempat yang berbeda tuan," kata salah satu pengawal "kakak.. tidak mungkin! " melihat dojae sedang bicara dengan dua pengawal nya Nara langsung pergi begitu saja dengan membawa pisau itu.
"tuan! manusia itu! "
Dengan santai dojae menoleh dan melihat Nara pergi "biarkan saja, kita lihat sampai mana dia bertahan. " ucap dojae dengan datar.
"kakak!! kakak!! "
Nara terus mempercepat langkahnya karena takut dojae sadar kalau di lari, Nara terdiam melihat bekas cakaran besar pada pohon yang ada di samping nya.
Rasa takut nya semakin menjadi jadi namun dia tidak boleh berhenti, dia harus mencari kakak nya sekarang "ka-ahhhh!! " Nara menunduk ketika sesuatu lompat di atas nya.
"darah.. suci.. ggrrr.. "
Vampir berambut panjang itu langsung berbalik menatap Nara yang ketakutan melihat gigi tajam dari vampir wanita itu, "arghh! " tubuh Nara langsung terpental ketika seekor werewolf datang mengayunkan tangan nya.
Kelihatan nya werewolf itu menginginkan Nara juga, maka nya dia langsung mengahadapi vampir cantik bermata putih itu.
"akhhh.. "
Nara berdiri dan menyaksikan pertengkaran vampir biasa itu dengan werewolf, namun dia juga menggunakan kesempatan ini untuk lari lebih jauh.
"ggrrrr!! "
Belum jauh Nara berlari, tiga ekor werewolf sudah muncul di depan nya. jangan kan untuk melawan melihat nya saja membuat Nara ketakutan sampai pisau yang dia bawah terjatuh.
Tiga werewolf itu melangkah mendekat dengan kuku yang tajam "ahhhhhh!! " Nara langsung menunduk menjerit ketakutan, "aaauuuu!! grrr. " dua pengawal dojae datang dan menghadapi werewolf itu.
Dada Nara terlihat naik turun, dia benar-benar ketakutan "aku har-" di saat berbalik dia sudah menemukan dojae dengan mata merah nya.
*********
Bruaaakkk!
Tubuh gadis kecil itu terbanting keras di lantai, bahkan kepala nya samping terbentur dinding "ahh.. " Nara memegang tangan dojae yang mencekik nya.
"ohok! uhuk!! "
Nara terangkat tinggi "ggrrr! " gigi tajam dojae terlihat jelas dan mengerikan, dengan marah dia menggunakan kekuatan nya untuk memberi Nara pukulan.
Argghh!!
Nara kesakitan , dia terkejut melihat tangan nya bergerak sendiri mengambil pisau untuk menusuk tangan nya sendiri.
"ahhhhhhh!! "
Sekali lagi dojae menggerakkan tangan nya yang membuat tubuh Nara terangkat lalu terhempas di dinding dengan cukup kuat.
ohok!
Darah keluar dari mulut Nara, dojae jalan perlahan mendekati Nara dengan tangan nya membuat gerakan rumit dan juga cepat.
tep!
Dia menepuk leher bagian belakang Nara yang membuat Nara kembali menjerit kesakitan, cahaya merah keluar dari simbol yang ada di leher Nara.
"tidak ada yang bisa melepas segel buatan ku, "
Dojae menggerakkan tangan nya ke arah segel yang baru dia buat, tiba tiba muncul rantai hitam dengan cahaya merah dari segel itu yang terhubung langsung dengan telapak tangan dojae.
sraakkk!
Dia menarik rantai itu dengan keras yang membuat tubuh Nara langsung terseret, dojae tertawa jahat sambil terbang melayang dan menyeret tubuh Nara yang malang.
Setelah puas dia langsung kembali turun dan menarik rambut Nara, "kau tau sesuatu sekarang? hah!! " dojae berteriak marah di depan wajah Nara yang menyedihkan.
"kau bukan hanya sekedar budak tapi kau juga adalah peliharaan ku! mengerti!! "
"ampun.. tuan.. "
"ampun? hahahha.. setelah begini kau baru memelas pada ku, tidak ada manusia yang di temukan lagi kecuali kau. dan itu berarti ketiga manusia yang kau katakan sudah.. kau jawabannya. "
Raja vampir itu menarik rantai nya tinggi tinggi yang membuat Nara terseret dan berdiri dengan paksa, dojae menjulurkan lidahnya ke tangan Nara yang terluka.
Dan dengan sekali gerakan tangan nya, luka di tangan Nara menjadi pulih sepenuhnya dan itu membuat Nara terkejut.
"bagaimana jika hari ini aku membunuhmu, dengan menghisap seluruh darah mu.. "
Dojae menyeringai sementara Nara menggeleng kan kepala nya dengan ketakutan, "jangan tuan.. maaf.. maaf.. " Nara menangis sejadi-jadinya.
Raja vampir itu terlihat puas melihat ketakutan yang terpancar dari wajah Nara, dia langsung menarik rantai nya membuat tubuh Nara begitu dekat dengan nya.
Pelan pelan dia menyentuh leher Nara "maaf.. tuan.. ampun.. " dojae tertawa jahat sampai gigi tajam nya terlihat mengerikan.
"berlutut! "
Nara langsung menjatuhkan dirinya dan berlutut di depan dojae, "haahahhaha.. aku akan melihat mu dalam tiga hari ini, jika kau membuat ku senang maka kau akan aku ampuni. jika kau membuat ku marah, maka aku akan benar-benar menghabiskan darah mu dan membiarkan mu mati menyedihkan dengan tubuh mengering. " kata dojae.
"Terima kasih tuan.. Terima kasih! "
"sekarang berdiri! tangan ke belakang! "
Mata Nara langsung terpejam ketika dojae mendekat "jangan berteriak, " bisik dojae sambil mengendus leher Nara dan perlahan menancapkan giginya di sana.
Gadis itu terlihat kesakitan namun tidak berani berteriak sedikit pun, dojae menatap Nara setelah selesai lalu tersenyum sinis "menyenangkan, sekarang siapkan air untuk aku mandi! " Nara menganguk lalu pergi melakukan apa yang di minta oleh dojae si raja vampir itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments