Kolam besar di depan Nara terlihat begitu indah dengan tepinya yang di lapisi emas murni dan air nya yang jernih seperti air gunung, Nara menaburkan kelopak bunga ke atas air sementara pelayan dojae menyalakan lilin dan menyiapkan segala keperluan dojae sebelum raja vampir itu datang.
"Nara bagaiamana rencana mu semalam? "
Nara menoleh menatap gadis tinggi di samping nya. "gagal, tuan dojae sulit di kerjain. malah aku terus yang kena jebakan ku, dari jus mangga campur lemon, darah manusia yang aku tukar saus, cabe besar di daging rusa panggang nya,pokoknya semua nya gagal terakhir aku memasang jebakan di taman dan aku yang kena. semua nya juga lihat saat aku tergantung terbalik di pohon apel hitam itu. "ucap Nara dengan kesal.
" hahaha.. tapi cuma kau yang berani mengerjai raja, "
"itu karena kalian terlalu patuh pada nya, untung raja dia raja jika tidak wah.. aku akan mencubit nya atau menarik kulit nya. "
"ku rasa jangan atau kau akan mendapatkan hukuman lagi, kau tentu tidak mau membersihkan kotoran naga lagi bukan? "
"ngomong ngomong naga itu dapat nya dari mana, di dunia ku tidak ada naga. "
"di sini banyak naga, jika kau mau aku bisa membawa mu ke tempat populasi naga. "
Keranjang bunga milik Nara sudah kosong, dia langsung menyemprotkan pewangi ke sekitar kolam mandi dojae "tidak perlu, lihat saja perbedaan antara kalian dengan aku. kalian seperti raksasa mungkin kalian menendang ku, aku bisa terlempar ke papua apalagi kalau bertemu naga dan memelihara nya... sekali marah dia akan menyemburku dengan api dan aku akan jadi daging manusia panggang. " semua nya tertawa dan merasa terhibur dengan ocehan Nara.
"YANG MULIA RAJA DATANG! "
Mendengar suara dari luar, Nara langsung diam dan tak lama kemudian terlihat dojae datang dengan jubah mandi nya yang besar dan mewah.
Semua pelayan nya langsung menyambut nya, "tunggu! " Nara yang hendak pergi langsung berhenti ketika merasakan tangan raja vampir menahan nya.
"ada apa yang tuan, tugas saya sudah selesai di sini. "
Dojae diam sejenak lalu memberi isyarat ke pelayan nya untuk pergi dari sana semuanya, "aku gak mungkin mendapatkan hukuman lagi kan? aku ingat dengan jelas aku tidak melakukan kenakalan lagi hati ini. " batin Nara sambil menatap semuanya pergi.
"sekarang lakukan! " perintah dojae.
"lakukan? lakukan apa? " Nara bingung.
"mandikan aku! "
Mata Nara langsung terbelalak, dengan cepat dia langsung menggeleng kan kepala nya. "jangan mengira aku akan memberikan hukuman ringan lagi untuk mu kali ini, mungkin kedepan nya bisa saja aku membuat mu tidak bisa berjalan di atas kaki mu. " ujar dojae sambil mengambil segenggam kelopak bunga dari kolam mandi nya dan meremasnya sampai lumat.
"ah.. baiklah, siapa juga yang mau menolak. "
"lakukan! "
"apa dia akan memotong kaki ku jika aku membantah? " batin Nara.
Melihat Nara yang masih diam, dojae langsung menciprat kan air ke arah Nara "oih! " Nara kaget "kau tau aku tidak suka menunggu! " ucap dojae dengan dingin.
"sungguh lain kali aku akan memasukan belut listrik ke dalam kolam ini, lihat saja kau. " batin Nara.
Dia mulai bergerak mengusap punggung dojae dan membasuh nya dengan air, "akhh!! " Nara langsung tegang melihat dojae seperti sedang kesakitan namun sedetik kemudian dia tersenyum tipis "ada tuan? apa aku terlalu keras atau.. " Nara panik dan dia tidak melihat senyuman kecil dari bibir dojae.
"sakit sekali, ada luka di sana di dekat pegang atas ku. "
"hah? masa sih.. "
Nara langsung menunduk dan mengamati punggung dojae dengan perasaan bersalah karena tidak hati hati, namun dia tidak melihat ada luka di sana.
BYURRR!!
Dojae tersenyum puas setelah menarik Nara ke dalam kolam mandinya, "haah!! " kepala nara menyembul dari dalam air "tuan!! kena-" Nara langsung terdiam ketika dojae menatap nya dengan tajam.
"bagaimana rasanya? "
"kaget.. "
"itu hukuman mu, "
"hah! tapi aku kan tidak me-aw!! "
Nara menatap dojae sambil meringis kesakitan ketika raja vampir itu menarik pipinya, "kedepan nya kau sendiri yang akan memandikan ku. " bisik dojae di dekat wajah Nara.
"ya udah santai saja, aku dengar kok. "
"sakit? "
"sakit, kenapa kau menarik pipiku? "
"bukan nya kau mau menarik kulit ku? sekarang rasakan dulu bagaimana rasa nya di tarik. "
glekk
Seketika Nara langsung terdiam, "kenapa dia tau? " fikir Nara dengan heran. dia menatap dojae yang sedang menatap ke arah nya.
"kenapa diam! lanjut kan, aku mau pergi setelah ini. "
"iya, " Nara mau naik namun di tahan oleh dojae.
"mandikan saja dari dalam kolam, tidak perlu naik. "
Nara menahan rasa kesal nya dan juga rasa penasaran nya, entah mengapa dia merasa kalau dojae memiliki kekuatan yang bisa membaca fikiran seseorang.
\*\*\*\*\*\*\*
"manusia!! "
"huh! ya. "
Dojae berbalik menatap Nara yang baru selesai menyiapkan jus untuk nya. "temani aku minum malam ini, " ucap dojae dengan baju khas kerajaannya.
"baiklah, "
Ide nakal Nara kembali muncul, dia menatap dojae yang sudah pergi duluan dan dia perlahan melangkah keluar dari kamar untuk mengikuti dojae.
"kali ini aku pasti menang!" gumam Nara.
Setelah masuk ke ruangan yang mirip bar besar itu, Nara langsung berdiri di dekat vampir yang sedang menyiapkan minuman untuk dojae.
"kau sedang apa di sana? aku meminta mu menemani ku bukan dia! "
"cuma lihat saja, "
Nara langsung duduk di samping dojae , minuman sudah siap dan dojae langsung menikmati nya sambil melihat beberapa penari di dekat nya.
"tuan... bagaimana jika kita melakukan sesuatu yang lebih menantang? "
Bola mata dojae langsung bergerak menatap ke arah Nara, dia memberi isyarat agar Nara mengatakan apa mau nya.
"main batu kertas gunting bersama ku, yang kalah akan minum lebih banyak! seperti ini cara ma-"
"batu gelas sunting? apa itu jelaskan! "
"kertas gunting!! begini, "
Nara menjelaskan cara melakukan permainan nya dan konsekuensi dari permainan ini dengan berharap dojae kalah dan dia bisa melakukan hal lain seperti mencari informasi tentang saudara nya.
"aku tidak keberatan, kalian pergilah!! dan kau siapkan banyak minuman di atas meja ini!! "
Para penari menunduk lalu pergi, dan pelayan yang bertugas seperti bartender itu langsung menyiapkan banyak minuman.
"kita mulai saja manusia! "
"baik, ayo mulai! "
Mereka berdua saling tatap satu sama lainnya, "batu kertas gunting!! " Nara langsung tertawa karena dojae kalah.
"oh.. baik lah, " dojae langsung mengambil segelas minuman dan meneguk nya sampai habis.
"ayo lagi! "
"batu kertas gunting!! "
Lagi lagi Nara tertawa senang karena mengalahkan dojae, keliahatan nya dojae harus menghabiskan segelas besar minuman lagi.
"lagi! "
"oke.. siap! batu kertas gunting!! "
Dojae menaikan sebelah alis nya, Nara langsung terdiam "kau kalah! " ucap dojae di dekat wajah Nara "tidak papa cuma sekali!. "
Namun beberapa saat kemudian wajah Nara keliahatan nya semakin tegang, karena situasi permainan berbalik drastis. dia terus kalah dari dojae sedang kan dojae tersenyum puas melihat antara harus minum arak beberapa gelas, "aku harus lebih hati hati. " batin Nara sambil menatap dojae.
"batu kertas gunting!! "
"batu kertas gunting!! "
"BATU KERTAS GUNTING!! "
"batu.. kertas.. gun.. "
Tubuh Nara perlahan ambruk untung nya dojae cepat menangkap nya, setelah lama bermain Nara keliahatan nya tidak dapat melanjutkan permainan lagi karena mabuk.
"jangan! biar aku saja! "ujar dojae ketika ada prajurit datang ingin membawa nara, dia menatap gadis yang ada di dalam dekapan nya sekarang ada rasa lain yang terus menerus datang dari dalam tubuh nya.
Dia perlahan bergerak mengangkat tubuh Nara lalu menghilang dan muncul kembali di dalam kamar, dojae mengamati wajah Nara yang terlelap.
Kehangatan dan getaran menyelimuti dojae, dia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya . bola mata dojae yang biru perlahan berubah menjadi merah, " kenapa bisa seperti ini? "tanya dojae dengan tatapan lurus ke arah Nara.
Tangan nya pelan pelan bergerak membelai rambut Nara yang sudah berantakan, ribuan gadis dari bangsa nya banyak yang tertarik dan menyukai nya namun gadis yang berasal dari bangsa manusia ini lah yang justru membuat nya tertarik.
" aku tidak ingin kau dekat dengan siapapun dan tidak ingin kau memperhatikan yang lain untuk ke depan nya kau harus memperhatikan ku 'hanya aku' bukan yang lainnya. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments