Pemberontakan benar-benar terjadi di mana mana, banyak vampir yang benar-benar bersatu melakukan perlawanan di mana mana bahkan prajurit dojae sudah turun untuk mengamankan kondisi.
Hari ini dojae keluar dari ruang rapat, raut wajahnya yang dingin dan tatapan nya yang tajam membuat siapapun menjadi takut dan tidak berani menatap nya.
"tuan! "
Nara menatap dojae yang masuk ke kamar nya, dojae duduk dan meneguk jus yang sudah di siapkan oleh Nara.
Melihat raja vampir yang lebih dingin dari sebelumnya Nara langsung berdiri menyalakan lilin aroma terapi dan membuka jendela lebar lebar, dojae menatap Nara yang sedang sibuk.
"kau bisa cerita pada ku, aku akan mendengar kan mu. " Nara duduk sambil melepaskan jubah yang si pakai oleh dojae.
"manusia sebaiknya kau jaga jarak karena aku bisa lepas kendali kapan pun dalam kondisi seperti ini. "
"kau mau darah ku? kau kelihatan berbeda sekali jika mau ambil saja tidak papa kok. "
"kau tidak mengerti. "
"aku mengerti kalau kau pasti sedang sakit kepala, aku dengar semuanya kalau sekarang ada pihak yang ingin mengacaukan mu. tapi ketahuilah tuan, di saat seperti ini penjelasan bukan lah segala nya dan tindakan juga bukan solusi yang bisa membenarkan situasi.
namun berdiam diri juga bukan jalan yang benar, fitnah itu berat. namun untuk saat ini kau bisa mencari tau siapa pelakunya yang menyebabkan kekacauan ini, situasi nya mungkin akan semakin dahsyat karena apa?
fitnah itu bisa mengendalikan seseorang yang memiliki fikiran pendek, orang yang cerdas tidak akan terpengaruh dalam fitnah murahan seperti ini.
ambil lah nafas panjang dan cari solusi dengan tenang, seorang pemimpin pasti akan mengalami hal hal seperti ini. "
Perkataan Nara barusan mengingat kan dojae pada perkataan penasihat agung "yang mulia, saat ini penjelasan mu tidak akan berarti apa apa, fitnah sudah mempengaruhi vampir dengan fikiran pendek. tindakan mu juga bisa menjadi kesalahan fatal saat ini untuk saat ini kau harus lebih hati hati, kita harus cari pelaku nya. " dojae menatap Nara yang tersenyum.
Raja vampir tersenyum dan berdiri di dekat Nara. "manusia memang penuh keajaiban, " dia memiringkan kepada nya mengigit leher Nara sambil mengusap rambut Nara dan merasakan kehangatan dari tubuh Nara.
*******
Asap hitam melambung tinggi , beberapa tempat terbakar hebat akibat perseteruan antara vampir lain dan juga anak buah dojae.
Situasi menjadi tidak terkendali, membuat pertempuran kecil terjadi di beberapa tempat bahkan ada mahluk lain yang ikut terlibat dalam pertempuran ini.
Cahaya kekuatan dari tangan para vampir bagaikan flash kamera yang terlihat di mana mana, ada vampir yang sudah menjadi abu karena kalah dan ada yang terluka parah karena kekuatan pasukan dojae.
"Arion!! " jeden si pemimpin werewolf lain menatap Arion dengan tajam "kau membela nya? " tanya Jaden dengan kuku tajam yang siap menyerang Arion. "kau salah Jaden! tuan dojae sedang di fitnah!! " seru Arion dengan yakin "fakta yang membuktikan! kita adalah musuh! " jaden langsung melompat ke arah Arion dengan beringas.
"ahh.. nikmat nya menyaksikan kekacauan. " Lucius berdiri di atas pohon besar "ku rasa semua nya bersatu untuk mengalahkan dojae. " veros hinggap di samping Lucius.
"tentu, dan jika kau masih keberatan kau bisa pergi veros. "
"jangan karena aku bergabung di sini kau mengira aku akan tunduk dengan mu, semua bersatu karena memiliki musuh yang sama. "
"namun jangan lupa, kalau aku lebih kuat dari mu dan.. pertempuran besar selanjutnya ada di bawah kendali ku. "
"cih, itu hanya sementara. "
Veros melayang turun melawan anak buah dojae, Lucius tersenyum sinis "aku akan mengendalikan semua sekarang dan nanti hahaha. " tawa Lucius.
******
Kondisi hutan hitam semakin buruk dan keliahatan nya perang antara vampir benar-benar akan terjadi di sini, di dalam istana setelah berunding kembali akhirnya dojae memutuskan untuk turun tangan.
Semua prajurit nya bersiap dengan baju perang mereka dan kendaraan mereka,dojae menukar mahkota nya dan mengganti pakaian nya karena perang memang harus terjadi saat ini.
Melihat banyak pasukan berbaris di luar Nara langsung merasa cemas, pintu kamar perlahan terbuka dan dojae masuk mendekati Nara.
"kau sudah melihat nya? "
"tuan, kenapa banyak pasukan mu di luar? apa kau mau pergi jauh? "
Nara berbalik menatap dojae dengan pakaian perang nya, dojae diam sejenak menatap gadis yang ada di hadapan nya.
"seperti kata mu, penjelasan ku tidak berarti apa apa saat ini. satu jalan sudah terbuka yaitu peperangan. "
"kau akan perang? "
"hei! yang benar saja? jika kau perang aku bagaiamana ? kalian para vampir punya kekuatan sedang kan aku manusia! " batin Nara.
"tidak ada jalan lain, semua nya sudah melakukan perlawanan. kau akan di sini bersama pasukan yang tersisa dan jangan coba pergi meninggalkan istana. "
Nara menatap dojae berbalik, entah mengapa kali ini dia merasa ada sesuatu yang berat di dalam hatinya.
"tuan! "
Raja vampir berhenti namun tidak berbalik "tidak perlu melakukan apapun, kau bisa istirahat dan menunggu ku datang. " kata dojae dengan tenang "dan jangan lupa untuk melihat bintang jatuh mu malam ini. " Nara menghampiri dojae sebelum dia pergi keluar dari kamar.
"kapan kau akan kembali? " tanya Nara dengan mata berkaca kaca.
"secepatnya, "
"kau berhati-hati lah, mau darah ku lagi? bukan kah darah ku bisa membantu mu. "
"aku sudah mengambil nya tadi, jaga dirimu. "
Tubuh dojae perlahan menghilang dan muncul kembali di halaman istana, tanpa terasa air mata Nara menetes mengalir di pipinya.
"uh? kenapa aku menangis.. "
Nara mengusap air mata nya dan melangkah ke teras kamar nya untuk melihat dojae dan pasukan nya, entah karena sudah tinggal cukup lama dengan dojae atau karena sering bersama dengan dojae. Nara menjadi merasa keberatan untuk melepaskan kepergian raja vampir itu ke medan perang .
Dojae diam di depan barisan pasukan nya, dari sudut matanya dia mencoba melirik Nara yang memperhatikan nya "aku akan kembali Nara. "
*******
"haaaaaah!!! "
Abu berterbangan di saat beberapa vampir tewas, Lucius masih duduk mengamati pertempuran kecil yang terjadi di depan nya.
klap!!
Mendadak tempat itu menjadi penuh, semua yang bertempur di beberapa tempat pindah ke sini semua yang membuat Lucius langsung berdiri dan mengamati sekitar nya karena dia tau ini adalah kekuatan teleportasi dojae.
"di mana dia? " tanya Lucius dengan waspada.
Suasana pertempuran menjadi hening semua nya berhenti saling menyerang karena bingung, mereka semuanya tiba-tiba berpindah tempat.
srakk!!!
Tubuh mereka terlempar beberapa meter kebelakang menjauh dari pasukan dojae, mereka panik karena merasakan kekuatan yang begitu besar.
Cahaya merah terlihat di udara berputar turun ke depan pasukan dojae, cahaya itu membentuk tubuh yang sempurna dan itu adalah dojae si raja vampir yang sudah tiba di medan perang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments