Burung gagak hitam berterbangan di sekitar bangkai yang berserakan di medan perang, banyak hobbit, kurcaci, werewolf dan yang lainya sudah membusuk di sana.
Namun meskipun begitu perang belum juga berakhir, dengan sebotol kecil darah para pasukan dojae yang mulai kehabisan tenaga kembali bangkit dan pulih seperti sediakala.
uhuk!! uhuk!!
Veros berdiri di antara abu yang semakin tebal di medan perang, dia menatap anggota intinya sudah menjadi abu di hadapan nya.
"tuan awas!! "
Davlin menarik veros yang lengah, dia hampir saja terkena cabikan cakar tajam dari haruki anggota werewolf Arion.
"ohok!! "
Veros menatap davlin yang terbelah menjadi dua lalu menjadi abu, "sial! tenagaku! " veros menatap luka nya yang belum pulih sambil menghindari serangan dari arah lain.
"haaaahhh! " Zeno melayang ke arah veros dan untung nya veros segera sadar dan langsung menghindar dengan cepat, zeno dengan mata merah nya maju terus dengan serangan mematikan nya ke arah veros.
Bruaggg!!
Tubuh Lucius terjatuh keras setelah mendapatkan puluhan pukulan dari dojae, dia langsung kembali bangkit namun...
Mata nya yang tajam langsung mengamati lingkungan sekitar nya, dia sekarang ada di dimensi buatan dojae.
syuuutt!!
Dojae melayang di depan nya dengan wajah tenang, "oh.. jadi kau membawa ku ke sini. " Lucius bersiap melepaskan segel kekuatan nya dan menunggu saat yang tepat untuk menghantam kan kekuatan nya itu ke arah dojae .
"ku rasa tempat ini baik, untuk mu. "
"haaahh!! "
Kekuatan Lucius bergerak ke arah dojae namun dalam sekejap tubuh dojae kembali transparan yang membuat kekuatan Lucius lewat begitu saja menembus tubuh nya, Lucius terus maju dengan serangan dahsyat nya.
degg!!
Tubuh Lucius kaku "apa ini? " tanya Lucius dalam hati "belajar lah dari masa lalu. " dojae menyentuh kepala Lucius dengan pelan namun dalam sekejap tubuh Lucius terpental jauh seakan akan ada dorongan dahsyat yang menghantam tubuh nya.
"karena ulah mu ini! bangsa vampir bisa musnah, "
"ohok! "
Dengan susah payah Lucius kembali berdiri dan menggunakan kekuatan regenerasi nya, "semua musnah aku tidak perduli! yang aku mau kau mati! " ujar Lucius dengan penuh kebencian.
Slap!
Tubuh Lucius melesat cepat ke arah dojae, dia melihat tubuh dojae masih terlihat jelas maka nya dia langsung maju dengan kekuatan yang sudah dia siap kan.
"akhhh!! "
Lucius tersenyum bangga melihat dia berhasil mengenai dojae, raja vampir itu terlihat kesakitan "kau tidak pantas menjadi pemimpin para vampir!! " seru Lucius sambil menggerakkan tangan nya "ku rasa kau sedang membicarakan dirimu. " Lucius muncul di samping Lucius yang membuat Lucius langsung bergerak cepat menjauh sebelum mendapatkan pukulan dari dojae.
"benarkan Lucius? "
"hah! "
Dojae menghilang dan muncul tepat di depan Lucius dan langsung menghantam nya dengan beberapa pukulan, Lucius kesakitan dan mundur lalu .
greeb!!
Tangan besar dojae muncul dari belakang dan langsung menembus dada Lucius, "ohok! " Lucius kesakitan dia menatap dojae melayang di depan nya sambil memegang jantung milik nya yang baru saja di cabut.
"tidak mungkin! " Lucius ambruk namun dalam sekejap dia kembali sadar dan menatap dojae yang berdiri di depan nya, "sial! Ilusi!! " Lucius langsung meningkatkan kewaspadaan nya.
"hahahahha.. hahahha, jangan takut kau belum mati. "
"karena kau lah yang akan mati dojae!! haah!! "
Kecepatan Lucius bagaimana cahaya, dengan cepat dia sudah ada di dekat dojae yang mengayunkan tangan nya. kedua nya kembali bertarung dengan sengit mengeluarkan kekuatan yang mereka miliki masing-masing, aura membunuh terlihat cukup kuat di antara keduanya.
Slep!
Mata Lucius yang merah langsung berubah menjadi seperti semula ketika dojae menebus tubuh nya "dia.." tubuh Lucius benar-benar menjadi lemah bagian dia sampai menjatuhkan kedua lutut nya dengan nafas tersengal sengal.
Puff!!
Darah segar keluar dari mulut Lucius, dia benar-benar tidak menduga hal seperti ini bisa terjadi. sekarang dia benar-benar kehilangan tenaga nya seluruh energinya lenyap di tangan dojae, tidak mau mati lemas Lucius langsung meraba saku nya untuk mengambil darah yang dia bawa.
"cari ini? " tanya dojae sambil mengayunkan tiga botol berisi darah manusia, Lucius benar-benar terkejut melihat itu.
Sambil menyeringai dojae meremas satu botol darah itu sambil menatap Lucius yang menjadi sangat lemah "aku tidak terlalu kejam. " dojae merendahkan tubuh nya mengulurkan sebotol darah ke arah Lucius.
Baru saja Lucius mau mengambil botol itu, dojae langsung menuang isi kedua botol itu dan menghancurkan botol nya sambil tersenyum sinis "aku lupa kalau aku terkenal kejam. " dojae menginjak serpihan botol itu dengan tatapan puas.
klap!
Dalam satu kedipan mereka berdua kini berada di tengah medan perang "membunuh mu itu mudah, namun aku tidak melakukan nya setidaknya tidak sekarang. pantang bagi ku menghabisi musuh dalam kondisi seperti mu," dojae menunduk di dekat wajah Lucius "lemah! " bisik nya dengan nada mengejek.
Sontak saja Lucius merasa di permalukan namun dia tidak bisa melakukan apapun, dia mengepala kan tangan nya dengan marah .
Dojae tertawa melihat itu lalu perlahan menghilang dari pandangan Lucius, pelan pelan dia berusaha berdiri dan menatap sekitar nya.
Tangan Lucius terlihat mengeluarkan serbuk seperti abu yang membuat Lucius langsung melemparkan pandangan nya "aku harus mendapatkan darah! " Lucius langsung tersenyum melihat target nya yang akan membuat nya bertahan sementara.
blezzt!!
beberapa vampir masih bertarung salah satu nya deron, salah satu prajurit kepercayaan dojae yang sedang bertarung melawan veros.
Kedua sama-sama hampir kehabisan tenaga namun mereka berdua tidak juga berhenti dan tetap berusaha bertarung semaksimal mungkin dengan tenaga yang tersisa, "haaahh!! " veros maju dengan serangan yang lebih kuat dan deron tidak mau kalah "seharusnya kau sudah menjadi abu sejak dulu! dan untungnya kau terselamatkan dengan batu matia milik tuan dojae dan kalau malah melakukan pemberontakan!! " seru deron "dia tidak layak menjadi penguasa! vampir bermata putih lebih layak memimpin bangsa vampir! " ujar veros dengan penuh kebencian.
Dia jelas masih ingat di saat vampir putih mengalami kehancuran dojae yang datang dan menolong nya saat itu, meskipun saat itu dojae belum menjadi pemimpin namun dojae sudah di takuti penghuni hutan hitam.
Namun rasa iri nya lebih kuat, dia juga ingin menjadi kuat seperti dojae bahkan lebih . namun dia tidak pernah bisa mengejar dojae ataupun vampir lainnya, bahkan untuk melawan matahari saja dia kalah namun berkat batu matia yang di masukan ke tubuh nya dia masih bisa hidup meskipun terkena cahaya matahari.
Veros merasa vampir bermata putih lebih layak menjadi pemimpin dan vampir lain harus melindungi vampir putih dan berkerjasama, namun takdir berkata lain karena vampir bermata putih adalah vampir yang lemah.
"akan aku buktikan! " veros menggerakkan kedua tangan nya bersiap mengeluarkan puncak kekuatan nya, "tuan dojae lah yang pantas menjadi penguasa! " deron melepaskan segel kekuatan siap menyerang musuh nya.
bbllzztt!!
Mata deron terbelalak melihat pemandangan di depan nya, tubuh veros mengeluarkan cahaya merah dan perlahan cahaya itu meredup terlihat Lucius menggigit leher veros dengan tangan nya yang mencekam kepala veros.
Deron langsung menurunkan tangan nya, untung nya dia bisa berhenti tepat waktu di saat maju menyerang veros tadi.
Kekuatan yang sudah siap di tangan veros perlahan menghilang bersamaan dengan tubuh nya yang lemas, deron hanya terdiam melihat Lucius menghisap veros dengan rakus.
Vampir bermata putih yang malang tersebut terjatuh ke tanah dan perlahan berubah menjadi abu, Lucius tersenyum sinis sambil mengusap darah di sudut bibir nya dengan tatapan puas.
Lucius mengayunkan jubah nya lalu menghilang, dia tidak akan dapat bertarung untuk saat ini . dia harus kembali ke istana nya untuk memulihkan tubuh nya, "dia memakan vampir geng nya sendiri, " batin deron dengan tatapan tidak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments