Tuan Muda Sampah Keluarga Duke

Tuan Muda Sampah Keluarga Duke

Menjadi Lelaki Bajingan

Hari itu, seperti biasanya yang Yuno lakukan adalah mencoba mencari makan di sebuah tempat sampah, setelah ia tidak lagi mendapatkan pekerjaan untuk membeli makanan.

Saat sedang mencari makanan, Yuno secara tidak sengaja menemukan sebuah novel genre fantasi di tempat sampah dengan judul "Kembalinya sang Pahlawan".

"Kenapa orang membuang buku sebagus ini?" Yuno pun mengambil buku itu dan membawanya ke tempat di mana ia biasanya beristirahat.

Meskipun tidak bisa mengurangi rasa laparnya, Novel itu tetap menjadi hiburan untuk Yuno yang selalu sendirian.

Yuno adalah seorang lelaki yatim piatu yang memiliki kehidupan yang keras, karena harus bertarung dengan kekejaman dan ketidakadilan dunia demi bertahan hidup.

Meskipun terlahir sebagai seorang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, Yuno tetaplah pemuda miskin yang bersusah payah untuk hidup di jalanan.

...***...

Seperti biasanya ia pergi ke bawah jembatan untuk mendapatkan uang taruhan dari anak-anak kaya.

Mereka akan membayar Yuno untuk berkelahi. Yuno harus menderita dihajar sampai babak belur untuk uang yang tidak seberapa. Semua itu ia lakukan hanya untuk memperoleh makanan.

Tidak masalah untuknya dihajar dengan kejam dan menyedihkan, asal ia mendapatkan uang untuk membeli makanan. Pantang untuknya mengemis atau bahkan mencuri, karena seberapa pun menyedihkannya kehidupan yang dijalani. Ia tidak akan pernah melakukan sesuatu kejahatan.

Anak-anak kaya yang sebelumnya membayar Yuno berkumpul di bawah jembatan, mereka membawa banyak senjata tumpul termasuk pipa dan tongkat kayu. Untuk Yuno, hal ini sudah biasa dan ia bisa menahan semua pukulan itu.

Setelah mereka puas memukul Yuno dengan tangan kosong dan senjata, seorang anak yang merupakan bos mereka mendekati Yuno.

Ia menyeringai saat melihat bagaimana tubuh Yuno sudah babak belur oleh pukulan teman-temannya.

"Aku lebih kuat dari dugaanku, bagaimana kalau begini saja. Jika kau bisa bertahan setelah menerima seranganku, maka aku akan memberimu 100 ribu," ujarnya yang membuat Yuno sangat tertarik. Ia pasti dapat membeli makanan selama setengah bulan atau mungkin sebulan dengan uang itu.

Yuno yang sama sekali tidak curiga tentu saja menyetujui hal itu. Sampai pada akhirnya, ia merasakan sesuatu yang dingin dan tajam menembus perutnya.

Anak itu terus menekan pisau yang menembus perut Yuno sampai pada pegangan kayu. Ia tertawa keras melihat ekspresi Yuno yang menahan sakit.

Darah segar terus merembes keluar, tidak ada yang berusaha menolongnya. Mereka hanya menertawakan kebodohan Yuno dan betapa menyedihkan dirinya. Betapa bodohnya seorang yang rela dipukuli hanya demi uang yang tidak seberapa.

Setelah anak itu menjauhkan diri dari Yuno. Yuno pun terjatuh masih dengan pisau yang menancap di perut.

"Kamu sangat bodoh ya," ejeknya.

Darah segar tidak berhenti keluar dari luka pada perutnya. Wajah Yuno seketika pucat dan dalam keadaan itu pula ia ditinggalkan seorang diri di bawah jembatan.

Pandangannya makin gelap dan ketika Yuno membuka kedua matanya. Ia sudah berpindah ke tempat asing dan berakhir di tubuh Carl.

...***...

Seorang lelaki berambut kelabu dengan kedua mata yang tertutup duduk di sebuah tempat luas. Dua orang pengawal dengan wajah sangar dengan masing-masing satu pedang di pinggang mereka, bersedia di kedua sisi lelaki itu.

Keadaan di sekeliling lelaki itu mengerikan, banyak noda darah yang sudah mengering dan bau amis yang pekat menyeruak ke indra penciumannya.

Suara masa yang penuh dengan kebencian terdengar jelas di telinganya, meminta agar secepatnya ia diesksekusi.

“Carl Varmelion. Karena kejahatan yang sudah kau perbuat. Kau akan dihukum mati," ujar seorang laki-laki berambut kismis dengan pakaian khas bangsawan berwarna merah cerah.

Lelaki dengan rambut kelabu itu menggertakkan giginya menahan amarah mendengar suara seorang yang sudah membawanya ke situasi saat ini.

"Sialan kau Dante, beraninya kau membuatku seperti ini!" Lelaki dengan rambut kelabu itu berteriak dengan penuh amarah, tetapi hal itu sia-sia. Lelaki dengan rambut emas yang sedang duduk di singgasana perpaduan merah dan emas di depannya adalah seorang Iblis dengan topeng Malaikat yang sudah membuatnya seperti ini.

Semua kejahatan yang dilakukan lelaki rambut kelabu adalah rencana dari lelaki dengan rambut emas itu. Namun, ketika semua kejahatan yang telah ia lakukan terungkap, lelaki berambut emas itu malah mengkambinghitamkan lelaki berambut kelabu.

Seandainya tubuhnya tidak diikat dan penglihatannya masih baik-baik saja, maka lelaki berambut kelabu itu pasti dengan segera berlari dan merobek wajah lelaki itu.

"Lakukanlah!" perintah Lelaki dengan rambut kismis itu, setelah mendapatkan anggukan dari lelaki berambut emas.

"!"

Lelaki dengan rambut kelabu merasakan tubuhnya di tarik oleh kedua pengawal yang membawanya dan dengan kasarnya memposisikan tubuhnya untuk tengkurap masih dengan posisi kaki bertekuk.

"Tidak, lepaskan aku! Aku tidak ingin mati!"

Lelaki dengan rambut kelabu itu memohon dengan menyedihkan, tapi hal itu sama sekali tidak mengubah apapun. Tidak ada yang akan membantunya, karena semua orang membenci dirinya.

Salah satu pengawal memasangkan sebuah kayu untuk menahan tubuh lelaki paruh baya itu agar tidak bergerak, sedangkan satunya menarik pedang panjang yang berkilau dari sarungnya.

Sebuah pedang panjang dan tajam, dalam sekejap berhasil memisahkan kepala dari tubuh lelaki berambut hitam dengan sempurna. Darah segar merembes keluar dan teriakan bahagia menggema pada hari kematiannya.

"Arghh ..."

Carl tersentak dan terbangun di tengah malam karena mimpi buruk yang sama terulang kembali. Ia secara refleks menyentuh lehernya, memastikan kepalanya masih terhubung dengan tubuhnya.

Bulu kuduknya berdiri setiap kali ia mengingat mimpi buruk itu.

Carl membaringkan tubuhnya kembali pada kasur yang empuk. Mengutuk nasibnya yang tragis karena masuk ke dalam tubuh seorang karakter figuran bodoh pada novel yang dibacanya.

"Bagaimana bisa aku berakhir di tempat ini?"

Sudah beberapa hari sejak Yuno menempati tubuh Carl Varmelion. Tuan muda Sampah dari keluarga Duke Varmelion.

Carl sendiri merupakan seorang sampah dari keluarga Duke yang paling berpengaruh di Kekaisaran, ia juga merupakan tokoh figuran di dalam novel kembalinya sang pahlawan dan akan mati sebelum masuk ke konflik utama dalam cerita.

Karakternya Carl sendiri merupakan seorang bajingan yang seperti binatang, sangat suka bermain wanita, menghamburkan uang, mabuk-mabukan dan suka berjudi. Dan sialnya, Yuno malah masuk ke tubuh lelaki brengsek ini.

Carl adalah anak sah dari istri pertama Duke yang sudah meninggal di usianya yang baru menginjak 3 tahun. Carl sendiri memiliki satu saudari tiri, dan satu ibu tiri. Carl sendiri sangat membenci Ibu tiri dan saudari tirinya yang berjarak 2 tahun lebih muda darinya.

Rasa benci itu muncul, karena para pelayan terus menghasut dirinya, dengan mengatakan bahwa ibu dan saudari tirinya sudah merebut tempatnya dan ibunya. Sejak adik tirinya menunjukkan bakat sihir dan teknik pedangnya, kebencian dan rasa cemburu Carl kian membesar dan ia makin secara terang-terangan membenci ibu dan saudari tirinya.

Carl memiliki tubuh lemah dengan mana yang sedikit, sehingga ia tidak memiliki bakat dalam sihir dan pedang. Padahal kedua hal tersebut, merupakan poin penting di dunia ini, bisa-bisanya ia tidak bisa menguasai salah satunya.

Meskipun awalnya ia sempat stress berat karena Carl akan mati terpenggal oleh seorang yang memanfaatkannya, tetapi sekarang ia sudah merasa lebih baik.

Sudah 1 minggu sejak dirinya menjadi Carl dan ia mengetahui bahwa dirinya di masa lalu dan Carl memiliki kesamaan, yakni mereka hanya lelaki bodoh yang dimanfaatkan oleh orang lain dan berakhir dengan kematian.

Carl tentu tidak ingin mati untuk kedua kalinya, karena itu ia memutuskan untuk mengambil jalan yang berbeda dengan Carl yang asli.

"Aku pasti akan tetap hidup dan menghentikan perang nanti."

Carl yang asli sangat terobsesi untuk menjadi penerus Duke, meskipun ia sangat tidak pantas. Obsesi inilah yang membuat antagonis utama dalam novel memanfaatkan dirinya dengan iming-iming membantu Carl menjadi penerus Duke.

Sialan.

Carl tidak bisa berhenti mengumpat, setiap kali ia mengingat lelaki menyebalkan itu dan betapa bodoh dan menyedihkan dirinya. Karena itu, Carl putuskan untuk menjalani kehidupan dengan tenang tanpa mengusik orang lain.

Mari nikmati kehidupan kedua sebagai sendok perak.

...To Be Continue ......

Terpopuler

Comments

Anonim

Anonim

let's go marathon

2024-02-27

0

Adelia"Lia

Adelia"Lia

mari maraton, kopinya habis jadi bunga aja ya./Rose/

2024-02-20

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!