"Kereta yang Anda minta sudah saya siapkan. Sebenarnya kemana Anda akan pergi dengan cara sembunyi-sembunyi seperti ini?"
Carl yang sedang merapikan kancing kemejanya melirik Laneige tidak senang. "Hanya karena beberapa hari ini aku bersikap tenang, bukan berarti kau bisa bersikap seperti itu kepadaku, Laneige."
Laneige buru-buru menundukkan tubuhnya. "Saya minta maaf."
Carl rasa ia tidak harus membawa Laneige ke dalam urusannya, tetapi keberadaan lelaki tua itu sangat penting untuk mengendalikan situasi.
Laneige sangat dipercaya oleh Duke, jadi dengan membawa Laneige ke pihaknya akan membuat pergerakan Carl berjalan lancar. Namun, tetap saja ia tidak bisa sepenuhnya menaruh kepercayaannya kepada Laneige. Apa lagi Laneige adalah mantan pembunuh dari negara luar.
Carl hanya tidak mau memperumit masalah, dengan terlihat lebih jauh dengan lelaki tua itu. Jadi, Laneige akan Carl simpan sebagai kartu Joker sampai saat ia benar-benar percaya apakah ia harus menggunakannya atau tidak.
Sebuah ketukan di pintu terdengar sebelum sosok lelaki bertubuh kekar dengan setelan tuksedo mewah masuk ke kamarnya.
Raiga terlihat sangat menawan dengan setelan kemeja hitam putih dilengkapi dengan dasi kupu-kupu hitam. Seperti yang diharapkan dari seorang protagonis utama. Visualnya benar-benar membuat wanita menjerit.
"Kau tampak berbeda dengan pakaian itu," puji Carl.
Berbeda dengan Carl yang merasa nyaman dengan pakaian mewahnya, Raiga malah terlihat tidak nyaman. Ia merasa risih dan kesulitan untuk bergerak.
"Saya rasa saya tidak perlu menggunakan pakaian seperti ini," keluhannya.
Raiga terbiasa dengan pakaian biasa yang digunakan untuk berlatih dibandingkan pakaian mahal seperti ini. Selain membuatnya kesulitan bergerak, ia juga merasa gerah.
"Kau bisa melepaskan dasi itu dan beberapa kancing di bagian kerah." Carl menunjukkan bagian kerah kemejanya sendiri.
"Apakah tidak apa?"
"Selama kau nyaman."
Raiga berpikir sebentar lalu menuruti saran Carl. Ia merasa tidak terlalu gerah dengan gaya pakaian seperti ini.
"Serahkan saja kepada Laneige," ucap Carl seraya pergi ke luar lebih dulu.
...***...
"Saya memikirkan ini sejak lama, tetapi Anda pasti bukan tipe orang yang mau menjadikan ras lain sebagai budak." Raiga memulai percakapan ketika mereka sudah tiba di tempat lelang.
"Bagaimana kalau apa yang kau percaya itu salah?" balas Carl. Ia segera mengenakan topeng yang telah disiapkan oleh Laneige. Topeng bermotif wajah burung elang berwarna putih abu-abu gelap.
Raiga ikut melakukan hal yang sama dan turun lebih dulu dari kereta. "Maka saya tidak akan ragu menodongkan pedang saya ke leher Anda."
Carl hanya tersenyum tipis mendengar itu, ia lantas ikut turun dan berjalan lebih dahulu sedangkan Raiga di belakangnya.
"Aku ragu kau akan melakukan itu," guman Carl.
Ia tahu benar bagaimana penulis membuat karakter Raiga. Ia adalah sosok laki-laki yang tidak akan membalas budi kepada penyelamatnya dengan melakukan tindakan gila seperti itu.
Raiga akan melakukan apapun untuk membalas perbuatan baik orang lain kepadanya, begitu pula dengan sebaliknya. Karena itu, Carl meragukan pernyataan Raiga yang akan membunuhnya.
Carl menunjukkan sebuah tiket emas pemberian Ron ketika seorang pengawal meminta ia menunjukkan undangan lelang.
Setelah membuktikan bahwa tiket emas itu asli, seorang wanita dengan topeng dan pakaian yang kekurangan bahan menghampirinya dengan tergesa-gesa.
"Maaf untuk ketidaknyamanannya. Nama saya Phira, saya akan mengantar Tuan ke tempat Anda."
Tanpa berbasa-basi, Carl dan Raiga segera mengikuti wanita itu pergi, tetapi seorang penjaga menghentikannya.
"Maaf, tetapi Anda tidak bisa membawa senjata ke tempat lelang. Tolong taruh di sini dan kami akan menjaganya baik-baik."
Carl pikir Raiga akan membuat keributan dengan menolak melepaskan pedangnya, tetapi lelaki itu dengan enteng menurut.
"Kupikir pedang itu istimewa." Carl mencoba basa-basi. Pedang besar yang selalu Raiga bawa bukanlah pedang sembarangan, itu adalah pedang peninggalan gurunya dan juga sebuah pedang yang memiliki kekuasaan sihir.
"Itu memang pedang yang istimewa. Saya tidak akan pernah melepaskannya," jawab Raiga dengan wajah datar.
Phira membawa Carl ke sebuah kursi khusus tamu VIP. Dari sini, mereka dapat melihat dengan jelas seluruh ruangan lelang.
"Saya pamit undur diri." Phira segera pergi setelah berpamitan.
"Selamat malam para hadirin! Maafkan saya yang telah membuat Anda semuanya menunggu begitu lama. Saya yakin Anda sekalian telah menghadapi waktu yang sulit untuk datang jauh-jauh ke sini. Di malam yang indah ini, izinkan saya untuk menjadi Host yang akan memandu acara lelang kita." Seorang laki-laki bertopeng berdiri di atas panggung. Dengan ramah menyapa para tamu.
"Kalau begitu izinkan saya memperkenalkan item lelang kita yang pertama." Seorang gadis cantik dengan pakaian kekurangan bahan naik ke atas panggung dengan membawa sebuah etalase yang ditutupi oleh kain merah.
Laki-laki bertopeng dengan dramatis menarik kain merah itu dan menunjukkan sebuah set perhiasan cantik berwarna safir.
"Ini adalah kalung yang dikenakan oleh Ratu putri duyung saat mengunjungi kerajaan. Katanya kalung ini memiliki kekuatan sihir elemen air yang sangat kuat."
"Lelang akan dimulai dari 300 koin emas."
Carl dengan tenang mengamati ketika semua orang mulai berebut dan dengan tergesa-gesa menaikkan harga.
"Anda tidak ingin membeli itu?"
"Aku tidak tertarik dengan sampah," ujar Carl.
Sebuah order yang menutupi sisi kiri Carl ditarik oleh seseorang. Terlihat seorang laki-laki bertopeng dengan rambut biru gelap panjang yang dibiarkan tergerai tersenyum ke arahnya.
"Seperti yang diharapkan dari tuan muda Varmelion."
Carl hanya meliriknya sebentar dan sudah tahu kalau itu adalah Ron.
"Apa ini versi Anda sebagai seorang anggota guild?" sarkas Carl.
Ron tergelak. Tampilan dan kepribadiannya sekarang memang berbeda dari saat ia di Bearix.
"Jadi kenapa Anda bilang benda berharga itu adalah sebuah sampah. Saya sampai tidak jadi membelinya."
"Hm. Kenapa tidak kau beli dan buktikan sendiri."
"Kalau begitu saya akan rugi."
Carl terus mengabaikan ketika Ron mengajaknya berbicara, sampai tidak terasa item yang akan di beli oleh Carl tiba.
"Akhirnya yang ditunggu-tunggu akan tiba. Ini adalah entitas suci yang diciptakan oleh dewa. Legenda mengatakan bahwa ia dapat menghubungkan manusia yang menjadi tuannya kepada dewa. Rekan kami sangat berusaha mendapatkan hewan ini." Host lelang menarik sebuah kain merah dari sebuah sangkar berukuran sedang
"Ini adalah makhluk magis, Elang Kabut!"
Sorakan para tamu menjadi riuh. Mereka kembali berlomba-lomba menaikkan harga demi mendapat makhluk magis. Beberapa dari mereka memilih menyerah dan memikirkan cara kotor saat kalah dan tidak memiliki uang.
"10.000 koin emas!"
Semua mata menoleh ke atas. Sebuah tempat yang Carl tempati.
"Nomor tiga tiba-tiba menaikkan harga yang fantastis! Apakah Elang Kabut akan jatuh kepada si nomor tiga?"
Ketika lelaki dengan rambut merah itu tersenyum puas memikirkan bahwa kemenangan telah jatuh kepadanya. Carl yang sejak tadi diam mulai masuk ke dalam permainan.
"50.000 koin emas!"
Aku harus mendapatkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Atuk
⭐⭐⭐⭐⭐
2024-12-12
0
Tanpa Nama
Up Up
2024-02-13
0