Festival Puncak Musim Panas masih berlangsung sampai sekarang, meskipun tidak lagi semeriah kemarin malam.
Setelah mengantar Silviana pergi ke ibu kota untuk menghadiri acara perjamuan yang hanya dihadiri oleh para penerus keluarga bangsawan.
Helios sempat menawarinya untuk ikut bersama Silviana tadi, tetapi Carl dengan tegas menolak.
Ia punya hal penting yang lebih mendesak dibandingkan harus mengikuti perjamuan tidak penting itu. Terlebih acara itu pasti akan dihadiri oleh Dante. Sang Antagonis utama.
Memikirkannya saja sudah membuat Carl merinding. Ia benar-benar tidak ingin berhubungan dengan psikopat gila itu. Cerita di dalam karya asli sudah cukup menggambarkan seberapa menyeramkan dirinya.
Malam tiba di Duchy. Saat semua orang sudah terlelap dalam tidurnya, Carl bangun dengan Laneige yang sudah berada di sisinya.
Carl mengambil jubah hitam yang diberikan oleh kepala pelayan sekaligus pengasuh yang sudah merawatnya sejak kecil.
Ada sebuah rahasia di antara mereka berdua, yakni di jam sebelum tengah malam, Carl akan pergi keluar. Tentu, hal ini dirahasiakan kepada Duke.
Ia hanya bisa pergi tengah malam karena Duke sangat over protective kepadanya dan selalu meletakkan beberapa pengawal di sisinya. Padahal orang tua itu tidak pernah seperti itu sejak dulu.
Dari novelnya, Carl tahu bahwa pelayan yang selalu berada di sisinya ini bukanlah sekedar pelayan biasa. Ia merupakan seorang assassin yang sedang bersembunyi, Carl juga mengetahui kalau pelayan sekaligus pengasuhnya ini merupakan mata-mata ayahnya.
Jadi, ia pun membuat kesepakatan aneh berdua. Laneige–kepala pelayan di mansion Duke–tidak akan membocorkan rahasia Carl yang akan selalu keluar malam, asalkan ia kembali tepat waktu dan tidak dalam keadaan mabuk. Tentu saja Carl dengan senang hati menyetujui hal itu, karena ia sama sekali tidak berniat untuk melakukan hal serupa dengan Carl di masa lalu.
Dalam perjalanannya menuju Bearix, Carl di kejutkan oleh seorang laki-laki menyeramkan yang duduk dengan wajah lelah dan bersandar pada dinding gerbang yang dingin.
Hanya ada cahaya bulan sebagai penerang, tetapi Carl tahu jelas siapa laki-laki itu.
Rambut hitam pekat dengan mata merah menyala. Perawakan yang tidak bosan-bosannya penulis jelaskan di dalam buku.
Sang Protagonis dari novel kembalinya sang pahlawan. Raiga Deamord.
Carl tersentak saat manik kelabunya bertubrukan dengan manik merah menyala itu. Carl meneguk ludah sendiri, ia memutuskan untuk kembali berjalan dan berpura-pura tidak melihat laki-laki itu.
"Bagaimana bisa Raiga ada di sini? Bukankah seharusnya ia tiba di Duchy dua hari lagi bersamaan dengan mulainya lelang?"
"Tunggu sebentar." suara serak Raiga membuat Carl menghentikan langkahnya secara spontan. Ia merinding saking takutnya dengan laki-laki yang sedang berjalan ke arahnya sekarang.
"Rambut kelabu dengan mata kelabu. Anda pasti adalah bangsawan Varmelion. Saya ...."
"Tidak kau salah orang. Aku hanya orang yang kebetulan mirip dengan mereka," potong Carl cepat.
Raut wajah Raiga berubah sedih. Mustahil laki-laki berotot itu percaya dengan kebohongannya.
"Maafkan saya."
Carl tertegun sebentar. Dalam novel memang dijelaskan kalau Raiga adalah orang yang baik, tetapi karena Carl di dalam novel adalah bajingan dan pion dari Damian. Raiga jadi sangat membencinya dan nyawanya hampir melayang.
Saat Raiga hendak meninggalkannya ke tempatnya semula, perutnya yang sudah kelaparan satu minggu lamanya berbunyi nyaring.
Carl menghela napas. Ia benar-benar tidak tega kalau berhadapan dengan orang yang kelaparan. "Ikutlah denganku. Aku akan memberimu beberapa makanan," ujarnya.
Raiga tanpa ragu mengikuti Carl ke toko Bearix untuk bertemu dengan Ron.
...***...
...To Be Continue ......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Atuk
Up
2024-12-12
0
Tanpa Nama
Next
2024-02-09
0