"50.000 koin emas!"
Carl dengan tenang menaikkan harga, ia tidak peduli berapa pun yang akan ia habiskan asalkan dua ekor anak burung yang berukuran 30 sentimeter itu ada di tangannya.
Carl tidak mungkin membiarkan kedua anak burung itu jatuh ke tangan orang lain dan membuatnya menghancurkan wilayahnya.
"50.000 koin emas satu kali! 50.000 koin emas dua kali! Apakah tidak ada yang ingin menaikkan harga lagi?" Host lelang yang berada di panggung mulai memanasi orang-orang.
"55.000 koin emas!" Lelaki berambut merah kembali menaikkan harga, suaranya penuh penekanan seolah-olah ia tidak ingin ada perlawanan lagi, tetapi Carl dengan tenang menaikkan harga lebih tinggi.
"60.000 koin emas!" teriak Carl.
Ron yang sejak tadi diam mengamati permainan menarik sudut bibirnya. Sebuah pertunjukan yang tidak terduga, terlebih lagi ia sangat kenal siapa lelaki berambut merah tersebut.
Ron menyeringai dan mengangkat papan nomornya. "100.000 koin emas!" serunya dengan senyuman lebar.
Semua orang termasuk Carl sendiri terkejut. Carl tidak pernah berpikir kalau Ron akan masuk ke dalam permainan. Sekarang ia benar-benar kesulitan. Kalau ia mengeluarkan lebih dari uang jajannya, maka Duke akan mengetahui apa yang ia lakukan. Parahnya pasti uang jajannya akan dipotong.
Namun, itu sama sekali tidak masalah dibandingkan dengan wilayah yang hancur.
"110.000 koin emas!" seru laki-laki berambut merah tidak mau kalah. Dibalik topengnya ia melotot tajam ke arah Ron.
Ron mengindahkan. "150.000 koin emas!"
Oi kau serius dengan itu?!
Dengan berat Carl mengangkat nomornya. "200.000 koin emas!"
Setelah mengeluarkan uang yang sangat besar, akhirnya kedua anak burung yang merupakan jenis makhluk magis itu berada di tangannya. Ia akhirnya bisa menghembuskan napas lega, tetapi itu tidak berakhir di sana.
Hal yang dinantikan Ron sejak tadi akhirnya datang. Host menarik rantai sihir yang terhubung dengan seekor lelaki berambut pirang panjang. Telinga panjang dengan wajah yang cantik.
Hanya dengan sekali lihat saja, Carl tahu kalau lelaki cantik itu adalah ras Elf.
"Anda tidak membelinya?" tanya Raiga setengah berbisik.
"Tidak. Lagi pula aku tidak akan bisa mendapatkannya kalau orang yang mengincarnya saja sangat kaya." Carl melirik Ron yang tersenyum tipis ke arahnya
"Padahal Anda baru saja mengeluarkan koin emas sebesar 200 ribu," balasnya.
"Aku belum membalas mu tentang hal kekanakan ini," ujarnya.
"Saya hanya cemburu melihat Anda bersenang-senang dengan kenalan saya," elak Ron.
Carl menghela napas. Kalau bukan karena ulah Ron, ia pasti tidak harus mengeluarkan uang sebesar itu.
"Saya merasakan energi aneh di sekitar sini," bisik Raiga. Mendengar pernyataan Raiga, Carl pun bangun. Sebentar lagi adalah waktu di mana Organisasi Gelap muncul dan menyerang lelang. Ia harus segera mengamankan anak burungnya.
"Ayo pergi," ajak Carl.
Ron bangun dan hendak menahannya. "Anda tidak ingin melihat saya membawa pulang Elf itu?"
Carl melihat ke bawah di mana orang-orang begitu bersemangat menaikkkan harga untuk mendapatkan Elf.
"Maaf, tapi ada hal mendesak yang harus kulakukan."
...***...
Bersamaan dengan waktu lelang, perjamuan makan malam yang diadakan khusus untuk para penerus keluarga bangsawan juga sedang berlangsung.
Di saat semua orang terlihat asik bercengkrama satu sama lain, Silviana memilih untuk menyendiri di sudut ruangan.
Wajah cantik dan tubuh seksinya menarik perhatian laki-laki, tetapi tidak ada yang berani mendekat karena sikap dingin gadis cantik itu.
Ia tidak terlalu pandai dalam bergaul, tetapi cukup pintar bermain pedang.
"Anda pasti adalah nona Silviana putri dari Duke Varmelion." Seorang gadis cantik dengan rambut merah menyala sepanjang pinggul menghampirinya. Gadis cantik itu memakai gaun merah yang senada dengan rambut merahnya.
"Saya Renika Wilder."
Silviana meletakkan gelasnya dan memberikan salam sebagaimana yang Renika lakukan. "Silviana Varmelion," ucap gadis itu.
"Saya tidak menyangka bahwa Anda yang akan datang dalam perjamuan kali ini. "
Renika menutup mulutnya dengan kipas yang terbuka. Iris mata hijaunya melirik tak suka ke arah laki-laki dengan surai emas yang sedang merayu wanita bangsawan lain.
"Saya datang karena kakak saya tidak menolak untuk datang," jawab Silviana lugas. Ia tidak tertarik untuk menyembunyikan fakta itu meskipun sulit untuk dipercaya.
"Astaga. Benarkah begitu? Sepertinya Anda lebih akrab dengan saudara Anda dibandingkan dengan rumor yang beredar," balas Renika. Ia sangat terkejut mengetahui hal tersebut.
Renika mendekati Silviana karena ia tidak akur dengan saudara laki-lakinya seperti halnya dirinya.
"Saya tidak menyangka bahwa tuan muda Carl orang yang akan menolak perjamuan seperti ini. Karena itu saya harus berterimakasih kepadanya dengan menjaga adiknya selama perjamuan ini."
"Tidak kau tidak harus melakukan itu," tolak Silviana dengan lembut.
Wajah Renika berkedut kesal, ia segera merangkul lengan Silviana dan mengajaknya pergi meninggalkan aula.
"Dasar penyihir," umpat laki-laki bersurai emas. Ia menatap kesal Renika yang membawa Silviana pergi, padahal Dante sedang berusaha untuk mendekati gadis itu demi rencananya menduduki tahta.
"Dan kenapa bajingan gila itu tidak datang ke perjamuan ini?" kesalnya.
...***...
Bulu kuduk Carl meremang, meskipun angin dingin tidak berembus. Ia tiba-tiba saja merasa tidak enak badan karena sesuatu.
"Anda baik-baik saja?" tanya Raiga.
Carl mengangguk dan mengajaknya ke belakang tempat lelang untuk mengecek apakah anak burungnya baik-baik saja.
Saat Carl membuka pintu, sebuah belati tiba-tiba terbang ke arahnya dan hampir menusuk kepalanya, beruntung Raiga dengan gesit menangkis belati itu dan dengan pedang miliknya.
"Apa-apaan?" Carl terkejut bukan main. Nyawanya hampir saja melayang hanya karena membuka pintu kayu.
"Keluar kalian!"
Carl masih bergeming di belakang Raiga, sedangkan tiga orang dengan pakaian hitam seperti ninja hatori muncul dengan memegang senjata tajam.
Sudah dimulai. Skenario di mana Raiga akan bertarung dengan orang-orang dari organisasi gelap seperti di novel aslinya.
...Karakter:...
Calon ketua Guild Assassin di masa depan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Atuk
Up
2024-12-12
0
Rani HY
Ya ampun Ron kau ganteng kali🤭
Ku pikir dia ini laki" gendut😭🤣🤣
2024-08-24
0
Tanpa Nama
Next
2024-02-14
0