••••

"Akulah yang mengirimkan dirimu kedunia ini."

"Hah...!!!"

Luna mematung dengan ucapan yang di katakan oleh sosok bayangan itu hingga tak bisa berkata kata lagi.

"Apa yang kau katakan? Mengapa kau mengirim ku ke dunia seperti ini? Terlebih lagi..."

Sosok bayangan itu tanpa memotong ucapan Luna dengan langsung berada di samping tempat tidurnya.

"Kamu tidak perlu mengetahui hal semacam itu. Terlebih lagi kau seharusnya bersyukur untuk ini bukan?"

Luna yang mematung sempat tidak bisa bereaksi dengan gerakan yang sangat cepat itu, perlahan dia membuka mata kanannya, sehingga dia bisa melihat langsung sosok bayangan itu dengan jelas.

Perlahan Luna hendak melihat wajahnya, namun sosok itu mulai mempertebal kabut hitam di area wajahnya.

"Rasanya aku pernah melihat dia? Dimana ya? Bukan aku yang sekarang tapi aku yang di kehidupan sebelumnya."

Luna berpikir demikian dan mulai gerakan jarinya dengan tanda 👌 Oke.

Dia lalu menutup mata kanannya untuk melihat ke sela sela lubang di jarinya.

Terlihat dengan jelas di mata merah nya, paras wajah sosok itu yang sangat tidak asing baginya.

"Ka-kau... Jangan jangan...?"

"Apakah kamu butuh bantuan ku?"

Segera setelah itu, sosok bayangan tersebut menawarkan bantuan kepada Luna yang sangat terkejut ketika berhasil melihat wajah sosok tersebut.

"Ti-tidak ini tidak mungkin... Seharusnya tidak-"

Sosok itu lalu menyentuh bibir Luna dengan lembut dan mengusapnya dengan pelan, Luna yang masih saja terkejut menutup matanya dan setelah dia membukanya lagi.

Luna mulai melihat atap atap kamar penginapannya, rupanya dia tertidur di tempat tidurnya.

Dia memegang kepalanya dan mulai mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

"Tidak, aku tidak bisa mengingat apapun... Dan kenapa aku bisa tertidur nyenyak sementara klon ku sedang bertarung di sana?"

Luna segera menutup mata kanannya dan mulai terfokus kembali dengan klon dirinya yang bertarung dengan Homunculus di laboratorium.

...****************...

...----------------...

Pertandingan sengit antara Wild El Laxion Vs Pangeran After masih saja berlanjut hingga sekarang.

Aku yang melihat seluruh gerakan pangeran After mulai bisa memahami teknik gaya berpedang ala keluarga kerajaan.

Jadi dia memanfaatkan kecepatan dari pada kekuatan ya... Ini seharusnya menjadi tanggung karna jika hanya kecepatan saja yang di asah, maka lawan pasti akan bisa memprediksinya. Akan sangat ceroboh jika hanya itu yang di andalkan.

Aku mungkin bisa mengcopynya dengan kekuatan ilahi pemahamanku dan menyempurnakannya sedang power dan speed yang selaras.

mungkin jika aku yang sekarang hanya mengetahui teknik berpedang dari para perampok itu, tidak akan bisa mengimbangi kecepatannya. Tapi jika aku di beri 10 menit untuk melihatnya dan memprediksinya saat bertarung. Aku pasti akan dengan mudah mengalahkannya.

Gaya berpedang di dunia ini sepertinya sangat kuno dan mudah sekali ditebak, pertandingan sudah mulai hingga melebihi 15 menit dan kakakku masih belum bisa menyesuaikan kecepatan si pangeran itu.

Yah, namanya juga kedua orang itu memang rival sih. Aku bisa mengetahuinya setelah melihat isyarat adu pedang di antara mereka.

Kau tahu, bertarung itu sama saja dengan berbicara satu sama lain. Jika kau sudah mencapai tingkatan senior, kau mungkin akan mengerti seluruh gerakan kaki, lengan, ekspresi wajah dan tebasan pedang. Itu memiliki arti tersendiri bagi petarung.

Maka dari itu, pembicaraan saat bertarung itu tidak penting. Selama kau mencurahkan seluruh isi hati dan pikiranmu kedalam setiap tebasan, maka kau bisa mengerti apa yang mereka sedang bicarakan.

Tapi itu hanya untuk orang orang yang sangat peka dengan keadaannya ya, untuk orang yang kurang peka. Maka itu semua tidak akan mengerti isyaratnya, walaupun kau sepintar apapun memainkan pedang.

Lanjut ke pertandingan, mereka rupanya akan mencapai tahap akhir dan akan mulai mengakhiri pertarungan itu.

Ketika kakakku telah selesai menyesuaikan kecepatan lawannya, tebasan kakakku akhirnya berhasil menikam punggung pangeran hingga pangeran itu terluka sangat besar. Tentunya pertandingan harus dihentikan dan pemenang kompetisi ini adalah Kakakku.

Mungkin itulah yang aku harapkan, namun sepertinya akan muncul sesuatu di tengah tengah area pertarungan tersebut.

Tak lama kemudian tanah di tengah arena tersebut mulai meledak dan sesuatu di tengah arena itu muncul dengan ukuran yang amat besar.

"Goblin?"

Itu Goblin raksasa...!

Dan masih banyak lagi...!

Lari...!!!

seluruh penduduk yang menonton acara ini segera berhamburan untuk menyelamatkan diri. Kondisi di tribun rakyat biasa sangat berdesakan, dari sini pun aku bisa melihat ada beberapa orang yang terinjak injak di bawah kaki penonton lainnya.

Merasa tidak tega aku sedikit menyelamatkan orang orang itu dengan membuatnya menebus ke lantai dengan tentakelku.

Sepertinya tentakelku telah berevolusi menjadi sangat kuat entah kenapa, setelah aku tertidur semalam. Aku merasa kalau kekuatan tentakel di punggungku ini semakin kuat.

"Luna, ayo kita pergi dari sini ke tempat evakuasi para bangsawan lainnya."

Ibu menarik lenganku untuk mengikutinya, sedangkan ayahku berusaha menyelamatkan kakakku yang terjebak di arena bersama.

"Baik ibu."

Aku langsung mengikuti ibuku dan berlari menuju para Knight yang di tugaskan untuk mengevakuasi para keluarga bangsawan.

Seorang Knight melihat kearah ku dengan mata penasaran, aku mengangguk dan tersenyum kearah Knight itu.

Dia tidak mungkin mengenaliku, karna tidak pernah menunjukan wajah asliku.

Mungkin aku telat memberitahu kalian, ketika aku masuk ke saluran air bawah tanah. Aku sedikit memakai masker wajah dengan sihir perubahan slime, intinya adalah wajahku yang sekarang dan di tubuh klon ku yang sedang kabur itu sedikit berbeda.

Oh iya, ngomong ngomong soal klon. Sebenarnya aku yang menciptakan situasi ini.

...****************...

...----------------...

Klon Luna.

Luna yang masih saja bertahan dengan serangan Homunculus, tiba tiba mendapatkan peningkatan secara misterius.

Dia mulai memasukan calon anak buahnnya di masa depan kedalam tentakel Greedy, untuk menyimpannya agar tetap aman dan tidak mengganggunya saat bertarung.

Greedy yang sebelumnya hanyalah bisa menyimpan benda mati, namun yang sekarang dia bisa menyimpan makhluk hidup.

Setelah dia memasukan seluruh orang yang telah di selamatkan nya, Luna segera membantai seluruh Homunculus yang menyerangnya secara bertahap.

Gerakan pertama Luna berhasil membunuh sekitar dari 15 Homunculus, setelah itu para Homunculus yang tersisa mulai mundur dan membuat jarak antara Luna.

Satu langkah maju Luna, dia mengerakan tentakelnya lagi untuk menyerang Homunculus yang tersisa dan dia berhasil membunuh 7 dari mereka lagi.

Tersisa 8 Homunculus lagi yang sedang mewaspadai setiap gerakan Luna yang sangat misterius. Seseorang yang mengendalikan Homunculus itu tidak mengerti apa yang telah di lakukan oleh Luna saat ini.

Luna membuat pedang dari sihir pembentukan slime nya dan mulai maju untuk menyerang seseorang yang sedang bersembunyi sembari mengendalikan para Homunculus.

Slash...

Luna menebas tembok sehingga tembok itu belah dengan celah yang amat besar.

"Ini sangat kuat, tidak. Dimensi inilah yang sangat lemah..."

Pria dengan jubah hitam dan terlihat tampan?

"Hm, ini sih sudah melewati tampan. Tapi dia benar benar cantik... Tidak, apa yang aku pikirkan? Aku walaupun dulu adalah aku adalah laki laki, tapi sekarang aku adalah perempuan. Mana mungkin aku tertarik denganya. Ehh... Gimana sih?"

Sesaat Luna mulai memikirkan hal yang tidak terlalu penting baginya, dia diserang dari belakang oleh 4 Homumculus dan dari depan oleh sihir elemental berbentuk Es. Kedua sisinya ada masing masing 2 Homunculus untuk menutup rute pelariannya.

Sihir elemental adalah sihir tingkat lanjut dari sihir elemen biasa.

Air\=Es, Tanah\=Batu, Api\=Lahar, dan Udara\=Racun, ada juga petir yang bisa berubah warna dan masih banyak lagi perubahan perubahan lainnya.

Dengan sekali gerakan Luna menahan seluruh serangan dari Homunculus di ketiga sisinya dengan kedelapan tentakelnya, setelah itu dia menyerang balik dengan lima tentakel yang tersisa.

Tujuannya adalah 4 di belakang dan satu di sisi kirinya, setelah itu Luna menggunakan 1 tentakel yang tersisa dengan melahap sihir yang datang dari depannya. Tersisa 3 Homunculus yang segera bergerak mundur namun dengan sigap Luna menebas 1 di antara mereka.

"Ck, siapa kau sebenarnya?"

Pria itu bertanya kepada Luna yang telah berhasil menahan seluruh strategy penyerangannya.

Tanpa menjawab, Luna langsung melompat kearah Homunculus yang di sebelah kanan.

Tring...

Tring...

Tring...

Crak...

Duel singkat namun cepat di menangkan oleh Luna dan langsung mengincar yang lainnya.

...****************...

...----------------...

"Sialan, siapa gadis ini."

Pria tampan berdiri sembari melihat musuhnya bertarung dengan Homunculus yang berada di tingkat tertinggi kerajaan ini tanpa kesulitan.

Dia berusaha menembakan sihir es dan mencoba untuk membantu Homunculus yang sedang bertarung dengan seorang gadis kecil berambut putih di depannya.

"Mengapa sihir ku tidak bisa mengenainya...?!"

Setiap kali dia menembakan sihir kearah gadis itu, sihir dia langsung menghilang setelah mencapai 3 meter didekatnya.

Craaak...

Homunculus terakhir telah di penggal di bagian kepala dan gadis itu menghancurkan seluruh tubuhnya.

"Aku sempat berfikir beberapa kali, tetapi aku akan memberimu peringatan. Sihir tidak akan mempan kepadaku loh."

Gadis kecil di hadapannya mulai berbicara dengan nada santai tanpa kehilangan nafasnya.

<>

beberapa golem metal keluar dari lantai dan membuatnya terlihat seperti monster metal yang sulit untuk di tembus oleh pedang manapun.

"Aku harus mengulur waktu agar aku bisa lari darinya dan bisa memberikan informasi ini kepada pemegang kursi lain."

Pria itu mulai mundur dan berusaha keluar dari ruang dimensi tersebut, namun gadis itu langsung berada di belakangnya dan hendak menebasnya. Tetapi tebasannya di tahan oleh lengan Golem metal sehingga si pria itu terselamatkan.

Pria itu merapal sihir teleportasi jarak jauh dan setelah itu dia menghilang dari lokasi tersebut.

Setibanya di luar Dimensi Laboratorium, pria itu mulai batuk darah dan terjatuh ke sungai di saluran air bawah tanah.

Terlihat di dada sebelah kirinya ada lubang besar yang tepat sekali menghancurkan jantungnya.

...****************...

...----------------...

Di kamar penginapan Luna.

"Hm, sebelum aku menarik klon ku kembali apa yang harus ku lakukan terlebih dahulu ya."

Luna kini sedang memikirkan cara untuk memberi mereka hadiah untuk perpisahannya.

Setelah berpikir panjang, Luna akhirnya mendapatkan ide yang menarik dan bagus untuk memberi si pemilik Laboratorium ini hadiah.

Dia menggunakan Tentakelnya untuk menghancurkan Aquarium kaca yang berisi monster di dalamnya.

Ada berbagai monster raksasa, seperti Goblin dengan tinggi seukuran 2 kali pria dewasa, Orge yang sama tingginya dan makhluk terbang lainnya seperti Wyvern dan burung raksasa.

Setelah para monster itu bertarung satu sama lain, Luna menarik klon dan tentunya para calon anak buahnya di masa depan nanti dengan sangat cepat.

Ditempat itu hanya menyisakan pakaian penyihir dan topi kerucut nya yang terlihat sedikit compang camping akibat teriris oleh pedang Homunculus ketika mereka bertarung.

...****************...

...----------------...

Dan hasilnya inilah yang terjadi.

Aku juga tidak tahu mengapa Laboratorium utama itu ada di bawah arena, tapi yang terpenting adalah aku berhasil menghancurkan Laboratorium itu.

Tempat itu adalah tempat yang sangat berbahaya untukku di masa depan nanti, mungkin ada beberapa yang tersebar di tempat lainnya tapi aku sudah cukup hanya dengan ini saja.

Aku sekarang berada di tempat evakuasi untuk berlindung dari monster yang tiba tiba menyerang daei bawah arena tersebut.

Lokasi evakuasi ini adalah sebuah gedung di Royal Academy, tempat para murid berkumpul dan belajar.

Setelah jam 6 sore ayah dan kakakku kembali dan kami akhirnya berkumpul sebagai keluarga.

"Ibunda dan Luna kembalilah terlebih dahulu kerumah. Aku tidak ingin Luna kenapa napa di ibu kota."

Kakakku menawarkan ibu dan aku untuk kembali kekediaman keluarga untuk menghindari bahaya yang akan datang.

Ayah menerima usulan itu dan kami berdua berangkat terlebih dahulu kembali kewilayah Keluarga Laxion.

Singkat waktu, aku telah sampai di kediamanku dan mulai tertidur di kamarku yang nyaman.

Aku sempat terpikirkan tentang kedua orang yang telah aku suruh untuk berjalan menuju kota tanpa hukum, tapi aku mulai mengabaikannya karna tubuhku sudah sangat lelah setelah beberapa malam terakhir aku tidak bisa tidur nyenyak.

Kalau begitu, selamat malam semuanya...

...****************...

...----------------...

Di tengah hutan yang amat lebat terlihat 2 orang anak yang masih berjalan untuk menuju ke tempat yang telah di perintahkan oleh Luna saat itu.

"Hm, sepertinya sebentar lagi kita sampai Shopia."

"Yah, aku sangat berterima kasih kepadamu Kak Cris."

"Tak perlu berterima kasih... Sudah kewajiban ku sebagai sebagai seorang kakak untuk membantu adiknya."

Dua orang yang di perintahkan oleh Luna untuk menuju ke arah kota tanpa hukum.

Banyak sekali rintangan yang mereka lalui, tidak hanya binatang buas dan monster saja. Tapi para Knight dan bandit juga sering menyerangnya entah itu siang atau malam.

Mereka telah 5 hari berjalan tanpa henti, sesekali sang kakak berburu dan memasak air sungai untuk makan dan minum mereka berdua.

Sebenarnya, mereka lebih baik hidup seperti ini dari pada di Laboratorium tempat mereka melarikan diri sebelumnya.

Meski di dalam hutan, dengan kekuatan yang di berikan oleh Luna, mereka bisa hidup dengan damai tanpa harus menunggu jadwal pemeriksaan yang amat kejam.

Namun hari hari damai yang mereka jalani berdua saat ini akan segera berakhir setelah sang kakak merasakan hawa keberadaan seseorang yang sangat kuat yang akan menghadangnya.

"Shopia, jangan jauh jauh dariku ya."

"Baik kakak, memangnya ada apa- Aaarrrggghh..."

Sang adik mulai berteriak dan menekan dadanya yang terlihat seperti memiliki sesuatu yang bersinar berwarna ungu didalam tubuhnya.

"Shopia..."

"Hoho... sepertinya kalian telah sampai di tempat seperti ini ya..."

Seseorang pria dengan tubuh ramping dan memakai pelindung dada, lutut, siku, baja, berkata demikian kepada kedua anak itu.

Sang kakak mulai mewaspadai gelagat dari orang yang baru saja datang itu dengan sikap siap bertarung sembari melihat kondisi adiknya yang sedang kesakitan.

Hanya sang Kakak dan Pria yang di hadapannya yang mengetahui kenapa adiknya mengerang kesakitan seperti itu.

"Sebaiknya kalian kembalilah ke tempat asal kalian, tapi keadaan tempat itu sekarang telah hancur total sih. Jadi ada kemungkinan dia akan mati."

Aaaarrrggghhhh...

Tiba tiba saja sihir kegelapan yang sedikit kemerahan keluar dari lengan sang adik dan mulai melawan sinar ungu itu dengan sengit.

Sihir kegelapan itu berhasil menutupi sinar ungu tersebut dan mulai menyelimuti sang adik dengan lembut.

Membuat sang adik itu merasa nyaman dan tertidur di tempat itu, pria yang melihat itu mulai terkejut karna dia bisa menekan ke abnormalan tersebut dengan sendirinya.

"Itu sungguh bagus, ini adalah penemuan yang tak terduga. Siapa yang memberi sihir itu padamu, tapi sepertinya kalian tidak akan mau mengatakannya ya-"

"Berisik sialan...!!!"

Sang kakak tiba tiba muncul samping pria itu dan menebaskan pedang darahnya ke leher pria yang berkata tadi. Namun dengan mudah dia berhasil menangkis pedang tesebut dengan pelindung sikunya, dan dia juga berhasil menahan seluruh serangan beruntun dari sang kakak.

"Hm, jadi kau juka menerima sihir itu ya... Kalau begitu."

Dak...

Pria tersebut meninju dagu sang kakak hingga terpental keatas, pria itu lalu menjerat sang kakak itu dengan sesuatu yang tidak terlihat.

"Gerakan mu memanglah cepat, tapi itu saja masih tidak bisa melawanku. Objek percobaan seperti kalian tidak pantas untuk menyerangku."

Pria itu mendekatkan tubuh sang kakak dan menendang perutnya dengan keras.

Bugghh...

Uhuukk..

sang kakak tidak terpental jauh karna dia di ikat oleh sesuatu yang tidak terlihat tersebut.

Pria itu lalu mengikat sang adik dan mendekatkan sang adik di samping kakaknya yang telah terjebak.

"Jadi mereka sudah masuk ke dalam fase evolusi ketiga kah, pantas saja para kapten knight dan anak buahnya tidak bisa melawan mereka."

Pria itu mulai berpikir kalau mereka berdua telah masuk ke fase ketiga di tahap pemberian kekuatan.

"Biasanya bahan eksperimen seperti mereka ini akan masuk kedalam fase ketiga setelah mereka mendapat cukup banyak nutrisi dari monster, tetapi itu harus melewati tahap kedua yang sangat panjang. Dan juga, tidak banyak dari mereka yang bisa bertahan dari fase kedua itu. Tapi mereka..."

Dia mulai berpikir kalau para bahan ini telah masuk kedalam fase ketiga dari beberapa fase yang telah di pecahkan oleh Kerajaan.

Karena sangat jarang sekali di antara mereka yang mendapat fase tersebut, dan mereka berakhir di mutilasi untuk bisa mendapatkan inti dari kekuatan ilahinya.

"Sungguh, aku jadi ingin bertemu dengan seseorang yang telah membuat kedua bahan ini menjadi seperti ini. Kira kira siapa ya orangnya?"

Ia mulai mengeluarkan alat teleportasi untuk untuk berpindah tempat dari lokasi tersebut dan kembali ke ibu kota.

Setelah dia hendak mengaktifkannya, dia langsung mengurungkannya karna dia merasa dirinya akan di serang oleh seseorang yang tidak di kenal.

Tap... Tap... Tap...

Duarr....

Pria itu bisa menghindari ketiga serangan yang datang dari atas dengan melompat kesamping. Dia lalu melihat kesekitar untuk mendeteksi irang yang menyerangnya. dan akhirnya menemukan orang tersebut..

"Siapa kau, tapi dengan melihat rambut dan matamu. Aku bisa bisa mengerti kalau kau adalah yang mengacau di pabrik itu ya..."

Pria itu bisa menebak seseorang yang menyerangnya tersebut adalah orang yang sama dengan orang yang telah menghancurkan Pabrik, atau lebih tepatnya adalah Laboratorium.

Gadis dengan rambut putih bersih seputih salju dan mata merah menyalanya yang sangat menyeramkan muncul dari atas, karna untuk menyeimbangkan tinggi badan pria itu. Gadis tersebut harus melayang beberapa senti meter dari tanah untuk bisa setara dengannya. Mereka berdua saling menatap satu sama lain dengan sikap siap tempur.

Terpopuler

Comments

RATU REINKARNASI

RATU REINKARNASI

mantap👍

2024-04-26

1

RATU REINKARNASI

RATU REINKARNASI

last bos tersembunyi kah?, atau rekan tapi kalo rekan seperti nya tidak kalo bukan last boss kemungkinan besar seorang penghianat

2024-04-26

0

shegi

shegi

lanjut...

2024-01-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!