Legenda Manusia Dua Alam
'BLAAAAARRRRRR'.. Serangan itu tepat mengenai mereka.. Mereka pun terluka cukup parah akibat serangan dari Bagaskara dengan Tehnik Mata Shiwanya. "Bangsat kau Bagaskara!!!! Kami tidak akan kalah begitu saja darimu" ucap mereka.
"Kelud, Sapta, Tirta, Ageng, Jala dan Padmi... Mundurlah, mereka bukan lawan kalian, biar aku yang akan menghadapi mereka. Tapi tolong salurkan energi cakra kalian padaku" ujar Bagas. "Baik Yang Mulia" jawab mereka serempak.
Energi cakra ke lima saudaranya pun mengalir ke tubuh Bagas yang akan menggunakan Tehnik Mata Shiwa tertingginya lagi kepada ke empat putra Iblis yang sudah terluka. Dalam sekejap sekujur tubuh Bagas mengeluarkan energi berwarna ke emasan, medan energi cakra tersebut berputar dan menciptakan gelombang angin topan di sekitarnya.
Kemudian Bagas melakukan jurus Tapak Dewa dan Cakra Baskara dengan menggunakan energi cakra elemen gabungan Angin Api Petir dan cahaya "Hiyaaattttt" teriak Bagas. Bola energi cakra gabungan empat elemen berlapis petir meluncur dari telapak tangan ke arah empat putra Iblis itu.
Namun pada saat bersamaan muncul perisai energi hitam melindungi mereka dan serangan Bagas pun menghantam perisai hitam itu. Tetapi perisai energi hitam itu langsung hancur dan menerjang mereka, ketika energi itu hampir mengenai mereka tiba tiba menghilang dan mengenai area kosong disekitarnya.
Area kosong itu langsung hancur menciptakan lubang sedalam 100 meter dengan luas 1 Km, ternyata Dewa Iblis telah menyelamatkan mereka dengan tehnik teleportasinya memindahkan anak anaknya dari serangan energi tersebut. Ternyata ke empat putra Dewa Iblis itu telah berpindah kesamping Bapaknya.
"BWHUAHAHAHA... Kau tidak akan bisa membunuh anak anak ku semudah itu hei Manusia keparat!!! Sekarang giliran ku, menyingkirlah anak anakku..TERIMA INI!!!!! BHAAAAAAAAZZ" ujar Dewa Iblis memberikan serangan pamungkasnya 'Api Neraka Pelahap Jiwa".
Dewa Iblis memajukan kedua telapak tangannya kedepan lalu keluarlah bola energi dahsyat berwarna Hitam berlapis api hitam dari kedua telapak tangannya menuju Bagas dengan energi yang mengikis dan membakar apapun yang berada dijalur energi tersebut.
Melihat serangan itu Bagas langsung menciptakan perisai energi elemen cahaya berlapis lima sebagai pelindungnya dan ke enam saudaranya. Jurus Api Neraka Pelahap Jiwa dari Dewa Iblis menyentuh lapisan pertama perisai energi cahaya Bagas langung pecah "KRAAK.. PYAARRR", lalu lapis kedua.. Ketiga.. dan ke empat.. Serangan itu mulai melambat.
Ketika menyentuh lapisan energi perisai cahaya kelima serangan itu meledak dan menghancurkan lapisan terakhir kemudian menghantam mereka berenam. Disaat kritis akhirnya Bagas dengan energi cakra yang tersisa mengeluarkan Perisai Genta Emas dari elemen Cahayanya yang terkuat "DHUUARRRR JBLAAARRR".
Perisai Genta Emas Cahaya melindungi mereka, tapi efeknya mereka mendapat luka dalam yang cukup parah untuk ke enam saudaranya tapi Bagas hanya luka dalam ringan karena tingkat kultivasinya yang tertinggi di Dunia bagian Selatan.
"Salurkan kembali energi cakra kalian kepada ku lagi, setelah ini pulihkan diri kalian" ujar Bagas, "Baik Yang Mulia" jawab mereka. Setelah energi cakra yang diterima dirasa cukup Bagas mengaktifkan kembali Tehnik mata Shiwanya dan langsung menyerang Dewa Iblis yang lengah karena dianggap serangannya berhasil membunuh mereka semua.
Serangan Mata Shiwa Bagas tepat mengenai tubuh Dewa Iblis dan membuat Dewa Iblis itu terluka parah. "Awas kau Bagaskara manusia hina terkutuk kami akan kembali" sahut Dewa Iblis menghilang masuk kedalam Gerbang Portal dimensi antar Dunia milik Dewa Iblis yang selama ini sebagai pintu utama untuk menginvasi seluruh Dunia.
Akibat melakukan serangan Tehnik Mata Shiwa tingkat ketiga dan menggunakan energi yang sangat besar, luka dalamnya bertambah parah. Dalam sekejap dengan tehnik teleportasinya Bagas sudah berada di Gerbang Portal antar Dunia milik iblis, dia berniat menghancurkan gerbang itu namun energi cakranya tidak cukup untuk melakukannya.
Akhirnya dia hanya melakukan penyegelan dengan formasi tingkat Dewanya agar tidak ada satu Ras Iblis pun yang dapat melewati Gerbang Portal itu. Akibat habisnya energi cakra dan luka luar dan dalam yang begitu parah akhirnya Bagas ambruk dan hanya terduduk sambil bersila.
Melihat Junjungannya yang terduduk lemas, Kelud, Sapta, Jaladara, Padmi, Ageng dan Tirta bergegas menuju Bagas setelah mereka pulih dari luka lukanya. Mereka melihat Tuan mereka Junjungan mereka duduk bersila dengan wajah pucat dan luka luka disekujur tubuhnya dengan mulut yang masih mengeluarkan darah segar.
Mereka pun langsung duduk bersimpuh didepan Bagas, memohon maaf atas kelemahan mereka tidak dapat membantu dalam pertarungan melawan Dewa Iblis dan anak anaknya. Bagas membuka matanya dan mulai berbicara pada mereka.
"Saudara saudaraku mungkin umurku tidak lama lagi dengan luka luka ku ini sudah tidak dapat dipulihkan kembali, lagi pula.. Uhuk uhuk.. sudah tidak ada energi cakra yang tersisa dalam tubuhku" ucap Bagas terpatah patah. "Tidak Yang Mulia.. Tuan harus tetap hidup untuk memimpin kami disini dan mewujudkan cita cita anda membangun kerajaan manusia anda kembali" ujar Kelud dan di iya kan oleh yang lain.
"Dengarkan aku... Saudara saudaraku yang setia dan paling ku hormati, aku mohon.. awasi dan bimbing keturunanku.. Carilah diantara mereka yang memiliki aura dan energi yang sama denganku.. Maka.. dia lah keturunanku yang akan mewarisi semua kemampuanku.. Ini.. Cincin Giok ini.. Jadikan sebagai seleksi untuk menemukannya..
Jika sudah... Maka berikanlah cincin ruang ini.. Dan rompi ini.." ucap Bagas sambil melepaskan cincin dari jarinya dan rompi halimunan dari tubuhnya. Setelah melepaskan keduanya napas Bagas sudah tersengal sengal sekarat.
Dengan sisa napasnya yang terakhir dia berucap "Saudara saudaraku... Uhuk.. Uhuk.. Terimakasih atas kesetiaan kalian menemaniku selama ini.. Ku titipkan Dunia bagian Selatan ini kepada kalian.. Bimbinglah keturunanku.. Cucuku yang sudah terpilih untuk... Ugh... Ugh.." Bagas tidak dapat menyelesaikan kalimatnya dan dia menghembuskan napas terakhirnya.
"Yang Muliaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!" teriak mereka bersamaan atas kepergian Junjungan dan saudara mereka Rajapati Bagaskara sambil bersimpuh dan berderai airmata.
Ribuan tahun pun telah berlalu...
Di Minggu pagi yang cerah, cahaya matahari bersinar memberikan kehangatan pagi hari pada bumi dibawahnya dan suara burung berkicau disangkar sangkar burung pada sebuah perguruan pencak silat dibilangan Jakarta pada tahun 1970an.
Ada 20 anak laki laki dan 10 anak perempuan berusia sekitar 10 sampai 14 tahun sedang berlatih jurus silat dengan serius 'Hiat hiat hup hiat hiat' tangan kanan memukul ke depan tangan kiri dipinggang berulang kali bergantian " Bagus... ya semangat.. tangannya kalau memukul harus lurus kedepan jangan turun kebawah" ujar gurunya memberikan arahan murid muridnya "Siap Kak.." jawab mereka serempak.
"Kamu.. coba kakak lihat tangan kamu.. angkat sedikit lurus kedepan... bagus, harus sejajar dengan bahu.. yang lain juga ya" ucap guru tersebut ke semua murid muridnya memberi contoh, "Iya Kak" jawab mereka serempak.
Mereka terus berlatih dengan semangat mengikuti gerakan sesuai arahan guru mereka.
Ada seorang murid laki laki yang tingginya lebih tinggi dari anak yang berusia 10 dari usianya yang memang 10 tahun, terlihat berlatih begitu serius dan semangat yang membuat perhatian gurunya teralihkan kepadanya.
Dia menghampiri anak tersebut dan berucap "Siapa nama mu dik?" "Namaku Raspati Kak.." jawabnya lugas, "Gerakan kamu sudah bagus terarah dan kepalan tangan kamu juga cukup kuat dan benar.. apa kamu pernah berlatih Silat sebelumnya?" tanya gurunya lagi.
Anak yang bernama Raspati itu sambil berlatih gerakan menjawab gurunya "Belum pernah Kak.. ini adalah yang pertama kali buat saya, saya selalu mengikuti gerakan dan petunjuk yang kakak arahkan kepada kami".
"Bagus...kamu pandai dan cepat belajar.. tetap semangat ya Dik.. jangan malu bertanya kalau ada gerakan jurus yang belum kamu ngerti yah" ujar gurunya memberikan semangat, "Baik Kak.. " jawab Raspati.
Raspati berasal dari keluarga sederhana yang berkecukupan yang merupakan anak tunggal dari pasangan Ranggi Ikhwan Permana dengan Juwita Dyah Pitaloka.
Raspati memiliki cita cita ingin menjadi seorang tentara semenjak di bangku Sekolah Dasar dan telah bertekad bulat untuk mewujudkan cita citanya. Sejak itulah dia telah berlatih ilmu beladiri untuk memperkuat fisiknya sebagai syarat untuk menjadi tentara (pada waktu itu masih dikenal ABRI/Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
Dia bergabung dari satu perguruan ke perguruan beladiri lainnya untuk memperbanyak pengetàhuannya akan ilmu beladiri mulai dari pencaksilat, wushu sampai kungfu dimana dia terinspirasi oleh seorang bintang film kungfu terkenal Bruce Lee. Hingga tubuhnya terbentuk otot dan kokoh untuk pemuda seusianya.
Dari Pendidikan SD sampai SMA Raspati selalu melatih fisiknya dengan berlari keliling komplek rumahnya sebanyak 5-6 putaran dan melakukan Push Up, Sit Up dan Squat Jump masing masing dari 5-20 kali sehari juga masih tetap berlatih beladiri dan melatih jurus jurus yang dia pelajari.
Singkat cerita ketika Raspati lulus SMA dan ingin langsung mendaftar ke AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Indonesia) orang tuanya tidak setuju dengan keinginannya dan menganjurkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Mau tidak mau dia harus mengikuti keinginan orang tuanya karena adat di era tersebut orang tua sangat dijunjung tinggi dan dihormati.
Raspati pun mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) kala itu dan diterima di Univeristas ternama mengambil jurusan Ekonomi, karena jurusan akan sangat mudah jika mencari pekerjaan setelah lulus.
Perjalanan hidupnya pun dimulai semenjak memasuki bangku kuliah, Raspati benar benar fokus untuk belajar sampai semester akhir kuliahnya. Raspati selalu memperoleh nilai Indeks Prestasi (IP) diatas 2,4 dari semester 1 sampai 8 karena dimasa itu IP tersebut termasuk tinggi.
Dimasa kuliah Raspati selalu berpikir, "Aku harus terus melatih tubuhku agar tetap bugar supaya tidak kehilangan stamina dan kebugaran fisik meskipun cita citaku tidak akan pernah terwujud" gumam Raspati.
Semenjak awal kuliah Raspati meningkatkan pola latihannya berdasar dari pelatihan beladiri selama ini dari kecil sampai SMA yang sempat terhenti dan dari buku buku cerita/komik yang mengisahkan tentang para pendekar yang merupakan para ahli beladiri dalam negeri dan dari negeri Cina untuk mengetahui cara peningkatan kualitas tubuh dan stamina.
Setiap pagi sehabis shubuh Raspati selalu memulai harinya dengan melakukan jogging/berlari sepanjang 10 Km sekitar 15 kali putaran komplek rumahnya, dilanjutkan dengan push up, sit up, squat jump sebanyak 50 kali masing masing dan diakhiri dengan senam pernapasan. Dan juga pola makannya selalu mengkonsumsi sayuran, protein dan buah buahan yang menunjang proses latihannya yang selalu dijaga.
Ini dilakukan selama sebulan penuh dan berulang pada bulan bulan berikutnya sampai kondisinya stabil dan stamina dirasa sudah dapat mengimbangi pola latihannya dan dapat beradaptasi dengan cepat karena semenjak masih sekolah Raspati sudah terbiasa melakukannya tetapi dengan pola yang lebih ringan dari yang dilakukan semenjak masuk kuliah.
Hal ini berlanjut terus selama 12 bulan dan pada bulan berikutnya pola latihannya di tingkatkan lagi yang jogging sepanjang 10 Km menjadi 15 km atau sekitar 23 sampai 25 putaran di area komplek rumahnya, push up,sit up dan squat jump menjadi 50 kali.
Pada bulan ke tujuh "Fiuh ternyata kalo dijalanin benar benar berat ekstra keras pola latihan ku hahaha" Raspati melihat kecermin ketika dia membuka Tshirtnya yang basah oleh keringat.
"Ga sia sia.. lenganku sudah agak terlihat otot bisep dan trisep serta perutku sudah terlihat agak six pack. Aku merasakan tubuhku menjadi lebih kuat, yeah yeah sepertinya aku harus menaikkan pola latihanku lagi nih biar terlihat lebih terbentuk".
Kegiatan ini selalu dilakukan Raspati sehabis shubuh sampai jam 06:30 dan selama 30 menit untuk istirahat sambil menunggu sarapan pagi yang dibuatkan oleh sang bunda, terkadang ketiduran karena kelelahan sehingga di bangunkan oleh bundanya ketika sarapan sudah siap. Dan jam 07:00 sarapan setelah selesai kemudian pergi mandi siap siap untuk kuliah karena jam kuliah Raspati dimulai pada pukul 09:00.
Karena pada masa ini (tahun 80an) masih belum banyak yang naik motor, dan kebanyak para mahasiswa pergi ke kampus naik bis umum yang ongkosnya pada saat itu masih 50 rupiah untuk mahasiswa atau siswa yang masih di bangku sekolah. Hanya orang yang banyak duit saja yang mampu beli motor dan mobil.
Dikampusnya Raspati terkenal akan kecerdasannya dalam setiap mata kuliah yang dipelajarinya karena sejak dari SD sampai lulus SMA selalu juara kelas. Karena sejak di SMA Raspati memang menyukai pelajaran matematika, ekonomi dan komputer dengan pola belajarnya yang fokus pada pelajaran dan jarang bermain main seperti Video Game atau Game Watch yang memang lagi tenar.
Kegiatan olahraga atau olah tubuh berlangsung rutin setiap hari terkecuali hari sabtu dan minggu waktu olah raganya lebih lama yang kalau hari biasa 2 jam di hari libur bisa 6 jam, karena bisa di lakukan di pagi siang sama sore.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Deptiana Deptiana
kok loncaaaaaatttt jauh bangeeeet bos🙁🤔🥱
2024-04-17
0
༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Ceritanya sudah lumayan bagus 👍👍
2024-02-03
3
Ververr
Lovely banget cerita ini, sukses terus thor! 🎉
2024-01-08
4