Legenda Manusia Dua Alam

Legenda Manusia Dua Alam

Berlatih sejak dini

'BLAAAAARRRRRR'.. Serangan itu tepat mengenai mereka.. Mereka pun terluka cukup parah akibat serangan dari Bagaskara dengan Tehnik Mata Shiwanya. "Bangsat kau Bagaskara!!!! Kami tidak akan kalah begitu saja darimu" ucap mereka.

"Kelud, Sapta, Tirta, Ageng, Jala dan Padmi... Mundurlah, mereka bukan lawan kalian, biar aku yang akan menghadapi mereka. Tapi tolong salurkan energi cakra kalian padaku" ujar Bagas. "Baik Yang Mulia" jawab mereka serempak.

Energi cakra ke lima saudaranya pun mengalir ke tubuh Bagas yang akan menggunakan Tehnik Mata Shiwa tertingginya lagi kepada ke empat putra Iblis yang sudah terluka. Dalam sekejap sekujur tubuh Bagas mengeluarkan energi berwarna ke emasan, medan energi cakra tersebut berputar dan menciptakan gelombang angin topan di sekitarnya.

Kemudian Bagas melakukan jurus Tapak Dewa dan Cakra Baskara dengan menggunakan energi cakra elemen gabungan Angin Api Petir dan cahaya "Hiyaaattttt" teriak Bagas. Bola energi cakra gabungan empat elemen berlapis petir meluncur dari telapak tangan ke arah empat putra Iblis itu.

Namun pada saat bersamaan muncul perisai energi hitam melindungi mereka dan serangan Bagas pun menghantam perisai hitam itu. Tetapi perisai energi hitam itu langsung hancur dan menerjang mereka, ketika energi itu hampir mengenai mereka tiba tiba menghilang dan mengenai area kosong disekitarnya.

Area kosong itu langsung hancur menciptakan lubang sedalam 100 meter dengan luas 1 Km, ternyata Dewa Iblis telah menyelamatkan mereka dengan tehnik teleportasinya memindahkan anak anaknya dari serangan energi tersebut. Ternyata ke empat putra Dewa Iblis itu telah berpindah kesamping Bapaknya.

"BWHUAHAHAHA... Kau tidak akan bisa membunuh anak anak ku semudah itu hei Manusia keparat!!! Sekarang giliran ku, menyingkirlah anak anakku..TERIMA INI!!!!! BHAAAAAAAAZZ" ujar Dewa Iblis memberikan serangan pamungkasnya 'Api Neraka Pelahap Jiwa".

Dewa Iblis memajukan kedua telapak tangannya kedepan lalu keluarlah bola energi dahsyat berwarna Hitam berlapis api hitam dari kedua telapak tangannya menuju Bagas dengan energi yang mengikis dan membakar apapun yang berada dijalur energi tersebut.

Melihat serangan itu Bagas langsung menciptakan perisai energi elemen cahaya berlapis lima sebagai pelindungnya dan ke enam saudaranya. Jurus Api Neraka Pelahap Jiwa dari Dewa Iblis menyentuh lapisan pertama perisai energi cahaya Bagas langung pecah "KRAAK.. PYAARRR", lalu lapis kedua.. Ketiga.. dan ke empat.. Serangan itu mulai melambat.

Ketika menyentuh lapisan energi perisai cahaya kelima serangan itu meledak dan menghancurkan lapisan terakhir kemudian menghantam mereka berenam. Disaat kritis akhirnya Bagas dengan energi cakra yang tersisa mengeluarkan Perisai Genta Emas dari elemen Cahayanya yang terkuat "DHUUARRRR JBLAAARRR".

Perisai Genta Emas Cahaya melindungi mereka, tapi efeknya mereka mendapat luka dalam yang cukup parah untuk ke enam saudaranya tapi Bagas hanya luka dalam ringan karena tingkat kultivasinya yang tertinggi di Dunia bagian Selatan.

"Salurkan kembali energi cakra kalian kepada ku lagi, setelah ini pulihkan diri kalian" ujar Bagas, "Baik Yang Mulia" jawab mereka. Setelah energi cakra yang diterima dirasa cukup Bagas mengaktifkan kembali Tehnik mata Shiwanya dan langsung menyerang Dewa Iblis yang lengah karena dianggap serangannya berhasil membunuh mereka semua.

Serangan Mata Shiwa Bagas tepat mengenai tubuh Dewa Iblis dan membuat Dewa Iblis itu terluka parah. "Awas kau Bagaskara manusia hina terkutuk kami akan kembali" sahut Dewa Iblis menghilang masuk kedalam Gerbang Portal dimensi antar Dunia milik Dewa Iblis yang selama ini sebagai pintu utama untuk menginvasi seluruh Dunia.

Akibat melakukan serangan Tehnik Mata Shiwa tingkat ketiga dan menggunakan energi yang sangat besar, luka dalamnya bertambah parah. Dalam sekejap dengan tehnik teleportasinya Bagas sudah berada di Gerbang Portal antar Dunia milik iblis, dia berniat menghancurkan gerbang itu namun energi cakranya tidak cukup untuk melakukannya.

Akhirnya dia hanya melakukan penyegelan dengan formasi tingkat Dewanya agar tidak ada satu Ras Iblis pun yang dapat melewati Gerbang Portal itu. Akibat habisnya energi cakra dan luka luar dan dalam yang begitu parah akhirnya Bagas ambruk dan hanya terduduk sambil bersila.

Melihat Junjungannya yang terduduk lemas, Kelud, Sapta, Jaladara, Padmi, Ageng dan Tirta bergegas menuju Bagas setelah mereka pulih dari luka lukanya. Mereka melihat Tuan mereka Junjungan mereka duduk bersila dengan wajah pucat dan luka luka disekujur tubuhnya dengan mulut yang masih mengeluarkan darah segar.

Mereka pun langsung duduk bersimpuh didepan Bagas, memohon maaf atas kelemahan mereka tidak dapat membantu dalam pertarungan melawan Dewa Iblis dan anak anaknya. Bagas membuka matanya dan mulai berbicara pada mereka.

"Saudara saudaraku mungkin umurku tidak lama lagi dengan luka luka ku ini sudah tidak dapat dipulihkan kembali, lagi pula.. Uhuk uhuk.. sudah tidak ada energi cakra yang tersisa dalam tubuhku" ucap Bagas terpatah patah. "Tidak Yang Mulia.. Tuan harus tetap hidup untuk memimpin kami disini dan mewujudkan cita cita anda membangun kerajaan manusia anda kembali" ujar Kelud dan di iya kan oleh yang lain.

"Dengarkan aku... Saudara saudaraku yang setia dan paling ku hormati, aku mohon.. awasi dan bimbing keturunanku.. Carilah diantara mereka yang memiliki aura dan energi yang sama denganku.. Maka.. dia lah keturunanku yang akan mewarisi semua kemampuanku.. Ini.. Cincin Giok ini.. Jadikan sebagai seleksi untuk menemukannya..

Jika sudah... Maka berikanlah cincin ruang ini.. Dan rompi ini.." ucap Bagas sambil melepaskan cincin dari jarinya dan rompi halimunan dari tubuhnya. Setelah melepaskan keduanya napas Bagas sudah tersengal sengal sekarat.

Dengan sisa napasnya yang terakhir dia berucap "Saudara saudaraku... Uhuk.. Uhuk.. Terimakasih atas kesetiaan kalian menemaniku selama ini.. Ku titipkan Dunia bagian Selatan ini kepada kalian.. Bimbinglah keturunanku.. Cucuku yang sudah terpilih untuk... Ugh... Ugh.." Bagas tidak dapat menyelesaikan kalimatnya dan dia menghembuskan napas terakhirnya.

"Yang Muliaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!" teriak mereka bersamaan atas kepergian Junjungan dan saudara mereka Rajapati Bagaskara sambil bersimpuh dan berderai airmata.

Ribuan tahun pun telah berlalu...

Di Minggu pagi yang cerah, cahaya matahari bersinar memberikan kehangatan pagi hari pada bumi dibawahnya dan suara burung berkicau disangkar sangkar burung pada sebuah perguruan pencak silat dibilangan Jakarta pada tahun 1970an.

Ada 20 anak laki laki dan 10 anak perempuan berusia sekitar 10 sampai 14 tahun sedang berlatih jurus silat dengan serius 'Hiat hiat hup hiat hiat' tangan kanan memukul ke depan tangan kiri dipinggang berulang kali bergantian " Bagus... ya semangat.. tangannya kalau memukul harus lurus kedepan jangan turun kebawah" ujar gurunya memberikan arahan murid muridnya "Siap Kak.." jawab mereka serempak.

"Kamu.. coba kakak lihat tangan kamu.. angkat sedikit lurus kedepan... bagus, harus sejajar dengan bahu.. yang lain juga ya" ucap guru tersebut ke semua murid muridnya memberi contoh, "Iya Kak" jawab mereka serempak.

Mereka terus berlatih dengan semangat mengikuti gerakan sesuai arahan guru mereka.

Ada seorang murid laki laki yang tingginya lebih tinggi dari anak yang berusia 10 dari usianya yang memang 10 tahun, terlihat berlatih begitu serius dan semangat yang membuat perhatian gurunya teralihkan kepadanya.

Dia menghampiri anak tersebut dan berucap "Siapa nama mu dik?" "Namaku Raspati Kak.." jawabnya lugas, "Gerakan kamu sudah bagus terarah dan kepalan tangan kamu juga cukup kuat dan benar.. apa kamu pernah berlatih Silat sebelumnya?" tanya gurunya lagi.

Anak yang bernama Raspati itu sambil berlatih gerakan menjawab gurunya "Belum pernah Kak.. ini adalah yang pertama kali buat saya, saya selalu mengikuti gerakan dan petunjuk yang kakak arahkan kepada kami".

"Bagus...kamu pandai dan cepat belajar.. tetap semangat ya Dik.. jangan malu bertanya kalau ada gerakan jurus yang belum kamu ngerti yah" ujar gurunya memberikan semangat, "Baik Kak.. " jawab Raspati.

Raspati berasal dari keluarga sederhana yang berkecukupan yang merupakan anak tunggal dari pasangan Ranggi Ikhwan Permana dengan Juwita Dyah Pitaloka.

Raspati memiliki cita cita ingin menjadi seorang tentara semenjak di bangku Sekolah Dasar dan telah bertekad bulat untuk mewujudkan cita citanya. Sejak itulah dia telah berlatih ilmu beladiri untuk memperkuat fisiknya sebagai syarat untuk menjadi tentara (pada waktu itu masih dikenal ABRI/Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).

Dia bergabung dari satu perguruan ke perguruan beladiri lainnya untuk memperbanyak pengetàhuannya akan ilmu beladiri mulai dari pencaksilat, wushu sampai kungfu dimana dia terinspirasi oleh seorang bintang film kungfu terkenal Bruce Lee. Hingga tubuhnya terbentuk otot dan kokoh untuk pemuda seusianya.

Dari Pendidikan SD sampai SMA Raspati selalu melatih fisiknya dengan berlari keliling komplek rumahnya sebanyak 5-6 putaran dan melakukan Push Up, Sit Up dan Squat Jump masing masing dari 5-20 kali sehari juga masih tetap berlatih beladiri dan melatih jurus jurus yang dia pelajari.

Singkat cerita ketika Raspati lulus SMA dan ingin langsung mendaftar ke AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Indonesia) orang tuanya tidak setuju dengan keinginannya dan menganjurkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Mau tidak mau dia harus mengikuti keinginan orang tuanya karena adat di era tersebut orang tua sangat dijunjung tinggi dan dihormati.

Raspati pun mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) kala itu dan diterima di Univeristas ternama mengambil jurusan Ekonomi, karena jurusan akan sangat mudah jika mencari pekerjaan setelah lulus.

Perjalanan hidupnya pun dimulai semenjak memasuki bangku kuliah, Raspati benar benar fokus untuk belajar sampai semester akhir kuliahnya. Raspati selalu memperoleh nilai Indeks Prestasi (IP) diatas 2,4 dari semester 1 sampai 8 karena dimasa itu IP tersebut termasuk tinggi.

Dimasa kuliah Raspati selalu berpikir, "Aku harus terus melatih tubuhku agar tetap bugar supaya tidak kehilangan stamina dan kebugaran fisik meskipun cita citaku tidak akan pernah terwujud" gumam Raspati.

Semenjak awal kuliah Raspati meningkatkan pola latihannya berdasar dari pelatihan beladiri selama ini dari kecil sampai SMA yang sempat terhenti dan dari buku buku cerita/komik yang mengisahkan tentang para pendekar yang merupakan para ahli beladiri dalam negeri dan dari negeri Cina untuk mengetahui cara peningkatan kualitas tubuh dan stamina.

Setiap pagi sehabis shubuh Raspati selalu memulai harinya dengan melakukan jogging/berlari sepanjang 10 Km sekitar 15 kali putaran komplek rumahnya, dilanjutkan dengan push up, sit up, squat jump sebanyak 50 kali masing masing dan diakhiri dengan senam pernapasan. Dan juga pola makannya selalu mengkonsumsi sayuran, protein dan buah buahan yang menunjang proses latihannya yang selalu dijaga.

Ini dilakukan selama sebulan penuh dan berulang pada bulan bulan berikutnya sampai kondisinya stabil dan stamina dirasa sudah dapat mengimbangi pola latihannya dan dapat beradaptasi dengan cepat karena semenjak masih sekolah Raspati sudah terbiasa melakukannya tetapi dengan pola yang lebih ringan dari yang dilakukan semenjak masuk kuliah.

Hal ini berlanjut terus selama 12 bulan dan pada bulan berikutnya pola latihannya di tingkatkan lagi yang jogging sepanjang 10 Km menjadi 15 km atau sekitar 23 sampai 25 putaran di area komplek rumahnya, push up,sit up dan squat jump menjadi 50 kali.

Pada bulan ke tujuh "Fiuh ternyata kalo dijalanin benar benar berat ekstra keras pola latihan ku hahaha" Raspati melihat kecermin ketika dia membuka Tshirtnya yang basah oleh keringat.

"Ga sia sia.. lenganku sudah agak terlihat otot bisep dan trisep serta perutku sudah terlihat agak six pack. Aku merasakan tubuhku menjadi lebih kuat, yeah yeah sepertinya aku harus menaikkan pola latihanku lagi nih biar terlihat lebih terbentuk".

Kegiatan ini selalu dilakukan Raspati sehabis shubuh sampai jam 06:30 dan selama 30 menit untuk istirahat sambil menunggu sarapan pagi yang dibuatkan oleh sang bunda, terkadang ketiduran karena kelelahan sehingga di bangunkan oleh bundanya ketika sarapan sudah siap. Dan jam 07:00 sarapan setelah selesai kemudian pergi mandi siap siap untuk kuliah karena jam kuliah Raspati dimulai pada pukul 09:00.

Karena pada masa ini (tahun 80an) masih belum banyak yang naik motor, dan kebanyak para mahasiswa pergi ke kampus naik bis umum yang ongkosnya pada saat itu masih 50 rupiah untuk mahasiswa atau siswa yang masih di bangku sekolah. Hanya orang yang banyak duit saja yang mampu beli motor dan mobil.

Dikampusnya Raspati terkenal akan kecerdasannya dalam setiap mata kuliah yang dipelajarinya karena sejak dari SD sampai lulus SMA selalu juara kelas. Karena sejak di SMA Raspati memang menyukai pelajaran matematika, ekonomi dan komputer dengan pola belajarnya yang fokus pada pelajaran dan jarang bermain main seperti Video Game atau Game Watch yang memang lagi tenar.

Kegiatan olahraga atau olah tubuh berlangsung rutin setiap hari terkecuali hari sabtu dan minggu waktu olah raganya lebih lama yang kalau hari biasa 2 jam di hari libur bisa 6 jam, karena bisa di lakukan di pagi siang sama sore.

Terpopuler

Comments

Deptiana Deptiana

Deptiana Deptiana

kok loncaaaaaatttt jauh bangeeeet bos🙁🤔🥱

2024-04-17

0

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Ceritanya sudah lumayan bagus 👍👍

2024-02-03

3

Ververr

Ververr

Lovely banget cerita ini, sukses terus thor! 🎉

2024-01-08

4

lihat semua
Episodes
1 Berlatih sejak dini
2 Berlatih beban fisik
3 Flash Back
4 Kuliah Kerja Nyata [KKN]
5 Bertemu Preman
6 Membuka Titik Meridian
7 Perjalanan ke Papandayan
8 Menemukan Harta Warisan Leluhur
9 Penampakan Wujud Manusia Kakek Kelud
10 Membentuk Energi Cakra
11 Hadirnya Jiwa Leluhur
12 Wujud Asli Kakek Kelud dan lainnya
13 Harta yang tidak akan habis
14 Pedang Naga Bumi dan hilangnya karat
15 Perbedaan Waktu
16 Moksa dan Kultivator
17 Kembali Ke Jakarta
18 Belajar ilmu terkuat dan terlarang
19 Mempelajari Elemen Api dan Es
20 Membentuk Tubuh Cakra/Spiritual
21 Meningkatkan Kultivasi
22 Terungkapnya Posisi Raspati sebagai Maharaja
23 Bertemu Dosen Pembimbing
24 Mengahiri Kejahatan Preman
25 Terlalu memaksa meningkatkan kultivasi
26 Mencapai Tingkat Pegendali Cakra
27 Berhasil menciptakan Api dan Es
28 Hambatan Kultivasi dan Tingkatan Kultivasi
29 Mendobrak Hambatan Kenaikan Kultivasi
30 Sidang Skripsi
31 Rencana Pergi Ke Kediri
32 Jual Koin Emas untuk Modal
33 Mendadak menjadi Jutawan
34 Lulus Ujian Semester Akhir dan Ujian Skripsi (LULUS KULIAH)
35 Membuat Perencanaan Lahan Agribisnis
36 Menjadi seorang Jutawan untuk Menambah Modal Usaha
37 Perjalanan Ke Lereng Gunung Kelud
38 Pertamakali Menggunakan Energi Elemen Angin
39 Tingkatan Kultivasi Ranah Menengah
40 Moksa, Merogo Sukmo dan Peleburan Fisik
41 Tiba Di Alam Jin/Kultivator
42 Menggunakan Ilmu Penyadapan
43 Memasuki Kota Pertama Alam Kultivator
44 Menikmati makanan pertama kali di Alam Kultivator
45 Padepokan dan naik tingkat ke Cakra Perak
46 Membayar dengan koin Emas
47 Perjalanan ke Pusat Ibukota Kerajaan dan Belajar Jurus Pedang
48 Cincin Giok Ternyata Alam Tersendiri
49 Naik Tingkat ke Cakra Perak Tahap Menengah 2 dan berlatih Jurus Seribu Pedang
50 Kehebatan Jurus Seribu Pedang
51 Penguasa Alam Tersendiri
52 Pertarungan dengan Hewan Monster
53 Makan daging hasil buruan dan naik tingkat
54 Melawan Hewan Monster yang lebih tinggi tingkat kultivasinya
55 Menyerap Kristal Inti elemen Petir dan kepergian 5 sahabat leluhur
56 Perbincangan seputar Ilmu Penyadapan dan Manusia Moksa
57 Alasan Manusia Moksa Kembali dan Bertemu Kepala Desa
58 Verifikasi lahan tanah untuk Agribisnis
59 Kakek Kelud menggunakan Tehnik Teleportasi
60 Tingkatan Tehnik Teleportasi
61 Jiwa Cakra dan Ahli Alkimia
62 Tingkatan Pil dan Kualitasnya
63 Menumbuhkan Jiwa Cakra
64 Aura yang kebablasan
65 Membuat Pil
66 Berhasil membuat Pil tingkat 5 dan naik Ke Ranah Menengah Tingkat Prajurit Cakra
67 Membuat 100 Pil Penambah Energi tingkat 5 Kualitas Sempurna
68 Tehnik Mata Shiwa
69 Mengasah keterampilan membuat Pil dan membuat Pil Penguat Jiwa
70 Tingkatan Tubuh Cakra?
71 Mempelajari Jurus Jurus Baru
72 Mempelajari Jurus Cakra Baskara
73 Menolong Keluarga yang diserang Monster Beruang
74 Akhirnya Monster beruang itu terbunuh
75 Berbincang dengan keluarga Paman Dasmo
76 Naik ke tingkat Satria Cakra Puncak dan melanjutkan Perburuan
77 Melawan Empat Ekor Monster Beruang
78 Melawan Monster Banteng Tanduk Naga
79 Akhirnya kelompok Monster Banteng terbunuh juga dan panen besar
80 Naik tingkat kultivasi berturut turut
81 Melawan Monster Ular Phyton Tanduk Naga
82 Terbunuhnya Raja Monster Ular Phyton Tanduk Naga
83 Naik tingkat Ke Kaisar Cakra Puncak dan membuat bangunan baru
84 Kesepakatan harga tanah yang akan dibeli
85 Berhasil membeli lahan Agrobisnis seluas 1 hektar
86 Akhirnya urusan pembelian lahan tanah selesai
87 Mempersiapkan perbekalan
88 Terciptanya energi cakra Legendaris
89 Memiliki energi legendaris Energi Cakra SAMASTA
90 Menghabiskan waktu istirahat di alam tersendiri
91 Perjalanan mencari elemen air
92 Perjalanan di Kota Tubajurong
93 Pergi ke desa Tabang bertemu sahabat lama
94 Bertarung melawan monster air bagian 1
95 Bertarung melawan monster air bagian 2
96 Berhasil memperoleh Elemen Air dan Inti Kristal
97 Menikmati daging bakar saus pedas
98 Pertarungan Monster Trenggiling dan Monster Landak
99 Naik tingkat kultivasi & Berlatih Pengendali elemen
100 Menemukan Batu Biru ukuran Raksasa dan Batu Abu abu
101 Terkaget
102 Oh.. Ternyata Batu Biru energi namanya BATU CAKRA
103 Proses pemindahan Tanah
104 Berlatih Pengendalian elemen Logam
105 Membuat penampilan bangunan baru lebih bagus lagi
106 Munculnya Monster Kalongampar
107 Pertarungan dengan Monster Kalongampar
108 Terbunuhnya ke empat kawanan monster
109 Naik Tingkat Kultivasi
110 Hanya perbedaan kalimat dan bahasa saja
111 Berbelanja di toko pakaian
112 Mampir ke Kedai Ki Linggo lagi
113 Rencana merubah Kedai menjadi sebuah penginapan
114 Kesepakatan pembuatan penginapan
115 Membeli rumah untuk Ki Cokro
116 Melanjutkan perjalanan ke Ibukota
117 Memasuki Ibukota Kerajaan Agung Rajapati
118 Memberlakukan kembali Adat dan Tatakrama Kerajaan
119 Sampai di Istana Bagaskara Kerajaan Agung
120 Pertemuan yang mendebarkan di Aula Kerajaan
121 Memberikan bahan bahan Peningkat kultivasi
122 Menerima Benih Pencahayaan
123 Memeriksa Gudang Harta Kerajaan
124 Memperoleh semua bahan pembuat Pil
125 Mereka bagaikan mimpi berada di Alam Tersendiri
126 Menyempurnakan Benih Pencahayaan
127 Naik tingkat kultivasi ke Ranah Tinggi tingkat Dewa
128 Menerima sambaran Petir Kesengsaraan Tingkat Dewa
129 Evolusi Elemen Petir Ungu
130 Semua orang Takjub dengan kemampuan Raspati
131 Rencana menanam Tanaman Herbal dan Tumbuhan Cakra
132 Bertemu dengan Jiwa Leluhur di alam mimpi bagian 1
133 Bertemu dengan Jiwa Leluhur di alam mimpi bagian 2
134 Bertemu dengan Jiwa Leluhur di Alam mimpi bagian 3
135 Bertemu dengan jiwa Leluhur di Alam mimpi bagian 4
136 Bertemu dengan Jiwa Leluhur di Alam mimpi bagian 5
137 Kembalinya Pecahan Jiwa Leluhur ke Tubuh Aslinya
138 Munculnya perwujudan sosok dari Benih Pencahayaan
139 Bunga Teratai dan kelebihannya
140 Menyerap Rompi Halimunan dan naik tingkatan kecil kultivasi
141 Menyerap gulungan kulit dan melatih Tehnik Pengendalian Elemen
142 Membuat sarapan dan Berlatih Pengendalian elemen Logam, Air, Api dan Tanah
143 Mengungkapkan identitas diri
144 Memperlihatkan proses pembuatan Pil tingkat Lima
145 Memperlihatkan proses pembuatan Pil tingkat Lima bagian 2
146 Berhasil membuat Pil tingkat Enam
147 Membuat Pil tingkat Tujuh dan Dialog seputar Alkimia dengan Putri Dyah
148 Membuat Enam Menara Kultivasi di Alam Tersendiri
149 Mpu Mardhi berhasil membuat Pil tingkat Empat
150 Raspati berhasil membuat Pil tingkat Tujuh kualitas Surgawi
151 Kemampuan Bunga Teratai Putih Kebiruan
152 Kultivasi naik ke Dewa Cakra Bumi tahap Lima dan Tubuh Cakra Mahadewa Suci
153 Kekuatan Aura setingkat ranah tertinggi di Dunia ini
154 Berlatih terbang
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Berlatih sejak dini
2
Berlatih beban fisik
3
Flash Back
4
Kuliah Kerja Nyata [KKN]
5
Bertemu Preman
6
Membuka Titik Meridian
7
Perjalanan ke Papandayan
8
Menemukan Harta Warisan Leluhur
9
Penampakan Wujud Manusia Kakek Kelud
10
Membentuk Energi Cakra
11
Hadirnya Jiwa Leluhur
12
Wujud Asli Kakek Kelud dan lainnya
13
Harta yang tidak akan habis
14
Pedang Naga Bumi dan hilangnya karat
15
Perbedaan Waktu
16
Moksa dan Kultivator
17
Kembali Ke Jakarta
18
Belajar ilmu terkuat dan terlarang
19
Mempelajari Elemen Api dan Es
20
Membentuk Tubuh Cakra/Spiritual
21
Meningkatkan Kultivasi
22
Terungkapnya Posisi Raspati sebagai Maharaja
23
Bertemu Dosen Pembimbing
24
Mengahiri Kejahatan Preman
25
Terlalu memaksa meningkatkan kultivasi
26
Mencapai Tingkat Pegendali Cakra
27
Berhasil menciptakan Api dan Es
28
Hambatan Kultivasi dan Tingkatan Kultivasi
29
Mendobrak Hambatan Kenaikan Kultivasi
30
Sidang Skripsi
31
Rencana Pergi Ke Kediri
32
Jual Koin Emas untuk Modal
33
Mendadak menjadi Jutawan
34
Lulus Ujian Semester Akhir dan Ujian Skripsi (LULUS KULIAH)
35
Membuat Perencanaan Lahan Agribisnis
36
Menjadi seorang Jutawan untuk Menambah Modal Usaha
37
Perjalanan Ke Lereng Gunung Kelud
38
Pertamakali Menggunakan Energi Elemen Angin
39
Tingkatan Kultivasi Ranah Menengah
40
Moksa, Merogo Sukmo dan Peleburan Fisik
41
Tiba Di Alam Jin/Kultivator
42
Menggunakan Ilmu Penyadapan
43
Memasuki Kota Pertama Alam Kultivator
44
Menikmati makanan pertama kali di Alam Kultivator
45
Padepokan dan naik tingkat ke Cakra Perak
46
Membayar dengan koin Emas
47
Perjalanan ke Pusat Ibukota Kerajaan dan Belajar Jurus Pedang
48
Cincin Giok Ternyata Alam Tersendiri
49
Naik Tingkat ke Cakra Perak Tahap Menengah 2 dan berlatih Jurus Seribu Pedang
50
Kehebatan Jurus Seribu Pedang
51
Penguasa Alam Tersendiri
52
Pertarungan dengan Hewan Monster
53
Makan daging hasil buruan dan naik tingkat
54
Melawan Hewan Monster yang lebih tinggi tingkat kultivasinya
55
Menyerap Kristal Inti elemen Petir dan kepergian 5 sahabat leluhur
56
Perbincangan seputar Ilmu Penyadapan dan Manusia Moksa
57
Alasan Manusia Moksa Kembali dan Bertemu Kepala Desa
58
Verifikasi lahan tanah untuk Agribisnis
59
Kakek Kelud menggunakan Tehnik Teleportasi
60
Tingkatan Tehnik Teleportasi
61
Jiwa Cakra dan Ahli Alkimia
62
Tingkatan Pil dan Kualitasnya
63
Menumbuhkan Jiwa Cakra
64
Aura yang kebablasan
65
Membuat Pil
66
Berhasil membuat Pil tingkat 5 dan naik Ke Ranah Menengah Tingkat Prajurit Cakra
67
Membuat 100 Pil Penambah Energi tingkat 5 Kualitas Sempurna
68
Tehnik Mata Shiwa
69
Mengasah keterampilan membuat Pil dan membuat Pil Penguat Jiwa
70
Tingkatan Tubuh Cakra?
71
Mempelajari Jurus Jurus Baru
72
Mempelajari Jurus Cakra Baskara
73
Menolong Keluarga yang diserang Monster Beruang
74
Akhirnya Monster beruang itu terbunuh
75
Berbincang dengan keluarga Paman Dasmo
76
Naik ke tingkat Satria Cakra Puncak dan melanjutkan Perburuan
77
Melawan Empat Ekor Monster Beruang
78
Melawan Monster Banteng Tanduk Naga
79
Akhirnya kelompok Monster Banteng terbunuh juga dan panen besar
80
Naik tingkat kultivasi berturut turut
81
Melawan Monster Ular Phyton Tanduk Naga
82
Terbunuhnya Raja Monster Ular Phyton Tanduk Naga
83
Naik tingkat Ke Kaisar Cakra Puncak dan membuat bangunan baru
84
Kesepakatan harga tanah yang akan dibeli
85
Berhasil membeli lahan Agrobisnis seluas 1 hektar
86
Akhirnya urusan pembelian lahan tanah selesai
87
Mempersiapkan perbekalan
88
Terciptanya energi cakra Legendaris
89
Memiliki energi legendaris Energi Cakra SAMASTA
90
Menghabiskan waktu istirahat di alam tersendiri
91
Perjalanan mencari elemen air
92
Perjalanan di Kota Tubajurong
93
Pergi ke desa Tabang bertemu sahabat lama
94
Bertarung melawan monster air bagian 1
95
Bertarung melawan monster air bagian 2
96
Berhasil memperoleh Elemen Air dan Inti Kristal
97
Menikmati daging bakar saus pedas
98
Pertarungan Monster Trenggiling dan Monster Landak
99
Naik tingkat kultivasi & Berlatih Pengendali elemen
100
Menemukan Batu Biru ukuran Raksasa dan Batu Abu abu
101
Terkaget
102
Oh.. Ternyata Batu Biru energi namanya BATU CAKRA
103
Proses pemindahan Tanah
104
Berlatih Pengendalian elemen Logam
105
Membuat penampilan bangunan baru lebih bagus lagi
106
Munculnya Monster Kalongampar
107
Pertarungan dengan Monster Kalongampar
108
Terbunuhnya ke empat kawanan monster
109
Naik Tingkat Kultivasi
110
Hanya perbedaan kalimat dan bahasa saja
111
Berbelanja di toko pakaian
112
Mampir ke Kedai Ki Linggo lagi
113
Rencana merubah Kedai menjadi sebuah penginapan
114
Kesepakatan pembuatan penginapan
115
Membeli rumah untuk Ki Cokro
116
Melanjutkan perjalanan ke Ibukota
117
Memasuki Ibukota Kerajaan Agung Rajapati
118
Memberlakukan kembali Adat dan Tatakrama Kerajaan
119
Sampai di Istana Bagaskara Kerajaan Agung
120
Pertemuan yang mendebarkan di Aula Kerajaan
121
Memberikan bahan bahan Peningkat kultivasi
122
Menerima Benih Pencahayaan
123
Memeriksa Gudang Harta Kerajaan
124
Memperoleh semua bahan pembuat Pil
125
Mereka bagaikan mimpi berada di Alam Tersendiri
126
Menyempurnakan Benih Pencahayaan
127
Naik tingkat kultivasi ke Ranah Tinggi tingkat Dewa
128
Menerima sambaran Petir Kesengsaraan Tingkat Dewa
129
Evolusi Elemen Petir Ungu
130
Semua orang Takjub dengan kemampuan Raspati
131
Rencana menanam Tanaman Herbal dan Tumbuhan Cakra
132
Bertemu dengan Jiwa Leluhur di alam mimpi bagian 1
133
Bertemu dengan Jiwa Leluhur di alam mimpi bagian 2
134
Bertemu dengan Jiwa Leluhur di Alam mimpi bagian 3
135
Bertemu dengan jiwa Leluhur di Alam mimpi bagian 4
136
Bertemu dengan Jiwa Leluhur di Alam mimpi bagian 5
137
Kembalinya Pecahan Jiwa Leluhur ke Tubuh Aslinya
138
Munculnya perwujudan sosok dari Benih Pencahayaan
139
Bunga Teratai dan kelebihannya
140
Menyerap Rompi Halimunan dan naik tingkatan kecil kultivasi
141
Menyerap gulungan kulit dan melatih Tehnik Pengendalian Elemen
142
Membuat sarapan dan Berlatih Pengendalian elemen Logam, Air, Api dan Tanah
143
Mengungkapkan identitas diri
144
Memperlihatkan proses pembuatan Pil tingkat Lima
145
Memperlihatkan proses pembuatan Pil tingkat Lima bagian 2
146
Berhasil membuat Pil tingkat Enam
147
Membuat Pil tingkat Tujuh dan Dialog seputar Alkimia dengan Putri Dyah
148
Membuat Enam Menara Kultivasi di Alam Tersendiri
149
Mpu Mardhi berhasil membuat Pil tingkat Empat
150
Raspati berhasil membuat Pil tingkat Tujuh kualitas Surgawi
151
Kemampuan Bunga Teratai Putih Kebiruan
152
Kultivasi naik ke Dewa Cakra Bumi tahap Lima dan Tubuh Cakra Mahadewa Suci
153
Kekuatan Aura setingkat ranah tertinggi di Dunia ini
154
Berlatih terbang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!