Ada cincin batu akik berwarna biru laut berurat halus yang bergambar motifnya agak mirip burung elang terlihat bening seperti kaca yang indah yang belum pernah ada di jaman sekarang, Rompi terbuat dari kulit binatang yang telah diubah mirip dengan baju tipis, butiran butiran pil yang mirip mutiara sebesar ujung jari kelingking didalam botol keramik sedang (seukuran botol madu seberat 250 ml) berwarna putih hijau dan merah sebanyak 20 botol dan 10 kantung koin emas kuno.
Kemudian kakek Kelud menjelaskan nama dan kegunaan masing masing benda yang ada di dalam kotak, Pedang pendek dinamakan Pedang Naga Bumi adalah alat bertarung yang sangat efektif untuk jarak dekat, jika di gabungkan dengan tenaga dalam dan energi spiritual kekuatannya bisa berkali kali lipat baik itu ketajaman maupun tekanan aura yang diberikan.
Rompi berfungsi untuk menghilangkan aura sekaligus keberadaan diri (menghilang untuk bersembunyi dari musuh dan menyerang musuh) Rompi ini dinamakan Rompi Halimunan, Pil tiga warna yang berbentuk mutiara jika di makan dan larut dalam tubuh baru terasa fungsinya.
Warna Hijau berfungsi untuk memulihkan kondisi tubuh jika terkena luka luar dan dalam, warna putih dapat memulihkan tenaga dalam dan energi yang hilang ketika digunakan dan warna Merah dapat memberikan tambahan energi ketika ingin meningkatkan kekuatan.
Cincin Batu Akik adalah cincin spesial yang dimiliki oleh leluhurnya Raspati dan Cicin ini berfungsi untuk menyimpan semua barang barang yang ada tidak berpengaruh seberapa besar ukurannya yang luasnya 2 kali lapangan bola. Cincin ini hanya dapat digunakan oleh seseorang yang memiliki energi yang sama dengan leluhurnya Raspati dan dapat melihat kedalam Cincin demikian juga dengan Rompi sama syarat penggunaannya.
Raspati terperangah ketika mendengar semua penjelasan dari Kakek Kelud, perasaan sangat senang, penasaran dan kebingungan campur aduk. Serasa mimpi dan tidak masuk akal jika dicerna dengan akal sehat, apakah benar ada benda seperti itu pada zaman ini, kakek Kelud pun memberitahukannya bahwa disinilah pertama kali dia bertemu dengan leluhurnya.
Kemudian kakek Kelud pun bercerita bagaimana dia bisa bertemu dengan Leluhurnya sampai menjadi sahabatnya, setelah panjang lebar kakek Kelud bercerita tak terasa waktu sudah jam 14:30 ketika Raspati melihat tangannya.
Mereka pun bergegas pergi meninggalkan Hutan Mati Gunung Papandayan karena kalau semakin sore kabut akan turun dan menutupi area itu sehingga mengurangi jarak pandang, Raspati sebelumnya telah memasukkan semua harta warisan Leluhurnya kedalam tas punggung yang dibawa kecuali pedang dan botol botol pil sebab tidak cukup jika dimasukkan kedalam tas punggungnya.
Setelah mengubur kembali kedalam lubang yang telah digalinya (untungnya saat itu Hutan Mati Gunung Papandayan belum setenar sekarang jadi jarang terlihat wisatawan yang datang berkunjung). Raspati berniat akan kembali besok untuk penelusuran lebih lanjut, merekapun kembali ke rumah om Sulaiman di kota Garut.
Pada malam harinya sebelum tidur Raspati, Gatot, Bagus, Arman dan Yudi berkumpul diruang tengah diskusi tentang pengumpulan bahan ulasan untuk skripsi mereka apakah sudah cukup atau masih mencari tambahan bahan ulasan memperkuat ulasan mereka dan merekapun sepakat untuk itu serta membantu Arman mencari bahan ulasannya yang hilang agar bisa dikumpulkan kembali.
Besoknya (hari ke 2 dari 1 minggu tambahan hari) Raspati kembali ke kawasan Hutan Mati Gunung Papandayan, kakek Kelud menyarankan agar dia mencari tempat yang agak tersembunyi karena akan mengajarkan tehnik cara membentuk tenaga dalam dan energi spiritual.
Setelah pencarian selama 1 jam lebih akhirnya dia menemukan sebuah gua yang letaknya agak menjorok ke lereng dengan batuan terjal disekitarnya dan banyak tumbuhan yang mengelilingi gua tersebut yang jaraknya kurang lebih 500 meter dari titik galian harta leluhurnya.
Tinggi gua tersebut sekitar 3 meter dan lebar sekitar 4 meteran, gua ini cukup untuk latihan dan tersembunyi. Kakek Kelud menginstruksikan Raspati untuk duduk bersila seperti orang yang sedang bersemedi dan melakukan olah pernapasan seperti yang terakhir kali dilakukan sebelum berangkat ke Papandayan.
Raspati pun melakukan kembali tehnik pengolahan napasnya konsentrasi merasakan degup jantung dan aliran darah keseluruh hingga pandangan matanya yang tertutup terasa ada cahaya sedikit kemerahan. Ini terus dilakukannya berulang kali hingga lebih dari 10 kali dia lakukan, pada saat yang ke 15 kali dia merasakan dalam pandangannya ada cahaya putih tapi tidak terlalu terang.
"Bagus Pati cucuku.. lebih fokus sekarang dengan menekan napas mu ke bawah perut agak lama hingga kamu merasakan rasa hangat disekitar bawah pusar" ujar kakek Kelud menginformasikan. Raspati pun mengulang beberapa kali sampai akhirnya dia merasakan hangat disekitar bawah pusar, "Kek.. aku sudah merasakannya" gumamnya gembira.
Kemudian kakek Kelud tiba tiba menampakkan wujudnya di alam manusia'JRENG', "Kakek Kelud!!! " Raspati terkejut dengan sosok penampakan kakek Kelud yang tiba tiba muncul dihadapannya, dia hampir terjengkang kebelakang karena saking terkejutnya karena bisanya hanya berupa bayangan transparan. Kakek Kelud tertawa terbahak bahak melihat sikap Raspati yang terkejut sambil memegang pundaknya.
Karena selama ini kakek Kelud menampakkan diri hanya pada pandangan matanya saja dengan tak kasat mata bukan secara fisik utuh berwujud manusia. "Kok.. kok.. kakek bis.. bissa jjaj..jadi manusia!!", Raspati tergagap gagap bicara ke kakek Kelud sambil memegang hidung, rambut, pundak, jubah bahkan menepuk pundak kakek Kelud seperti bayi yang baru mengenali wajah orangtuanya.
"Sudah sudah.. Pati... memang kakek bisa berwujud manusia kapan pun dan dimanapun, hanya saja membutuhkan banyak dan menguras energi jika sampai berhari hari" jelas kakek Kelud. "Tujuan kakek dengan berwujud seperti ini agar mudah mempraktekan bagaimana membuat energi tenaga dalam dan spiritual didepan kamu" tambahnya.
"Sekarang fokus dan ikuti gerakan kakek agar kamu cepat menguasai tehnik ini", lalu kakek Kelud. Seketika kakek Kelud duduk bersila seperti bertapa, dia menarik napas dalam kemudian kedua telapak tangannya menyatu didepan dada. Beberapa detik kemudian keluar cahaya putih samar semakin lama semakin menebal seperti cahaya lampu senter diseluruh tubuhnya yang menerangi seluruh bagian dalam gua.
Cahaya tersebut berputar di sekeliling tubuh kakek Kelud, kemudian mata kakek Kelud pun terbuka dan berkata "seperti inilah energi tenaga dalam dan Cakra/Spiritual bentuknya Pati... pada saat merasakan rasa hangat kamu harus bisa merasakan denyutan 9 titik sumbu yang ada di tubuh mu, setelah itu coba sebar rasa hangat yang berasal dari bawah pusar mu merata ke sembilan titik tersebut" jelas kakek Kelud.
"Setelah merata lalu kumpulkan energi itu kembali ke bawah pusar mu yang nanti akan membentuk wadah sebagai tempat berkumpulnya energi Tenaga Dalam dan Cakra/Spiritual" tambahnya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments