Selama hampir 3 minggu mereka mencari bahan ulasan untuk skripsi mereka dengan mengunjungi beberapa pengusaha kecil maupun menengah diberbagai tempat seperti Toko besar maupun kecil, pedagang pasar maupun koperasi, kantor kantor perusahaan yang merupakan perwakilan dari kota kota besar maupun yang berasal dari kota Garut itu sendiri sesuai dengan topik bahasan yang telah mereka pilih dan informasikan kepada dosen pembimbing.
Selama itu pula mereka sudah banyak mengumpulkan bahan bahan ulasan tetapi ada sedikit kendala pada Arman karena ada sebagian kecil catatan bahan ulasannya hilang atau terjatuh pada saat diperjalanan karena mereka naik angkot dari tujuan kembali kerumah om Sulaiman.
Tadi rencana mereka hanya 3 minggu saja disana dan tidak mau kelamaan tapi mau tidak mau mereka menambah 1 minggu untuk melengkapi bahan ulasan Arman yang hilang, karena rasa setiakawan mereka pun nemenin Arman disana.
Sambil menunggu 1 minggu itu mereka ada yang jalan jalan ketempat tempat yang dianggap menarik atau mencari bahan tambahan ulasan untuk melengkapi skripsi mereka, kecuali Raspati soalnya kakek Kelud memberitahukan kalau di gunung Papandayan ada petilasan kakek buyutnya dan merupakan keuntungan baginya nambah waktu seminggu sehingga bisa menelusurinya.
Kakek Kelud memberitahukan letak petilasan itu yang berada di sekitar Hutan Mati Gunung Papandayan (mungkin saat ini kondisi hutan mati digunung papandayan terlihat seperti pohon kering dimana mana dan bebatuan serta tanah yang mengering karena letusan maha dahsyat dari Gunung Papandayan pada tahun 1772).
Hutan gunung mati di zaman kakek buyutnya Raspati masih berupa hutan lebat (masa waktunya sebelum adanya kerajaan Majapahit) yang terkenal akan keangkerannya karena setiap pesilat yang masuk kesana tidak dapat keluar, hanya segelintir orang saja yang mampu keluar dengan keuntungan yang besar.
Pada hari pertama 1 minggu tambahan hari masa KKN, Raspati memberitahukan kepada teman temannya dan om Sulaiman bahwa dia ingin pergi ke kawasan Hutan Mati Gunung Papandayan karena ada suatu hal menarik yang menurut dia bisa dijadikan bahan ulasan tambahan pada skripsinya dan berbaur dengan masyarakat sekitar sekaligus memantau perputaran roda perekonomian disana.
Ini hanya sebagai alasan Raspati saja agar teman temannya tidak ikut kesana karena dia ingin secara pribadi mengetahui petilasan kakek buyutnya yang letak agak jauh dari kota Garut (mungkin lebih baik sebutan kakek buyut diganti jadi Leluhur aje yeh biar enak dibaca dan didengar hehehe).
Tidak butuh waktu lama Raspati pun sampai di Hutan Mati Gunung Papandayan, ketika tiba disana betapa terkejutnya Kakek Kelud yang keluar dari dalam cincin giok ketika melihat kondisi Hutan Mati Gunung Papandayan yang sudah tidak sesubur dan selebat terakhir kali dia kesana (Kakek Kelud sepeninggal Leluhur Raspati hanya bersemayam di Cincin Giok dan tidak pernah keluar kedunia manusia walaupun sesekali dia pulang ke alamnya di alam Jin untuk menghilangkan kebosanan).
BERSAMBUNG...
"Tidak ku sangka nasib Hutan Kematian jadi seperti ini karena dulu terkenal sebagai area yang paling ditakuti oleh Manusia ataupun bangsa Jin" ucap Kakek Kelud dengan sedih. "Memangnya Kakek Kelud ga tahu apa yang terjadi dengan Hutan ini Kek?", tanya Raspati dengan rasa penasaran.
"Kakek tidak tahu Pati.. semenjak Leluhur mu meninggal, kakek tidak lagi muncul di alam Manusia hanya berdiam di cincin Giok yang kamu pakai saja walau pun sesekali pergi ke alam kakek untuk menghilang rasa bosan dan bertemu sanak keluarga dan teman teman yang masih hidup" ujar kakek Kelud.
"Memang alam Jin dan alam Manusia memiliki kehidupan yang sama ya kek? Punya keluarga?", tanya Raspati penasaran. "Iya Pati kehidupan Jin dan Manusia itu sama tidak ada bedanya hanya alam dan bentuk fisiknya saja yang berbeda, makan minum kerja punya rumah anak istri kendaraan bahkan buang air hahahahaha", jelas kakek Kelud.
"Oooooooh aku kira berbeda kek, soalnya yang aku dengar dari cerita cerita seperti Aladdin dan lampu wasiat kalau Jin itu tinggalnya didalam lampu dan memiliki kemampuan apa saja untuk memenuhi keinginannya hehehe", tanggap Raspati sambil garuk garuk jidatnya yang tidak gatal.
Kalau di ilustrasikan wajah Raspati seperti orang yang terperangah dengan mulut yang menganga lebar begitu kakek Kelud menjelaskan mengenai kehidupan alam Jin dan wajah yang cengegesan ketika persepsinya salah tentang kehidupan Jin.
"Pati mari kita pergi ke arah sana" ucap kakek Kelud menunjuk satu gundukan tanah yang agak tersembunyi diantara tumpukan batu tanah kering dan pohon pohon yang mengering di sekelilingnya. Raspati pun pergi ke arah yang ditunjuk kakek Kelud, lokasinya masih agak berkabut karena dia sampai disana masih sekitar jam 09:30 pagi.
"Memang ada apa kek disekitar sini? masih berkabut dan agak sedikit tercium bau belerang" tanya Raspati penasaran. "kakek merasakan energi yang pernah kakek tinggalkan waktu itu untuk menandai tempat peninggalan harta yang leluhur mu tinggalkan" jawab kakek Kelud. "Energi.... energi apa kek? Aku ga merasakan apa apa?" Tanya Raspati sambil garuk garuk kepalanya yang ga gatal.
Kakek Kelud menepuk jidatnya karena lupa kalau Raspati belum memiliki tenaga dalam dan energi untuk mengolahnya, "Ya ampun.. kakek lupa kalau kamu belum memiliki tenaga dan dalam tehnik untuk mengolahnya". "Hahahahahaha kakek.. kakek.. dah wajarlah kakek lupa kan kakek sudah sepuh seumuran dengan leluhurku" tawa Raspati dalam batin dan kakek Kelud pun ikut tertawa.
Kemudian kakek Kelud pun menyuruh Raspati untuk menggali gundukan batu dan tanah kering ditengah tengah pohon kering yang mengelilingi, kebetulan saat itu tidak ada seorang pun yang berkunjung kesana karena Hutan Mati sudah menjadi tempat eksotis wisata yang dapat dikunjungi oleh siapa saja.
Setelah menggali sedalam 2,5 meter Raspati melihat sebuah kotak kayu seukuran kardus mie instan menyembul keluar, "Apa ini kek?", tanyanya penasaran. "Bukalah biar kamu sendiri yang langsung melihat dan memeriksanya" jawab kakek Kelud, "Baik kek" Raspati pun lalu perlahan lahan membuka kotak kayu tersebut sambil menahan napas.
Ketika kotak terbuka terlihat ada sebilah pedang pendek yang agak berkarat karena sudah ratusan tahun terpendam dengan gagang berbentuk naga yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran sisik naga berlapis emas, ada tumpukan gulungan kulit binatang yang bertuliskan tentang cara pengolahan tenaga dalam, jurus jurus beladiri, mantra/rapalan ilmu tenaga dalam spiritual atau biasa disebut ajian ajian ilmu gaib, tehnik pembentukan tubuh.
Ada pula cara bagaimana penyulingan untuk membuat pil atau ramuan ramuan, nama nama tumbuhan yang memiliki energi spiritual sebagai bahan pembuatan pil atau ramuan. Cara pengendalian berbagai elemen seperti Api, Es/air, Tanah, Udara, Kayu dan logam, semuanya dalam bahasa Sansekerta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 413 Episodes
Comments