Saat membersihkan diri dia melihat tubuhnya lebih berotot, kulit tubuhnya lebih bersih, lebih putih dan kulit wajah terlihat lebih lembut dan bercahaya dari sebelumnya.
Fisiknya lebih enteng dan ringan, stamina yang dia rasakan lebih berenergi kemudian Raspati bergegas pergi ke kamar mandi membersihkan diri sebersih bersihnya.
Tujuannya supaya tidak menimbulkan kecurigaan orangtuanya karena akan mencium ada bau bau gosong pada tubuhnya sebab pada proses pembentukan tubuh cakra dia melihat kalau tangan dan bagian bagian tubuhnya ada yang gosong dan membeku pada seluruh tubuhnya.
Setelah selesai dia langsung mengenakan pakaiannya dan duduk di kasur menghadap kakek Kelud untuk menanyakan apa yang terjadi padanya.
"Kek sebenarnya apa yang terjadi padaku? apakah aku telah berhasil membentuk tubuh Cakra/spiritualku?" tanyanya penuh dengan rasa penasaran.
"Tuan Muda cucuku Raspati.. kamu sungguh manusia yang diberkati oleh Maha Pencipta, paling beruntung selain Yang Mulia Tuan Rajapati Bagaskara dan Selamat cucuku.. kamu mendapatkan Tubuh Cakra Mahadewa yang sangat jarang didapatkan oleh banyak Kultivator".
"Selain itu juga mendapat Elemen Api dan Es yang alami dari saya dan menjadikannya bagian dari tubuh mu cucuku" lanjut kakek Kelud terharu tapi tanpa disadari didalam tubuhnya Raspati telah terbentuk elemen bawaannya berupa Elemen Kayu.
Kemudian Ki Sapta, Ki Tirta, Ki Jaladara, Ki Ageng dan Ki Padmi muncul sambil berlutut sambil mengucapkan "Selamat Tuan Muda.. Anda memang diberkati oleh Sang Maha Kuasa atas tubuh spiritual yang didapat serta dua elemen alami yang didapat atas kebaikan Tuan Kelud.
"Tuan Muda.. Anda memang benar benar titisan Tuan Bagaskara yang memiliki Tubuh Cakra yang sama dan karakter yang sama" ucap Ki Sapta dengan wajah terharu sambil meneteskan air mata sambil berlutut menghadap Raspati yang duduk diatas kasur demikian juga yang lainnya.
"Ya ampuun.. Kakek, Ki Sapta, Ki Tirta, Ki Padmi, Ki Jaladara dan Ki Ageng.. sudah aku bilang jangan berlutut di depanku, aku ya aku.. Leluhurku ya Leluhurku, bangunlah semuanya wahai saudara Leluhurku.."Raspati bangun dari duduknya di kasur langsung memeluk mereka satu persatu.
Kemudian memandangi mereka satu persatu mengatakan "Ini adalah anugerah dari Sang Maha Kuasa, aku bersyukur karena Dia mempercayakan tubuh istimewa ini kepadaku dan aku akan berusaha dengan nyawaku akan menggunakannya untuk kebaikan untuk semua makhluk tanpa terkecuali.." ucap Raspati.
Mereka menatap Raspati dengan tatapan sendu dan bahagia, saling berpandangan satu sama lain yang ternyata harapan mereka selama ini mengabdi pada darah keturunan Tuannya terpenuhi meskipun belum lama dibandingkan kakek Kelud.
'TOK TOK TOK'..' terdengar suara pintu di ketuk dari luar.
"Pati.. kamu sudah bangun nak.. ayo sarapan dulu" sapa Bundanya, Raspati melihat jam didinding kamarnya jam 07:00 dia kaget ternyata sudah pagi dan semalaman tidak tidur dia tidak merasa ngantuk atau pun lelah.
"Iya Bun sebentar.." jawabnya, seperti biasa Raspati meminta maaf kalau dia harus melakukan aktivitas rutin manusianya dulu dan meminta agar mereka kembali kedalam cincin giok dulu.
Setelah itu mereka semuanya menghilang masuk kedlaam cincin giok, sedangkan Raspati ke kamar mandi membersihkan diri lagi untuk memastikan tidak ada bau aneh di tubuhnya dan begitu selesai dia memakai parfum yang wanginya samar sebelum keluar kamar menuju ke meja makan.
Raspati pun lalu kumpul dengan kedua orangtuanya di meja makan untuk sarapan, dia sarapan dengan porsi seperti biasanya agar Ayah dan Bundanya tidak curiga dengan keadaannya saat ini meskipun dia tidak lapar, Setelah sarapan mereka pun kumpul di ruang keluarga seperti biasa.
Ayahnya lebih dulu ada di ruang keluarga sambil baca koran sedangkan Bundanya membereskan meja makan di bantu bibi yang selalu menemani Bunda dan membantu urusan rumah tangga.
Kemudian Raspati pergi ke ruang keluarga ngobrol dengan ayahnya "Yah.. cincin yang dihadiahkan ke aku waktu ulang tahun dulu ini cincin apa ya Yah" tanya nya.
"Ohhh.. itu cincin peninggalan kakekmu, ayah sendiri ketika diberikan oleh kakekmu hanya menerima saja tanpa bertanya cincin apa dan Ayah simpan sampai kamu lahir dan besar.. karena kelihatan bagus ayah hadiahkan saja ke kamu" jawab ayahnya.
"Ayah.. kira kira merasakan sesuatu gak waktu dulu memakainya?" tanya nya lagi.
"Hmmmm.. apa ya.. sebenarnya ada.. cuma.. ayah abaikan saja mungkin ayah pikir hanya halusinasi " jawab ayahnya lagi.
"Kayak apa yah halusinasinya.. Jadi penasaran..?" Raspati tambah penasaran pas dengar jawaban ayahnya.
"Itu loh.. Seperti ada rasa dingin di jari ayah terus seperti mendengar suara suara yang samar yang ayah ga ngerti.. sama kalau malam suka mimpi orang yang ga kenal terus sok akrab, tapi ayah abaikan saja terus cincinnya ayah simpan dalam kotak cincin.." respon ayahnya.
"Ayah pikir.. cincin ini pasti bagus kalau kamu pakai, kamu kan sering olahraga kalau pagi... nah cincin ini bisa memberikan ras dingin pas saat kamu merasa lelah dan capek sehabis olahraga" ujarnya lagi.
"Apa kamu ngerasain juga seperti yang ayah rasakan?" tanya ayahnya balik.
"Ehmmm.. ga ada sih Yah.. cuma rasa dingin.. yang terasa nyaman pas selesai olahraga seperti yang Ayah bilang.." jawab menutupi semua hal yang dia rasakan dan alami [alias berbohong hehehehe].
"Terus apa rencana mu hari ini.."? tanya ayahnya santai sambil baca korannya lagi.
"Mau nyusun bahan ulasan skripsi Yah.. terus diketik biar langsung bisa print dan di cek sama dosen pembimbing.. jadi bisa ketahuan mana yang kurang dan yang salah" jawab Raspati.
"Bagus lah.." respon Ayahnya santai.
"Yah.. Pati kekamar dulu mau nyusun bahan skripsi" ujarnya karena sudah tidak ada lagi yang mau dibicarakan, Ayahnya hanya merespon dengan jempol.
"Pati kamu mau kemana nak?" tanya Bundanya sambil membawa cemilan dan 3 gelas teh manis hangat.
"Kamar Bun.. mau nyusun bahan skripsi" sahutnya (Padahal sudah dia susun rapih saat masih di Garut sebelum pulang agar lebih gampang mengetiknya, jadi ga usah nyusun nyusun lagi).
"Ini minum dulu tehnya mumpung masih hangat.. Langsung habiskan saja kalau kamu buru buru.." ujar Bundanya.
Lalu Raspati kembali duduk dikursi dan menghabiskan teh manis hangatnya lalu pergi kekamarnya, "Dah habis.. Pati kekamar dulu ya Bun.. Yah.." ucapnya.
"Ya sudah.. Yang rapih ya nak bikin skripsinya.." ujar Bundanya sedangkan Ayahnya menganggukan kepalanya saja sambil fokus baca koran
"Beres Bun.." jawab Raspati.
Dia pun langsung kekamar ingin melanjutkan dialog dengan kakek Kelud dan seluruh saudaranya.. Setelah sampai di dalam kamar dia kembali memanggil mereka untuk melanjutkan pembicaraan yang tadi sempat terpotong.
Dan tak berapa lama mereka pun langsung muncul di hadapan Raspati dengan posisi duduk bersila diatas karpet lantai kamar nya.. Melihat semuanya pada duduk di lantai, mau ga mau Raspati pun duduk di lantai karpet juga.
"Kek.. Tadi aku ngobrol dengan ayah tentang cincin Giok yang aku pakai, apakah kakek melakukan interaksi yang sama seperti padaku?" tanya Raspati penasaran.
"Pada awalnya kakek memang melakukan hal sama seperti kepadamu tapi setelah kakek lihat respon ayahmu yang tidak peduli cenderung mengabaikan maka kakek hentikan".
"Kakek melihat juga pada tubuh ayahmu.. berbeda denganmu seperti kualitas tulang aliran cakra yang tidak terlihat jelas dan tingkat kepekaan yang kurang jadi kakek memutuskan untuk berinteraksi dengan keturunannya yaitu kamu cucuku..".
"Kakek senang setelah tahu kalau bunda mengandung dirimu.. Itu sudah terlihat ketika usia kandungan bundamu masuk bulan ke 5, kakek melihat aura disekitar janinmu itu berwarna keemasan..".
"Yah.. pada akhirnya kakek menyerah pada ayahmu dan menunggu kelahiranmu dan mencoba berinteraksi ketika masa kesadaranmu sebagai manusia bangkit.. maksud kakek kamu lebih ingin mengenal dunia disekitarmu pada saat kamu berusia 10 tahun" jawab kakek Kelud dan Raspati hanya manggut manggut.
"Oh Iya kek.. Bagaimana cara menggunakan elemen api dan air yang sudah aku miliki kek?" tanya Raspati.
"Sebenarnya kamu sudah bisa menggunakan kedua elemen tersebut hanya saja kamu harus menstabilkan energi cakramu dulu sampai benar benar stabil dan memperlancar aliran energimu di seluruh jaringan meridian yang ada di tubuhmu hingga jaringan meridianmu lebih besar" jawab kakek Kelud.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 413 Episodes
Comments