Sumpah Gak Perduli

Sumpah Gak Perduli

Bagian 1 {Nayna tidak perduli itu}

  Disiang hari yang belum terlalu siang tetapi matahari sudah terik dengan gagahnya menyinari bumi, terlihat para maha siswa/i pelajar SMA NEGERI 3 sedang ramai diluar kelas, ada yang dikantin, atau sekedar duduk dikoridor kelas, dan berjalan hilir mudik sekedar menghilangkan rasa bosan, dan terlihat banyak juga siswa/i serta para staf TU yang masih menghias halaman sekolah untuk acara wisuda kelulusan kelas 12 dan kenaikan kelas 10,11 besok, serta beberapa siswa/i yang berlatih sesuai bagian masing-masingnya.

Begitu juga dengan pemeran utama kita seorang gadis dengan paras yang engga begitu cantik, tapi manis untuk dilihat, Nayna Felicia namanya, teman-temannya kerap memanggilnya Nay, duduk dibangku 12 semester akhir tahun ini, saat ini dia berkumpul bersama teman satu gangnya berisikan 4 orang disebuah kantin langganan mereka sekedar minum atau hanya bercanda disana.

"Nay". Panggil temannya

"Hmm". Sahut Nayna

"Udah liat weve**e belum?". Tanya temannya bernama Dewi.

"Belum tuh, kenapa?". Tanya Nayna balik sambil menoleh

"Suami Lu Update tuh, asli gilaaaa romantis banget cooookkk". Heboh Dewi sendirian menunjukan ponselnya sambil melompat dari kursi, sehingga mendapat tatapan heran dan sinis dari sekitarnya, termasuk temannya yang langsung menoyor kepala dan mencubit lengannya bersamaan, "berisik Dewi, malu-maluin Lu". Kata tamannya yang barusan mencubit lengannya bernama Lusi.

"Tau tuh ih norak". Sahut Yang satunya lagi bernama Yani mengangguk.

Sementara Nayna merebut ponsel Dewi

"Lu berdua apaan sih, biarlah bodo amat yang penting gw bahagia". Kata Dewi dengan gaya tengil dan centilnya mengibaskan rambutnya yang dikuncir dua, persis macam bocah, wkwkwk

"Aaaaa suami gw ". Celetuk Nayna lebih heboh dari Dewi yang mana membuat orang sekitar mereka menoleh lagi dengan tatapan heran tak lupakan yang sinis macam ditagih hutang, eaaaa

"Duh meleleh hati eneng bang". Kata Nayna memegang dadanya lebay.

"Lu berdua kenapa dah, heran gw, bisa-bisanya punya modelan teman kek kalian berdua". Kata Lusi menyandarkan punggungnya ketiang yang menempel dekat bangku yang didudukinya sambil menyedot es teh favourite nya.

"Apalagi Lus yang membuat mereka kek orang gila kalau bukan Oppa-Oppa pujaannya". Sahut Yani memasukan bakwan kemulutnya.

Yups, Nayna adalah seorang yang menggemari group boy band yang berisi tujuh pria tampan nan menawan pujaan hati para gadis dan/atau bahkan ibu-ibu berumur, yang berasal dari negeri gingseng sejak menginjak kelas 10 SMA, sementara Dewi dia jadi seorang kpop fans sejak menginjak kelas 11 .

"Kau benar". Kata Lusi mengangguk-angguk prihatin penuh ledekan melihat 2 temannya yang masih heboh itu.

"Iri ya iri ya". Ledek Dewi menirukan wajah konyol salah satu biasnya.

"Gila". Sahut Lusi dan Yani barengan, sementara Nayna dia masih sibuk dengan ponselnya menyentuh huruf-huruf keyboard dengan cepatnya meluncurkan komentar manisnya pada postingan biasnya itu, yah meski jangankan dibalas dilihat pun tidak akan 😣 miris, tapi Nayna tidak perduli itu, asal dia bahagia, namanya juga penggemar disitu lah bahagianya, Lebih baik mencintai orang yang bahkan tidak tau kamu hidup, dari pada mencintai orang yang tidak menghargai kehadiranmu 😣. Benar bukan??.

 Begitulah keseharian Nayna bersama temannya sering bercanda tak jarang juga bertengkar hebat, tapi itulah pertemanan mereka yang sudah terjalin hampir 3 tahun ini.

(Skip)

   Tidak terasa hari berlalu begitu saja, saat ini hari sudah sore, adzan magrib pun sudah berkumandang, akan tetapi Nayna dan teman sekolahnya masih disekolah, baru saja menyelesaikan latihan untuk acara besok.

"Nay, besok Lu mau dirias dimana?". Tanya Dewi menggendong tasnya.

"Gw rias sendiri aja kayaknya, natural ajalah biar gak kayak badut". Jawab Nayna cekikikan membayangkan wajahnya yang menor luntur oleh keringat.

"Gw minta tolong Lu aja kali ya wkwkwk, hemat biaya". Kata Dewi bercanda

Mereka berempat berjalan santai menyusuri koridor kelas, meski hari sudah hampir malam, akan tetapi disekolah itu masih terlihat ramai.

"Guys, gw duluan ya, bokap gw udh jemput tuh". Kata Yani kemudian berlari sambil melambaikan tangan menuju depan sekolah dimana ayahnya menunggu didekat kantin pinggir jalan.

"Lanjut dichat WhatsApp aja ya, gw mau balik sekarang, Yuk dew". Kata Lusi sesampainya Di parkiran mengajak Dewi pulang bareng sebab rumah mereka searah, dan lebih awal rumah Dewi.

"yaudah kalian duluan aja, bapak gw belum jemput nih". Jawab Nayna duduk disalah satu motor siswa.

" sorry ya gk bisa nungguin, udah mau malam banget ini". Kata Dewi

" iya gak papa santai aja, masih banyak orang kok". Jawab Nayna.

Kemudian Lusi dan Dewi pun pulang, dan kini hanya tersisa Nayna yang duduk menunggu jemputan ayahnya, sebab jalan kaki pun jarak rumahnya terlalu jauh dan berbeda arah dari ke tiga temannya.

(skip)

    Nayna kini sudah berada dirumahnya, rebahan menonton acara favouritenya dari ponsel, reality show, acara itu yang Nayna tonton yang mana pemainnya adalah kehidupan sehari hari pujaan hatinya.

"Nayyy". Panggil ibu Nayna dari arah ruang TV

"iya bu". Sahut Nayna tetap fokus pada ponselnya.

"kemari sebentar" . Titah ibu

"iya". Jawab Nayna menghembuskan nafas kasar, mau tak mau dia harus menjeda acaranya.

"ada apa?". Tanya Nayna setibanya disamping sang ibu.

"bisa tolong antarkan gula merah ini ke bu RT". Perintah ibu berkedok pertanyaan.

"baiklah, ini udah dibayar belum?". Tanya Nayna

"belum, kamu sekalian mintain uangnya ya totalnya 120ribu". Kata ibu

"oke, gila berat banget cuy". celetuk Nayna mengambil bungkusan gula merah itu.

"wajar lah berat, 10kg itu". Kata ibu dengan gaya khasnya emak-emak.

"ongkirnya 50ribu ya". Canda Nayna melangkah pergi

Ibu hanya mendengarkan tanpa menyahuti, hanya matanya saja yang mendelik.

(skip)

   Nayna tiba dirumah ibu RT yang jaraknya tidak begitu jauh.

"Asalamualaikum". Nayna setengah berteriak mengetuk pintu

"walaikumsalam" . Sahut orang dalam

 kemudian pintu dibuka

"eh Nay, gula pesenan ibu ya?". Tanya bu RT basa basi

" iya bu, totalnya 120 ribu kata ibu saya juga". Jawab Nayna menyerahkan kantung gula merah.

"sebentar ya ibu ambil uangnya dulu". kata bu RT menerima gula merah itu kemudian masuk kedalam mengambil uang, sedangkan Nayna tetap berdiri menunggu di depan pintu.

Tak berselang lama, bu RT kembali lagi dengan membawa uang bayarannya dan memberikannya pada Nayna.

"makasih bu, asalamualaikum". Nayna menerima uang itu sekaligus berpamit pulang.

"walaikumsalam, sama sama". Jawab bu RT kemudian menutup pintu kembali.

Tak berapa lama Nayna sampai kerumahnya, kemudia masuk dan memberikan uangnya kepada ibunya.

"Nay, besok mau dirias disiapa?". Tanya ibu menerima uangnya

"rias sendiri ajalah bu, gak perlu keorang lain, Nay juga bisa kok make-up tipis-tipis mh". Jawab Nayna kemudian masuk kamarnya meninggal sang ibu didepan TV, sementara ayahnya sudah tidak ada dirumah, berkumpul dengan bapak-bapak lainnya dipost ronda.

Sesampainya dikamar Nayna merebahkan tubuhnya dikasur siap melanjutkan menonton ponselnya, acara favouritenya.

To continued 💎💎

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

Hai kak. aku mampir. salam kenal ya

2024-04-23

0

Meyla

Meyla

Hay kak aku mampir, mari saling mendukung🙏

2024-04-07

0

Alizeee

Alizeee

hai kak, maaf baru mampir. baru sempat😁

2024-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!