Bagian 15 (Fvck)

Happy reading 💟💟

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

   Kini semua keluarga itu tengah berkumpul diruang utama, membahas lagi pernikahan Nayna dan Rayyan.

"orangtuamu sudah diberitahu Nay?". Tanya Mama

"belum ma, Nay tidak tahu mau bilang apa, ". Jawab Nayna sekenanya, karena memang dia tidak memberitahu ibunya,

"kau bicarakan lah sama orangtuamu, agar besok tidak terkejut saat kita datang". ucap Mama, Nayna hanya mengangguk.

"dan untukmu Ray, ingat jangan pernah bermain-main dalam pernikahan ini, sekali kau ketahuan berselingkuh atau berhubungan dengan wanita lain, habis kamu di tangan Papa". Ucap Papa.

"Papa tidak akan pernah mentoleransi perselingkuhan ". Lanjutnya tajam menatap Rayyan, hingga membuat pria itu menelan salivanya susah payah, bagai berjalan ditengah hamparan Padang pasir tanpa setetes air, tenggorokannya tercekat,

"Iya Pa". Hanya kata itu yang mampu dia ucapkan.

"bagaimana jika kita tidak cocok". Ucap Nayna melirik Rayyan.

"Kalian akan cocok, hanya belum mencobanya ". Ucap Mama optimis.

"Pa, setelah menikah Ray sama Nayna akan tinggal dirumah Ray , Ray tidak menerima penolakan ". Ucap Rayyan.

"baiklah Mama setuju, iya kan pa ". Ucap Mama diangguki Papa.

"Ray, kalian bicaralah berdua, Mama sama Papa mau kedalam ". Ucap Mama berdiri diikuti Papa.

Dan kini hanya tersisa Nayna dan Rayyan berdua saja.

Membuka ponselnya Nayna lebih tidak perduli dengan kehadiran Rayyan didepannya.

"berapa usiamu". Tanya Rayyan tiba-tiba saja.

"17". ucap Nayna singkat setelah melirik Rayyan sejenak, lalu berfokus pada ponselnya lagi.

Dan Rayyan pria itu, dia benar benar terkejut, dia akan menikahi gadis yang baru saja dewasa, belum , belum bisa dikatakan dewasa. Mengusap wajahnya kasar.

"usiamu baru segitu, aku tidak yakin kau akan jadi istri yang baik". Ucap Rayyan menatap Nayna sinis.

Meletakan ponselnya, menatap Rayyan tajam

"Tergantung". Hanya itu kata yang diucapkannya kemudian berdiri hendak pergi kekamarnya, lagian mau apalagi disana, sudah tidak ada yang perlu dibicarakan juga bukan.

"mau kemana kamu". Tanya Rayyan membuat langkah Nayna terhenti sejenak.

"koreaaaahhhh". Ucap Nayna sekenanya.

"tunggu sebentar". cegah Rayyan membuat Nayna memutar tubuhnya malas.

"Apalagiiii". Ucapnya lesu

"ikuti aku". Ucap Rayyan berdiri,

"kemana". Tanya Nayna

Rayyan tidak menjawabnya, dia hanya melangkah begitu saja, namun setelah menaiki lima anak tangga dia berbalik, dibelakangnya Nayna malah duduk di sofa tanpa mengikuti dirinya.

"Kauuu". Ucap Rayyan emosi.

"aku tadi bertanya, kamu tidak menjawabnya, yasudah pergilah sendiri". Ucap Nayna ketus bermain ponselnya.

Rayyan pria itu menarik nafasnya, menahan emosi.

turun dengan segera, tiba-tiba menarik Nayna begitu saja, Nayna yang ditarik begitu saja benar-benar terkejut, hampir saja ponselnya dilempar.

"Sialan, bisa tidak jangan main tarik tarik, sakit bangk*". Ucap Nayna menghempaskan tangannya,

"makanya ikut, jangan banyak bicara ". Ketus Rayyan

Mau tak mau Nayna mengikutinya. Hingga berhentilah mereka disebuah ruangan tertutup, kemudian Rayyan membukanya, nampaklah sebuah kamar yang begitu mewah nan elegan, kasur berukuran king size, beberapa furniture mewah dan elegan, tembok bercat hitam dipadukan dengan gold, benar-benar maskulin, pemandangan didepannya membuat Nayna terkagum-kagum, dia bahkan tidak sadar Rayyan kini tengah menatapnya dengan tatapan mengejek.

"bukankah menyenangkan menikah dengan pria kaya seperti ku". Ejek Rayyan, membuat Nayna tersadar, menatap malas Rayyan lalu berkata.

"Kau benar tuan, ini benar-benar menyenangkan, aku tidak tahu kalau pria sang**n didepan ku ini begitu kaya luar biasa". Ucap Nayna mengejeknya juga.

"ini yang membuatku heran, kau kaya dan kurang belaian, kenapa kau tidak menyewa puluhan wanita malam diluaran sana ". Ucap Nayna seolah berpikir menaruh tangannya didagu, sementara tangan satunya berkacak pinggang,

  Ucapan Nayna mampu membuat Rayyan emosi, bisa bisanya gadis ini mengatakan dirinya pria sang**n dan kurang belaian, tidak tahukah dirinya wanita manapun akan tunduk dihadapannya dengan rela menyerahkan tubuh mereka secara cuma-cuma, hanya saja dia ingin menjaga kesuciannya untuk kekasihnya Serena.

"Kauuu". Tunjuk Rayyan

"Asal kau tau gadis kampung, jangankan harus membayar, bahkan aku dapat dengan mudah menaklukkan para wanita itu yang rela menyerahkan tubuhnya untukku secara cuma-cuma ". Ucap Rayyan mengepalkan tangannya.

    Namun Nayna gadis itu, memandangnya dengan malas, kemudian melenggang begitu saja masuk kedalam tanpa menunggu perintah Rayyan.

"Katakan kenapa kau membawa ku kemari". Ucap Nayna dingin.

Rayyan heran entah kenapa gadis didepannya ini selalu bersikap dingin, berbeda dengan wanita wanita yang selalu di temuinnya, mereka pasti akan berubah mencari perhatiannya, tapi Rayyan tidak perduli itu baginya selain Serena dan ibundanya, semua wanita sama saja mudah tergoda oleh pria, apalagi yang tampan dan kaya seperti dirinya.

"Kauu, berani-beraninya masuk tanpa kusuruh". Ucap Rayyan bergegas masuk mendekati Nayna.

Nayna menatapnya dingin.

"Jangan banyak bacot, cepat katakan". Ucap Nayna duduk di sofa yang ada disana, duduk dengan elegan bak wanita bangsawan, dia tidak mau direndahkan begitu saja.

"Apa aku menyuruhmu duduk disana Nayna". Ucap Rayyan marah.

Nayna yang melihatnya tanpa basa-basi segera bangkit bukan karena takut, dia malas bertele-tele, kenapa pria ini tidak segera mengatakan tujuannya, dia tidak punya banyak waktu, sebentar lagi BTS idolanya akan mengadakan live sesuai dengan janjinya kemarin saat konser.

"Bacot". Ucap Nayna didepan wajah Rayyan melenggang begitu saja, berhenti sebentar mengacungkan jari tengahnya "Fvck". Kata terakhir Nayna sebelum keluar.

   Rayyan pria itu membeku, apa itu tadi? Gadis kampung itu baru saja berkata kasar dan mengacungkan jari tengah padanya?, waaahhh baru kali ini ada wanita seperti itu, yang berani merendahkan dirinya, merasa terhina Rayyan bergegas segera menyusulnya, dia bahkan lupa dengan tujuannya membawa gadis kampung itu kekamarnya, keluar dari kamar dan menuruni tangga dengan begitu tergesa - gesa, melihat sekeliling namun tidak ada bahkan bayangan Nayna disana, cepat sekali gadis itu perginya, mana dia tidak tahu pula ruangannya dimana, menanyakan pada pelayan disana, huh tidak bisa, yang ada dirinya malu jika melakukan itu, mendesah kasar akhirnya memilih kembali kekamarnya, liat besok apa yang akan dia lakukan, Berjalan kekamarnya sambil tersenyum smirk memikirkan rencana yang akan dilakukannya.

    Sementara itu Nayna gadis itu, langsung rebahan begitu sampai dikamarnya, langsung menyalakan ponselnya, membuka aplikasi yang akan mempertontonkan idolanya live, oh tidak dia terlambat sedikit, mereka sudah memulainya, menyalahkan Rayyan akibat keterlambatannya, terlalu ralut dalam ponselnya hingga dia lupa menghubungi keluarganya. Tertawa sendiri saat melihat tingkah tingkah konyol ketujuh pria pujaan hatinya itu, para pria yang mampu menutup hatinya dari godaan pria pria di real life nya, yang selalu mengajarkan setiap orang untuk mencintai diri sendiri , yang selalu memberikan kebahagiaan pada orang orang, motivasi hidupnya, meski dirinya tidak seperti teman sebangkunya saat sekolah, yang menjadi genius saat mengidolakan BTS boyband asal negeri ginseng. Menonton live yang berlangsung sekitar 2 jam an, akhirnya live berakhir, puas rasanya menyaksikan live idolanya sampai selesai, biasanya dia harus putus ditengah jalan, dan akan melanjutkannya dikemudian hari, menutup ponselnya dan bergegas tidur, dia harus punya tenaga untuk menghadapi dunia yang bercanda nya tidak main-main.

To be continued 💎💎

Terpopuler

Comments

IdDesiRswt

IdDesiRswt

hehe Iya kak 🤭🤭 biasnya namjoon

2024-01-27

3

Teteh Lia

Teteh Lia

Nayna, kamu ARMY kah?

2024-01-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!